Ada apa? Kenapa tiba-tiba mati lampu? Entah siapa yang merobohkan konter anggur, ada banyak gelas anggur yang jatuh dan pecah. Aah! Seseorang berteriak. Seharusnya dia tergores kaca. Suasana tempat itu tiba-tiba menjadi sangat kacau dan orang-orang mulai berlarian keluar. Awalnya, Chelsea bersama Pangeran Rosen, tetapi mereka dipisahkan oleh kerumunan. Sebuah tangan besar tiba-tiba terjulur di antara kerumunan dan meraih pergelangan tangannya. ...Lampu segera menyala lagi. Anak buah segera datang dan melapor pada Pangeran Rosen. "Pangeran, ada sedikit masalah kabel tadi, kami sedang menyelidikinya." Semua orang panik. Pada saat ini, seseorang berteriak, "Aah, Tuan Putri Chelsea sudah pergi!" Chelsea sudah menghilang, menghilang dari aula ini. Hari ini adalah hari ulang tahun Chelsea, tetapi dia menghilang begitu saja setelah kejadian tadi. Semua orang sangat bingung. “Di mana Tuan Putri Chelsea, bukankah dia masih di sini tadi?” “Aku tidak tahu.” Anak buah itu bertanya
Orang ini adalah tetua Kerajaan Putri Duyung. Dia yang membesarkan Julius Hill, jadi seperti ayah angkatnya. Tetua mengetahui Julius Hill tidak naik pesawat hari ini, jadi dia terbang ke sini mencarinya. Dia menampar Julius Hill dengan marah dan kecewa. "Julius, mengapa kau tiba-tiba berubah pikiran lagi hari ini? Apakah karena Tuan Putri Lantana, Chelsea? Kudengar dia ada di kamarmu sekarang, kenapa kau membawanya pulang?" Tidak ada ekspresi di wajah Julius Hill memalingkan wajahnya, dia hanya berkata pelan, "Aku ingin membawanya pergi bersama." "Membawa dia pergi bersama?" Tetua itu tertawa terbahak-bahak, seolah-olah mendengar lelucon yang sangat lucu, "Kau adalah Julius Hill, Tuan Muda Kerajaan Putri Duyung, sedangkan dia adalah Chelsea, Tuan Putri Lantana. Kau mau membawanya pergi ke mana, meskipun dunia ini sangat besar, kau mau menetap di mana?" Di dalam kamar, hati Chelsea menegang. Ya, benar, dia dan Julius Hill bisa menetap di mana? Chelsea tidak tahu mengapa dia tiba-
"Chelsea," Julius Hill menatap Chelsea dengan sungguh-sungguh, "Apakah kau bersedia pergi denganku?" Kali ini dia tidak memaksakan kehendaknya, tetapi menanyakan pendapatnya.Dia bukan gadis biasa, tetapi adalah Tuan Putri Chelsea yang dicintai ribuan orang, dia harus meninggalkan banyak hal jika memutuskan berjalan bersamanya. Chelsea menatapnya dan mengangguk dengan sungguh-sungguh, "Aku bersedia." Pemuda itu bersedia meninggalkan segalanya untuknya, Chelsea tentu saja juga bersedia menyerahkan segalanya untuknya. Kelak, dia bukan lagi Tuan Muda Kerajaan Putri Duyung, dan dia juga bukan Tuan Putri Chelsea, mereka juga bisa hidup dengan bebas dan bahagia.Mendengar Chelsea berkata, "Aku bersedia", Julius Hill menariknya ke dalam pelukan....Julius Hill ingin membawa Chelsea pergi, tetapi rencananya tidak berjalan lancar, karena Pangeran Rosen sudah mengirim orang untuk mencari Chelsea di seluruh penjuru kota. Mereka berdua tinggal di sebuah penginapan sederhana. Tidak bisa mengin
Chelsea berbaring di pelukan Julius Hill dan tersedak, "Kau tidak boleh berbohong padaku, kelak akan membawaku pulang."Julius Hill mengusap rambutnya yang halus, dengan perasaan kacau. Dia melepaskan segalanya demi pergi bersamanya. Dia mengangguk dengan sungguh-sungguh, "Chelsea, aku tidak berbohong. Aku akan selalu baik padamu.”Chelsea memeluk Julius Hill dengan erat....Setelah makan, mereka berdua kembali ke penginapan, Chelsea bertanya, "Pukul berapa kita berangkat nanti malam?""Pukul delapan."Pukul delapan?Masih ada beberapa jam lagi, apa yang akan kita lakukan sekarang?Julius Hill berbaring di tempat tidur, dan menepuk posisi di sampingnya, "Chelsea, kemarilah, semalam tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ayo, kita tidur siang."Hah?Chelsea menatap langit yang terang di luar, tidur dalam kamar pada siang hari bolong, ini sepertinya kurang baik.Pada saat ini, Julius Hill mengulurkan tangan untuk menariknya, tubuhnya yang ramping langsung jatuh ke dalam pelukannya.Julius Hil
Air?Julius Hill melirik air dalam gelas di tangannya, kemudian mengusap rambutnya dengan lembut, "Kau begitu perhatian, bahkan menuangkan air untukku. Sepertinya kau akan menjadi seorang istri yang baik, yang mencintai suamimu di masa depan.""Siapa istrimu?"“Kamu, Chelsea, bukankah kau baru melayaniku tadi?” Julius Hill meremas tangan kecilnya.Dia selalu merasa tangan kecilnya ini lembut dan halus, tetapi dia baru menyadari tadi bahwa tangan kecilnya ini juga bisa membuatnya merasa begitu nyaman, serasa melayang di atas awan.Chelsea terlihat seperti biasa, tetapi tatapannya kosong, seolah-olah sedang dikendalikan.Julius Hill mengambil gelas dan meneguk air di dalamnya.Setelah meletakkan gelas kosong, dia meraih tangan kecil Chelsea, "Chelsea, ayo kita berangkat."“Oh.” Chelsea mengikuti langkah Julius Hill dengan agak kaku.Setelah membuka pintu penginapan, kedua orang itu berjalan keluar, pada saat ini, sekelompok orang tiba-tiba muncul di tengah kegelapan, Pangeran Rosen data
Julius Hill menatap Chelsea dan bertanya --- Chelsea, apakah kau pernah mencintaiku?Chelsea merasa matanya sangat panas menatap dan uap panas terus-menerus mengepul di dalamnya, seolah-olah air mata akan jatuh di detik berikutnya, tetapi dia tidak bisa menangis.Matanya sangat kering, kering karena panas, sangat perih dan nyeri.Chelsea menatap Julius Hill dan mengucapkan dua kata, "Tidak pernah."Dia bertanya apakah dia pernah mencintainya?Chelsea menjawab --- tidak pernah.Tidak pernah mencintainya.Setelah mendapatkan jawabannya, mata Julius Hill memerah, ternyata dia tidak pernah mencintainya.Semuanya palsu.Dia hanya berpura-pura sejak awal.Ha.Ha ha.“Julius Hill, ini cincin rumput foxtail yang kau berikan padaku, sekarang aku akan mengembalikannya padamu!” Chelsea melepaskan cincin rumput foxtail di jarinya, lalu melemparnya ke tanah seperti sampah.“Chelsea, kemarilah.” Pangeran Rosen memanggilnya lagi.Chelsea meninggalkan Julius Hill dan berjalan ke sisi Pangeran Rosen.P
Chelsea juga tidak tahu yang dia pikirkan, hatinya sangat sakit, seperti tercabik-cabik. Ketika tangan pemuda itu mencekik lehernya, dia merasa tangan ini adalah akhir perjalanannya.Jika pemuda itu ingin membunuhnya, dia rela mati di tangannya.Namun, telapak tangannya tiba-tiba agak mengendur.Chelsea bergetar, lalu perlahan membuka matanya.Julius Hill menatapnya. Dia terengah-engah. Dunia sunyi senyap. Chelsea bisa mendengar suara napasnya dengan jelas. Akhirnya, Julius Hill perlahan menyandarkan wajah ke keningnya.Chelsea dapat merasakan air matanya.Air mata pemuda itu jatuh di wajahnya."Chelsea, aku membenci diriku sendiri, aku membenci diriku sendiri karena hingga sekarang masih tidak tega membunuhmu."Chelsea terisak, pemuda itu datang dengan kebencian dan berniat untuk melenyapkannya, tetapi pada saat-saat terakhir, dia tetap melepaskannya, dia menekan keningnya dan berbisik padanya --- tidak tega.Dia tidak tega membunuhnya.Chelsea ingin mengatakan sesuatu, tetapi tubuh J
Tak disangka, ramalan ini menjadi kenyataan.Lucas Hank menggendong Chelsea ke kamarnya. "Charlotte, bagaimana keadaan putri kita, ini pertama kalinya aku melihat dia begitu sedih dan putus asa."Charlotte Shimon menatap putrinya dengan sedih. "Semua orang berkata putus cinta paling sulit disembuhkan, aku juga tidak berdaya. Hanya bisa memberinya waktu untuk perlahan-lahan melupakan Tuan Muda Kerajaan Putri Duyung ini.""Charlotte, apakah kau mengatakan Tuan Muda Kerajaan Putri Duyung sudah mati?"Julius Hill dan Chelsea satu per satu jatuh ke tanah. Pada saat itu, tetua Kerajaan Putri Duyung dan pasukannya bergegas datang untuk membawa Julius Hill pergi di tengah hujan peluru, jadi mereka tidak tahu posisi Julius Hill sekarang.Beberapa hari yang lalu, Julius Hill memutuskan hubungan dengan tetua Kerajaan Putri Duyung demi Chelsea, tetapi tetua tetap tidak bisa melepaskan Julius Hill, jadi dia datang pada saat-saat terakhir.Sangat disayangkan anak buah Julius Hill yang setia, Adi,
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan