“Kami ada dua atau tiga. Kenapa kamu tidak bersama-sama orang Kediaman Mentari?” David tidak tahu sebenarnya ada berapa banyak orang Keluarga Yakub yang masuk dan hanya bisa berbicara tidak pasti. “Ada yang tidak diketahui oleh Kak Daud. Masuk ke dalam alam rahasia, siapa yang tidak ingin mendapatkan kesempatan seorang diri dengan mengandalkan kekuatan diri sendiri? Siapa yang akan rela berbagi dengan orang lain? Kalau begitu, bagaimana dengan Kak Daud? Mengapa tidak melihat ketiga orang lainnya?” Budi balik bertanya. “Itu tentu karena aku mempunyai misi lain.” David berkata dengan ekspresi misterius. “Ternyata begitu. Apakah sekarang Kak Daud sudah menemukan informasi?” Budi bertanya dengan melihat David jauh lebih kuat darinya, informasi yang dikuasainya tentu lebih banyak dari dirinya. “Sungguh malu untuk dibicarakan. Telah di sini selama hampir satu hari, aku belum belum mengetahui apapun. Sama sekali tidak tahu di mana letak peluang itu, apalagi menyelesaikan misi kali ini. Oh
David juga tahu karena barusan di hadapan Budi, dirinya menampakkan kemampuan untuk menekannnya, maka Budi menyetujuinya dengan senang hati. Jika keduanya memiliki kekuatan yang sama, mungkin Budi hanya akan tidak sudi untuk mendengar saran kerjasama dari David.“Oh ya, di tempat ini, aku menyembunyikan kekuatanku. Jangan membocorkannya. Besok semuanya dipimpin olehmu. Besok kita langsung berpamitan dan pergi. Banyak-banyak cari tahu keadaan di sekitar.” Sebelum tidur, David secara khusus memberi pesan kepada Budi.Budi tentu tidak keberatan dan menyetujuinya dengan senang hati. Tidak selalu bisa berpura-pura kuat di hadapan orang yang lebih kuat dari pada diri sendiri. Setelah selesai berdiskusi, David menarik kembali kesadaran spiritual dan tidak berbicara di sepanjang malam hingga pagi. Tak lama setelah langit terang, David sudah mendesak Budi untuk pergi berpamitan dengan Bayu dengan mengatakan keduanya bersama-sama pergi mencari saudara yang terpisah. Meskipun Bayu sekuat tenag
Apa mungkin semua yang baru saja terlihat adalah ilusi? Hanya ada orang yang membuat jebakan untuk menarik orang lain datang kemari?Perlu diketahui bahwa tempat dimana terdapat burung dan binatang melambangkan tidak terdapat jejak manusia. Ditambah dengan kastil terpencil, secara otomatis membuat orang merasa tempat ini adalah tempat yang tidak bermajikan. Jika tempat ini benaran dirancang oleh seseorang dan berasumsi pada sebuah kemungkinan terburuk, majikan tempat ini sengaja membuat pemandangan ini untuk memancing orang lain datang, memperlakukan semua pengunjung dengan motif tersembunyi.Maka orang itu pasti merupakan seorang ahli dalam menebak pikiran orang lain.Terutama bagi orang yang berlatih silat, semua yang tidak sengaja terlihat itu adalah nyata dan akan semakin mempengaruhi perasaan secara diam-diam dan tanpa disadari. Berbagai macam tanda setelahnya, selama merupakan seorang pesilat yang memiliki sedikit pemikiran, tidak peduli tahap tinggi maupun rendah, semuanya aka
“Tempat ini juga bukan rumahmu. Kamu bisa datang, kenapa aku tidak bisa berada di sini?” Nada bicara Teo sama sekali tidak mau kalah. Dengan waktu beberapa omongan ini saja, luka David sudah sepenuhnya sembuh. Dia melakukan percobaan dengan lingkungan di sekitar lagi. Kekuatan tekanan sangat kuat. Secara umum dia hanya bisa mengeluarkan kekuatan tahap membuka titik penghubung akupuntur. Benar-benar aneh. Selain itu, kesadaran spiritual tidak bisa meninggalkan tubuh. Tidak heran jika dia bisa diserang secara diam-diam oleh Teo. Jika ini berada di luar, Teo sama sekali tidak akan bisa mendekati dirinya dan langsung akan terdeteksi oleh dirinya. “Aku rasa kamu juga terkurung di tempat ini dan bukan sengaja menungguku di sini, ‘kan?” David bisa merasakan meskipun pintu utama terbuka, tapi sudah sangat sulit jika ingin langsung berjalan keluar dengan begitu saja. “Hmh! Memangnya kenapa juga kalau begitu? Bukankah kamu juga sama-sama telah terkurung?” Melihat David mengungkapkan situasi d
David juga tidak terkejut dengan hal ini. Kenapa hari ini ada banyak hal yang tak terduga? Tidak ada cara lain. David duduk bersila untuk mengembalikan energi spiritual. Meskipun lantai di bawah pantatnya adalah batu spiritual terbaik, tapi sepertinya ada yang mengunci energi spiritualnya dan sama sekali tidak bisa diserap. Dikarenakan tekanan tempat ini dan juga tidak ada energi spiritual di aula kastil, dengan begitu, jika ingin mengembalikan energi spiritual hanya bisa dengan mengandalkan energi spiritual perlahan-lahan kembali dengan sendirinya. David khirnya merasakan ketidaknyamanan yang dikatakan oleh Teo. Memang tidak nyaman. Tempat ini dirinya bahkan tidak bisa menyerap energi spiritaual dari Dunia Rahasia Pola Naga. Sudah lama tidak terpuruk hingga tahap seperti ini. Tidak ada cara lain. Bermeditasi dengan patuh dan berlatih dengan fisik, perlahan-lahan pulih sedikit demi sedikit. Melihat David mulai duduk dan memulihkan diri, Teo juga sama-sama duduk bersila untuk memu
“Kenal satu di antaranya. Laila Tjohara dari Perkumpulan Gaib dan tidak pernah bertemu dengan satu orang lainnya.” Budi tidak menyembunyikannya dan langsung mengatakannya. Tidak ada gunanya menyembunyikannya saat ini. Bahkan jika dirinya menyembunyikannya, nanti juga akan ketahuan setelah orang itu datang. “Laila? Ternyata dia, ya.” Teo terseyum penuh tebakan. Budi juga memiliki senyuman yang sama dan membuat David sedikit penasaran. Apakah orang ini begitu terkenal? Melihat ekspresi Teo dan Budi, rasanya sangat luar biasa. “Kak David, ada yang tidak kamu ketahui. Laila merupakan orang yang terkenal dalam empat kediaman kami.” Melihat ekspresi penasaran David, Budi memberi penjelasan. “Oh. Terkenal akan apanya? Apakakah berkekuatan tinggi hingga dipuji secara meluas?” tanya David. “Bukan seperti itu. Bagaimana cara mengungkapkan Laila ini, ya? Dia persis seperti wanita utama di rumah bordil di dunia orang biasa. Tampangnya sangat cantik.” “Tapi orang ini menyukai ilmu pelet. Sel
Teo yang berada di dalam, kehilangan kata-kata untuk sesaat. Jika tidak pernah memperkenalkan perbuatan mulia Laila, orang lain bahkan akan mengira dirinya memiliki hubungan khusus dengan Laila.Hanya David yang berada di salam yang tidak diganggu olehLaila. Laila, Budi, dan Nelson betiga masuk ke aula. Mereka hanya melihat David dengan santai sejenak dan langsung mengalihkan tatapan ke tempat lain. Benar saja. Begitu ketiga orang itu masuk, sebuah cahaya bersinar di aula. Bagian atas pintu utama yang awalnya hanya mengeluarkan dua lingkaran cahaya berwarna kuning, satu persatu menyala seiring dengan masuknya ketiga orang itu, hingga lima buah semuanya menyala. Pintu utama tiba-tiba terbuka. Di balik pintu hanya ada kegelapan. Cahaya di belakang pintu tidak kelihatan. Di depan pintu muncul sejenis tenaga penyedot yang menyedot kelima orang itu ke depan pintu utama. Tenaga sedotan tidak begitu kuat. Jika kelima orang itu tidak ingin masuk juga bisa menolak secara paksa. Tapi tampak
Saat David memberontak hingga hampir kehilangan akal sehat dan linglung, David samar-samar mendengar ada orang yang sedang marah. “Bertemu denganku dan masih tidak berlutut? Selama kamu berlutut, harta kekayaan, wanita cantik dan semua jenisnya ada. Bahkan jika ingin kekuatanmu melejit dalam satu langkah, juga bisa dilakukan dengan santai.” Saat ini, David menunjuk hatinya dan berkata sesuai hati nurani. “Dalam seumur hidup hanya berlutut kepada langit, kepada bumi, kepada orang tua. Selain itu aku tidak akan berlutut kepada siapapun juga.” “Apakah kamu tahu apa yang kamu relakan? Apakah kamu sudah memikirkannya dengan baik?” Lagi-lagi ada suara samar-samar yang menggoda. Tapi David sama sekali tidak tergoda dan terus menolak untuk membuat dirinya berlutut dengan gigih. Dia berdiri tegap di depan patung ukiran hingga pingsan.……Lorong Budi itu juga sama. Ujungnya tidak ada bedanya dengan yang dilihat oleh David. Kuil yang sama, patung ukiran yang sama. Yang tidak sama adalah saat