Setelah berbicara, Tiffany pergi.Lucas Hank membeku di tempatnya. Dia tahu Tiffany bermaksud memakinya, dialah yang terus menerus menatap Charlotte Shimon, dialah yang cabul!Lucas Hank tidak pernah dihakimi seperti ini selama 28 tahun hidupnya. Dia adalah seorang konglomerat dalam dunia bisnis dan ada banyak wanita di sekitarnya, tetapi sekarang dia dimaki pria cabul!Meong!Meong, meong!Pompom kecil dalam pelukannya sedang meronta, berusaha kabur dan mengikuti Charlotte Shimon.Suasana hati Lucas Hank sedang jelek, dia menatap Pompom kecil dengan serius, "Jangan bandel, dia tidak menginginkanmu!"Meong!Pompom kecil yang dimarahi meringkuk --- Omong kosong, kaulah orang yang tidak yang dia inginkan!TIffany meraih tangan Charlotte Shimon, "Charlotte, ayo kita berbelanja di toko lain."Charlotte Shimon mengikuti Tiffany. Sebelum pergi, dia menatap Fanny yang tidak mengatakan sepatah kata pun.Charlotte Shimon berjalan mendekat, "Fanny, urusan kita belum selesai, aku akan mencari
Barney Shimon langsung menarik salah seorang tamu, "Adik Keempat, di mana anakmu? Bukankah kau mengatakan akan membawa putramu ke pesta ulang tahun hari ini?"Tamu itu menyeringai, "Kak Shimon, aku benar-benar minta maaf. Anakku sakit perut tadi malam, jadi dia masih terbaring di tempat tidur."Barney Shimon mengerutkan alisnya. Dia tampak tidak senang dan bertanya pada tamu lainnya, "Paman Ketiga, di mana putramu?"“Anakku tidak beruntung. Seharusnya dia datang bersamaku hari ini, tapi dia ditabrak mobil ketika meninggalkan rumah dan kedua kakinya patah. Dia masih terbaring di rumah sakit.” Tamu itu menutupi wajahnya dan mulai menangis.Barney Shimon menepuk punggungnya dan melihat tamu lain, "Bagaimana dengan putra keluargamu, apakah juga masuk rumah sakit?"“Ketua Shimon, ibuku tiba-tiba meninggal pagi ini. Ibu... mengapa kau meninggalkan aku...” Tamu itu mulai menangisi ibunya. Barney Shimon sangat tidak senang. Dia menatap Tiffany, "Istriku, bajingan-bajingan ini semuanya bicara
Nyonya Lewis tersenyum. "Kenapa kau bisa datang dan merayakan ulang tahun Ketua Shimon, tapi aku tidak bisa datang?"Mendengar kata-kata ini, suasananya menjadi riuh rendah. Nyonya tua dari Keluarga Lewis ternyata datang untuk merayakan ulang tahun Barney Shimon!Nyonya Lewis memandang Barney Shimon dan Tiffany. "Tuan Shimon, Nyonya Shimon, aku tidak memiliki surat undangan. Datang ke sini tanpa diundang. Apakah kalian akan mengusirku?"Barney Shimon dan TIffany saling berpandangan, mereka tidak menyangka Nyonya Lewis akan tiba-tiba datang. Keluarga Shimon adalah kalangan masyarakat awam. Walaupun berstatus sebagai kakak tertua, keluarga konglomerat Kota Regalsen jarang berurusan dengan mereka. Itu juga alasan Charlotte Shimon tidak bisa masuk ke dalam lingkaran sosialita Kota Regalsen.Keluarga Shimon tidak pernah berhubungan dengan keempat keluarga konglomerat Kota Regalsen. Mereka juga tidak pernah berselisih. Kedatangan Nyonya Lewis hari ini, membuat semua orang terkejut.Barney
Barney Shimon, "..."Bukannya ini... kediaman Keluarga Shimon?Barney Shimon memandang Nyonya Lewis, mulutnya komat-kamit.Nyonya Lewis telah menjadi kepala keluarga Keluarga Lewis selama bertahun-tahun dan dia sangat berkharisma. Bawahan yang dimarahi sangat ketakutan hingga kakinya bergemetar.Saat itu, sosok yang tampan muncul, "Jangan menakut-nakuti dia. Nenek, aku datang!"Semua orang mendongak. Ternyata itu adalah Bentley Dixon, tuan muda dari Keluarga Dixon, pangeran dari Kota Regalsen.Nyonya Lewis memandang Bentley Dixon dengan kesal dan benar-benar menganggap tempat ini sebagai rumahnya, "Mengapa kau di sini?""Nenek, tentu saja aku datang untuk ..." Mata Bentley Dixon tertuju pada wajah cantik Charlotte Shimon, "... Charlotte Shimon!"Pria ini berganti wanita seperti berganti pakaian. Barney Shimon dan Tiffany segera menarik Charlotte Shimon ke belakang mereka, "Tuan Dixon, Charlotteku tidak menyinggungmu, bukan?""Tentu saja tidak, aku datang ke sini untuk menikahi Charlott
Nyonya Lewis tidak ingin Charlotte Shimon bersama cucunya, Bentley Dixon. Dia melihat mereka tidak cocok. Nyonya Lewis masih sangat menyukai kedua putra Keluarga Hank, Larry Hank seperti teratai air yang mekar di lumpur, bersih dan tak bernoda.Larry Hank juga belum pernah mempunyai pacar. Nyonya Lewis melihat Larry Hank sangat menyukai Charlotte Shimon dan dia menyayangi juga melindunginya dengan sepenuh hati. Nyonya Lewis melirik Larry Hank seperti sedang memilih cucu menantunya, lalu mengangguk puas.Barney Shimon dan Tiffany juga sangat puas dengan Larry Hank. Larry Hank sangat berbakat dan tampan, dia sangat cocok dengan Charlotte Shimon.Cincin giok ini selalu dipakai oleh Sophia Lowry. Barney Shimon dan Tiffany langsung mengenali barang-barang pribadi Nona Muda. Nona Muda memang sudah menjodohkan Charlotte Shimon ketika dia masih bayi. Mereka tidak menyangka Nona Muda menjodohkannya dengan Larry Hank.Larry Hank adalah akademisi termuda di Kota Regalsen dan dijuluki Pisau Emas.
Larry Hank berkata pada Charlotte bahwa dia menyukainya.Charlotte Shimon tahu Larry Hank selalu menyayanginya. Dia dicintai oleh anak kedua Keluarga Hank yang merupakan idola semua wanita di Kota Regalsen.Namun, dia tidak mencintai Larry Hank. Selain itu, dia memiliki pernikahan singkat dengan Lucas Hank. Dia adalah kakak iparnya dan sekarang dia menjadi tunangannya. Rasanya sangat aneh.Barney Shimon dan Tiffany datang, "Charlotte, pernikahan ini ditetapkan oleh ibumu. Kami semua merasa Tuan Muda Larry sangat baik. Dia tidak akan membuatmu sedih seperti orang lain. Apakah akan menyakiti hati Larry karena bajingan itu?""Ya, Charlotte, kau sudah berusaha, jadi tidak perlu menyesalinya. Yang berlalu biarkanlah berlalu. Jika kau tidak akan pernah membuka hatimu dan tidak mencoba untuk melangkah ke depan, bagaimana kau bisa mengetahui apakah pemandangan di depan lebih indah?"Barney Shimon dan Tiffany tidak menyukai Lucas Hank. Lucas Hank telah bertunangan dengan Yoana Lewis. Mereka tid
Larry Hank sudah datang dan ada sosok yang cantik dan ramping di samping Larry Hank.Tina Morris sangat senang, "Larry, kau sudah pulang, tunanganmu ..."Tatapan mata Tina Morris tertuju pada tubuh Charlotte Shimon. Setelah melihat tunangan Larry adalah Charlotte Shimon, Tina Morris tertegun dan membeku di tempatnya.Bagaimana bisa?Henry Hank dan Lucas Hank yang duduk di ruang tamu mendengar suara pintu dibuka. Malam ini mereka menunggu Larry Hank membawa pulang tunangannya yang misterius.Henry Hank meletakkan koran keuangan di tangannya dan berdiri, "Ada apa?"Larry Hank masuk sambil menggandeng tangan Charlotte Shimon.Henry Hank juga tertegun ketika melihat Charlotte Shimon. Dia telah berhadapan dengan Charlotte Shimon dua kali dan dia tahu gadis ini tidak biasa, tetapi dia tidak menyangka Charlotte Shimon adalah putri Sophia Lowry!Lucas Hank menatap Larry Hank, kemudian matanya perlahan-lahan jatuh ke wajah cantik Charlotte Shimon. Kehadiran Charlotte Shimon menimbulkan suasana
Charlotte Shimon menggunakan garpu untuk menusuk sepotong kecil steak. Ketika akan memasukkan steak ke mulutnya, kakinya ditendang dengan keras. Steak di garpu juga jatuh ke piring.“Charlotte, ada apa?” Larry Hank bertanya dengan penuh perhatian.Charlotte Shimon melihat ke arah Lucas Hank. Pria ini tidak berbicara sejak dia masuk, tetapi dia menendangnya sekarang.Apa maksudnya?Lucas Hank memotong steak di piringnya dengan anggun, seolah-olah bukan dia yang menendangnya. Sungguh pintar berpura-pura!Charlotte Shimon memakinya di dalam hati, kemudian tersenyum pada Larry Hank, "Larry, aku baik-baik saja."Kelima orang itu menyelesaikan makan malam mereka dalam suasana yang canggung....Setelah makan malam, Charlotte Shimon pergi ke kamar mandi.Begitu dia masuk, sebuah tangan besar meraih pergelangan tangannya dan langsung menariknya. Charlotte Shimon menabrak dadanya yang kokoh seperti dinding, dia merasa tulang-tulangnya hampir hancur dan matanya memerah karena kesakitan.Dia men
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan