Mendengar teriakan Megan Shimon, dua orang petugas keamanan segera datang, "Nona, ada apa?"Megan Shimon menunjuk ke arah Charlotte Shimon, "Wanita ini mau masuk ke ruang perjamuan tanpa membawa kartu undangan, dan berbohong bahwa dia diundang oleh Rektor. Menurutku, dia hanya membuat keributan, tolong usir dia!"Megan Shimon tidak ingin melihat Charlotte Shimon di sini. Dia tidak pantas menghadiri pesta ini, dan gaunnya begitu indah. Tentu saja, dia tidak ingin Charlotte Shimon menjadi pusat perhatian.Kedua petugas keamanan segera menghampiri Charlotte Shimon, "Nona, jangan membuat keributan di sini, tolong segera pergi, atau kami akan mengusirmu!"Melihat Charlotte Shimon termakan oleh kata-katanya sendiri, Megan Shimon sangat senang, dan dia mendengus, "Charlotte, cepat pergi!"Tiba-tiba terdengar suara tegas, "Ada keributan apa di sini?"Megan Shimon melihat ke belakang, Rektor Jeanny Hank datang!Profesor Quinn mengikuti Jeanny Hank.Megan Shimon segera melangkah maju dan menjela
Mendengar Larry Hank menyebut nama "Charlotte Shimon", Jeanny Hank tertegun, "Larry, apakah kau mengenal Charlotte Shimon? Ya, gadis jenius yang aku maksud adalah Charlotte Shimon. Bibi ingin memperkenalkan... "“Bibi, aku segera ke sana!” Larry Hank langsung menutup telepon.Anak ini!Jeanny Hank menyimpan ponselnya dan merasa agak curiga, apakah Larry dan Charlotte sudah mengenal lama?Larry mengatakan tidak mau datang tadi, tetapi begitu mendengar nama Charlotte Shimon, dia langsung berubah pikiran. Bahkan dia bergegas menyusul, ini sepertinya menjelaskan sesuatu....Charlotte Shimon mengambil gelas dan meminum anggur merah. Pada saat ini, Megan Shimon berjalan dengan wajah muram dan bertanya, "Charlotte, bagaimana kau berkenalan dengan Rektor? Apakah kau menyembunyikan sesuatu?"Charlotte Shimon tahu hati Megan Shimon pasti sangat kacau sekarang. Bagaimanapun, gelar akademis dan ilmu pengobatan adalah dua hal yang paling dibanggakan Megan Shimon dan menjadi fondasinya. Jika fondas
Mereka masih sangat muda. Sepasang pria dan wanita yang berdiri saling bertatapan, dari kejauhan tampak seperti sebuah lukisan pasir yang indah.Lucas Hank tetap di tempatnya, matanya terpaku dengan pemandangan ini.Dia tidak menyangka Charlotte Shimon akan datang. Ternyata jamuan makan malam yang dia maksud adalah pesta ini. Ketika melihat Jeanny Hank yang ada di samping mereka, Lucas Hank mengerti segalanya.Ternyata gadis jenius yang disukai Jeanny Hank adalah ... Charlotte Shimon!Orang yang ingin diperkenalkan Jeanny Hank pada Larry Hank dan orang yang akan kencan buta dengan Larry Hank, adalah Charlotte Shimon!Tatapan Lucas Hank menjadi sedingin es. Dia menyelipkan satu tangan di saku celananya, dan berseru, "Nyonya Hank!"Suara Lucas Hank segera terdengar oleh ketiga orang itu. Charlotte Shimon langsung menoleh dan melihat Lucas Hank.Mengapa dia ada di sini?Charlotte Shimon segera berlari tetapi gaunnya yang terlalu panjang membuatnya tersandung dan hampir jatuh.Larry Hank i
Di Rolls-Royce Phantom, Lucas Hank sedang mengemudi dan tidak berbicara di sepanjang jalan.Charlotte Shimon tahu dia sedang marah, dia menatapnya, "Tuan Hank, apakah kau marah?"Lucas Hank berkata, "Kalau sudah tahu, kenapa masih bertanya?""Tuan Hank, aku bisa menjelaskan masalah ini. Aku tidak tahu bahwa Rektor Akademi Saint Lee adalah Bibimu, aku juga tidak tahu bahwa Larry Hank adalah adikmu. Hari ini hanya kebetulan."Lucas Hank meliriknya, "Larry dan kau adalah rekan kerja?"Dia tidak tahu bahwa Larry Hank telah datang ke Barbara Bay dan telah memasuki Lembaga Penelitian Privy, dan menjadi rekan kerja Charlotte Shimon. Lagipula, Larry Hank adalah seorang pakar bedah dan akademisi Kota Regalsen. Mengapa dia bisa datang ke Barbara Bay?Charlotte Shimon mengangguk dengan jujur, "Ya, dia sudah ada di sana ketika aku masuk ke Lembaga Penelitian Privy.""Kalian akrab?""Tidak akrab, aku baru tahu namanya tadi.”"Tidak ada lagi?""Apa yang ingin kau dengar, Larry Hank ... dia membantuk
Sesuatu yang sangat sederhana, Charlotte Shimon tidak tahu alasan semua orang bereaksi sedemikian besar. Nyonya tua itu tertegun sejenak dan segera memahami keadaannya. Ini memang tidak terduga, tetapi setelah dipikir-pikir cukup masuk akal. Bagaimana mungkin putri Sophia Lowry adalah orang biasa?Nyonya itu menepuk tangan kecil Charlotte Shimon, "Charlotte, kau benar-benar mengejutkan Nenek, apakah masih ada hal lain yang disembunyikan dari Nenek?"Charlotte Shimon berkata dengan sedih, "Nenek, aku tidak tahu apa yang ingin kalian dengar. Bibi dan aku benar-benar tidak saling mengenal secara mendalam dan aku tidak meneruskan studi di Akademi Saint Lee, jadi tidak ada yang perlu diceritakan. Ada beberapa hal yang menurut aku tidak perlu untuk dibicarakan."Nyonya tua memahaminya, dia masih menyimpan sesuatu yang menurutnya tidak perlu dibicarakan, seperti hubungannya dengan Jeanny Hank, tapi bagi orang lain itu adalah sebuah rahasia.Dia meremas tangan kecil Charlotte Shimon dan meras
Charlotte Shimon memeluk Pompom kecil dan kembali ke kamar tidur, Pompom kecil segera tertidur.Charlotte Shimon berbaring di tempat tidur dan memikirkan perkataan neneknya tadi, dia tidak bisa tidur.Dia berguling ke ke satu sisi, mengulurkan tangan dan perlahan mengelus bantal yang biasa dipakai Lucas Hank. Apa yang sedang dia lakukan?Charlotte Shimon mengeluarkan ponsel dan mengirim pesan WeChat pada Lucas Hank --- apakah kau benar-benar tidak pulang malam ini?Lucas Hank langsung membalasnya --- Aku tidur di kantor.Charlotte Shimon menghitung kata-kata yang dia kirim, satu, dua, tiga, empat... Hanya empat kata, jawaban yang sangat singkat. Charlotte Shimon mengirim pesan lagi --- Aku ingin ngobrol denganmu...Tapi sebelum pesan itu dikirim, pesannya masuk lagi --- Aku akan rapat. Kau tidur dulu dan selamat malam.Dia secara sepihak memutuskan percakapan.Charlotte Shimon melempar ponselnya dengan marah, kemudian memeluk bantal itu dan membayangkan wajah tampannya yang menjijikka
Paul Collins sangat terkesan dengan Megan Shimon. Dia sangat menyukai siswa yang pintar. "Megan, aku tidak menduga kau bisa menggunakan jarum emas akupuntur. Kau telah berjasa menyelamatkan Nyonya Lewis, aku akan membuat laporan untuk mengapresiasi prestasimu, teruslah bekerja keras, aku menaruh harapan yang besar padamu."Beberapa orang dengan hati-hati membawa Nyonya Lewis ke atas tandu dan membawanya ke ruang perawatan intensif. Semua orang segera mengepung Megan Shimon.--- Megan, kamu ternyata bisa menggunakan jarum emas akupuntur, hebat sekali! Kau memang dewiku.--- Megan adalah seorang jenius medis yang berbakat, dan orang pertama di negri kita yang belajar di Akademi Saint Lee di Negara F.--- Megan, Direktur Collins akan membuat laporan tentang prestasimu. Ini pertama kalinya di Lembaga Penelitian Privy. Berita tentang teknik jarum emas akupuntur akan menggemparkan.Megan Shimon sangat bangga. Dia merasa seperti memenangkan lotre hari ini. Setelah Paul Collins membuat lapor
Charlotte Shimon langsung mengangkat wajahnya dan terlihat wajah tampan Larry Hank!Mengapa dia datang ke sini?Larry Hank melirik ke botol kecil yang berisi racun Bunga Mandara, "Apa itu?"Charlotte Shimon segera mengulurkan tangan dan menyembunyikan botol kecil di sakunya, "Bukan... bukan apa-apa, hanya mainan yang dibawakan Sonia."Gadis itu tidak pandai berbohong, walaupun dia berusaha untuk tetap tenang. Larry Hank mengerutkan alisnya, "Mengapa terlihat seperti racun?""..."Charlotte Shimon teringat bahwa Larry Hank adalah akademisi termuda di Kota Regalsen. Dia seharusnya sudah mencurigai sesuatu, terlalu sulit untuk membohonginya.Charlotte Shimon ingin memukul kepalanya sendiri, mengapa dia begitu ceroboh dan terlihat olehnya, tapi dia selalu muncul tiba-tiba."Larry, ini adalah masalah pribadiku. Bagaimanapun aku adalah kakak iparmu, aku ingin minta tolong, jangan memberitahu hal ini pada Kakakmu."Larry Hank tidak berbicara.Charlotte Shimon tiba-tiba menyadari bahwa dia mas
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan