Charlotte Shimon jatuh ke dalam pelukan Larry Hank, wajahnya yang pucat menempel di dadanya yang kokoh. Pada saat itu, seluruh tubuh Larry Hank membeku.Gadis dalam pelukannya seperti tidak bertulang. Larry Hank mencium aroma tubuhnya. Aroma ini persis dengan aroma yang dia cium saat jari mereka saling bertautan di sebuah jalan di Kota Regalsen dua tahun lalu.Larry Hank lalu mengangkat tangannya untuk merangkul pundak Charlotte Shimon.Pada saat ini, Megan Shimon berdiri di luar dengan mata terbelalak.Megan Shimon ingin mencari Charlotte Shimon untuk memberitahunya sebuah kabar baik, tetapi dia melihat pemandangan itu ketika tiba, Charlotte Shimon dipeluk oleh seorang pria.Megan Shimon diam-diam mundur ke samping. Dia mengenal Larry Hank, pangeran dalam Lembaga Penelitian Privy. Selama di sini, yang paling sering diperbincangkan oleh para senior adalah Larry Hank.Tetapi dia tidak tahu siapa Larry Hank. Dia bukan orang kaya di Barbara Bay dan hanya bekerja di farmasi. Walaupun tampa
Lucas Hank berhenti, dia menatap Larry Hank dengan dingin, "Lepaskan!"Larry Hank tidak melepaskannya, tapi menjawab dengan lantang, "Kau harus melepaskannya! Jika kau mau membawanya pulang, apakah dapat mengendalikan diri dan tidak menyakitinya?"Larry Hank pernah melihat sisi Lucas Hank yang terburuk dan sangat menakutkan, sebagai seorang dokter, dia dapat melihat bahwa penyakit Lucas Hank segera kambuh.Wajah tampan Lucas Hank terlihat suram, dia menarik Charlotte Shimon dengan kencang.Charlotte Shimon ditarik oleh kedua pria itu. Dia merasa tidak nyaman, dan wajahnya menjadi pucat. Lucas Hank menariknya dengan sangat kencang hingga menyakitinya.Larry Hank berkata dengan sungguh-sungguh, "Lucas Hank, sudah cukup, kau menyakitinya!"Melihat Charlotte Shimon yang kesakitan, Lucas Hank membeku, "Ini karenamu. Jika kau melepaskannya sekarang, dia tidak akan kesakitan."Larry Hank berkata dengan dingin, "Lucas Hank, apakah kau memukulnya saat kambuh? Aku melihatmu meremas pinggangnya d
Apa yang dia bicarakan?Bagaimana dia bisa dengan mudah mengucapkan kata "cerai"?Charlotte Shimon, yang baru saja menguji racun, merasa tubuhnya tidak nyaman, dan sekarang dia sangat terluka dengan kata-katanya. Matanya segera memerah karena merasa difitnah. Dia menatapnya, "Lucas Hank, aku sepenuh hati berusaha untuk menyembuhkanmu, kau tidak punya hati, jika kau terus membuat masalah seperti ini, aku tidak suka denganmu lagi!"Lucas Hank menggenggam pinggangnya, "Tidak apa kalau kau tidak menyukaiku, apakah menurutmu aku tidak memiliki wanita lain selain kau? Ada begitu banyak wanita yang lebih cantik darimu dan lebih baik darimu. JIka aku mau, mereka semua akan datang!"Hidung Charlotte Shimon tiba-tiba memerah dan matanya berkaca-kaca.Lucas Hank menahannya dengan satu tangan, dan berkata dengan suara kasar, "Tapi aku belum membuat perhitungan denganmu. Kau masih istriku sekarang. Kau berani berselingkuh dengan pria lain di belakangku, lihat saja bagaimana aku membunuh kalian!"Ch
Charlotte Shimon bangkit dan turun dari tempat tidur. Dengan lembut dia memeluk pria itu dari belakang.Tubuh Lucas Hank tiba-tiba menegang. Dia segera berbalik, "Mengapa turun dari tempat tidur, aku belum selesai menyapu pecahan kaca di lantai, cepat kembali ke tempat tidur, jangan sampai kakimu terluka."Charlotte Shimon tidak melepaskannya, "Tuan Hank, jangan bertengkar lagi, oke?"Lucas Hank memegang wajah gadis dan berkata dengan suara serak, "Maaf Nyonya Hank, apakah ada banyak perkataanku yang menyakitkan tadi?""Ya, kau mengatakan kau tidak kekurangan wanita, dan banyak yang lebih cantik dan lebih baik dariku. Jika aku tidak patuh, kau tidak menginginkanku. Kau tetap bersikeras tentang hubunganku dengan Larry Hank, padahal aku sudah katakan tidak mengkhianatimu. Kau juga menyuruhku untuk bercerai dan mencari pria lain yang lebih baik!"Lucas Hank membungkuk dan menutup mulut kecilnya.Ketika dirinya lepas kendali, dia tidak tahu apa yang dia katakan, dan sekarang setelah menden
Suaranya membuat Charlotte Shimon tersipu. Dia menatap pria itu dan sekarang pintu kaca buram itu terbuka setengah, memperlihatkan punggungnya. Lucas Hank awalnya bermaksud menggodanya, tetapi sekarang dia merasa malu ketika Charlotte Shimon menatapnya.Lucas Hank melirik, "Nyonya Hank, jangan menggodaku, cepat keluar."Charlotte Shimon berbalik dan keluar, tetapi ketika sampai di pintu, langkah kakinya tiba-tiba berhenti dan dia malah menutup pintu.Dia berbalik dan berjalan ke pintu kaca buram.Lucas Hank segera menarik handuk dan mengikat handuk ke pinggangnya. Dia membuka pintu kaca, matanya menatap Charlotte Shimon, "Nyonya Hank, apa yang kau lakukan? Cepat katakan, jangan mempermainkan aku atau aku akan memberimu pelajaran!"Jantung Charlotte Shimon berdebar-debar, dia ingin memberinya rasa aman dan memberitahu dia bahwa hati dan ... tubuhnya adalah miliknya, jadi dia tidak perlu mengamuk karena pria lain.Selain itu, dia sudah menjadi istrinya, dan semuanya sah."Tuan Hank, ap
Charlotte Shimon bergidik ketika memikirkannya.Saat itu, Tuan Hank masih remaja, masih anak-anak.Dia tidak ingin menceritakan apa yang terjadi, karena itu adalah masa terburuk dalam hidupnya, dan dia tidak ingin Charlotte Shimon mengetahuinya.Charlotte Shimon mengangguk penuh semangat, "Baik, aku berjanji, apapun yang mereka katakan, aku tidak akan mendengarkan, aku hanya mendengarkan apa yang kau katakan."Dia mencium bibir tipisnya ...Dia tidak pernah begitu proaktif sebelumnya. Lucas Hank segera melupakan lukanya. Dia merasa telah ditarik dari dari ruang bawah tanah yang dingin dan dilempar ke udara, merasa bebas dan bahagia. "Charlotte, aku mencintaimu." ...Mereka kembali ke tempat tidur. Charlotte Shimon bersandar di pelukan Lucas Hank seperti seekor kucing. Dia teringat dengan sebuah pertanyaan, "Tuan Hank, mengapa kau datang ke lembaga penelitian hari ini, dan kebetulan melihat aku bersama dengan Larry Hank? Bukankah ini sangat kebetulan?"Lucas Hank membelai rambutnya, k
Sejak mengetahui Charlotte Shimon adalah Nyonya Hank, William Shimon dan Laura Yasmeen mengalami depresi selama beberapa waktu, dan sekarang jarum emas akupuntur Megan Shimon telah menjadi sensasi, mereka tampaknya hidup kembali.Sonia sangat tidak menyukai kedua orang ini, dia segera berkata tanpa basa-basi, "Paman Shimon, Bibi Shimon, hari ini adalah acara penghargaan Megan Shimon, kalian seharusnya mencari Megan. Kalian menyeret Charlotte untuk ikut wawancara dengan stasiun TV bukankah bermaksud mencari kesempatan untuk mempermalukan Charlotte. Kalian keterlaluan!"Laura Yasmeen mendengus, "Gadis kecil, kau tidak boleh bicara sembarangan. Wawancara TV hari ini disiarkan langsung ke seluruh jaringan. Kami bermaksud baik mengundang Charlotte untuk menunjukkan wajahnya. Lagipula, Charlotte baru kembali dari desa, seharusnya belum pernah diwawancarai oleh stasiun TV dan tidak akan pernah mendapatkan kehormatan ini. Jadi jangan jual mahal."Sonia menatap Laura Yasmeen dengan dingin, lalu
Mata Sonia berbinar, menatap Charlotte Shimon dengan penuh semangat, "Charlotte, apa yang ingin kau lakukan?"Sonia sangat mengagumi Charlotte Shimon karena dia selalu memiliki cara untuk menghadapi Megan Shimon.Charlotte Shimon berkedip secara misterius, dia akan segera tahu....Sonia terus menantikan aksi Charlotte Shimon, tetapi acara penghargaan berakhir dengan lancar. Megan Shimon juga memberikan pidato yang sempurna di panggung, dan menerima sambutan tepuk tangan yang meriah. Semua wartawan media mengambil foto Megan Shimon, dan Sonia belum melihat aksi Charlotte Shimon.Acara penghargaan telah selesai dan semua orang masuk ke studio. Pada saat ini, seseorang memanggil Charlotte Shimon, "Charlotte Shimon, aku dengar kau juga akan diwawancarai oleh stasiun TV. Kemarilah, apa yang kau tunggu? Jangan membuang-buang waktu berharga Megan Shimon, dan sebaiknya kau jangan membuat keributan dan mempermalukan diri sendiri!"Sonia ingin membelanya, tetapi Charlotte Shimon menahannya. Pad
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan