Sekarang lima keluarga besar bersaing dan orang biasa sudah tidak berani ikut berpartisipasi. Bahkan beberapa perkumpulan silat tersembunyi besar, dalam hal keuangan juga sedikit kalah dari keluarga konglomerat Kioto. Saat ini sudah jelas. Siapa yang memiliki Pil Penerobos Tahap ini, maka sama saja dengan menguasai alam rahasia baru ini. Dalam sekejap, lima keluarga besar tidak bersedia melepaskannya.Mereka saling mengangkat kepala dengan wajah memerah karena kesal. “20 ribu butir batu spiritual!”“21 ribu.” “22 ribu.” Dengan cepat, harga lelang telah mencapai harga 25 ribu butir batu spiritual yang mengejutkan.Harga terakhir diteriakkan oleh kepala Bintang, Kepala Keluarga Handil sambil menggertakkan gigi. Walaupun itu adalah keluarga konglomerat Kioto, harga seperti ini sudah mencapai batas. Seperti yang diketahui oleh semua orang, sebuah tambang batu spiritual biasa hanya bisa menghasilkan sekitar 10 ribu butir batu spiritual. Ini sudah merupakan jumlah batu spiritual dari
Awalnya David ingin meninggalkan rumah Keluarga Cempaka bersama Nusantara, tapi setelah satu belokan sudut, dia bertemu dengan satu sosok yang agak familier. Dia?Ketika menunggu David untuk memastikannya, sosok itu sudah masuk ke rumah Keluarga Cempaka bersama pergerakan orang-orang. “Nusantara, kamu pulang duluan. Aku ada sedikit urusan!” David meninggalkan Nusantara. Setelah menjelaskan sejenak, dia pergi mengikuti sosok itu. Jika tidak salah lihat, sosok itu adalah Brena!Kenapa dia bisa ada di sini? David sangat penasaran dan mengikutinya di sepanjang jalan.Di aula dalam Keluarga Cempaka.Satu orang membawa Brena tiba ke tempat ini. Saat ini, di dalam aula dalam sudah ada dua orang yang menunggu sejak tadi. “Tuan Muda, saya sudah membawa orangnya kemari.” Orang yang duduk di dalam ruangan itu ternyata adalah tuan muda pertama Keluarga Cempaka, Teo Cempaka dan tuan muda ke-dua, Hadi Cempaka.Teo melambaikan tangan mengisyaratkan pelayan untuk pergi dan memutar kepala untuk m
Hadi yang menampakkan wajah aslinya juga melihat Brena dengan menghina dari samping, kemudian dengan dingin berkata,“Hmh! Jika bukan karena kamu memiliki bentuk tubuh Tubuh Tungku Tripod dan secara kebetulan memiliki darah keturunaan Keluarga Cempaka, bagaimana kakak pertamaku bisa memberimu kelonggaran selama beberapa hari ini? Kamu belum tahu, ‘kan? Selama kakak pertamaku merenggut tubuh perawanmu, maka kemungkinan terobosan kakakku selanjutnya bisa bertambah dua poin.“Apakah ini benaran?” Brena menatap Teo dengan wajah penuh tak percaya. Beberapa hari ini dia masih benaran menganggapnya sebagai kakak sepupunya sendiri.Tidak disangkaTeo ternyata memiliki niat seperti ini terhadap dirinya. “Kalau tidak? Kamu benaran merasa dirimu begitu cantik bagaikan bidadari dan membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama? Di Kioto, wanita cantik seperti apa yang tidak bisa kudapatkan? Konyol!”Dipertanyakan oleh Brena, Teo juga tidak menyangkal. Dia bahkan meninggalkan tempat duduk dan datang
Dua orang penguasa silat mengambil tindakan. Jika tidak melindungi Brena, mungkin dalam sekejap nafas, orang secantik Brena akan mati di bawah dampaknya. Pergerakan yang begitu besar. Brena sudah lama membuka sepasang matanya. Melihat David, dia tampak seperti tidak percaya dan di mulutnya menggumam, “Tuan David, apakah itu kamu?”David melihat Brena yang tampak linglung dan hanya bisa berkata, “Kalau bukan aku, memangnya hantu?”“Benaran kamu, Guru Besar David. Aku sudah sangat merindukanmu.” Begitu memiringkan badan, Brena langsung menerkam masuk ke dalam pelukan David.Berbeda dengan kegembiraan Brena.Teo dan Hadi dua bersaudara justru tampak muram. TerutamaTeo, dia terus menerus menatap sosok David.“Sebenarnya siapa kamu? Apakah kamu tahu ini di mana? Kamu bahkan berani menerobos masuk ke rumah Keluarga Cempaka. Kamu cari mati, ‘ya!Teo sendiri mengaku bahwa dia mengenal semua generasi muda Kioto yang memiliki keterampilan semacam ini. Orang ini tampak asing dan pasti buka ora
“Ayah, Brena diculik oleh seseorang.” Teo menceritakan apa yang baru saja terjadi dengan jujur. Liguna juga tampak muram dan berbicara dengan memberi pelajaran. “Sejak awal aku sudah menyuruhmu turun tangan dan kamu bersikeras ingin menunggu dia melakukannya dengan senang hati. Kali ini, apa yang telah didapatkan tiba-tiba menghilang!” “Ayah, bukankah aku ini juga mencoba meraih batas maksimal kekuatan Tungku Tripod dan menambah satu poin untuk penerobosan. Siapa yang menyangka akan terjadi perubahan seperti ini.” “Sudahlah, serahkan hal ini padaku, kamu pergi bersiap untuk besok saja.” Liguna menyela Teo yang masih ingin mengatakan sesuatu. Dia meninggalkan sepatah kata dan mengejar ke arah perginya David.Malam ini ditakdirkan untuk menjadi malam tanpa tidur. ……Di tengah udara, David mengidentifikasi arah sejenak dan langung bergegas ke markas dimana Nusantara berada.Saat ini, dengan membawa Brena yang merupakan manusia biasa, tentu tidak cocok untuk bertarung. Terutama barus
“Bocah, kamu benaran mengira dengan adanya perlindungan dari perkumpulan silat tersembunyi, maka aku tidak akan berani mengambil tindakan kepadamu? Kamu bahkan muncul di rumah Keluarga Cempaka secara terang-terangan seperti ini? Kali ini, aku ingin melihat siapa yang bisa menyelamatkanmu lagi!” Hendri berkata dengan tenang. Penguasa silat lagi!David sangat sadar bahwa dalam menghadapi orang di tahap seperti ini, dirinya tidak punya kekuatan untuk membalas. Begitu pikirannya berputar, dia berkata, “Keluarga Handil memenangkan Pil Penerobos Tahap dalam kegiatan lelang dan sudah diincar oleh keluarga lain saat ini. Kamu tidak pergi mengawal dan masih muncul di sini. Apakah kamu tidak takut Pil Penerobos Tahap yang diperoleh Keluarga Handil dari pelelangan dengan bersusah payah, pada akhirnya justru menguntungkan orang lain?”“Hmh! Justru karena adanya Pil Penerobos Tahap yang menarik perhatian para pesilat, maka aku bisa mencari kesempatan untuk membunuhmu tanpa ada yang menyadarinya. L
David juga sangat terkejut dengan adegan ini. Hendri adalah orang kuat tahap penguasa silat level dua. Dia bahkan tidak bisa melewati satu serangan di tangan Ria?Bahkan Liman yang berada di dunia rahasia, saat ini juga sangat terkejut karenanya dan mengeluarkan seruan, “Benda beracun apa ini sebenarnya?” Melihat ulat sutera emas beracun perlahan-lahan masuk ke dalam tubuh Ria, David berbicara dengan penasaran. “Kakak Ke-tujuh, ada apa? Ini baru berapa lama dan kamu bahkan sudah menjadi begitu hebat.” “Nanti baru kita bicarakan lagi. Sekarang bukan waktunya berdiskusi.” Ria melihat ke kejauhan di bawah dan ingin segera pergi dengan menarik David.“Tunggu sebentar.” David buru-buru berbicara. Ria memutar kepala dengan bingung.“Brena masih ada di bawah.” David menggeleng dan menunjuk ke bawah kakinya. Ria baru menyadari di puncak gunung di bawah kaki mereka samar-samar terlihat satu sosok. Dia adalah Brena.Barusan dia hanya mengkhawatirkan keamanan David dan bahkan tidak menyada
Apa?Hanya sepatah kata ini saja sudah langsung membuat Satria merasa orang di hadapannya ini datang untuk membuat keributan. Mana ada orang yang membeli rumah dan tinggal ke dalamnya dalam hari yang sama? Kamu anggap ini beli sayur, ya?“Tuan, yang ini tidak ada. Paling cepat juga perlu beberapa hari.” Satria tetap menjawab dengan sopan. “Begitu, ya. Kalau begitu lupakan saja.” Mendengarnya, David juga hanya bisa menyerah. Melihat 3 orang itu akan berbalik badan dan pergi, Satria langsung marah tanpa pemicu. Apakah anak ini datang untuk menyenangkan dirinya sendiri saja? Satria sedang tidur dengan nyamannya. Begitu dikacau seperti ini, kemarahan muncul di hatinya. Teringat akan suatu tempat, dia tiba-tiba membuka mulut. “Tuan, rumah yang bisa langsung ditempati memang ada satu. Entah Anda mampu membelinya atau tidak.” Satria berkata dengan dingin. Di Kioto, selama mengatakan itu adalah rumah tradisional, siapa yang tidak tahu jika harganya selangit. Mendengar hal itu, David tib
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai