Lucas Hank hampir lupa dia sedang datang bulan.Dia berkata, "Aku belum memeriksanya ketika di dapur kemarin. Biar aku memeriksanya sekarang."Lucas Hank menekan tubuhnya dan membuka piyama gadis itu, kulit putih susunya segera terpapar udara, dia mengigil kedinginan.Charlotte Shimon sudah trauma dengan hal semacam ini, tubuhnya sudah kaku seperti batu. "Lucas Hank, biarkan aku pergi, lepaskan aku!"...Di luar, Bibi Brown mendengar keributan di atas, jadi dia segera naik dan sampai di pintu kamar tamu.Ada suara terputus-putus dalam ruangan itu. "Sakit ... sakit ... kau menyakitiku. Lucas Hank, biarkan aku pergi, apakah kau gila? Aku merasa tidak nyaman. ....."Charlotte Shimon sepertinya sedang menangis.Bibi Brown terkejut dan segera menyadari sesuatu. Pria ini pulang sangat larut dan langsung memasuki kamar Guru Shimon ketika dia kembali. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Guru Shimon sekarang sedang datang bulan, Tuan ini ... Sebagai pelayan, dia tidak berhak ikut campur urusan
Lucas Hank ingin membawa Walter keluar dari villa ini. Dia tidak akan membiarkan Charlotte melihat Walter lagi.Charlotte Shimon menggelengkan kepalanya dengan cepat, "Jangan ..."Tetapi Lucas Hank berbalik dan langsung pergi ke kamar Walter Hank.Tangan dan kaki Charlotte Shimon menjadi dingin. Walter adalah anak pertamanya, dan karena Walter tidak pernah hidup bersamanya sejak kecil, dia merasa sangat bersalah. Dia menghargai setiap momen yang dihabiskan bersama Walter sekarang. Dia sama sekali tidak ingin dipisahkan dari Walter.Lucas akan membawa Walter ke mana?Charlotte Shimon merangkak dari tempat tidur dan berlari keluar kamar.Saat itu Lucas Hank sudah membawa Walter Hank keluar, Walter Hank masih mengantuk. Dia mengusap matanya dan belum tahu yang terjadi.Lucas Hank membawa Walter Hank dengan tergesa-gesa, lalu membuka pintu villa dan berjalan ke Rolls-Royce Phantom.“Walter!” Charlotte Shimon segera menyusul.Namun, langkah Lucas Hank sangat cepat sehingga Charlotte Shimon
Lucas Hank mengerutkan bibirnya, "Walter Hank, apa lagi yang kau ketahui?"Walter Hank menggelengkan kepalanya. “Hanya ini, Ingatan Ayah tentang masa lalu Ibu telah dihapus oleh Kakek, bukan? Jadi sekarang, apakah Ayah ingin memberitahuku sesuatu, misalnya kisah cinta kau dan Ibu?""..." Lucas Hank merasa sedang diceramahi oleh bosnya. Dia mendengus, "Walter Hank, bukankah kau sangat pintar? Cari tahu saja sendiri."Walter Hank duduk dengan sopan, dia melipat kedua kakinya. "Baiklah, aku bisa mengerti, Ayah. Bagaimanapun juga, ditinggalkan oleh Ibu bukan sesuatu yang membanggakan. Jangan khawatir, Ayah. Walaupun aku mengetahui cerita masa lalumu, aku tidak akan menertawakanmu.""..." Lucas Hank hendak muntah darah.Kemudian, ponselnya berbunyi. James Coleman meneleponnya."Halo.""Lucas, sedang sibuk apa akhir-akhir ini? Aku merasa sejak Charlotte Shimon kembali, kau selalu mendekam di rumah dan tidak pernah muncul. Apakah kau berencana menjadi bapak rumah tangga? Ayo, keluar, kita m
Lucas Hank!Latar belakang keluarga Sandra Watson sangat buruk. Jadi mimpinya sejak kecil adalah memasuki universitas yang bagus, pergi ke Kota Regalsen, kemudian menikah dengan pengusaha kaya Kota Regalsen.Dia pernah melihat Lucas Hank di majalah bisnis edisi khusus. Sejak saat itu, dia sangat tertarik dengan Lucas Hank. Akhir-akhir ini, dia mendengar bahwa putra Lucas Hank sedang belajar di Taman Kanak-kanak bangsawan, jadi dia berusaha untuk masuk Taman Kanak-kanak itu dan mendekati Walter Hank.Hari ini dia menerima telepon Lucas Hank. Suara pria itu masih terngiang-ngiang di telinganya. Dia tidak pernah menyangka nasibnya sungguh beruntung sehingga dapat bertemu dengan Lucas Hank di sini dan memeluknya kakinya.Melihat wajah tampan Lucas Hank, Sandra Watson tercengang.Lucas Hank menyipitkan matanya dan melirik Sandra Watson yang sedang memegangi pahanya dan berkata dengan pelan, "Lepaskan!"Sandra Watson tahu ini adalah kesempatan langka, dia segera menunjukkan ekspresi sedih, "
Sandra Watson bingung.Lucas Hank mengambil sebatang rokok dan bersandar di sofa, pikirannya dipenuhi dengan wajah cantik Charlotte Shimon.Dia benar-benar mulai merindukannya, dia merindukan aromanya.Dia tidak sabar untuk menariknya sekarang, menariknya ke pahanya, kemudian menguburkan wajah tampannya di lehernya, dan membiarkan aroma wangi gadis itu mengelilinginya.Dia kecanduan aroma tubuhnya.Dia dan Charlotte Shimon sudah lama saling mengenal, tetapi perasaan masih sama seperti tiga tahun lalu. Dia suka menempel padanya dan menguasainya.Lucas Hank merasa frustasi. Dia ingin mencobanya dengan wanita lain, tetapi tidak tertarik secara seksual.Dalam tiga tahun terakhir, ada banyak wanita yang berlalu lalang di sekitarnya. Sebenarnya, dia sangat ingin melupakannya dan memulai lembaran baru dengan wanita lain. Dia dapat menemani wanita-wanita itu berbelanja dan makan. Tetapi ketika membuka kamar di hotel, dia tidak ingin menyentuh mereka sama sekali.Beredar kabar Lucas Hank tidak
--- Guru Sandra, gaun Chanelmu ini, yang ada di peragaan busana dua hari lalu, bukan? Ya, Tuhan! Kau benar-benar mengenakan gaun Chanel itu!--- Guru Sandra, hari ini kau tampak berbeda. Kau lebih bersinar, mempesona, dan anggun. Apakah kau mendapat pacar orang kaya?Sandra Watson mendongak dan melihat ke arah Charlotte Shimon di depannya. Sandra Watson tersenyum penuh kemenangan. Dia sengaja berkata dengan lantang, "Ya, aku sudah punya pacar. Semua pakaian dan tas aku dibelikan oleh pacarku."“Guru Sandra, siapa pacarmu, jangan jual mahal, cepat beritahu kami!” desak seseorang.Sandra Watson mengangkat dagunya. "Ini ... untuk sementara dirahasiakan dulu. Aku takut akan menakuti kalian jika mengatakannya, dia adalah tokoh besar yang tidak bisa kalian bayangkan!"Charlotte Shimon berdiri di samping dan melirik Sandra Watson, lalu pergi tanpa mengatakan apa pun.Dia pergi begitu saja?Sandra Watson merasa kecewa, dia ingin melihat ekspresi cemburu, iri, dan kesal di wajah Charlotte Shim
Charlotte Shimon mendongak dan melihat sebuah mobil mewah melaju di depan, pintu pengemudi dibuka dan Eric berjalan keluar.“Nona Watson, Tuan Muda mengirimku untuk menjemput Anda, silakan masuk.” Eric membuat gerakan mempersilakan dengan sopan.Sandra Watson sangat bangga, dia memandang Charlotte Shimon. "Guru Shimon, kau tidak akan pernah merasakan dijemput oleh mobil mewah seperti ini dalam hidupmu. Jangan iri denganku, aku akan menemani pacarku ke bar. Sampai jumpa."Sandra Watson masuk ke dalam mobil.Eric melirik Charlotte Shimon, mengangguk sopan, lalu pergi bersama Sandra Watson.Charlotte Shimon berdiri di tempatnya. Dia tidak menyangka Lucas Hank akan mengirim Eric untuk menjemput Sandra Watson. Tampaknya Sandra Watson melayaninya dengan baik semalam dan membuatnya senang.Sebagai perbandingan, pria itu merasa dia tidak sensitif dan kaku seperti batu.Charlotte Shimon menarik napas dalam-dalam kemudian memanggil taksi. Dia berkata kepada sopir, "Ikuti mobil mewah di depan."
Wajah Charlotte Shimon memerah karena malu, dia menatap Lucas Hank dengan tajam.Lucas Hank melihatnya seperti seekor kucing kecil yang tidak sabar untuk mencakarnya, jantung Charlotte berdetak kencang. Lucas Hank mengerutkan alisnya dan membiarkannya pergi. "Pergi!"Charlotte Shimon segera bangkit. Kali ini, tangan lainnya segera menariknya. "Cantik, kau memeluk paha yang salah. CEO Hank punya pacar baru, yaitu Nona Sandra. Jadi kau tidak memiliki kesempatan. Sebaiknya kau tinggal di sini dan bermain bersama kami."Benar, Cantik, kau menjual wine? Nah, jika kau minum bersama kami, kami akan membayar semua botol yang kau buka.”Mereka mengira Charlotte Shimon menjual wine, wine di sini sangat mahal dan komisi penjualannya juga sangat besar.Mereka sudah tertarik pada Charlotte Shimon sejak dia muncul.Sekarang Lucas Hank mendorong dan melepaskannya. Mereka sudah tidak sabar menunggu dan langsung meraih Charlotte Shimon.Charlotte Shimon ingin menarik pergelangan tangannya. "Aku buka
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan