Share

Bab240

“Saat itu dia sudah memakai pakaian anti peluru dan memegang senapan angin di tangan. Dia membunuh siapapun yang ditemuinya!”

“Mengenai pistol yang kalian bicarakan, tentu tidak bisa mengancamnya. Bagaimanapun juga, Maha Guru Pesilat juga bukan dewa.”

Cahyo berhenti sejenak, kemudian berkata, “Tapi Maha Guru Pesilat memiliki kemampuan memprediksi keadaan bahaya.”

“Indera ke-enam?” tanya Brena secara reflek.

“Tidak termasuk seperti itu.”

Cahyo tersenyum dan berkata, “Kamu boleh memahaminya sebagai sejenis kecepatan otot dalam bereaksi. Misalnya, kamu menodongkan pistol ke arah seorang Maha Guru Pesilat. Tepat ketika kamu melakukan tembakan, orang itu sudah bisa segera memprediksinya dan menghindari peluru dengan cepat.”

“Tentu saja, keadaan yang kubicarakan ini berada dalam lingkup tertentu. Jika kamu menodongkan pistol di atas kepalanya, dia tentu tidak bisa menghindarinya.”

“Berbicara mundur selangkah, bahkan jika peluru mengenai dirinya, tenaga dalam ditubuhnya juga bisa membuat pel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status