"Wow, mobil itu mewah sekali, mengapa aku belum pernah melihatnya?""Ya, Tuhan, plat nomor itu benar-benar mengejutkan, sepertinya aku pernah melihatnya ... di TV.""Aku ingat itu adalah plat nomor keluarga kerajaan. Mobil itu juga dibuat khusus untuk keluarga kerajaan!"Semua siswa berkumpul dan mulai berdiskusi.Chelsea berhenti karena dia mengenali itu adalah mobil Pangeran Rosen.Pangeran Rosen ada di sini!Chelsea dan Pangeran Rosen adalah kekasih masa kecil. Rosen yang terlahir dalam keluarga bangsawan, adalah pria yang anggun dan bijaksana, dia juga sangat populer. Karena Lantana memiliki kontrak pernikahan dengan keluarga kerajaan, Chelsea juga dikenal sebagai calon ibu negara.Namun, Chelsea disayangi semua orang. Dia bisa memutuskan sendiri pernikahannya. Meskipun dia akan menikahi Pangeran Rosen, tetapi dia harus benar-benar menyukai Pangeran Rosen.Pada saat ini, pintu belakang mobil mewah itu dibuka, dan Pangeran Rosen keluar dari mobil.Pangeran Rosen mengenakan kemeja pu
Julius Wright menatap Chelsea dan Chelsea juga menatap Julius Wright. Mata mereka saling berhadapan beberapa saat.“Kakak Ipar, kau tidak boleh putus dengan Kak Chelsea, Kak Chelsea sangat menyukaimu.” Whitney Coleman masih berusaha membujuknya.Julius Wright sudah tidak melihat Chelsea selama beberapa hari. Dia terlihat lebih kurus. Hari ini, dia mengenakan seragam sekolah dan rambut hitamnya yang dikuncir kuda. Pada saat ini, Pangeran Rosen muncul di samping Chelsea.Pangeran Rosen meletakkan mantel di pundak Chelsea."Chelsea, cuaca agak dingin di malam hari, jangan sampai masuk angin."Chelsea menatap Pangeran Rosen dan tersenyum tipis sebagai tanda terima kasih.Pangeran Rosen berdiri tegak di samping Chelsea dan mengangkat kepalanya, matanya tertuju pada Julius Wright.Julius Wright juga menatap Pangeran Rosen, ini adalah pertama kalinya kedua pemuda itu bertemu langsung.Dua pemuda dengan karakter bertentangan, hitam dan putih, yang satu kejam dan dingin, sedangkan yang lainnya
Anak buahnya segera memahami sesuatu.Kabarnya Pangeran Rosen adalah pangeran yang paling menonjol dan hebat dalam sejarah. Dia dapat menyembunyikan pikirannya begitu dalam sehingga tidak ada yang bisa mengetahuinya. Kalimat ini memang benar."Pangeran, kau sungguh hebat!” Anak buahnya berkata dengan mata berbinar.Pangeran Rosen melirik ke anak buahnya yang tampak senang, "Apakah kau pikir aku mendapatkan sesuatu? Benar, aku sudah mendapatkannya, tetapi pada saat yang sama, aku juga kehilangan.""Pangeran, kau kehilangan apa? Aku akan membantumu mendapatkannya kembali," kata anak buahnya.Dia kehilangan apa?Pangeran Rosen mengingat adegan yang dia lihat di rumah sakit tadi, Chelsea menangis seperti seorang anak kecil demi Julius Hill.Dia kehilangan. .. Chelsea!Pangeran Rosen tersenyum, "Aku tidak memerlukan bantuanmu, aku bisa mendapatkannya kembali sendiri."...Chelsea pulang ke rumah bersama Whitney Coleman, kemudian mengurung diri di kamar lagi, tidak mau makan, minum atau tid
Julius Wright tiba-tiba menegang.Apakah dia menyadari apa yang sedang dia lakukan?Julius Wright mengulurkan tangan, ingin mendorongnya.“Jangan sentuh aku!” Chelsea memeluk lehernya erat-erat, dan berkata dengan manja, “Julius, kau menyakitiku!”Julius Wright, yang dipeluk, "..."Baik, dia menurunkan kedua tangannya di sampingChelsea berjinjit dan memeluknya, air matanya jatuh di kerah baju dan lehernya. "Julius, kenapa ... kenapa kau putus denganku? Aku tidak percaya dengan semua kata-kata kejam yang kau ucapkan. Itu tidak benar, kau ... katakan alasan yang sebenarnya sekarang ...""Aku tahu, apakah kau masih marah padaku karena Gary Travis, aku sudah menjelaskannya, aku ... tidak ada hubungannya dengan dia!"Julius Wright merasa sangat terharu, gadis itu datang mencarinya larut malam, memeluknya erat-erat, terisak di pundaknya, dan berbisik di telinganya.Tak disangka, dia juga bisa begitu agresif, begitu berani ketika menghadapi orang yang dia sukai.Julius Wright perlahan meng
"Pangeran, Tuan Putri Chelsea sudah mengikuti Julius Hill masuk ke dalam, jika Julius Hill melakukan sesuatu, Tuan Putri Chelsea pasti tidak bisa melawan. Sekarang Tuan Putri Chelsea adalah calon ibu negara kami, dia tidak boleh dinodai. Apakah kita sebaiknya mencari cara untuk membawa Tuan Putri Chelsea keluar ..." Anak buah itu tidak berani melanjutkan.Pangeran Rosen melihat ke pintu yang tertutup rapat. Sebuah rumah yang sudah rusak di gang yang gelap dan lembab, dia tidak menyangka akan kehilangan tambatan hatinya di dalam.Pangeran Rosen menarik tatapannya. "Julius Hill tidak akan melakukan apa-apa pada Chelsea, aku tahu dia sangat menyukai Chelsea."Karena menyukainya, dia tidak akan tega menyentuhnya, Chelsea masih belum cukup dewasa."Ya.""Biarkan saja mereka di dalam, ayo kita pergi," kata Pangeran Rosen.Sopir menginjak pedal gas, dan mobil mewah itu segera menghilang dalam kegelapan malam....Chelsea tidak tahu mereka sudah berciuman berapa lama, bibir dan lidahnya mulai
Chelsea mengedipkan matanya. Untuk memastikan ini bukan mimpi, sungguh luar biasa bisa langsung melihatnya saat bangun pagi.“Tidak mau, aku masih sangat mengantuk. Mau tidur sebentar lagi,” Chelsea meringkuk di bawah selimut dan menutup matanya lagi.“Chelsea, tidak bisa tidur lagi. Kau akan terlambat ke sekolah nanti,” Julius Wright mengangkat selimutnya dan langsung menggendongnya.Chelsea merasa dia sudah dibawa ke kamar mandi kemudian tiba-tiba diturunkan di depan wastafel. Dia tidak bisa berdiri dengan kokoh. Julius Wright berdiri di belakangnya dan memeluknya dari belakang. "Buka mulutmu."Chelsea membuka mulutnya dengan bingung, dia memasukkan sikat gigi yang sudah diberikan pasta gigi ke dalam mulutnya dan mulai membantunya menyikat gigi."Minum air.""Muntahkan."Gerakannya sangat lembut, tidak menyakitinya sama sekali, dalam waktu singkat dia sudah selesai menyikat giginya.Julius Wright menyeka wajahnya dengan handuk basah. Kulitnya sangat lembut, dia tidak menggunakan pro
Julius Hill?Chelsea tertegun dan tidak mengerti. "Rosen, siapa Julius Hill?""Chelsea, Julius Hill adalah Julius Wright, Julius Wright adalah Julius Hill.""Chelsea, kau pasti pernah mendengar tentang Kerajaan Putri Duyung, bukan? Lantana, Putri Duyung dan Hollinswood adalah musuh bebuyutan. Saat itu, ibu dan ayahmu bertarung melawan Putri Duyung, yang diakhiri dengan pengorbanan jiwa paman keduamu Larry Hank. Setelah itu, kita baru bisa hidup dengan tenang dan damai seperti sekarang.""Chelsea, aku yakin kau pasti tidak pernah melupakan sejarah ini."Chelsea merasa sedih, tentu saja dia tahu sejarah ini. Meskipun dia masih kecil saat itu, dia kehilangan terlalu banyak kerabat dalam periode itu.Dia masih ingat paman keduanya, Larry Hank. Paman Kedua Larry pernah memeluknya dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Selama bertahun-tahun, di leher ibunya, masih tergantung biji saga merah pemberian Paman Kedua Larry.Ucapan Pangeran Rosen benar. Ketenangan dan kedamaian saat ini didapatkan dari
Julius Wright memutar nomor telepon Chelsea lagi, tetapi tidak ada yang menjawab.Bukankah gadis itu baru meneleponnya tadi, kenapa tiba-tiba tidak bisa dihubungi sekarang? Julius Wright merasa agak khawatir.Pada saat ini, beberapa tetes air hujan membasahi tubuh Julius Wright, hujan tiba-tiba turun.Apakah Chelsea membawa payung?Julius Wright khawatir dia akan basah kuyup dan masuk angin, jadi segera membeli payung di sebuah toko serba ada di pinggir jalan, dia akan menjemput Chelsea.Tetapi setelah berjalan dua langkah, langkahnya terhenti, karena dia melihat Chelsea di depannya."Chelsea, kau sudah pulang? Mengapa berdiri di sini sendirian? "Julius Wright berlari dan meraih tangannya, tetapi tangannya sangat dingin.Chelsea menatap pemuda di depannya, dia tampak penuh perhatian dan sangat cemas, persis seperti sebelumnya, tidak heran dia tidak bisa melihat wajah aslinya.Jika Rosen tidak membongkarnya, dia tidak akan terpikirkan identitas aslinya juga tidak akan mengetahui tujuan
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan