James Coleman di ujung lain menarik napas dalam-dalam, "Sudah, ya."Dia hanya ingin menutup telepon.Pada saat ini, Lucas Hank berkata pelan, "Orang yang menguatkanmu telah kembali. Gadis yang diasuh oleh keluargamu sejak kecil, “adikmu” Victoria Anne, dia telah kembali."James Coleman terdiam lama sekali."Jaga baik-baik Victoria Anne, jangan biarkan dia merebut istriku Nyonya Hank dariku."Setelah dua bunyi bip, James Coleman langsung menutup telepon....Keesokan harinya, Charlotte Shimon dan Victoria Anne datang ke pusat perbelanjaan besar.Charlotte Shimon hari ini mengenakan sweater rajut putih kecil, dengan sabuk rumbai terikat kencang pada pinggangnya yang ramping. Sweater rajut diletakkan di atas lutut, dan sepasang sepatu hak tinggi kristal membungkus kakinya. Tidak perlu glamor, namun terlihat murni dan indah.Sedangkan Victoria Anne mengenakan setelan rok abu-abu, dan tekstur pakaiannya yang berkualitas tinggi dengan jelas memperlihatkan kurva S tubuhnya yang berkembang den
Ya, Tuhanku!James Coleman menyukai Megan Shimon, sedangkan Megan Shimon tertarik dengan Lucas Hank. Lucas Hank dan James Coleman bersaudara akrab. Charlotte Shimon berusaha untuk menarik tali merah antara ketiganya. ...Apakah begitu?“Tak disangka, Megan Shimon ternyata hebat juga kuat, bisa menarik perhatian begitu banyak pria.” Charlotte Shimon terpaksa mengaguminya.Victoria Anne memilih gaun tidur sutra warna kulit dan menyerahkannya pada Charlotte Shimon, "Jangan biarkan mereka mempengaruhi suasana hati kita, Tuan Hank pasti akan menyukai baju tidur ini, masuk dan cobalah.""..."Itu baju tidurnya, kenapa Lucas Hank harus menyukainya?...James Coleman dan Megan Shimon berdiri di dekat pintu sambil berbicara, dan Megan Shimon berkata dengan lembut, "James, aku baru saja kembali, kapan kau sempat mengajak Tuan Hank untuk berkumpul bersama?"Mata hitam James Coleman tertuju pada butik dan berkata dengan acuh tak acuh, "Aku bisa membantumu mengajaknya, tetapi aku tidak menjamin Luca
Charlotte Shimon mengeluarkan kartu emas hitam yang diberikan oleh Lucas Hank. Semua orang mengenal kartu yang merupakan simbol kekayaan dan dibuat secara khusus.Pemandu belanja dengan cepat mengambil kartu tersebut dan berkata dengan antusias, "Bisa, bias, Nona, silakan bayar di sini."Charlotte Shimon berjalan ke kasir untuk melakukan pembayaran.Lauren Keith terpana sampai mulutnya terbuka lebar, "Bagaimana mungkin gadis kampung seperti Charlotte Shimon memiliki kartu emas hitam semacam ini, dan aku baru saja melihat ... ada tulisan Hank di atas kartu emas hitam."Lauren Keith tidak terlalu memahami Lucas Hank, karena Lucas Hank tidak mengenalnya.Tetapi di Barbara Bay, ketika dia melihat kata "Hank", secara alami akan terpikirkan Lucas Hank, orang yang paling berkuasa di Barbara Bay.Megan Shimon yang selalu tampil sebagai sosialita yang menawan dan bermartabat, bahkan tidak dapat menyembunyikan perasaan terkejut di wajahnya. Apa yang terpikir oleh Lauren Keith, tentu saja sejak t
James Coleman benar-benar menatap buku manikur itu.Charlotte Shimon memandang wajah James Coleman yang tampan. Dia benar-benar tampan, tidak kalah dengan. Tubuhnya yang ramping terbungkus jas yang bagus, dan penampilan yang lembut menunjukkan sikap pria yang berwibawa.Pria seperti itu membuat orang ingin mendekat tetapi tidak berani mendekat.Charlotte Shimon masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Victoria Anne tadi, dia menyukai wanita yang paling cantik, dan akan memilih warna manikur merah cerah. Tuan Coleman ini seharusnya bukan orang yang dangkal, jadi Charlotte Shimon ingin verifikasi.Saat ini, James Coleman mengulurkan jarinya, "Ini bagus."Dia menunjuk pada ... warna merah.Itu adalah warna yang dipilih oleh Victoria Anne.Charlotte Shimon, "..."Saat ini Victoria Anne keluar dari dalam, "Kak, kau sudah datang."James Coleman mengangkat matanya untuk melihatnya, dan matanya juga mengamati kukunya yang baru dimanikur.“Kak, apakah manikur yang aku buat terlihat bagus?”
Victoria Anne mengangkat jari tengahnya.Apakah itu ditujukan padanya atau Megan Shimon dan Lauren Keith di belakang, tak ada yang tahu.Warna kulit wajah Megan Shimon dan Lauren Keith berubah lagi. James Coleman menempelkan lidahnya ke pipi kanannya dan bibir tipisnya membentuk lengkungan. Dia mengangkat tangannya dan membuka kancing di dekat lehernya....Setelah mengantar Megan Shimon dan Lauren Keith, James Coleman memarkir mobilnya di lantai bawah Pearl Mansion dan dia melihat ke arah cahaya kuning terang dari atas.Terdengar suara "ding", Pesan teks Lucas Hank masuk—ke mana Victoria Anne membawa istriku pergi hari ini?Lucas Hank menerima informasi tagihan di ponselnya pada saat rapat di perusahaan hari ini. Dia memberi Charlotte Shimon kartu emas hitam, tetapi selama ini dia belum pernah menggunakannya. Istrinya memiliki pendirian dan harga diri.Jadi dia cukup terkejut ketika menerima informasi tagihan tadi hingga menggerakkan bibirnya dan tersenyum.Para eksekutif perusahaan d
Gadis itu juga harus memiliki kecerdasan dan pesona Charlotte Shimon, dengan harga diri dan sedikit keras kepala yang menggemaskan.Sebelum bertemu Charlotte Shimon, Lucas Hank tidak pernah memikirkan seperti apa gadis itu seharusnya.Setelah bertemu dengan Charlotte Shimon, Lucas Hank merasa bahwa dia telah memenuhi semua imajinasinya.Gadis itu seharusnya seperti dia.Sekarang Lucas Hank sedang berbaring di atas bantal Charlotte Shimon, aroma tubuhnya masih tertinggal di atasnya. Pertama kali dia mencium aroma tubuh Charlotte Shimon, dia merasa seolah-olah telah saling mengenal, seolah-olah dia telah mencarinya selama ini, dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak terpesona.Lucas Hank mengangkat tangannya untuk menutup sudut matanya yang merah, tenggorokannya seperti ada bara panas yang berguling, dan kepalanya dipenuhi dengan gambaran dia mengenakan gaun tidur sutra warna kulit.Dia masih mengenakan ikat pinggang yang dia hadiahkan, jika saja tangan kecil femininnya bisa memelukk
Charlotte Shimon selalu berharap Bibi Linda segera sadar agar dapat mengetahui kebenaran di balik kejadian dulu, tetapi sekarang dia mendengar berita yang begitu mengejutkan secara bertubi-tubi, ini membuatnya merasa tidak dapat percaya.Kakek adalah ... kepala pelayan ibu?Apa maksudnya?Kemudian ibu menikahi putra kepala pelayan."Bibi Linda, aku bisa mengerti setiap kata yang kau ucapkan, tapi aku tidak bisa mengerti satu kalimat pun. Aku punya banyak pertanyaan dan aku ingin kau memberitahuku satu per satu."Bibi Linda memandang Charlotte Shimon dengan penuh kasih, "Nona Kecil, selama kamu mengambil kembali kotak yang ditinggalkan Nona untukmu, kau akan mengerti semua ini."Setelah berbicara, Bibi Linda menutup matanya dengan lelah dan jatuh koma lagi.Dokter datang untuk memeriksa Bibi Linda dan berkata dengan aneh, "Nona Shimon, tubuh pasien selama ini memang kurang baik, tetapi pasien tampaknya telah meminum beberapa pil dan pil ini menjaga jantung pasien tetap berdetak."Charlo
Charlotte Shimon kembali ke Pearl Mansion, Victoria Anne mendekat, "Charlotte, Lauren Keith baru saja memposting di WeChat, apakah kau ingin melihatnya?"Lihat!Charlotte Shimon membuka WeChat, dan Lauren Keith menulis sebuah lelucon. Aku mendengar bahwa Charlotte Shimon ingin masuk ke Lembaga Penelitian Privy.Meskipun Lauren Keith tidak memiliki ketenaran seperti Victoria Anne, sebagai generasi muda, WeChat-nya dengan cepat menduduki topik teratas.Komentar panasnya seperti ini.--- Kabar baik, Dewi Megan sudah diterima oleh Lembaga Penelitian Privy.--- Pantas saja, ada orang kampung yang ikut-ikutan, benar-benar kocak.--- Yang benar saja, Charlotte Shimon baru berusia 19 tahun, bukan? Baru lulus SMA?--- Baru lulus SMA, ingin masuk Lembaga Penelitian Privy?--- Lucu sekali, hahahaha.--- Ayo kita bertaruh, apakah Charlotte Shimon bisa masuk ke Lembaga Penelitian Privy!Charlotte Shimon masuk ke beranda WeChat-nya dan terkejut. Sekitar 800.000 penggemar meningkat naik menjadi 8 jut
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan