Saat itu, putri dari Suku Putri Duyung dibunuh oleh Charlotte Shimon dan langsung mati di tempat. Tetapi tidak ada yang mengetahui bahwa putri Suku Putri Duyung memiliki saudara kembar dan putri ini meninggal setelah melahirkan Julius Wright.Semua orang mengira Negara Putri Duyung sudah dihancurkan, tetapi tidak ada yang tahu masih ada seorang pewaris dari Negara Putri Duyung, dan dia adalah Julius Wright.Julius Wright menutup matanya, kemudian berkata, "Aku mengerti."Pria berpakaian hitam itu merasa lega. Seratus tahun yang lalu, leluhur Negara Lantana pernah meramalkan, seorang wanita dari Negara Lantana akan menguasai dunia. Sebenarnya, seratus tahun lalu, leluhur suku Putri Duyung juga memiliki sebuah ramalan, seratus tahun kemudian, akan ada seorang Tuan Muda dari Negara Putri Duyung, Tuan Muda ini adalah orang yang merebut hati Tuan Putri Lantana.Julius Wright sudah ditakdirkan menjadi orang yang merebut hati Chelsea dalam kehidupan ini.Jadi sejak Julius Wright lahir, dia su
Brenda Wright melarikan diri, dia ingin mencari Brenda Wright!Kakek Randall sangat marah, menunjuk Hugh Randall dan mengutuk, "Brenda Wright, Brenda Wright, kau masih memikirkan wanita itu! Karena dia, kau hampir mati ketika ditikam oleh Julius Wright empat tahun lalu. Karena dia, kau menembak mati ayahmu sendiri empat tahun kemudian. Aku bertanya padamu, apa yang akan kau lakukan setelah menemukannya?"Hugh Randall berdiri tegak, tetapi tidak menjawab."Apakah kau masih belum sadar sekarang? Brenda Wright merencanakan semua ini. Dia menggunakan pesonanya untuk mengadu domba kau dan ayahmu, kemudian memanfaatkan kesempatan ini untuk melarikan diri. Wanita tidak menyukaimu sama sekali!"Hugh Randall mengerutkan bibirnya. "Aku pergi dulu."Sikap sombongnya semakin menyulut amarah Kakek Randall, pria itu mengeluarkan cambuk dan langsung mengayunkannya ke punggung Hugh Randall.Kemeja putih di punggung Hugh Randall terbelah dalam sekejap, cambuk itu melukai kulitnya, sehingga darah menod
Brenda Wright meninggalkan sesuatu untuknya.Hugh Randall mengambil amplop itu, kemudian membukanya, sebuah foto jatuh dari dalam.Foto itu memperlihatkan Brenda Wright dan ayah Hugh Randall sedang berbaring di ranjang besar sebuah hotel. Brenda Wright dipeluk erat oleh ayah Hugh Randall.Di bagian bawah foto, ada tulisan tangan Brenda Wright yang cantik --- Jangan terlalu merindukan aku!Hugh Randall melihat foto dan tulisan ini beberapa kali, sampai matanya memerah dan sesuatu melonjak dari dadanya. Dia memuntahkan seteguk darah."Bos Muda!" Anak buahnya terkejut.Tidak ada ekspresi di wajah Hugh Randall, dia merobek-robek foto itu --- Brenda Wright, meskipun kau melarikan diri ke ujung dunia, aku pasti akan menangkapmu!...Urusan Keluarga Randall segera diselesaikan. Ayah Hugh Randall dimakamkan. Hugh Randall pergi ke wilayah barat Hollinswood. Setelah itu, semua rumor ditekan dan perlahan dilupakan.Chelsea selalu memperhatikan masalah ini sampai semuanya tenang.Julius Wright jug
Chelsea mengibaskan tangannya dengan kencang. "Jangan sentuh aku!"Dia merasa pemuda ini sangat kotor.Dia memiliki hubungan dengan banyak gadis, dia pernah bersulang dengan Fara Bennet, dan siswi cantik itu menciumnya tadi, dan dia tampak sangat menikmatinya.Julius Wright menatapnya. Sebenarnya, dia sudah memperhatikannya sejak gadis itu muncul di pintu tadi, dia tidak pernah berpaling darinya. Dia baru selesai mandi, rambut panjangnya masih agak lembap, dan wajahnya tidak ditutupi bedak. Yang paling menggoda adalah dia memelototinya dengan dengan marah sekarang.Dia keluar dengan tergesa-gesa. Di dalamnya adalah piyama berwarna krem, ditutupi dengan mantel putih. Dia bahkan masih memakai sandal merah muda.Julius Wright tahu --- gadis itu menyukainya.Dia tidak yakin sebelumnya. Sekarang dia yakin, dia sangat menyukainya.Julius Wright tersenyum tipis. "Kenapa, cemburu?"“Siapa yang cemburu? Aku tidak cemburu!” Chelsea menyangkal.Julius Wright mengulurkan tangannya, menarik tanga
Ketika bertemu dengan tatapan tajam Julius Wright, para pria yang mengelilingi Chelsea, merasa bergidik dan segera bergeser ke samping.Chelsea masih tidak menyadari suasana yang canggung di sekitarnya. Dia hanya merasa pria itu merangkul pinggangnya dengan terlalu kencang. "Julius, lepaskan, kau menyakitiku."Dia meringis kesakitan.Julius Wright tahu bahwa dia sangat manja. Bagaimanapun, dia adalah seorang putri yang selalu dilindungi sejak kecil. Dia mengerutkan bibirnya, "Takut sakit, tapi masih ikut berdesak-desakan di bus umum? Apakah kau tidak menyadari siapa dirimu? "Gadis ini tidak cocok dengan tempat-tempat seperti ini. Dia bahkan merasa menyesal telah membawanya ke hotel kecil sebelumnya. Chelsea membantah, "Jika bukan karena kau terus mengikutiku, aku juga tidak akan berdesak-desakan di bus ini, kau masih berani menyalahkan aku?"Wajah Julius Wright menjadi suram, dia benar, itu adalah karena dia.Tanpa dia, gadis ini akan selalu menjadi Tuan Putri Chelsea yang ceria.“
Tentu saja, ini hanya pemikirannya, dia tidak berani.Julius Wright mengangkat tangan untuk menutupi matanya, merasa agak mengantuk."Apakah aku pernah melakukan sesuatu padamu, kenapa aku tidak ingat?"Dia tidak ingat?Chelsea, "...""Chelsea, kapan aku pernah melakukan sesuatu padamu, tolong beri tahu aku, aku akan coba mengingat-ingat."Chelsea menatapnya, pemuda itu tampak bingung. Mungkin dia benar benar-benar tidak ingat, dia minum terlalu banyak alkohol malam itu, wajar jika tidak mengingatnya.Ya, sudah.Chelsea bangkit. "Kau berbaring sebentar, aku akan memasak sup pereda mabuk untukmu.""Apakah kau bisa memasaknya?"“Tidak bisa, tapi aku pernah melihat ibuku memasaknya untuk ayahku, sangat mudah.” Chelsea berjalan keluar dengan percaya diri....Di dapur.Chelsea menemukan dua potong jahe, sup jahe tidak hanya dapat menghilangkan mabuk, tetapi juga dapat menghangatkan perut, jadi sangat cocok untuknya.Chelsea mengambil pisau dan mulai memotong jahe.Ini adalah pertama kalin
Chelsea mulai bergerak, dia mengulurkan tangannya untuk memeluk pinggang pemuda itu, dan betisnya menindih tubuh Julius Wright.Dia menggerakan kepalanya untuk mencari tempat yang nyaman dalam pelukan Julius Wright dan terus tidur.Julius Wright tersenyum tipis. Gadis ini bertingkah seperti anak kucing ketika tidur, selalu mencari tempat yang nyaman dalam pelukannya.Julius Wright menatap wajah cantiknya, lalu mengulurkan jarinya untuk membelai wajah gadis itu.Chelsea bergumam dalam tidurnya, "Julius ..."Julius.Dia memanggil namanya dalam mimpinya."Julius, kita sudah sepakat, kau tidak boleh menyentuhku ..." Julius menarik kembali jarinya, dia merasa agak menyesal, sepertinya dia masih trauma dengan ciuman paksa di gang malam itu."Ya, tidak menyentuhmu." Dia menjawab dengan pelan.Chelsea memeluk pinggangnya lebih erat, masih tertidur pulas.Pada saat ini, ponsel Julius Wright menyala.Ini adalah telepon dari Kerajaan Putri Duyung.Julius Wright terdiam sejenak, kemudian menekan
Julius Wright mandi air dingin sangat lama, tiba-tiba terdengar suara di luar, Chelsea sedang memanggil namanya dengan lembut, "Julius ... Julius ..."Kenapa dia bangun?Julius Wright segera mematikan pancuran dan mengeringkan tubuhnya dengan handuk dan berjalan keluar setelah mengenakan piyama. Karena dia berjalan terburu-buru, lututnya menabrak pintu.Sakit sekali.Tetapi Julius Wright tidak peduli dengan rasa sakitnya. Dia berjalan keluar dan melihat Chelsea duduk dengan bingung. Dia menggosok matanya yang masih mengantuk dengan kedua kepalan tangannya. Karena tidak menemukannya, dia memanggilnya. "Julius ..."Julius Wright merasa tersentuh. "Chelsea, aku di sini, ada apa?"“Julius, kau pergi ke mana? Tadi kau menghilang, jadi aku terbangun.” Wajah Chelsea yang cantik memerah dan penampilannya yang masih mengantuk sangat menggemaskan.Julius Wright membuka selimut dan naik ke tempat tidur, lalu merangkul pundaknya. Mereka berdua berbaring di tempat tidur, dia berbisik, "Aku tidak
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan