Setelah berbicara, Earl Roy langsung menutup telepon.Chelsea meremas ponselnya, dia pergi ke laut, bahkan membawa wanita cantik?Lima tahun sudah berlalu, dia seharusnya ... sudah punya wanita.Dia yang mengkhianatinya dulu, pria itu tidak punya kewajiban setia padanya, wajar jika dia punya wanita."Tuan Putri, Earl Roy menyuruhmu mencari bosnya di kapal pesiar. Aku curiga dia sengaja memancingmu ke sana, apakah dia ingin melakukan sesuatu pada Tuan Putri?" Yuni agak khawatir.Chelsea tidak ingin mengungkapkan identitas Julius Hill. Dia adalah Tuan Muda Kerajaan Putri Duyung, jika identitasnya terungkap akan sangat berbahaya."Mari kita pergi ke kapal pesiar dulu, kita akan tahu apa dia rencanakan," kata Chelsea....Chelsea membawa Yuni naik kapal pesiar. Ada banyak wanita muda yang cantik-cantik di kapal pesiar, mereka mengenakan bikini yang seksi.Pada saat ini, Sven datang, "Tuan Putri, mengapa kau datang ke sini?""Di mana tuanmu, aku ingin bertemu dengannya.""Tuan Putri, jika i
Wajah Chelsea menjadi pucat, dia ternyata sangat membencinya.Yuni segera berkata, "Tuan Wright, kau sudah gila. Kau menyuruh Tuan Putri melompat ke laut. Jika terjadi sesuatu padanya, dapatkah kau bisa menanggung akibatnya?”Julius Hill menyipitkan matanya dan berkata dengan santai, "Tuan putrimu juga boleh tidak melompat. Pintu ada di sana. Kalian bisa pergi sekarang. Tidak ada yang memaksa kalian.""Kau!"Pada saat ini, Chelsea berkata, "Tuan Wright, apakah jika aku melompat, kau akan berbicara denganku?"Julius Hill mengangguk. "Aku bisa memberimu kesempatan.""Baik, aku akan melompat."Chelsea berjalan ke geladak, melepas mantelnya, dan langsung melompat ke lautan luas."Tuan Putri!" Yuni sudah tidak sempat menghentikannya."Dia sudah melompat!""Dia benar-benar melompat!"Para wanita cantik itu tidak menyangka Chelsea akan langsung melompat, semua orang terkejut.Wajah Julius Hill sangat suram sekarang, dia benar-benar melompat.Demi melindungi Rosen dan keluarga kerajaan, dia b
Chelsea merasa langitnya berputar. Ketika ingin bangun, penglihatannya menjadi gelap, Julius Hill menindihnya.Julius Hill meletakkan tangan di sisinya dan menatapnya. "Baru datang, kenapa buru-buru mau pergi?"Chelsea awalnya tidak tahu harus melihat ke mana. Sekarang dia bahkan tidak tahu harus meletakkan tangannya di mana, dia takut akan menyentuh otot-ototnya yang kuat. “Aku tidak tahu kau belum berpakaian, kenakan dulu pakaianmu. Ada yang ingin aku katakan padamu."Julius Hill menatapnya dengan mesum dan tersenyum tipis. “Bukankah terlalu merepotkan mengenakan pakaian sekarang, lalu melepasnya lagi nanti?”“Apa maksudmu?” Chelsea tidak mengerti."Tuan Putri, apakah kau masih ingin berpura-pura? Kau datang ke sini dengan pakaian basah, bukan sengaja ingin menggodaku? Jangan katakan kau datang ke kamarku untuk berbicara tentang bulan dan bintang, puisi dan filosofi hidup?"Chelsea baru menyadari dia belum mengganti pakaian basahnya. Dia terlalu terburu-buru ingin bertemu denganny
Hal yang paling disesali Julius Hill adalah melepaskannya lima tahun lalu.Saat itu, dia berada dalam pelukannya dan begitu mudah dijangkau, tetapi dia terlalu menyayanginya dan lebih suka menyiksa dirinya sendiri daripada menyentuhnya.Hasilnya? Dia menikah dengan Rosen!Dia mengkhianatinya dengan kejam.Julius Hill membuka kancing celananya dan mencium wajahnya, dan sebuah suara dalam hatinya terus berkata … wanita ini adalah miliknya, dia hanya mengambil kembali miliknya!Pada saat ini, Julius Hill mencium sesuatu yang basah itu, dia perlahan membuka matanya.Chelsea yang berada di bawahnya sedang menangis.Air mata membasahi wajahnya.“Kenapa menangis?” Julius Hill melengkungkan bibirnya, “Apakah menghabiskan semalam denganku, membuatmu begitu menderita?”Kelopak mata Chelsea dipenuhi air mata, dia menggelengkan kepala, "Bukan ..."Julius Hill tiba-tiba kehilangan minatnya. Dia langsung melepaskan Chelsea dan bangkit, "Aku tidak suka memaksa wanita. Tangisanmu sangat menjijikkan, p
Harapan Nyonya Bridgette segera sirna ketika mendengar Chelsea berkata "tidak cocok".“Aku akan berganti pakaian dulu.” Chelsea langsung kembali ke kamarnya....Chelsea berdiri di depan wastafel dan membasuh wajahnya dengan air dingin. Kedatangan Julius Hill hari ini membuatnya kewalahan, dia juga tidak menyangka Nyonya Bridgette akan tertarik dengannya.Putri Nyonya Bridgette, Rosa, adalah wanita yang sangat cantik. Tidak ada pria yang bisa lolos dari pesonanya.Akankah Julius Hill menyukai Rosa?Dia sekarang berada di masa jayanya dan belum menikah. Pasti ada banyak wanita yang terpikat dengannya. Lima tahun lalu, ketika dia masih remaja, bahkan sudah bisa membuat banyak gadis tergila-gila dengannya.Jika memikirkan hal ini, dada Chelsea terasa sesak dan sangat tidak nyaman.Pada saat ini, Chelsea tiba-tiba mendengar suara langkah kaki di luar pintu, seseorang memasuki kamarnya.Siapa?Nyonya Bridgette?Chelsea berjalan keluar dan mengerutkan alisnya. "Nyonya, siapa yang mengizink
Dia memukulnya dua kali berturut-turut, Chelsea langsung menangis.Kenapa dia memukul pantatnya?Sejak kecil, ayah bahkan tidak pernah memukul pantatnya, dia adalah yang pertama.Mereka sama-sama adalah orang dewasa, tindakan kekerasan ini sepertinya agak tabu.Dia benar-benar sudah gila!“Apa yang kau lakukan, cepat lepaskan aku!” Chelsea ingin menggigitnya lagi.Julius Hill menyipitkan matanya, jakunnya bergerak naik turun, benar-benar ingin memukulnya beberapa kali lagi. Dia pikir dia adalah pria yang baik, tetapi setiap kali bersamanya, dia ingin melakukan kekerasan terhadapnya.Ini juga pertama kalinya dia memukul pantat seorang gadis. Gawatnya, dia sangat menikmatinya.“Chelsea, siapa suruh kau menamparku? Aku bukan diriku yang lima tahun lalu. Tidak bisa membiarkan kau menindasku. Ini adalah hukumanmu!” Dia berkata dengan tegas."..." Chelsea tidak ingin dihukum, jadi dia berkata dengan lembut, "Aku tidak akan memukulmu lagi kelak, lepaskan aku dulu.""Kalau begitu jawab pertan
Ulang tahun pernikahan kelima?Chelsea sendiri tidak ingat kapan dia menikah dengan Pangeran Rosen. Julius Hill justru mengingatnya. Dia ingin melihat Rosen di ulang tahun pernikahan?Chelsea semakin waspada. Dia mengira urusan Rosen sudah diselesaikan, tetapi sepertinya belum, Julius Hill masih sedang menyelidikinya.Rosen sudah mati, dia harus mencari penggantinya di mana?“Tidak bisa.” Chelsea langsung menolak. “Kesehatan Rosen masih belum pulih sepenuhnya. Dokter berkata dia tidak boleh keluar bertemu tamu.”"Tuan Putri, biarkan Pangeran Rosen menunjukkan wajahnya sebentar saja, ini seharusnya tidak memengaruhi kesehatannya, bukan?" Julius Hill berkata."Tapi …”"Tanah di selatan, aku hanya akan berbicara dengan Pangeran Rosen.""..."Dia langsung mengancamnya dengan tanah di selatan, Chelsea menggertakkan giginya dan menendangnya balik.Julius Hill langsung meringis.“Tuan Wright, ada apa?” Nyonya Bridgette segera bertanya."Ada yang menendangku."“Siapa? Siapa yang berani menenda
Julius Hill melirik Rosa, tetapi tidak mengulurkan tangannya, hanya mengangguk pelan, "Putri, apa kabar?"Tangan Rosa membeku di udara, sangat memalukan.Ekspresi Nyonya Bridgette berubah. Pria ini adalah orang pertama yang mengabaikan putrinya.Jika digantikan dengan pria lain, mereka pasti sudah hampir gila karena kegirangan.Rosa menatap Julius Hill. Dia sudah memperhatikan pria tampan ini di antara kerumunan sejak tadi. Dia tampak dingin dan dan arogan, sepertinya berasal dari keluarga bangsawan, dia pasti tokoh penting dengan status luar biasa.Sekarang dia begitu dingin terhadapnya, membuat Rosa semakin tertarik.“Tuan Wright, kau sepertinya kurang menyukaiku.” Rosa tersenyum.Julius Hill perlahan menyipitkan matanya, "Putri, kau bukan tipeku."Kalimat ini sangat lugas.Rosa tidak marah sama sekali, tetapi mengangkat alisnya. "Lalu tipe gadis seperti apa yang disukai Tuan Wright?"Dia suka …Pada saat ini, muncul keributan. "Ibu Negara sudah datang!"Chelsea sudah datang!Juliu
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan