Lara Moses mengangkat ponsel dan membuka pesan, yang merupakan video yang dikirim oleh Lyn Wagner.Karena dia belum mengkliknya, video itu membeku. Gambar yang membeku menunjukkan sebuah kamar besar yang gelap, tetapi dapat terlihat samar-sama dua sosok yang saling terjerat. Di bawah adalah Lyn Wagner dan pria di atasnya terlihat tinggi dan kuat, dia bisa menebak pria itu adalah ... Curtis Wagner!Lara Moses mengedipkan matanya. Dia tahu bahwa Lyn Wagner sengaja mengirimkan video ini.Jari-jarinya meremas ponsel dengan erat, dia ingin mengklik video itu, tetapi ujung jarinya membeku, dan tidak bisa mengklik lagi.Dia tidak pernah gentar menghadapi kesulitan apa pun, tetapi dia sangat takut menonton video ini.Dia tidak berani.Aku tidak berani mengklik video ini.Akal sehatnya memberitahunya, klik video itu, perhatikan baik-baik, agar kau bisa menyerah, meskipun dia adalah pria pertama yang dia suka, tetapi dia juga bisa melupakannya, bagaimanapun juga, siapa yang tidak pernah menyukai
Melihat Nyonya Thurman akan berlutut di depannya, Lara Moses segera menariknya, "Nyonya Thurman, apa yang kau lakukan? Cepat bangun!""Lara, Bibi, mohon padamu, Joey Thurman bertekad untuk menikahimu. Dia benar-benar sangat menyukaimu. Dia terus menerus memanggil namamu tadi. Dia adalah putra kami satu-satunya. Jika kakinya lumpuh, atau terjadi sesuatu padanya, Bibi juga tidak mau hidup lagi!" Nyonya Thurman menangis tersedu-sedu.Paman Thurman dan Emilia Alden berjalan mendekat, Emilia Alden meraih tangan Lara Moses. "Lara, apa lagi yang kau ragukan? Sekarang Joey Thurman masih terbaring di ruang operasi. Dia sedang menunggu sepatah kata darimu, sepatah kata darimu akan menyelamatkannya, apakah kau tega melihatnya tidak terselamatkan?”Lara Moses berdiri diam. Semua orang yang berlalu-lalang di koridor memandang dan menunjuk ke arahnya."Gadis kecil ini sangat cantik, tetapi kenapa berdarah dingin?""Walaupun tidak membunuhnya secara langsung, membiarkan orang lain tidak terselamatka
Perancang kostum mengeluarkan berbagai gaun pengantin yang cantik-cantik. "Tuan Muda Thurman, Nona Moses, mari kita ambil foto di pantai dulu. Nona Moses silakan pilih gaunnya dulu."Lara Moses melirik ke gaun-gaun ke sekilas, jelas tidak tertarik.Tiba-tiba terdengar suara yang antusias dari belakangnya. "Tuan Muda Thurman, Nona Moses, kebetulan sekali, bertemu dengan kalian di sini."Lara Moses membalikkan badan dan dia melihat dua kenalan, Curtis Wagner dan Lyn Wagner.Curtis Wagner mengenakan kemeja putih. Ujung kemeja tidak dimasukkan ke dalam celana hitam. Sosoknya yang mengenakan kacamata hitam, tampak sangat bergaya, seperti model di atas catwalk Lyn Wagner mengenakan gaun merah menyala dan topi yang indah, dia mengaitkan tangannya di lengan Curtis Wagner dan menatap Lara Moses dengan bahagia.Pada saat itu, Joey Thurman datang. "Bibi, Paman, mengapa kalian juga ada di sini?"Lyn Wagner mengerutkan bibirnya. "Mumpung datang ke Hong Kong, kami menitipkan putra kami agar bis
Dia ternyata menghindar.Joey Thurman membeku.Apa yang terjadi?Tim fotografi melihat saling menatap, bertanya-tanya apa yang terjadi. Bukankah kedua orang ini akan bertunangan, mengapa menghindari ciumannya?Suasana yang hangat tiba-tiba membeku.Lara Moses mendorong Joey Thurman. "Maaf Joey, aku kurang enak badan dan ingin istirahat. Kita lanjutkan besok saja."Lara Moses membalikkan badan dan pergi....Lara Moses kembali ke hotel. Ketika kembali ke kamarnya, Joey Thurman bergegas menghampirinya dan menghentikannya. "Lara, apakah kau tidak bisa menerimaku?"Lara Moses juga sangat ingin menerima Joey Thurman. Pada detik-detik terakhir, dia sudah mempersiapkan mentalnya untuk menghabiskan hidup bersamanya, tetapi ketika Joey Thurman hampir menciumnya, adegan malam itu tiba-tiba terlintas di benaknya. Wajah tampan Curtis Wagner tiba-tiba muncul. Pria itu menciumnya sampai dia hampir kehabisan napas.Lara Moses memandang Joey Thurman. "Joey, maafkan aku, aku berjanji akan bertunanga
Joey Thurman memandang Curtis Wagner dan mengangguk. "Ya, Paman, aku sangat menyukai Lara, jadi Paman tentu akan memberkati kami, bukan?"Curtis Wagner menyelipkan rokok di bibirya, lalu berjalan ke sisi Joey Thurman. Pria itu terlalu tinggi, dengan tinggi 1,9 meter, ketika berdiri di sampingnya, Joey Thurman merasa tertekan. Dia menepuk pundak Joey Thurman, "Perlakukan dia dengan baik."Setelah berbicara, dia keluar.Joey Thurman berdiri di tempatnya. Dia merobek semua penyamarannya dan memperlihatkan wajah yang mengerikan. Lara Moses adalah tunangannya. Demi apa Curtis Wagner memberitahunya ini?Joey Thurman memandang tubuh Curtis Wagner yang tinggi dan tegap. Sebenarnya dia sendiri juga sangat tampan dan kokoh, dan tubuhnya sama sekali tidak buruk, tetapi dibandingkan dengan Curtis Wagner yang telah berlatih selama bertahun-tahun, perbedaan mereka terlalu jauh.Ketika Curtis Wagner menepuk pundaknya lagi, Joey Thurman merasa pundaknya sakit.Joey Thurman merasa seperti singa kecil
Joey Thurman sudah merencanakan dengan baik, pertama-tama dia harus menghasutnya, lalu memanfaatkan kekosongan dalam hatinya dan pada akhirnya membawanya pulang.Sekarang adalah kesempatan yang baik, Joey Thurman merangkul pundak Lara Moses dan menawarkannya untuk bersandar di pundaknya.Namun Lara Moses mendorongnya. "Joey Thurman, aku sudah menemani berendam, bisakah aku kembali?"Joey Thurman, "..."Lara Moses langsung pergi.Jika tidak pergi, dia akan merasa mual, dia sudah tidak tahan mendengar teriakan Lyn Wagner....Lara Moses kembali ke kamarnya, mandi air panas lalu keluar dengan mengenakan piyama sutra.Dia mengeringkan rambutnya dengan handuk. Pada saat itu, Lara Moses merasa ada keanehan di tubuhnya, dia merasa sangat panas.Dia memegang wajahnya, Lara Moses merasa seluruh tubuhnya terbakar.Tubuhnya sangat panas, ingin melepaskan pakaiannya.Ada apa dengan tubuhnya?Apakah dia sudah dibius?Siapa yang melakukannya?Lara Moses tidak bisa berpikir sekarang, dia segera meng
Lyn Wagner melihat video yang dikirim Joey Thurman, raut wajahnya berubah, dia tidak menyangka Joey Thurman sebodoh ini!“Curtis,… Kenapa Joey mengirim video ini? Aku juga tidak tahu.” Lyn Wagner berkedip dengan polos.“Kau benar-benar tidak tahu?” Curtis Wagner tersenyum sinis, “Bukankah kau yang membocorkan identitas lama Lara Moses pada pada Joey Thurman? Jika dipikir-pikir, kau dan Joey Thurman sudah bekerja sama beberapa hari ini. Lyn Wagner, apakah kau sudah melupakan peringatanku?"Wajah Lyn Wagner menjadi pucat. Curtis Wagner memperingatkannya tiga tahun lalu, dia tidak ingin mendengarnya mengungkit nama "Taylor Stevenson".Namun Lyn Wagner tidak takut, setelah masalah itu selesai, dia akan menjelaskannya."Curtis, ya, aku yang memberitahu Joey, sekarang aku tidak mengizinkanmu keluar! Jangan kira aku tidak tahu, kau tidak pernah melupakan Lara Moses, tetapi kau adalah suamiku sekarang. Lara Moses dan Joey Thurman juga sudah bertunangan. Mereka sedang bermesraan sekarang, un
Namun tidak ada emosi di wajah Curtis Wagner, dia berkata dengan santai, "Apa?"Lara Moses mengerutkan bibirnya. "Curtis Wagner, tiga tahun tidak bertemu, mengapa kau menjadi begitu polos, apakah kau tidak mengerti maksudku?""Aku dan Joey Thurman, itu adalah urusan kita berdua. Mengapa kau bergegas datang ke sini? Curtis Wagner, apakah kau masih memikirkan aku? Lagi pula, kau mengatakan ketika di luar bar saat itu, dibandingkan kepada istrimu Lyn Wagner, kau lebih suka tidur denganku.""Sekarang aku dibawah pengaruh obat, bukankah ini adalah kesempatan bagus untukmu, mengapa kau masih pura-pura?"Air dingin terus menerus mengalir deras, dan membasahi pakaian Curtis Wagner. Dia memandang gadis yang basah kuyup itu. Selama ini selalu ada kertas pembatas yang menghalangi mereka. Setelah kertas ini ditembus, semuanya akan lepas kendali.Curtis Wagner menggenggam bagian belakang kepalanya, menundukkan kepalanya dan ingin menciumnya.Tetapi Lara Moses menoleh dan menghindar.Curtis Wagner
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan