Lara Moses pernah tidur dengan pria sejak dulu.Kalimat ini segera meledak di telinga Joey Thurman, Joey Thurman membuka matanya lebar-lebar.Anak orang kaya di sebelah Olivier Drake juga sangat antusias. "Astaga, Tuan Drake, apakah kau serius?"Awalnya, Olivier Drake sangat ingin menaklukkan Lara Moses. Kabarnya, wanita tercantik dari Kota Redhill ini sangat dingin dan sulit didapatkan. Olivier Drake sangat piawai dengan urusan wanita, jadi dia mulai mengejar Lara Moses dan ingin menaklukkan Lara Moses.Tetapi setelah mengejarnya selama setengah tahun, hati Lara Moses sama sekali tidak tergerak, bahkan tidak pernah menemuinya, ini membuat Olivier Drake merasa sangat malu.Demi mengejar Lara Moses, tidak ada wanita lain di sisi Oliver Drake selama setengah tahun, dia mengejarnya dengan sepenuh hati. Dia tidak berhasil mengejar Lara Moses dan membuat Olivier Drake merasa sangat malu. Dia menyadari sejak saat itu, dia memandang rendah wanita lainnya, dia menjadi terobsesi dengan Lara M
Curtis Wagner tidak suka Joey Thurman berkelahi dengan Olivier Drake. Menurutnya, perilaku mereka sangat naif.Selain itu, Joey Thurman bahkan tidak bisa mengalahkan Oliver Drake, sungguh memalukan.Tetapi sekarang Joey Thurman memberitahunya orang-orang ini menghina Lara Moses adalah sepatu bekas.Ekspresi Curtis Wagner segera berubah, dia menatap Olivier Drake dengan tajam seperti tatapan elang.Karena kehadiran Curtis Wagner telah memancing perhatian semua orang, Olivier Drake tidak bisa mengelak lagi. Sekarang Olivier Drake merasa merinding karena tatapannya, tetapi dia mau mengaku kalah dan segera berteriak, "Joey Thurman, apakah perkataanku salah? Terimalah kenyataan ini. Lara Moses hanyalah sepatu bekas!""Kau!"Joey Thurman ingin melangkah maju, tetapi ada sosok yang lebih cepat darinya, melangkah maju dengan secepat kilat, kemudian menendang tubuh Olivier Drake.Olivier Drake merasakan kekuatan yang sangat dahsyat tiba-tiba menghantam tulang punggungnya. Tulang punggungnya sep
Joey Thurman menggenggam erat pundak Lara Moses, "Apa ... maksudmu?""Joey Thurman, aku juga ingin meyakinkan diriku sendiri bahwa aku tidak bersedia malam itu, tetapi kita semua tahu karakterku. Jika bukan pria yang kusuka, aku tidak akan membiarkan dia menyentuh tubuhku. Aku punya 1001 cara untuk menyingkirkannya, bahkan bisa mati bersamanya!"Joey Thurman tertegun, benar, dia sangat mengenal karakter Lara Moses. Seorang gadis tangguh seperti dia, tidak ada pria yang bisa menyentuhnya jika dia tidak bersedia."Lara , kau ... apakah kau menyukai pria itu?"Apakah dia menyukainya?Lara Moses tidak ingin mengakui dia menyukainya, tetapi dia juga tidak bisa menipu dirinya sendiri. Dia mengangguk dan berkata dengan perlahan dan lembut. "Ya, aku menyukainya.""Lalu kenapa kalian tidak bersama?"Wajah Lara Moses segera menjadi suram. "Karena dia tidak menginginkan aku."Joey Thurman menarik napas dalam-dalam, ada terlalu banyak kejutan malam ini, dia tidak bisa menerimanya sama sekali.Se
Setelah tiga tahun, Lara Moses bertemu dengan Lyn Wagner lagi. Lyn Wagner tidak banyak berubah. Dia mengenakan gaun bermotif bunga yang sangat tipis, membuatnya terlihat seksi. Wajahnya sangat cantik, terlihat cerah dan segar, memancarkan kebahagiaan dalam hidupnya.Tentu saja perubahan terbesar Lyn Wagner adalah dia sedang menggandeng seorang putra di tangannya. Dia adalah putra Curtis Wagner, Oscar Wagner."Ayah," Oscar Wagner berlari dan memeluk paha Curtis Wagner.Curtis Wagner telah melepaskan Lara Moses. Dia melihat ke arah Oscar Wagner dan mengusap kepala Oscar Wagner. "Oscar, kenapa kau datang ke sini?"“Ibu membawaku ke sini. Ibu dan aku merindukan Ayah.” Saat ini mata Oscar Wagner tertuju pada Lara Moses, dia mengerutkan alisnya dan berkata dengan tidak senang, “Ayah, siapa wanita ini, dia pasti rubah betina yang menggoda Ayah!"Oscar Wagner berlari ke depan dan langsung menendang Lara Moses, mengutuk dengan ketus, "Bah, dasar rubah betina, tidak tahu malu! Cepat pergi, jik
Kadang-kadang Lyn Wagner merasa dia dilahirkan untuk ditaklukkan oleh pria bernama Curtis Wagner.Lyn Wagner meletakkan kopi di sebelah Curtis Wagner. Lalu berkata dengan lembut, "Curtis, ini sudah larut. Jangan bekerja lagi. Ayo, tidur lebih awal."Curtis Wagner mengisap rokoknya, tetapi tidak melihat ke arah Lyn Wagner."Kau tidur saja dulu."“Curtis, kau tidak menemani aku tidur?” Lyn Wagner segera memeluk lengan Curtis Wagner dan menempel padanya, “Kita sudah berpisah selama beberapa hari, apakah kau tidak merindukanku?”Curtis Wagner meletakkan dokumen di tangannya dan mengusap rambut Lyn Wagner, dia berkata dengan acuh tak acuh, "Tidurlah sendiri, aku masih ada banyak pekerjaan malam ini."“Curtis, apakah pekerjaan lebih penting daripada aku? Jangan-jangan kau membiarkan wanita lain naik ke tempat tidurmu saat kita berpisah.” Lyn Wagner memandang Curtis Wagner, dengan kesal dan manja.Curtis Wagner menyelipkan rokok di ujung jarinya ke bibirnya dan mengisapnya, lalu menatap Lyn
Curtis Wagner meletakkan tangannya di atas tempat tidur dan memandangnya dengan acuh tak acuh. Tidak ada senyuman di wajahnya. "Berikan pemantik apinya."Lyn Wagner tertegun. Dia sudah melihat semua jenis penampilan Curtis Wagner, tampan, kejam, suram, jahat ... tetapi dia tidak pernah melihatnya seperti ini. Pada saat itu, dia seperti telah menanggalkan semua penyamarannya, aroma maskulin pria itu sungguh menakjubkan.Lyn Wagner tidak berani membantah dan langsung memberikan pemantik api di tangannya pada Curtis Wagner.Curtis Wagner memasukkan kembali pemantik api ke dalam saku celananya, lalu mengangkat tangannya dan membuka kancing kemejanya.Lyn Wagner segera mengangkat kedua tangannya dan memeluk lehernya, "Curtis."Curtis Wagner menatapnya, lalu perlahan menundukkan kepalanya, wajah kedua orang itu semakin dekat dan dekat.Lyn Wagner memejamkan mata dan menantikannya, mengharapkan ciumannya jatuh di wajah, dan tubuhnya ...Detik berikutnya, terdengar suara klik, lampu di ruanga
Lara Moses mengangkat ponsel dan membuka pesan, yang merupakan video yang dikirim oleh Lyn Wagner.Karena dia belum mengkliknya, video itu membeku. Gambar yang membeku menunjukkan sebuah kamar besar yang gelap, tetapi dapat terlihat samar-sama dua sosok yang saling terjerat. Di bawah adalah Lyn Wagner dan pria di atasnya terlihat tinggi dan kuat, dia bisa menebak pria itu adalah ... Curtis Wagner!Lara Moses mengedipkan matanya. Dia tahu bahwa Lyn Wagner sengaja mengirimkan video ini.Jari-jarinya meremas ponsel dengan erat, dia ingin mengklik video itu, tetapi ujung jarinya membeku, dan tidak bisa mengklik lagi.Dia tidak pernah gentar menghadapi kesulitan apa pun, tetapi dia sangat takut menonton video ini.Dia tidak berani.Aku tidak berani mengklik video ini.Akal sehatnya memberitahunya, klik video itu, perhatikan baik-baik, agar kau bisa menyerah, meskipun dia adalah pria pertama yang dia suka, tetapi dia juga bisa melupakannya, bagaimanapun juga, siapa yang tidak pernah menyukai
Melihat Nyonya Thurman akan berlutut di depannya, Lara Moses segera menariknya, "Nyonya Thurman, apa yang kau lakukan? Cepat bangun!""Lara, Bibi, mohon padamu, Joey Thurman bertekad untuk menikahimu. Dia benar-benar sangat menyukaimu. Dia terus menerus memanggil namamu tadi. Dia adalah putra kami satu-satunya. Jika kakinya lumpuh, atau terjadi sesuatu padanya, Bibi juga tidak mau hidup lagi!" Nyonya Thurman menangis tersedu-sedu.Paman Thurman dan Emilia Alden berjalan mendekat, Emilia Alden meraih tangan Lara Moses. "Lara, apa lagi yang kau ragukan? Sekarang Joey Thurman masih terbaring di ruang operasi. Dia sedang menunggu sepatah kata darimu, sepatah kata darimu akan menyelamatkannya, apakah kau tega melihatnya tidak terselamatkan?”Lara Moses berdiri diam. Semua orang yang berlalu-lalang di koridor memandang dan menunjuk ke arahnya."Gadis kecil ini sangat cantik, tetapi kenapa berdarah dingin?""Walaupun tidak membunuhnya secara langsung, membiarkan orang lain tidak terselamatka
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan