Mereka berjalan sambil bercanda dan tertawa di sepanjang jalan sampai ke villa.Tracy segera menyapa mereka, "Tuan, Nona Hank, kalian sudah pulang."Nona Hank?Chelsea merasa panggilannya harus diganti. Dia melirik Julius Hill dan menunggunya berbicara.Julius Hill berpura-pura bodoh.Chelsea merasa heran. Dia selalu mencurigai Tracy, sekarang bahkan lebih curiga.Dia percaya pada Julius Hill, dia pasti punya alasan khusus.“Tuan, aku akan menggantikan sepatu Anda.” Tracy mengeluarkan sandal, lalu berlutut untuk membantu Julius Hill mengganti sepatunya.Chelsea merasa tidak senang dan berkata, "Tuan Muda Hill, begitu kau pulang, ada yang melayanimu mengganti sepatu. Kenapa tidak ada yang melayaniku, aku agak tidak senang. Atau, biarkan Nona Tracy menggantikan sepatuku dulu?”Ingin menggoda suaminya di depan matanya? Apakah menganggap dia sudah mati?Chelsea merasa sudah diprovokasi, apakah dia bisa diam saja?Tidak, dia harus melawan dengan kejam untuk mempertahankan kedaulatannya.Pr
Tracy sangat senang, Julius Hill dan Chelsea yang selama ini selalu mesra, akhirnya bertengkar bahkan bertengkar dengan sengit."Oke, Julius Hill, kau yang mengatakannya sendiri, jangan memohon aku pulang nanti!"Chelsea membuka pintu kamar dan langsung pergi.Chelsea pergi.Suara kencang terdengar dari dalam, Julius Hill sangat marah dan menendang banyak barang.Meskipun Tracy sangat senang, dia juga sangat curiga. Mengapa Julius Hill dan Chelsea bertengkar bisa tiba-tiba bertengkar dengan begitu hebat. Ini aneh sekali.Tracy masuk ke kamar dan melihat Julius Hill berdiri di depan jendela sambil berkacak pinggang. Kamar itu berantakan. Pria itu tampak sangat dingin dan dadanya terengah-engah, seharusnya karena terlalu emosi tadi.Tracy melangkah maju dan bertanya dengan gugup, "Tuan, apa yang terjadi? Mengapa tiba-tiba bertengkar?"Julius Hill tidak menghiraukannya.Tracy sudah terbiasa, hanya mengerutkan alisnya dan berkata, "Tuan, jangan marah. Kupikir Nona Hank terlalu mencintaimu,
Julius Hill mendengus kesakitan, "Kak, sakit."“Sekarang sudah tahu sakit, siapa suruh kau membuat Chelsea marah?” Brenda Wright tidak melepaskannya.Pada saat ini, Hugh Randall berkata, "Brenda, cepat lepaskan, jangan mempermalukan Adik Ipar. Di sini ada begitu banyak orang, kalau kabar ini tersebar, dia akan ditertawakan."Setelah mendengar ini, Brenda Wright makin marah dan memelototi Hugh Randall dengan sengit. “Kau masih berani bicara, kau yang mengajari adikku menjadi nakal!”Apa? Hugh Randall tercengang. Bukankah dia sedang memarahi adik ipar? Kenapa dia juga ikut dimarahi?Brenda Wright melihat anak-anak orang kaya itu kemudian melihat ke sekeliling ruangan."Adikku biasanya tidak merokok dan minum-minum, juga tidak suka datang ke tempat seperti ini. Pasti kau yang membawanya ke sini. Lihat temen-temanmu ini, kalian hanya akan membawa pengaruh buruk pada adikkku. Kalau aku tidak turun tangan sekarang, kurasa dia juga akan memelihara banyak wanita sepertimu nanti!”Hugh Randal
Dia sedang sibuk apa?Julius Hill memikirkan percakapan Walter Hank dengan para pengusaha di luar ruang VIP tadi, Walter Hank sepertinya akan mengatur kencan buta untuk adiknya.Para pengusaha itu punya banyak putra dan cucu. Siapa yang tidak mau menjadi besan Keluarga Hank?Julius Hill langsung merasa tidak tenang. Dia sudah bisa membayangkan ada banyak pemuda yang datang dengan membawa hadiah ke rumah Keluarga Hank.Menyebalkan.Dia tidak bisa hanya duduk diam dan menunggu....Pada saat ini, Chelsea sedang berada di dalam kamarnya. Setelah membuat keributan di bar hari ini. Dia merasa sangat lelah, jadi berendam air susu kelopak mawar tadi.Setelah mengeringkan rambut panjangnya dengan handuk, Chelsea melihat ponsel, ada banyak panggilan tidak terjawab, semuanya dari Julius Hill.Dia sedang mandi tadi, jadi tidak mendengarnya.Mengapa dia menelepon berkali-kali? Apakah terjadi sesuatu?Chelsea merasa gelisah dan segera menelepon balik.Tetapi, tidak ada yang mengangkat telpon.Kenap
Julius Hill pulang dengan wajah segar. Dia dan Chelsea melanjutkan perang dingin dan tidak ada tanda-tanda akan rujuk.Melihat situasi itu, Tracy makin gelisah karena ini adalah kesempatan yang bagus, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya, dia memutuskan untuk menggunakan lonceng iblis pada Julius HIll, agar bisa mengendalikan pria itu.Tak ada seorang pun di dunia ini yang bisa melawan sihir lonceng iblis. Lima tahun lalu, Chelsea juga dikendalikan oleh lonceng iblis sehingga hampir membunuh Julius Hill. Lima tahun kemudian, baik Chelsea maupun Julius HIll tetap tidak bisa melawan sihir lonceng iblis. Pada malam hari, Julius HIll tertidur di kamar, Tracy menyelinap ke kamar, dia berdiri di samping tempat tidur dan menatap wajah tampan Julius HIll."Tuan, aku sangat memujamu dan ingin bersamamu selamanya. Jangan khawatir, aku tidak akan menyakitimu, aku hanya ingin memilikimu."Tracy mengeluarkan lonceng iblis, bersiap-siap menggunakan sihirnya.Tetapi pada saat ini, lampu
Sekarang adalah masa kritis, Chelsea benar-benar tidak ingin membuatnya terganggu dengan urusan ini.Dia sudah tidak bisa hamil lagi, tetapi dia tidak berani memberitahunya.Dia harus memikirkan solusinya....Julius HIll sedang bekerja di ruang kerja. Pada saat ini ada yang mengetuk pintu, suasana hatinya sedang buruk, jadi dia langsung menghardik, "Pergi!"Tok, tok!Orang itu tidak pergi, tetapi masih mengetuk pintu.Siapa yang nyalinya begitu besar?Julius Hill hendak marah, tetapi pada saat ini ada yang memperlihatkan wajahnya dari celah pintu, "Meow".Itu adalah Chelsea.Chelsea membawa secangkir kopi, mengedipkan matanya, dan berkata dengan manja, "Meow, Tuan, pelayan kecil Anda datang lagi, aku membuatkan secangkir kopi untuk Anda."Chelsea datang untuk membujuknya.Sebenarnya, amarah Julius HIll sudah reda begitu melihatnya. Dia selalu tidak bisa menahan godaannya, apalagi dia juga salah, tidak seharusnya bicara sembarangan.Namun, dia juga tidak ingin langsung memaafkannya. Ka
Chelsea berkata, "Ini adalah pil yang diteliti ibuku. Kata ibuku setelah minum tiga pil ini, racun rumput patah hati dalam tubuhmu akan sembuh."Julius HIll tidak menyangka pil ini akan datang begitu cepat. Dia sama sekali tidak meragukan kehebatan pengobatan ibu mertuanya, tetapi racun rumput patah hati sudah menyerang semua organ dalamnya. Dia tidak terlalu berharap dan sudah mempersiapkan kemungkinan terburuk.Sekarang, pilnya ternyata sudah ada.Julius HIll tidak ingin mati sama sekali. Dia sangat ingin hidup. Kabar ini membuatnya sangat senang. Dia segera mengambil pil itu dan menelannya.“Aku akan mengambilkan air untukmu.” Chelsea pergi untuk menuangkan air.Julius HIll memeluknya dari belakang. "Istriku, terima kasih."Chelsea mengerutkan bibirnya. "Suamiku, tidak perlu berterima kasih padaku. Lima tahun lalu, karena dihipnotis dengan lonceng iblis, aku meracunimu. Aku yang mencelakakanmu, sekarang aku hanya menebus kesalahanku.”Julius Hill membenamkan wajah tampannya di le
Melihat botol kecil di karpet, Chelsea merasakan firasat buruk, dia sudah ketahuan."Suamiku, dengarkan penjelasanku, semuanya tidak seperti yang kau pikirkan." Chelsea langsung ingin menjelaskan.Julius HIll menatapnya. "Oke, aku akan memberimu kesempatan, jelaskan mengapa kau harus berbohong padaku. Mengapa harus menggunakan mengganti tablet asam folat dengan vitamin untuk membohongiku?"Ketika saatnya untuk menjelaskan, Chelsea tidak tahu harus berkata apa. Dia tidak bisa memberitahunya bahwa rahimnya terluka dan tidak bisa hamil, juga tidak bisa memberitahunya kondisinya sedang kritis karena sedang mengambil tiga tetes darah jantung, jadi tidak mungkin bisa hamil.Chelsea berpikir sejenak, lalu berkata, "Suamiku, sebenarnya ... ini adalah saran ibuku."Ketika mendengar itu adalah saran ibu mertuanya, amarah Julius HIll mereda. "Apa maksudmu?"“Kau juga tahu, kondisi ibuku dibekukan ketika mengandung aku dan kakakku, jadi kami semua lahir prematur. Kondisi fisikku agak lemah jadi
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan