“Tempat ini juga bukan rumahmu. Kamu bisa datang, kenapa aku tidak bisa berada di sini?” Nada bicara Teo sama sekali tidak mau kalah. Dengan waktu beberapa omongan ini saja, luka David sudah sepenuhnya sembuh. Dia melakukan percobaan dengan lingkungan di sekitar lagi. Kekuatan tekanan sangat kuat. Secara umum dia hanya bisa mengeluarkan kekuatan tahap membuka titik penghubung akupuntur. Benar-benar aneh. Selain itu, kesadaran spiritual tidak bisa meninggalkan tubuh. Tidak heran jika dia bisa diserang secara diam-diam oleh Teo. Jika ini berada di luar, Teo sama sekali tidak akan bisa mendekati dirinya dan langsung akan terdeteksi oleh dirinya. “Aku rasa kamu juga terkurung di tempat ini dan bukan sengaja menungguku di sini, ‘kan?” David bisa merasakan meskipun pintu utama terbuka, tapi sudah sangat sulit jika ingin langsung berjalan keluar dengan begitu saja. “Hmh! Memangnya kenapa juga kalau begitu? Bukankah kamu juga sama-sama telah terkurung?” Melihat David mengungkapkan situasi d
David juga tidak terkejut dengan hal ini. Kenapa hari ini ada banyak hal yang tak terduga? Tidak ada cara lain. David duduk bersila untuk mengembalikan energi spiritual. Meskipun lantai di bawah pantatnya adalah batu spiritual terbaik, tapi sepertinya ada yang mengunci energi spiritualnya dan sama sekali tidak bisa diserap. Dikarenakan tekanan tempat ini dan juga tidak ada energi spiritual di aula kastil, dengan begitu, jika ingin mengembalikan energi spiritual hanya bisa dengan mengandalkan energi spiritual perlahan-lahan kembali dengan sendirinya. David khirnya merasakan ketidaknyamanan yang dikatakan oleh Teo. Memang tidak nyaman. Tempat ini dirinya bahkan tidak bisa menyerap energi spiritaual dari Dunia Rahasia Pola Naga. Sudah lama tidak terpuruk hingga tahap seperti ini. Tidak ada cara lain. Bermeditasi dengan patuh dan berlatih dengan fisik, perlahan-lahan pulih sedikit demi sedikit. Melihat David mulai duduk dan memulihkan diri, Teo juga sama-sama duduk bersila untuk memu
“Kenal satu di antaranya. Laila Tjohara dari Perkumpulan Gaib dan tidak pernah bertemu dengan satu orang lainnya.” Budi tidak menyembunyikannya dan langsung mengatakannya. Tidak ada gunanya menyembunyikannya saat ini. Bahkan jika dirinya menyembunyikannya, nanti juga akan ketahuan setelah orang itu datang. “Laila? Ternyata dia, ya.” Teo terseyum penuh tebakan. Budi juga memiliki senyuman yang sama dan membuat David sedikit penasaran. Apakah orang ini begitu terkenal? Melihat ekspresi Teo dan Budi, rasanya sangat luar biasa. “Kak David, ada yang tidak kamu ketahui. Laila merupakan orang yang terkenal dalam empat kediaman kami.” Melihat ekspresi penasaran David, Budi memberi penjelasan. “Oh. Terkenal akan apanya? Apakakah berkekuatan tinggi hingga dipuji secara meluas?” tanya David. “Bukan seperti itu. Bagaimana cara mengungkapkan Laila ini, ya? Dia persis seperti wanita utama di rumah bordil di dunia orang biasa. Tampangnya sangat cantik.” “Tapi orang ini menyukai ilmu pelet. Sel
Teo yang berada di dalam, kehilangan kata-kata untuk sesaat. Jika tidak pernah memperkenalkan perbuatan mulia Laila, orang lain bahkan akan mengira dirinya memiliki hubungan khusus dengan Laila.Hanya David yang berada di salam yang tidak diganggu olehLaila. Laila, Budi, dan Nelson betiga masuk ke aula. Mereka hanya melihat David dengan santai sejenak dan langsung mengalihkan tatapan ke tempat lain. Benar saja. Begitu ketiga orang itu masuk, sebuah cahaya bersinar di aula. Bagian atas pintu utama yang awalnya hanya mengeluarkan dua lingkaran cahaya berwarna kuning, satu persatu menyala seiring dengan masuknya ketiga orang itu, hingga lima buah semuanya menyala. Pintu utama tiba-tiba terbuka. Di balik pintu hanya ada kegelapan. Cahaya di belakang pintu tidak kelihatan. Di depan pintu muncul sejenis tenaga penyedot yang menyedot kelima orang itu ke depan pintu utama. Tenaga sedotan tidak begitu kuat. Jika kelima orang itu tidak ingin masuk juga bisa menolak secara paksa. Tapi tampak
Saat David memberontak hingga hampir kehilangan akal sehat dan linglung, David samar-samar mendengar ada orang yang sedang marah. “Bertemu denganku dan masih tidak berlutut? Selama kamu berlutut, harta kekayaan, wanita cantik dan semua jenisnya ada. Bahkan jika ingin kekuatanmu melejit dalam satu langkah, juga bisa dilakukan dengan santai.” Saat ini, David menunjuk hatinya dan berkata sesuai hati nurani. “Dalam seumur hidup hanya berlutut kepada langit, kepada bumi, kepada orang tua. Selain itu aku tidak akan berlutut kepada siapapun juga.” “Apakah kamu tahu apa yang kamu relakan? Apakah kamu sudah memikirkannya dengan baik?” Lagi-lagi ada suara samar-samar yang menggoda. Tapi David sama sekali tidak tergoda dan terus menolak untuk membuat dirinya berlutut dengan gigih. Dia berdiri tegap di depan patung ukiran hingga pingsan.……Lorong Budi itu juga sama. Ujungnya tidak ada bedanya dengan yang dilihat oleh David. Kuil yang sama, patung ukiran yang sama. Yang tidak sama adalah saat
Dia adalah orang yang sengaja disisakan oleh Laila. Laila terlihat berjalan pelan-pelan ke arah orang itu. Saat Laila mendekat. Sekujur tubuh orang itu sepeti terpaku di udara, kemudian tulangnya hancur seinci demi seinci. Cairan darah mengalir keluar semulut demi semulut. Kulitnya menghilang sedikit demi sedikit. Tampaknya Laila sangat membenci orang ini. Dia bahkan tidak rela untuk membunuhnya dengan cepat. Dia ingin menyiksa orang ini sedikit demi sedikit hingga mati. Lailat enggelam dalam kesenangan tercapainya pembalasan dendam dan tidak bisa melepaskan diri. Nelson yang merupakan orang terakhir dari kelima orang itu juga sama-sama tidak bisa menahan godaan itu. Keinginan yang langsung masuk ke dalam lubuk hati, membuat Nelson juga membebaskan diri, menikmati perlakuan dan kekuatan yang seharusna dimiliki oleh seorang terpelajar. Dia tenggelam di dalamnya. Kelihatannya sebagai pesilat satuan, kehidupannya sangat tidak memuaskan. Entah setelah berapa lama tak sadarkan diri, Da
Begitu dijelaskan, David langsung mengerti. Ternyata pertahanan keras dirinya sebelumnya, justru membuatnya lolos ujian. Benar-benar tidak terduga. Pria tua berjanggut abu-abu berhenti sejenak, kemudian melanjutkan berkata, “Tetap sedikit merasa tidak puas. Sebelumnya, kami beberapa pria tua menerobos masuk ke alam rahasia ini dan ingin mencari peluang terobosan sebelum umur panjang terputus. Akhirnya tidak mendapatkan apapun dan semuanya terpuruk di sini.” “Alam rahasia ini pada akhirnya tetap disisakan untuk dijelajahi oleh kalian yang datang setelahnya. Sudahlah, jangan bicarakan hal di luar bahan pembicaraan. Bicarakan intinya saja.” “Saat ini kalian masuk ke alam rahasia ini dan kuperkirakan orang di belakang kalian tidak mengatakan hal yang sebenarnya kepada kalian, atau dia memang tidak tahu. Alam rahasia ini awalnya tidak berada di sini. Di zaman kami itu, tiba-tiba suatu hari ada banyak kartu penanda yang turun dari langit.” “Kartu penanda itu semuanya adalah token untuk
Justru sebaliknya, Laila duduk sendirian di puncak gunung dengan sedih tanpa suara. Melihat ke sekeliling, semuanya penuh dengan darah dan sangat menyedihkan.Tanpa sadar, David justru sedikit lebih menjunjung tinggi Laila. Yang biasanya ditunjukkan oleh gadis ini hanya untuk menutup-nutupi. Dia lebih memilih dicaci-maki demi menutupi sebuah kebenaran di dalam hatinya. Benar-benar seseorang yang sangat tegar.Saat David lanjut melihat alam ilusi Laila, lahan hijau itu perlahan-lahan menyusut. Tak lama kemudian, lahan hijau menghilang semua. Giliran tembok kastil, kemudian aula kastil. Perlahan-lahan, kastil juga menghilang semua. Selanjutnya, yang muncul adalah mereka berlima muncul di tengah langit penuh pasir kuning. Mereka berlima perlahan-lahan sadarkan diri. Di antaranya, David yang paling duluan sadar. Melihat mereka muncul di langit penuh pasir kuning dan kastil di lahan hijau menghilang, David tahu bahwa sama seperti yang dikatakan oleh pria tua berjanggut abu-abu, pria tua be