Charlotte Shimon kembali ke Orlane Estate dan tidak mengatakan apa-apa agar neneknya tidak khawatir. Setelah makan malam dan menemani nenek, dia kembali ke kamar tidur.Sekarang sudah larut malam dan Lucas Hank belum pulang.Apakah dia benar-benar tidak pulang malam ini?Apa yang dia lakukan sekarang?Charlotte Shimon tidak percaya dia pergi ke bar untuk mencari wanita cantik, dia sengaja mengatakan ini karena sedang marah.Charlotte Shimon mengeluarkan ponsel dan menekan nomor ponsel Lucas Hank, tetapi tidak terhubung. Terdengar suara mesin penjawab --- Maaf, nomor yang Anda putar tidak dapat dihubungi, silakan coba lagi.Charlotte Shimon menelponnya terus menerus, tetapi tetap tidak dapat menghubunginya.Charlotte Shimon membolakbalikkan badannya di tempat tidur, memikirkan Lucas Hank yang pada saat remaja pernah ditahan dan diintimidasi di tempat yang dingin dan lembap selama tiga tahun. Dia memutuskan pasti akan menyembuhkannya, bagaimana pun caranya!Hasil tes darahnya akan keluar
Di kamar hotel.Charlotte Shimon duduk di kursi dan menusukkan jarum panjang ke pembuluh darahnya. Dia melihat tetesan racun bunga mengalir ke dalam tubuhnya.Dengan pengalaman sebelumnya, Charlotte Shimon mengira tubuhnya sudah tidak asing dengan racun bunga ini. Tetapi ketika racun bunga itu bekerja, sakitnya ribuan kali lipat dari sebelumnya.Dalam dunia medis keadaan ini diakibatkan oleh racun bunga telah meningkatkan tingkat kekebalan terhadap darahnya, dan tingkat pertahanan darahnya telah menurun, sehingga racun bunga menjadi lebih kuat.Wajah Charlotte Shimon menjadi sangat pucat dan keringat dingin bercucuran di keningnya. Seperti ada sesuatu yang mengunyah tulangnya, sakitnya tidak tertahankan.Charlotte Shimon berusaha menahan rasa sakit dan segera mengambil sebuah pulpen. Dia menulis beberapa persamaan reaksi penting di atas kertas, tetapi masih kurang satu persamaan lagi.Charlotte Shimon merasa dia hampir berhasil, kemenangan sudah di depan mata, dia telah menemukan penaw
Di kamar hotel, Larry Hank memeluk Charlotte Shimon dengan tenang, setelah beberapa saat terdengar suara gesekan kartu kamar dari luar dan pintu terbuka.Larry Hank mengangkat wajahnya dan bertemu pandang dengan mata Lucas Hank, Lucas Hank bergegas mendekat.Lucas Hank berdiri tegak di dekat pintu, tatapan yang setajam elang menyapu ke dalam ruangan. Charlotte Shimon sedang memeluk Larry Hank dengan kedua tangannya, dan Larry Hank merangkul pundaknya, mereka berpelukan erat. Alisnya segera mengerut dan bibir tipisnya melengkung.Dia melangkah lebar ke dalam kamar, membanting pintu kamar dengan kencang. Dia mengulurkan tangan untuk meraih lengan Charlotte Shimon dan menariknya dengan kuat.Tubuh ramping Charlotte Shimon menghantam tepat ke dada kokoh pria itu. Rasa sakit ini membuat dia mengangkat alisnya. Dia tidak tahu apakah karena racun dalam darahnya telah terkuras, atau pria di sebelahnya terlalu kuat. Ketika dia mengangkat kepalanya, wajah tampan Lucas Hank menyusut dan membesar
Charlotte Shimon tidak tahu mengapa dia dia tiba-tiba membicarakan topik ini, tetapi dia tidak bodoh. Hari ini Larry Hank membuka cadarnya, dia pasti menyukainya.Jari-jarinya menekuk, Charlotte Shimon menggelengkan kepala, "Aku tidak tahu ..."Lucas Hank menyela, "Kalau begitu aku memberitahumu sekarang, Larry Hank menyukaimu. Dia jatuh cinta padamu pada pandangan pertama di Kota Regalsen dua tahun lalu. Dia mengejarmu sampai ke Barbara Bay dan mencarimu selama setahun penuh, jadi sekarang kau tahu."Charlotte Shimon menoleh dan menatapnya, "Mengapa kau memberitahuku semua ini, aku tidak menyukainya!"Lucas Hank menatap lurus ke depan, Rolls-Royce Phantom melaju dengan sangat mulus, dia tidak berbicara lagi, dia sangat pendiam malam ini....Mereka tiba di Orlane Estate dan memasuki kamar tidur. Lucas Hank berkata dengan suara rendah, "Masuk dulu dan mandi.""Tuan Hank, aku..."Lucas Hank meliriknya, "Kita bicarakan nanti setelah mandi."Sikapnya tegas dan mendominasi seperti biasanya
Setelah berbicara, Lucas Hank melangkah pergi.Apakah dia sudah pergi?Charlotte Shimon mendengar suara langkah kakinya yang semakin menjauh. Dia sudah pergi, meninggalkan Orlane Estate larut malam dan tidak pulang.Charlotte Shimon menutup matanya dan ketika membukanya lagi, dia masih belum bisa melihat apa pun. Dia menjadi buta. Pengujian racun kedua masih meninggalkan racun Bunga Mandara dalam darahnya.Charlotte Shimon mengulurkan tangan untuk meraba-raba dan berhasil meraih jarum perak. Dia menusukkan jarum perak ke titik akupunturnya untuk memaksa racun Bunga Mandara keluar dari tubuhnya.Tetapi usahanya gagal, racun bunga itu terlalu kuat dan dengan kekuatan jarumnya saat ini, dia tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri.Jarum perak jatuh di atas karpet, Charlotte Shimon meringkuk di samping tempat tidur, lalu memeluk lutut dengan kedua tangannya, menatap kosong ke depan.Dia masih tidak percaya Tuan Hank akan menceraikannya, dia tidak akan bercerai dengannya.Tetapi hasil pengu
Lucas Hank sangat mabuk tadi. Matanya menatap Megan Shimon yang merasa sangat malu saat itu. Lucas benar-benar mabuk dan menganggapnya Charlotte Shimon.Tetapi ketika dia membenamkan wajahnya di rambut panjang Megan Shimon, yang dia cium bukanlah aroma yang membuatnya tersihir, tetapi bau parfum. Aroma itulah yang membuat dia langsung terbangun.Perempuan itu bukan Charlotte-nya!Ketika berpikir dia telah menarik Megan Shimon ke dalam pelukannya dan memeluknya, Lucas Hank merasa sangat tidak nyaman dan ingin menggosok badannya beberapa kali.“Keluar, jangan biarkan aku melihatmu lagi!” Setelah mengatakan itu, Lucas Hank segera masuk ke kamar mandi....Di kamar mandi, Lucas Hank melepas kemeja hitamnya, kemejanya sudah ternoda dengan bau tidak sedap dari parfum Megan Shimon, bahkan ada rambut panjang yang tertinggal di bajunya.Lucas Hank melempar kemeja hitam itu ke tempat sampah, lalu menyalakan pancuran dan menyiram kepalanya dengan air dingin.Dia menggosok badannya dengan sabun be
Charlotte Shimon berkata dengan suara lembut dan tersenyum, "Jadi, mohon maaf, Nyonya Lewis, aku tidak dapat menerima penawaranmmu."Nyonya Lewis mengerti. Peri kecilnya sudah menikah dan dia sangat mencintai suaminya.Sudah terlambat!“Peri Kecil, kalau begitu kau bisa ajukan sebuah permintaan, aku akan mengabulkannya.” Nyonya Lewis tersenyum.Charlotte Shimon bangkit dan berkata, "Nyonya Lewis, seperti yang aku katakan tadi, ini adalah tugasku. Istirahatlah dengan baik, aku pergi dulu dan akan menjengukmu lagi nanti."Charlotte Shimon pergi....Charlotte Shimon keluar dan suara Bentley Dixon terdengar dari belakang, "Hei, Gadis Jelek!"Bentley Dixon mengejarnya.Charlotte Shimon berhenti dan menoleh ke Bentley Dixon, "Tuan Dixon, apa yang bisa aku bantu?"Bentley Dixon memandangnya dari atas ke bawah, "Apakah kau benar-benar sudah menikah?""Iya."Bentley Dixon berjalan ke arahnya, mata gadis itu berbinar-binar. Tetapi sayang sekali Chartotte Shimon memakai cadar, jadi tidak bisa me
Charlotte Shimon menatap Laura Yasmeen, "Laura Yasmeen, di mana kalian sembunyikan kakekku? Apakah kalian merasa bersalah dan takut Kakek akan membongkar fakta di balik kecelakaan sepuluh tahun lalu?""Fakta? Charlotte Shimon, aku tidak mengerti yang kau bicarakan. Sudah jelas, kau yang mendorong Kakek sepuluh tahun lalu. Kami tidak membiarkanmu melihat Kakek demi keselamatannya. Selain itu, semua ini diatur oleh ayahmu sendiri. Aku sarankan jangan mengusik Kakek lagi, cepat pergi!” Kali ini suara Laura Yasmeen sudah meninggi dan dia bersikeras bahwa Charlotte Shimon yang mendorong pria tua itu hingga jatuh dari tangga dan mengusirnya.Charlotte Shimon tidak mau berdebat lagi, dia berbalik dan turun tangga.Pada saat ini, seorang pelayan keluar dari dapur dengan semangkuk obat di tangannya, "Nyonya, waktunya minum obat."Charlotte Shimon berjalan melewati pelayan, dia menghentikan langkahnya dan melihat obat dalam mangkuk itu.Raut wajah Laura Yasmeen berubah, dia mengumpat dan turun k