Share

Bab. 40

Author: Leend Syahidah
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sakha menurunkan belanjaan Ristia dan membantu wanita itu membawa barang-barang kios hingga ke teras kiosnya. Tak banyak kata yang Sakha ucapka, setelah menanyakan tentang kabar suami dari mantan istri sekaligus mantan selingkuhannya ini.

Rumah tempat Ristia tinggal ini, masihlah Sakha ingat, sebab disini kerap kali Sakha datang untuk menjemput Ristia lalu pergi mencari hotel untuk memadu kasih yang haram kala itu. Rumah ini peninggalan oranng tua Ristia. Untung tak ada tetangga yang datang atau sekedar lewat, sebab beberapa dari mereka, sangat mengenal Sakha.

Sungguh kenangan terkutuk.

“Ini ongkosnya, Mas.” Ristia serahkan dua lembar uang biru dan uang dua puluh satu lembar. Namun Sakha hanya mengambil lima puluh ribu saja.

“Ini saja. Lebihnya buat kamu pakai saja. Saya benar-benar ingin minta maaf atas perbuatan saya di masa lalu padamu.” Ucap Sakha tulus, dirinya benar-benar tak ingin mengingat lagi.

Netra Ristia sudah memerah. Sebab ada rasa yang belum hilang di hatinya untuk pria
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 41

    “Sebelumnya, mas mau minta maaf sama kamu, benar-benar mas tak tahu dan tak sengaja tadi itu.” Ucap Sakha tak jelas buat Mirna semakin penasaran. “Maksudnya gimana, Mas?” Mirna berkerut alis menanyai Suaminya, sebab ucapan yang menggantung. Sakha lalu menarik nafas panjang lalu menghembuskan dengan pelan, meraih tangan Mirna dan mengecupnya sesaat. Heran semakin heran dibuatnya. “Jadi, waktu kamu tadi nelpon, mas, itu mas lagi sama Ristia.” “MAKSUDNYA?” rasa cemburu dan emosi langsung menyeruak di hati Mirna. Sakha tersenyum melihat reaksi cemburu istrinya. “Jadi, itu bukan mas sengaja, sayang. Tapi penumpang terakhir yang mas muat, memang Ristia. Mana mas tahu kalau penumpang yang order taksi sama mas, orangnya yang ini atau yang itu.” Sakha memberi penjelasan dengan baik pada istrinya, namun tetap saja rasa cemburu dan khawatir menggoda nurani wanita ini. Sebab Mirna tahu masa lalu Sakha dan Ristia bagaimana. “Koq, bisa sih, Mas ketemu dia lagi?” bibir itu mengerucut jengkel,

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 42 (Extra Part )

    Extra PartAndira tak kuasa menahan haru, saat ini ia bimbing putrinya untuk duduk di samping laki-laki yang sudah menghalalkannya menjadi istri secara agama dan negara. Abian, putra mama Syamira, adik ipar Nafia yang melamar putri Andira dan pak Mirwan ini. Andira tak menyangka kedatangan Nafia di rumahnya suatu sore bersama Abian adalah jalan jodoh anak gadisnya bertemu dengan jodohnya ini. Mama Syamira yang sisa kecantikannya masih nampak, duduk di samping Andira, berusaha menenangkan wanita yang pantas jadi anaknya, sebab Andira adalah kawan sejawat menantunya. Mama Syamira bersykur sebab kawan Nafia ini sekarang mendapatkan pengganti suaminya yang dulu berselingkuh, mama Syamira ingat dengan kisah hidup Andira. Sebab dulu beberapa kali melihat mama sambung Irina ini di rumah anaknya. Mama Syamira dan Andira pun tak menyangka bila akan menjadi besan di masa depan. Abian yang pertama kali melihat Andira di rumah pak Mirwan sore itu, buat ia langitkan do’[a tiap malam agar di jodohk

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 43 ( Extra Part. 2 )

    Extra Part 2.Andira dan Mirwan sedang menyambangi anak dan menantunya di rumah mama Syamira. Ya di rumah itu sekarang yang tinggal hanya mama Syamira, Abian dan Irina.Sementara mama Syamira dan Andira berbincang di ruang keluarga, dan Abian bersama ayah mertuanya terlihat berbincang serius di teras samping rumah. Teras ini sudah semakin luas, sebelum papa Hadi meninggal, papa mertua Irina itu merenovasi teras bagian samping rumah beliau, selain ditambah 2 meter kedepan juga di tambah kolam ikan kecil di sudut taman.“Bagaimana usaha bengkelmu, Nak?” Mirwan sudah mengganti panggilannya untuk Abian, bila dulu ia panggil Abian dengan sebutan mas Abian, sebab dulu sempat bekerja sebagai tenaga kontrak pada perusahaan BUMN yang mengurusi beras untuk pegawai Negeri Sipil dan Para Guru. Setelah kontraknya selesai, Abian memutuskan untuk membesarkan usaha bengkel milik kakaknya mengikuti saran Azlam dan kakaknya yang lain, sekarang mereka bukan hanya membuka satu bengkel tapi sudah ada cab

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 44

    Kebahagiaan terus menghampiri Andira, bila dulu tujuh tahun pernikahannya hanya membawa air mata, kali ini sudah tujuh tahun lebih rumah tangga keduanya dengan Mirwan membawa bahagia dalam hidupnya, Andira mensyukuri semuanya. Bila dulu Sakha tak menodai pernikahan mereka dengan perselingkuha, mungkin kebahagiaan yang Andira rasakan tak seperti sekarang ini. Sekarang yang Andira rasa bahagianya berlipat jauh dari penderitaannya dulu.Pertemuan dengan Sakha dan Mirna tadi juga salah satu kebahagiaan tersendiri buat Andira, sebab ibu sambung Zafian itu sedang hamil.“Alhamdulillah, Mbak, Zafian mau dikasi adek ini.” Canda Andira sambil mengusap pelan perut Mirna yang mulai nampak membola. Zafian juga terlihat bahagia tadi ketika dua pasang orang tuanya sedang bersembang tadi. Sayang kakak Irina tak ikut, sebab pengantin baru belum bisa kemana-mana, masih menjadi tahanan suami.“Iya, aku juga enggak nyangka, Mbak Dira. Padahal umur sudah kepala empat ini.” Sahut Mirna tadi sambil menghi

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 45

    Irina dan Abian duduk bertiga dengan mama Syamira. Mertua Irina itu sdang bercerita pada anak dan menantunya tentang kisah pertemuannya dengan papanya Abian. Kisah hidup yang begitu indah juga penuh dengan haru biru, sebab dulunya mama Syamira ini seorang janda beranak tiga sebelum bertemu dengan papanya Abian yang juga sorang duda anaka satu. Jadi Abian ini punya kakak tiga orang dari pihak ibunya, dan seorang kakak laki-laki dari pihak papanya.Irina sedikit kaget saat mengetahui itu, sebab Abian tak pernah bercerita tentang keluarganya pada Irina, namun Abian yakin mama mertuanya pasti sudah tahu dari kak Nafia.Dulu mama Syamira ini seorang PNS dengan status janda saat dikenalkan oleh tante Wita pada papa Hadi, saat itu papa Hadi seorang pekerja BUMN dan sudah menduda selama lima tahun.Lalu mengalirlah cerita tentang kehidupan mama Syamira dari mulut beliau sendiri. Istri tercinta dari papa Hadi yang masih cantik hingga sekarang.Flashback mama Syamira“Nanti kukenalkan sama sepu

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 46 ( Flashback Mama Syamira_2)

    Arga begitu bahagia dengan perkenalan Papanya dan Syamira yang dipanggilnya ibu. Dirinya sering meminta Wita agar mengantarnya ke rumah Syamira, dan mendesak papanya agar segera menikah dengan ibu Syamira. Dia tak sabar ingin segera punya mama lagi.“Pa kapan sih papa lamar ibu syamira, Arga gak sabar pengen punya mama lagi.” Tanya Arga suatu malam saat mereka baru selesai makan malam berdua saja.“Kamu pikir menikah itu gampang Ga?, bisa saja bu Syamira gak suka sama papa, atau mungkin anak-anaknya gak mau punya papa tiri.” Sahut Hadi sambil melirik pada putranya itu.“Kalau masalah anak – anak bu Syamira mah gampang Pa, biar jadi urusan Arga yang penting papa sama bu Syamira nikah dulu biar Arga bebas kalau mau ke rumah bu Syamira.”Arga baru sekali ke rumah Syamira, itupun dia memaksa Wita mengantarnya. Padahal Wita baru saja pulang kantor bersama Syamira saat itu.“Ngapain mau ke rumah tante Mira?, tante kan baru pulang kerja, pulangnya bareng – bareng tante Mira tadi.” Heran Wi

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 47_Flashback Mama Syamira

    “Mas, baru liat kamu lagi. Susah banget dihubungi sekarang.” Dia siska, saudara sepupu Tiara sedang mendekati Hadi sambil mengernyitkan alis melihat Syamira berdiri tak jauh dari samping Hadi.Seolah Hadi mengerti kalau Siska sedang bertanya siapa wanita yang disampingnya.Kenalkan ini Syamira, calon ibunya Arga”. Tegas Hadi menjelaskan.Sesaat Siska kaget dengan mata membulat.Syamira yang melihatnya jadi tidak enak sendiri.Sebenarnya setahun sejak kematian Tiara, Siska berharap dialah yang menggantikan posisi sepupunya itu menjadi pendamping Hadi. Selain karna Arga adalah keponakannya, memang dia ada rasa dengan Hadi.Siska ini janda anak satu, nama anaknya Dina.Siska tersadar dari rasa kagetnya lalu berkata “kamu udah lupa mba Tiara mas, gimana dia susahnya melahirkan Arga dan sakit – sakitan sebelum meninggal.”Hadi paham maksud pembicaraan Siska, tak ingin membuat Syamira sedih dan diapun enggan bertemu wanita ini sebenarnya. “Arga yang memilih Syamira, dia nyaman dengan ibu

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 48_Flashback Mama Syamira

    Pov Hadi.“Assalamualaikum, mas.’” Sebuah pesan masuk dari Syamira, segera kubaca, belum sempat kubalas masuk lagi pesan yang kedua.“besok cincinnya aku kembalikan ya mas,”Sudah kuduga, wanita ini pasti memikirkan kata – kata Siska tadi.Diam sesaat, lalu kubalas pesannya.“minggu depan setelah Wita nikah, aku urus pernikahan kita!.” Mungkin dia sedang jengkel atau malah ngamuk – ngamuk membaca balasan pesanku. Biar saja, enak saja dia mau kembaliin cincinya, wajah anakku dan anak-anaknya terlihat begitu bahagia tadi dan akupun demikian.Tadi sempat kubawa dua anaknya ke rumah sebelah, rumah kakak laki – laki Syamira. Kuutarakan niat baikku padanya dan beliau juga bahagia merestui aku dan adiknya. Bahkan kami sudah membicarakan tanggal pernikahan.Setelahnya kubawa anak – anak Syamira ke minimarket depan. Sedikit lancang tadi sempat kuajari mereka agar jangan panggil om lagi.“Panggilnya papa ya nak, papa Hadi,”. Pertama mereka terlihat malu – malu lalu mengangguk.Sori Syamira aku

Latest chapter

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 61 (Tamat )

    Sampai juga cerita Syamira mengenai kisah hidupnya yang berhubungan dengan Andira, mama sambung menantunya ini. Air mata Irina tadi jatuh saat mengetahui kejadian sebenarnya bertahun silam. Dulu yang ia ingat ia masih kecil saat guru mengajinya sudah bertambah menajdi dua, ada bunda Dira. Entah mengapa perasaanya selalu ingin dekat dengan bunda Dira saat itu.Meski akhirnya Andira menjadi ibu sambungnya, namun tak sekalipun Andira menceritakan pengalaman pahit hidupmnya pada anak-anaknya. Entah kepada ayahnya. Mungkin mama Andiranya menceritakan, sebab di awal-awal pernikahan mama Andira dan ayahnya, beberapa kali ia lihat wajah sembab Andira seperti habis menangis, dan pernah sekali ia melihatnya ayahnya memeluk, dan menenangkan mama Andira sewaktu petang di musim hujan beberapa tahun silam.Irina tak menyangka setega itu papa Sakha memperlakukan mamanya Andiranya dulu.Irina masih terisak di pembaringan saat Abian mendekati dirinya di pembaringan empuk mereka.“Sayang, sudah, kita d

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 60

    Petang itu Syamira mengecek jumlah tabungannya, sudah diniatkan bersama suaminya insya Allah tahun depan dirinya akan mendaftar umroh bila tabungannya sudah cukup.“Assalamualaikum,” terdengar suara Hadi mengucap salam. Rupanya pria rupawan nan bijaksana itu baru saja pulang mengecek kesiapan panen hari rabu lusa.Syamira menyambut suaminya dengan senyum yang merekah, sudah 55 tahun namun tetap cantik dan ramping.Hadi masuk dan memeluk tubuh ramping milik istrinya itu.“Wangi, habis keramas ya,?”“ He em.”“ Tumben keramas sore, biasanya subuh.” Hadi menggoda Syamira sambil memainkan rambut istrinya.“Tadi siang ada yang bikin junub soalnya.” Syamira membalas guyonan suaminya itu sambil menyandarakan kepala di dada yang masih saja bidang meski sudah berumur.“Berapa kali dibikin junub tadi?” Hadi memeluk erat menghirup wangi shampo yang menguar dari rambut sepunggung istrinya.“Dua kali, sampe capek aku Mas.” Kata Syamira manja.Hadi terkekeh mendengar ucapan istrinya. Akhir – akhi

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 59

    “Mas, aku marah lho kamu giniin aku,”. Nafia berusaha memukul dada suaminya yang tak berhenti menghentaknya dibawah sana. Bau alkohol yang tercium semakin menambah rasa muak Nafia.“Maaf sayang,” Arga menciumi wajah istrinya dengan tatapan bersalah. Sakha breng*sek, tadi memaksa Arga menemaninya minum. Rumah tangga kawannya itu sedang diujung tanduk. Istrinya meminta cerai saat dirinya ketahuan selingkuh. Berkali istrinya keguguran, berkali pula Sakha bermain api dengan wanita yang sama.Niatnya tadi Arga dan Rasyid menemui Sakha hendak memberikan pandangan agar mempertahankan rumah tangganya. Bukan apa – apa Andira, istri Sakha itu telah menjadi teman Nafia juga. Nafialah tempat dirinya mencurahkan kesedihan hatinya.Lalu mengapa dia tergoda menenggak minuman haram itu, entah dengan Rasyid, minum atau tidak. Sehabis minum satu kaleng bir, Arga bergegas pulang menemui istrinya.Dan inilah akibatnya, anti depresan dari alkohol yang ditenggak malah semakin menambah libidonya.Sial*n me

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 58

    Arga dan Nafia bersiap bulan madu ke salah satu hotel di pinggiran kota yang terkenal dingin.Papa Dan mamanya memberikan hadiah amplop bulan madu untuk mereka berdua.Tak ingin jauh karna Arga hanya cuti seminggu dan Nafia mengambil cuti tahunannya.“Pulang nanti bawa cucu buat mama dan papa ya.” Syamira menggoda anak dan menantunya.Nafia yang sudah merona mendengar godaan mertuanya.Mereka semua mengantar pengantin baru itu ke depan, Kecuali Azlam dan Abyan.Azlam menemani Abyan mengecek motor ninja hitamnya yang sering mogok berapa hari ini.Pukul sembilan malam Azlam duduk di teras samping rumah, menghisap sebatang nikotin, hal yang dilakukan saat dia sedang memirikan masalah.Khamila yang melihat kakaknya duduk sendiri, mendapati rasa mengalah di wajah itu.Khamila mengerti.Rasa mungkin ada namun mau diapa bila jodoh tak ada.Didekatinya Azlam lalu duduk di sebelahnya.“Nanti kukenalkan pada temanku kak, Cemara namanya. Kerja sama aku di apotik.”“apaan sih kamu dek.”“kenalan

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 57

    “Kasi tahu aku nomor telepon orang tua kakak, biar kuhubungi please.” Azlam panik melihat korbannya seorang wanita berseragam salah satu apotik dua puluh empat jam itu.“Nggak usah dek, kakak nggak apa – apa, ini cukup diperban dan minum obat anti nyeri, nanti lukanya akan sembuh.”“Kamu juga harus diobati, kamu juga terluka.” Pelan suara gadis ini.Bisa – bisanya gadis ini mengkhawatirkan penabraknya, padahal yang jadi korban adalah dirinya.“Ku telepon mama dan papa dulu.” Ucap Azlam cepat, lalu segera keluar menghubungi nomor mamanya.Gadis itu mengangguk saat Azlam mengambil ponsel dan keluar menelpon orang tuanya.Efek dari obat yang diminum tadi membuat gadis itu mengantuk lalu tertidur tanpa menyadari kalau orang tua yang menabraknya sudah berdiri di samping brankarnya.Dan seseorang yang kerap menganggu mimpinya pun ada di dalam kamar itu.Ya dia adalah Nafia, gadis yang dicari Arga selama ini, gadis yang kerap mengganggu mimpinya.Alam begitu baik, bekerja untuk manusia – man

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 56

    Bab. 56Rembulan berlaluHati masih bertaluBaru kusadariAku kiniKehilanganmuSebait lagu terdengar dari ponsel pintar seorang pemuda tanggung yang baru saja lulus Sekolah Menengah atas.Entah mengapa dia merasa kehilangan gadis polos nan pendiam yang dulu merawatnya sewaktu terluka saat latihan basket di Sekolah Menengah Pertama.Dia merindukannya meski beberapa tahun telah berlalu, dan usia mereka bukan lagi tiga belas tahun.Mungkin rupa pun ada perubahan.Arga.Putra sambung Syamira ini tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan rupawan dengan tubuh tinggi yang terjaga.Tentu banyak gadis di sekolahnya yang menggilainya, namun satupun gadis – gadis berpenampilan modern itu yang nyantol di hatinya.Dia mencari gadis sederhana dengan baju kedodoran dengan rambut panjang dikuncir kuda, atau mungkin tak lagi dikuncir, mungkin dipotong pendek, memakai jepitan rambut atau....mungkin telah tertutup hijab rambut itu.Tiga tahun lalu Syamira melahirkan seorang bayi laki – laki dengan jalan ope

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 55

    “Mas udah dong,” pinta Syamira lirih saat untuk kali kedua di tengah malam ini meminta menuntaskan hasrat.Syamira tak keberatan karna memang kewajibannya sebagai istri tak boleh mengabaikan penyaluran birahi suaminya. Apalagi usia empat puluh begini, semangat laki – laki kembali seperti usia dua puluhan.Namun durasi yang kedua ini membuatnya lelah. Sungguh perkasa suaminya ini.“Mas...” Syamira kewalahan.“Ahh bentar sayang,” Hadi melanjutkan hentakannya. Bulir peluh mereka menyatu di tengah malam yang dingin itu.Syamira yang merasa gemas dengan tingkah suaminya, bermaksud menggoda suaminya, di usapnya dada dan jarinya bermain di puncak dada itu.Hadi menggeram menahan nikmat karna perlakuan Syamira barusan.Hingga satu hentakan terakhir yang begitu kuat mengakhiri pengejaran cintanya malam ini.Hadi mengusap peluh di dahi istrinya lalu mengecup dengan mesra, setelah mencapai tepian hasratnya. Selalu begitu, memperlakukan istrinya dengan sayang, menanyai istrinya sudah cukup atau

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 54

    “Tahan bentar ya, lukamu harus diobati dulu,” seorang gadis berseragam putih biru yang sedang piket di ruang UKS sedang mengambil obat merah dan alkohol.Arga sesekali mencuri pandang pada gadis dengan nametag Nafia Almayra, rambut panjangnya dikucir kuda dengan jepitan di bagian poni semakin mempermanis wajahnya.“Ssshh.” Arga meringis menahan perih saat gadis bernama Nafia itu membersihkan lukanya dengan alkohol.“Kalau perih bilang ya, aku akan pelan – pelan bersihinnya.”“Iya ini perih banget.”“Sabar, nanti boleh ke rumah sakit habis ini.” Telaten Nafia membersihkan luka Arga.Arga menatap wajah Nafia saat gadis itu hendak membalut lukanya dengan perban. Sesaat tatapan mereka bersirobok. Arga merasakan ada yang lain di hatinya, entah apa itu.Nafia memutuskan kontak mata mereka terlebih dahulu.“Kamu sendiri ya, yang lain mana?” Arga bertanya karna tak melihat petugas piket yang lain.“Iya, aku sama Isma sebenarnya anak kelas 7.B, Cuma dia lagi ulangan mate-matika hari ini.“Ou

  • Tujuh Tahun Yang Suram   Bab. 53

    Braakk!...Hadi membanting meja tepat di depan Siska.“Apa maksud kamu mengirim gambar saya dan mbak Ria ke istri saya?.” Hadi membentak Siska tepat di saat ayahnya datang hendak menyambutnya. Dikiranya Hadi ada perlu dengan beliau.Hadi sengaja datang ke rumah orang tua Siska untuk memberi pelajaran pada perempuan rese itu.“Ga..gambar apa mas?, jangan sembarangan kamu nuduh aku.”“Oh enggak mau ngaku rupanya, apa perlu saya bawa ponsel istri saya dan tunjukin chat kamu yang kurang ajar itu.” Wajah hadi memerah dan tegas berucap.Entah bagaimana Siska ini, saat Hadi semarah ini pun dia masih kagum. Dilihat ketegasan di wajah pria itu, punya prinsip dan penyayang di waktu yang bersamaan. Sifat Hadi ini juga yang membuat dia tergila – gila, padahal sedikitpun Hadi tak pernah meresponnya. Bukan Hadi tak menyadari kalau Siska menyimpan rasa untuknya, namun sepak terjang Siska di luar sana diketahuinya. Dia ingat pernah melihat Siska jalan bersama pak Broto masuk ke hotel tempat Hadi meet

DMCA.com Protection Status