Teo terlihat sombong. Sekarang dia sudah merupakan orang kuat tahap penguasa silat. Apa pun yang dikatakan, dia tidak akan melepaskan David yang berada di tahap petinggi silat.Dalam kesempatan seperti ini, membunuh David di depan umum dan menghapus rasa malu adalah yang paling bagus!Mungkin omongan Usman sudah menimbulkan efek. Sekali pun Teo sudah melewati Usman.Dia justru dihadang oleh satu sosok lagi. “Teo, kamu sudah keterlaluan!”Suara yang dingin langsung membuat Teo terpaksa berhenti. Teo menatap sosok di depannya dengan keberatan dan berbicara lagi tanpa menyerah. “Hans, kamu juga mau menghalangiku? Bukankah kamu juga sama-sama memiliki dendam dengannya? Aku membantumu membunuhnya, kamu seharusnya sangat senang melihatnya. Ada apa?”“Dia adalah Hans Handil!”“Siapa itu Hans Hadil?”“Dia adalah orang jenius Keluarga Handil di Kioto. Katanya dia selalu berlatih di dalam alam rahasia Keluarga Handil. Kelihatannya, dia adalah satu orang kuat tahap penguasa silat lainnya yang
“Aku berencana seperti ini. Dua orang penguasa silat kuserahkan kepada kalian dan kami bertiga akan menahan Ketua Menara Bayangan. Biarkan mereka menyerang masuk ke dalam dan menggunakan kesempatan untuk merebut formasi.” Yance mengungkapkan rencananya sendiri. Beberapa orang itu berpikir sejenak.“Tidak bisa. Jika kita lima orang penguasa silat ditahan oleh pihak lawan, akhirnya kendali formasi alam rahasia jatuh ke tangan mereka, bukankah sepenuhnya berjuang untuk dimanfaatkan oleh mereka?”Teo yang pertama mengemukakan pertanyaan. Keluarga Cempaka telah mempersiapkan diri dengan baik demi perjalanan alam rahasia kali ini. Alam rahasia harus didapatkan. Bagaimana bisa menyerahkan alam rahasia kepada orang lain? Seiring dengan pertentangan Teo, kelima orang segera diam.Tapi sepertinya mereka berdiskusi secara rahasia melalui transmisi suara. David duduk di sudut melihat kejadian ini, juga sangat tak berdaya. “Senior, apakah Anda bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan?”
Di dalam Kediaman Raja Jaya Kota Kioto, dua sosok sedang bersibuk memersiapkan bahan makanan. Mereka adalah Brena dan Ria berdua. Sejak David masuk ke alam rahasia, belasan hari berlalu dan tidak ada sedikit pun kabar. Keduanya juga tidak khawatir. Semua orang yang masuk ke dalam alam rahasia bersama David juga tidak kembali. Katanya perjalanan alam rahasia totalnya memerlukan waktu 15 hari. Besok adalah hari terakhir. Selain diam-diam menunggu, keduanya tinggal di dalam rumah tradisional yang dibeli David sebelum masuk ke alam rahasia ini dengan sangat nyaman. Selama beberapa hari ini, keduanya tidak keluar rumah. Bahkan nama rumah tradisional ini, ditanyakan oleh Satria, penjualnya dengan mendatangi mereka. Ria mengambil sebagian kata dari Kota Jayanegara sehingga nama Kediaman Raja Jaya ini diputuskan. Seiring dengan tiga kata Kediaman Raja Jaya dibubuhi dengan cat berwarna emas dan dipasang di depan rumah, beberapa hari ini, orang yang berada di depan pintu gerbang seperti bert
“Majikan tempat ini sedang keluar karena ada urusan. Jika kalian ada perlu, bicarakan lagi setelah dia kembali saja.”Brena justru tidak ingin terus terlibat dengan Tambun. Dia berbalik badan dan langsung ingin menutup pintu. Tapi tidak disangka, dengan satu tatapan Tambun, tiba-tiba beberapa pengawal memaksa membuka pintu. Sekelompok orang masuk ke dalam rumah. “Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan? Membobol rumah pribadi, percaya atau tidak, aku akan lapor polisi untuk menangkap kalian!” Brena menatap dengan marah. Saat ini, Brena bahkan juga sudah sedikit marah. “Lapor polisi? Itu juga bisa dilakukan jika kamu punya kesempatan ini.”Begitu mendengar majikannya tidak ada di tempat, Tambun segera semakin arogan dan mendominasi. “Meskipun Keluarga Lauwis tidak termasuk keluarga konglomerat teratas di Kioto, tapi juga dianggap kaya. Brena, ya? Aku sarankan kamu untuk menurutiku. Kelak, kemakmuran dan kekayaan bisa dinikmati olehmu.” “Enyah!” Tambun hanya dijawab dengan satu kata
“Katakan, siapa yang menyuruhmu kemari?” Tanya Ria. Ria tentu tahu bahwa orang di depan mata ini hanya pion saja dan di belakangnya ada orang lain.“Aku akan mengatakannya. Aku akan mengatakannya. Jangan bunuh aku. Keluarga Handil yang menyuruhku kemari.”Tambun sudah tidak berani menyembunyikannya lagi dan mengungkapkan orang di balik layar. “Keluarga Handil yang mana?” Ria menanyakan lebih jelas lagi. “Keluarga Handil yang merupakan salah satu dari Delapan Keluarga Konglomerat. Ampuni aku. Aku hanya seekor anjing milik Keluarga Handil. Anda ampunilah saya.” Tambun buru-buru meminta ampun. “Enyahlah. Sampaikan satu omongan kepada Keluarga Handil. Katakan bahwa tempat ini sudah dibeli seseorang. Jika mengutus orang untuk mengganggu lagi, maka jangan salahkan aku tidak sopan!” Selesai bicara, Ria melambaikan tangannya dengan pelan dan membuat Tambun beserta beberapa pengawal yang sudah cacat terlempar ke luar pintu semua. Di rumah Keluarga Handil.Tambun berlutut di lantai dan menc
Di depan pintu Kediaman Raja Jaya.Sekelompok orang muncul lagi. Mereka adalah Hadi yang membawa sekelompok orang. “Kalian berjaga di semua pintu keluar. Satu ekor lalat pun tidak boleh keluar masuk!” Hadi memberi perintah dan menaikkan tubuh untuk terbang masuk ke dalam Kediaman Raja Jaya.Bagaimanapun juga, segala macam hal di sini merupakan masalah intern Keluarga Cempaka. Supaya tidak mejadi bahan pembicaraan orang lain, Hadi bahkan tidak membawa pengikutnya dan masuk ke dalam Kediaman Raja Jaya sendirian. Sebuah rumah tradisional yang bagus. Hadi masih sedang mengeluarkan desahan. Sebuah sosok berpakaian putih datang dari depan. Itu adalah Ria. Sejak awal dia sudah merasakan aura Hadi. Melihat Hadi seperti berkeliling di rumahnya sendiri, Ria kemudian baru muncul di hadapan Hadi. “Siapa kamu? Mengapa kamu membobol rumah pribadi!” Ria menghalangi Hadi dan berbicara dengan dingin. Melihat wanita super cantik yang tiba-tiba muncul, Hadi juga tercengang untuk sesaat. Begitu me
Menghadapi pertanyaan Ria, pikiran Lising berputar dengan cepat. Gadis yang begitu muda, walaupun sekarang tidak bisa merasakan tahapan silatnya secara mendetil, maksimal juga hanya hampir sama dengan dirinya sendiri. Tidak bisa merasakan auranya secara mendetil pasti karena ada harga karun yang menutupi aura di tubuhnya. Benar. Pasti seperti itu. Generasi muda yang bisa menerobos tahap petinggi silat dan masuk ke tahap penguasa silat sangat langka. Gadis di depan ini juga terlihat baru berusia awal 20 tahun. Apa mungkin lebih kuat daripada dirinya yang berada di tahap penguasa silat level tiga? Keberadaan yang melawan langit seperti ini, bahkan di sembilan kekuatan besar teratas: dua perkumpulan, 3 aliran dan 4 kediaman, juga tidak pernah terdengar. Berpikir sampai di sini, keyakinan Lising bertambah. “Sebenarnya siapa dirimu? Kamu bahkan berani membunuh Tuan Muda Kedua Keluarga Cempaka di hadapanku. Tahukah kamu, jika menyinggung Keluarga Cempaka, maka tidak akan ada tempat be
Ria meninggalkan satu omongan dingin terhadap mayat Lising.Setelah itu, Ulat Sutera Emas Beracun tampak dikeluarkan oleh Ria. Ulat Sutera Emas Beracun terbang ke samping dua mayat. Setelah beberapa saat, dua mayat dilahap oleh Ulat Sutera Emas Beracun hingga tak bersisa.“Ria, bagaimana dengan orang-orang di depan pintu itu?” Hingga saat ini, Brena baru berjalan maju dan bertanya. “Tidak perlu dipedulikan. Besok sudah hari ke-15. David sudah akan kembali. Semuanya kita bicarakan kembali setelah David pulang saja!” Ria melihat ke langit yang dalam. Matanya dipenuhi dengan kerinduan. ……Di dalam alam rahasia. Pertarungan sedang berlangsung dengan sengit. Di atas langit, delapan orang kuat penguasa silat terbesar saat ini sudah bertarung menjadi satu. Ketua Menara Bayangan sejak awal sudah menemukan di permukanan tanah menunjukkan situasi kalahnya satu pihak. Sudah lebih dari satu kali dia ingin melakukan memberikan bantuan. Tapi dia justru ditahan oleh teknik yang ditunjukkan ole