Julius Hill menatap Chelsea dan bertanya --- Chelsea, apakah kau pernah mencintaiku?Chelsea merasa matanya sangat panas menatap dan uap panas terus-menerus mengepul di dalamnya, seolah-olah air mata akan jatuh di detik berikutnya, tetapi dia tidak bisa menangis.Matanya sangat kering, kering karena panas, sangat perih dan nyeri.Chelsea menatap Julius Hill dan mengucapkan dua kata, "Tidak pernah."Dia bertanya apakah dia pernah mencintainya?Chelsea menjawab --- tidak pernah.Tidak pernah mencintainya.Setelah mendapatkan jawabannya, mata Julius Hill memerah, ternyata dia tidak pernah mencintainya.Semuanya palsu.Dia hanya berpura-pura sejak awal.Ha.Ha ha.“Julius Hill, ini cincin rumput foxtail yang kau berikan padaku, sekarang aku akan mengembalikannya padamu!” Chelsea melepaskan cincin rumput foxtail di jarinya, lalu melemparnya ke tanah seperti sampah.“Chelsea, kemarilah.” Pangeran Rosen memanggilnya lagi.Chelsea meninggalkan Julius Hill dan berjalan ke sisi Pangeran Rosen.P
Chelsea juga tidak tahu yang dia pikirkan, hatinya sangat sakit, seperti tercabik-cabik. Ketika tangan pemuda itu mencekik lehernya, dia merasa tangan ini adalah akhir perjalanannya.Jika pemuda itu ingin membunuhnya, dia rela mati di tangannya.Namun, telapak tangannya tiba-tiba agak mengendur.Chelsea bergetar, lalu perlahan membuka matanya.Julius Hill menatapnya. Dia terengah-engah. Dunia sunyi senyap. Chelsea bisa mendengar suara napasnya dengan jelas. Akhirnya, Julius Hill perlahan menyandarkan wajah ke keningnya.Chelsea dapat merasakan air matanya.Air mata pemuda itu jatuh di wajahnya."Chelsea, aku membenci diriku sendiri, aku membenci diriku sendiri karena hingga sekarang masih tidak tega membunuhmu."Chelsea terisak, pemuda itu datang dengan kebencian dan berniat untuk melenyapkannya, tetapi pada saat-saat terakhir, dia tetap melepaskannya, dia menekan keningnya dan berbisik padanya --- tidak tega.Dia tidak tega membunuhnya.Chelsea ingin mengatakan sesuatu, tetapi tubuh J
Tak disangka, ramalan ini menjadi kenyataan.Lucas Hank menggendong Chelsea ke kamarnya. "Charlotte, bagaimana keadaan putri kita, ini pertama kalinya aku melihat dia begitu sedih dan putus asa."Charlotte Shimon menatap putrinya dengan sedih. "Semua orang berkata putus cinta paling sulit disembuhkan, aku juga tidak berdaya. Hanya bisa memberinya waktu untuk perlahan-lahan melupakan Tuan Muda Kerajaan Putri Duyung ini.""Charlotte, apakah kau mengatakan Tuan Muda Kerajaan Putri Duyung sudah mati?"Julius Hill dan Chelsea satu per satu jatuh ke tanah. Pada saat itu, tetua Kerajaan Putri Duyung dan pasukannya bergegas datang untuk membawa Julius Hill pergi di tengah hujan peluru, jadi mereka tidak tahu posisi Julius Hill sekarang.Beberapa hari yang lalu, Julius Hill memutuskan hubungan dengan tetua Kerajaan Putri Duyung demi Chelsea, tetapi tetua tetap tidak bisa melepaskan Julius Hill, jadi dia datang pada saat-saat terakhir.Sangat disayangkan anak buah Julius Hill yang setia, Adi,
Pangeran Rosen merasa bingung. Dia sudah memperhitungkan segalanya dengan cermat. Dia sudah bekerja keras untuk mendapatkan kepercayaan Keluarga Hank. Namun, dia tidak menyangka akan mendapat tanggapan seperti ini.Air pelupa cinta, semua cinta menjadi sia-sia. Pangeran Rosen merasa salut dengan pasangan ini, bahkan bisa mendapatkan barang seperti ini.Tidak bisa.Dia tidak bisa membiarkan mereka membawa Chelsea pergi!"Bibi, jangan, Chelsea tidak boleh pergi!"“Kenapa Chelsea tidak boleh pergi?” Charlotte Shimon menatapnya dengan tajam, dia maju dua langkah dan langsung mendekati Pangeran Rosen.Pangeran Rosen merasa terkejut dengan aura kuat yang dipancarkan dari Charlotte Shimon, dia mundur dua langkah, "Bibi, aku ... aku ...""Rosen, kau selalu berkata di depan kami bahwa kau sangat mencintai Chelsea, jika kau benar-benar mencintai Chelsea, apakah kau tidak ingin dia melupakan semuanya dan memulai dari awal lagi? Jika kau benar-benar mencintai Chelsea, apakah kau menginginkan yang
Lucas Hank dan Charlotte Shimon tidak menyangka Rosen akan mengirim mahar ke Lantana sebelum Chelsea berusia 18 tahun. Jika Chelsea tidak menikah, maka akan muncul berbagai desas desus dalam masyarakat, Lantana juga akan kehilangan kepercayaan masyarakat.Rosen memanfaatkan kesempatan ketika mereka dalam perjalanan ke sini, strateginya memang luar biasa.Sebenarnya, ada masalah yang lebih penting lagi. Ucapan Rosen benar. Mereka harus bersiap menghadapi serangan balas dendam Kerajaan Putri Duyung.Bagaimanapun juga, Chelsea yang menyerahkan air beracun pada pada Julius Hill, bekerja sama dengan Rosen membunuh Julius Hill.Sedangkan Rosen adalah orang yang merencanakan semua ini, menggunakan Chelsea untuk menghancurkan Julius Hill. Lucas Hank dan Charlotte Shimon tidak berbicara, sedangkan Pangeran Rosen berjalan perlahan ke tempat tidur Chelsea. Pada saat ini, dia bukan lagi Pangeran Rosen, tetapi seorang pria biasa yang menatap gadis yang dia sukai. Dia merasa sangat bersalah dan ti
Lima tahun kemudian.Keluarga kerajaan.Di halaman yang luas, beberapa orang pelayan mengejar seorang anak kecil, "Pangeran Kecil, pelan-pelan, jangan jatuh."Pangeran kecil berusia tiga tahun tahun ini, mengenakan kemeja putih dan dasi kupu-kupu, seorang pria kecil yang sehat dan ceria, dia berlari dengan tergesa-gesa, "Mama sudah pulang, aku mau ketemu Mama!"Pada saat ini, sebuah mobil mewah kerajaan berhenti perlahan, sopir membuka pintu belakang dengan hormat, dan sebuah sosok berjalan turun.Lima tahun kemudian, gadis 17 tahun Chelsea sudah dewasa dan berusia 22 tahun.Hari ini, Chelsea mengenakan gaun putih dengan kerah kecil. Pakaian berkualitas tinggi ini dibuat khusus untuk keluarga kerajaan, sederhana dan elegan, rambut hitamnya tergerai di pundak, dan sebuah topi sutra putih menghiasi kepalanya. Tampak sangat cantik dan mempesona.Dalam lima tahun terakhir, penampilan Chelsea menjadi semakin cantik dan menarik. Wajahnya sudah tumbuh dewasa, seperti gadis dalam lukisan, sepa
Mungkin karena juga merasakan suasana tegang di ruang makan, pangeran kecil menarik-narik pakaian Chelsea, "Mama, ada apa?"Chelsea tidak ingin pangeran kecil terlibat dalam intrik orang dewasa sebelum waktunya, jadi dia berkata dengan lembut, "Pangeran Kecil, Mama baik-baik saja. Pergi bermain di atas sebentar, ada yang perlu Mama bicarakan dengan Nenek."“Baik.” Pangeran kecil berlari ke atas dengan patuh.Chelsea dan Nyonya Bridgette ditinggalkan berdua di ruang makan sekarang. Chelsea menatap Nyonya Bridgette yang tampak panik di seberangnya. Wajahnya pucat, dia menatapnya dengan tercengang. Chelsea berkata, "Nyonya, kau mengganti pengawalku, aku bisa menutup sebelah mata, tetapi kau bahkan mendorong asistenku ke seorang pria paruh baya seperti Earl Roy, tanpa memberitahuku. Aku benar-benar tidak mengerti kenapa kau berani melakukan ini padaku!"Nyonya Bridgette tahu dia bersalah, tetapi dia tidak akan mengakui kesalahannya. Sebaliknya, raut wajahnya menjadi jelek. "Chelsea, aku
Earl Roy membeku, kemudian segera berkata, "Tidak, tidak ada orang di dalam ..."Sebelum dia selesai berbicara, Chelsea sudah mendorong pintu ruang kerja."Tuan Putri, kau!" Earl Roy segera berlari.Chelsea berdiri di dekat pintu dan melihat ke dalam ruang kerja. Bagian dalamnya kosong dan tidak ada siapa-siapa.Tidak ada siapa punKeringat dingin sudah membasahi kening Earl Roy, dia menatap Chelsea dengan kesal, "Tuan Putri, kau sungguh lancang. Tidak hanya menerobos ke rumahku, bahkan berani membuka ruang kerjaku tanpa izin. Apa lagi yang tidak berani kau lakukan?"Chelsea menoleh ke samping dan menatap Earl Roy. "Sebelum ini, memang ada hal yang tidak berani kulakukan."“Oh, apa itu?” Earl Roy sangat tertarik.Chelsea mengangkat tangannya dan menampar Earl Roy dengan kencang.Plak!Earl Roy, yang ditampar wajahnya, tertegun, "Tuan Putri, beraninya kau memukulku!"Chelsea tersenyum, "Aku awalnya ingin membuat perhitungan denganmu di ruang kerja, tapi karena kau tidak tahu malu, m
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan