Nusantara melakukan penawaran dan langsung mendatangkan tatapan dari Liando.Karena Nusantara tidak memakai topeng, maka Liando langsung mengenal Nusantara dalam sekali pandang. “Nusantara, masih ada 10 botol Pil Pemelihara Energi dan ini hanya botol pertama. Kamu bersikas untuk tidak memberiku muka dan bersaing denganku?”“Konyol. Apa yang disebut dengan bersaing denganmu? Karena ini adalah kegiatan lelang, tentu orang dengan harga tertinggi yang mendapatkannya. Jika kamu menginginkannya, maka tambah saja harganya. Sejak kapan pelelangan bergantung pada muka? Meskipun Pil Pemelihara Energi ada sebanyak 10 botol, tapi di sini ada begitu banyak orang dan sama sekali tidak cukup untuk berbagi. Aku tentu ingin mengambil tindakan duluan untuk mendapat keunggulan!” Menghadapi pertanyaan Liando, Nusantara tidak mengalah sedikitpun dan langsung berbicara marah. “Kamu……baiklah. Kamu tunggu saja sampai setelah masuk ke alam rahasia.” Liando tidak bisa marah dan duduk dengan ekspresi tertekan
Bimo bahkan tertawa hingga mulutnya tidak bisa di tutup di tengah kerumunan. “Baiklah, selanjutnya lelang barang ke-dua hari ini dimulai.” Liguna berbicara sambil mengeluarkan barang lelang ke-dua kali ini. Tujuh bendera kecil dari bahan yang tidak diketahui muncul di tangannya.“Ini adalah Bendera Pemecah Formasi yang khusus digunakan untuk memecahkan formasi. Bendera ini dibuat oleh seorang ahli formasi. Alam rahasia yang kalian masuki besok adalah sebuah alam rahasia yang baru ditemukan. Di dalamnya pasti terdapat berbagai formasi penyegel dan Bendera Pemecah Formasi ini pasti berguna. Aku sudah mencobanya. Formasi petinggi silat juga bisa dipecahkan oleh bendera ini dalam sekejap. Bahkan jika itu adalah formasi yang dibuat oleh penguasa silat juga bisa dipecahkan hanya dengan memerlukan waktu setengah jam. Harga penawaran awal 300 butir batu spiritual. Setiap kali penambahan harga tidak boleh kurang dari 50 butir batu spiritual.”Saat perkenalan kepala Keluarga Cempaka selesai.Ad
Harga Bendera Pemecah Formasi semakin berlebihan dan akhirnya dimenangkan oleh seorang pria misterius yang menutupi auranya dengan harga 3000 batu spiritual. Liguna kemudian memulai perkenalan barang lelang berikutnya lagi. Seiring dengan berlanjutnya kegiatan lelang, ada banyak barang bagus yang dikeluarkan satu per satu. Ada atribut pertahanan yang bisa menahan serangan ahli tahap penguasa silat, juga ada obat beracun yang bisa meracuni keberadaan tahap penguasa silat. Seiring dengan berjalannya waktu. Lelang akhirnya tiba di pengujung acara. Liguna terlihat melambai-lambaikan tangan di tengah aula terlebih dahulu. Setelah memberi isyarat agar semua orang tenang, dia kemudian perlahan-lahan berkata, “Selanjutnya, adalah barang puncak lelang kali ini. Saya yakin kalian juga sudah lama mendapat informasinya. Tanpa basa basi lagi, Pil Penerobos Tahap dengan harga awal 2000 butir batu spiritual, silakan ditawar.”Setelah Liguna selesai bicara, tempat itu sunyi senyap dan bahkan ti
Sekarang lima keluarga besar bersaing dan orang biasa sudah tidak berani ikut berpartisipasi. Bahkan beberapa perkumpulan silat tersembunyi besar, dalam hal keuangan juga sedikit kalah dari keluarga konglomerat Kioto. Saat ini sudah jelas. Siapa yang memiliki Pil Penerobos Tahap ini, maka sama saja dengan menguasai alam rahasia baru ini. Dalam sekejap, lima keluarga besar tidak bersedia melepaskannya.Mereka saling mengangkat kepala dengan wajah memerah karena kesal. “20 ribu butir batu spiritual!”“21 ribu.” “22 ribu.” Dengan cepat, harga lelang telah mencapai harga 25 ribu butir batu spiritual yang mengejutkan.Harga terakhir diteriakkan oleh kepala Bintang, Kepala Keluarga Handil sambil menggertakkan gigi. Walaupun itu adalah keluarga konglomerat Kioto, harga seperti ini sudah mencapai batas. Seperti yang diketahui oleh semua orang, sebuah tambang batu spiritual biasa hanya bisa menghasilkan sekitar 10 ribu butir batu spiritual. Ini sudah merupakan jumlah batu spiritual dari
Awalnya David ingin meninggalkan rumah Keluarga Cempaka bersama Nusantara, tapi setelah satu belokan sudut, dia bertemu dengan satu sosok yang agak familier. Dia?Ketika menunggu David untuk memastikannya, sosok itu sudah masuk ke rumah Keluarga Cempaka bersama pergerakan orang-orang. “Nusantara, kamu pulang duluan. Aku ada sedikit urusan!” David meninggalkan Nusantara. Setelah menjelaskan sejenak, dia pergi mengikuti sosok itu. Jika tidak salah lihat, sosok itu adalah Brena!Kenapa dia bisa ada di sini? David sangat penasaran dan mengikutinya di sepanjang jalan.Di aula dalam Keluarga Cempaka.Satu orang membawa Brena tiba ke tempat ini. Saat ini, di dalam aula dalam sudah ada dua orang yang menunggu sejak tadi. “Tuan Muda, saya sudah membawa orangnya kemari.” Orang yang duduk di dalam ruangan itu ternyata adalah tuan muda pertama Keluarga Cempaka, Teo Cempaka dan tuan muda ke-dua, Hadi Cempaka.Teo melambaikan tangan mengisyaratkan pelayan untuk pergi dan memutar kepala untuk m
Hadi yang menampakkan wajah aslinya juga melihat Brena dengan menghina dari samping, kemudian dengan dingin berkata,“Hmh! Jika bukan karena kamu memiliki bentuk tubuh Tubuh Tungku Tripod dan secara kebetulan memiliki darah keturunaan Keluarga Cempaka, bagaimana kakak pertamaku bisa memberimu kelonggaran selama beberapa hari ini? Kamu belum tahu, ‘kan? Selama kakak pertamaku merenggut tubuh perawanmu, maka kemungkinan terobosan kakakku selanjutnya bisa bertambah dua poin.“Apakah ini benaran?” Brena menatap Teo dengan wajah penuh tak percaya. Beberapa hari ini dia masih benaran menganggapnya sebagai kakak sepupunya sendiri.Tidak disangkaTeo ternyata memiliki niat seperti ini terhadap dirinya. “Kalau tidak? Kamu benaran merasa dirimu begitu cantik bagaikan bidadari dan membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama? Di Kioto, wanita cantik seperti apa yang tidak bisa kudapatkan? Konyol!”Dipertanyakan oleh Brena, Teo juga tidak menyangkal. Dia bahkan meninggalkan tempat duduk dan datang
Dua orang penguasa silat mengambil tindakan. Jika tidak melindungi Brena, mungkin dalam sekejap nafas, orang secantik Brena akan mati di bawah dampaknya. Pergerakan yang begitu besar. Brena sudah lama membuka sepasang matanya. Melihat David, dia tampak seperti tidak percaya dan di mulutnya menggumam, “Tuan David, apakah itu kamu?”David melihat Brena yang tampak linglung dan hanya bisa berkata, “Kalau bukan aku, memangnya hantu?”“Benaran kamu, Guru Besar David. Aku sudah sangat merindukanmu.” Begitu memiringkan badan, Brena langsung menerkam masuk ke dalam pelukan David.Berbeda dengan kegembiraan Brena.Teo dan Hadi dua bersaudara justru tampak muram. TerutamaTeo, dia terus menerus menatap sosok David.“Sebenarnya siapa kamu? Apakah kamu tahu ini di mana? Kamu bahkan berani menerobos masuk ke rumah Keluarga Cempaka. Kamu cari mati, ‘ya!Teo sendiri mengaku bahwa dia mengenal semua generasi muda Kioto yang memiliki keterampilan semacam ini. Orang ini tampak asing dan pasti buka ora
“Ayah, Brena diculik oleh seseorang.” Teo menceritakan apa yang baru saja terjadi dengan jujur. Liguna juga tampak muram dan berbicara dengan memberi pelajaran. “Sejak awal aku sudah menyuruhmu turun tangan dan kamu bersikeras ingin menunggu dia melakukannya dengan senang hati. Kali ini, apa yang telah didapatkan tiba-tiba menghilang!” “Ayah, bukankah aku ini juga mencoba meraih batas maksimal kekuatan Tungku Tripod dan menambah satu poin untuk penerobosan. Siapa yang menyangka akan terjadi perubahan seperti ini.” “Sudahlah, serahkan hal ini padaku, kamu pergi bersiap untuk besok saja.” Liguna menyela Teo yang masih ingin mengatakan sesuatu. Dia meninggalkan sepatah kata dan mengejar ke arah perginya David.Malam ini ditakdirkan untuk menjadi malam tanpa tidur. ……Di tengah udara, David mengidentifikasi arah sejenak dan langung bergegas ke markas dimana Nusantara berada.Saat ini, dengan membawa Brena yang merupakan manusia biasa, tentu tidak cocok untuk bertarung. Terutama barus