David berjalan masuk dan menepuk pundak Ampere dengan satu tangan. “Raja Surgawi Jepania yang baik. Karena kamu begitu ingin menjadikanku sebagai majikan, maka aku akan mengampuni nyawamu. Pergilah, pulang kembali ke Jepania!”“Terima kasih banyak, Pencak Silat Persaudaraan Setia David, terima kasih. Aku pasti tidak akan melupakanmu, majikanku.” Mendengar omongan ini, Ampere melarikan diri dengan tergesa-gesa bagaikan mendapat amnesti. Ampere bahkan tidak berani terbang karena takut memicu niat membunuh David. Hingga keluar dari markas Pencak Silat Persaudaraan Setia, dia baru terbang. “Pencak Silat Persaudaraan Setia David, untuk penghinaan hari ini, aku akan membuatmu berlutut di hadapanku dan mengembalikannya seratus kali lipat di kemudian hari!”Ampere memutar kepala melihat markas Pencak Silat Persaudaraan Setia sejenak dan bersumpah di dalam hati dengan jahat. “Bocah, kamu membiarkannya pergi dengan begitu saja?” Bahkan Umar juga mengeluarkan pertanyaan dari benaknya.“Tenang
Ketiga orang itu saling melihat satu sama lain dan tidak ada seorangpun yang bersuara. Melihat ekpresi mereka, David juga tahu bahwa ketiga orang ini mungkin kecanduan berlatih dan sama sekali tidak mengurus masalah Pencak Silat Persaudaraan Setia. Jika tidak, mereka juga tidak akan bereaksi seperti ini. “Panggil mereka berdua kembali dan tunggu sampai Raja Listrik kembali. Setelah itu kita adakan rapat kecil. Ada hal yang ingin kubicarakan.” Selesai bicara, sosok David menghilang dari tempat. “Kepala Instruktur semakin tidak bisa diprediksi.”……Saat David muncul kembali, dia sudah berada di jalanan Ciracap. Tangannya memegang sebuah ponsel dan dia sedang mengobrol dengan orang di telepon. Tidak ada yang tahu bahwa David yang baru saja membunuh beberapa guru surgawi Jepania, saat ini sedang berjalan di jalanan seperti orang biasa. “Pimpinan, katakan dengan jujur kepadaku. Sebenarnya apa yang telah terjadi dengan Empat Organisasi Pelindung Negara Indojaya?”“David, sebenarnya aku
Akan terasa malu jika dibicarakan. David menerima dua orang murid dan diri sendiri justru seperti menjadi kepala instruktur yang lepas tangan dengan melemparkan sebuah buku teknik silat dan mulai main hilang saja. Karena kali ini sudah datang ke Ciracap, dia tentu harus mengetes hasil latihan kedua muridnya juga. “Hari ini kalian berdua pergi ke mana saja?” David bertanya dengan santai. “Guru, hari ini kami membantu di tempat istri guru.” Frandy belum mengatakan apapun dan Irene sudah berebut menjawab. “Apa? Istri guru? Kenapa aku tidak tahu jika kalian sudah punya seorang istri guru?” David tampak bingung. “Ah, apakah kalian berdua belum mengkonfirmasi hubungan kalian? Dialah yang menyuruh kami memanggilnya istri guru.” Saat ini, Irene melihat ekpresi gurunya yang tidak seperti sedang bercanda dan dia buru-buru mulai memberi penjelasan. “Siapa?” David terus bertanya. “Nona Melinda-mu.” Irene buru-buru menjawab. Ternyata itu Kakak Ke-enam. Dalam hati David langsung mengerti, in
“Kakak Ke-enam, apa yang kamu lakukan? Jika terlihat orang lain kalau penguasa Ciracap ternyata seperti ini, aku sungguh tidak tega.” David buru-buru menghindar. “Memangnya kenapa juga kalau begitu? Memangnya penguasa Ciracap tidak boleh memiliki orang yang yang disukai dan tidak boleh bermanja di hadapan orang yang disukai?” Melinda tetap ingin menerkam ke dalam pelukan David tanpa peduli. “Jadi, inilah alasanmu menyuruh Irene memanggilmu dengan sebutan istri guru?” David berbicara sambil tersenyum ringan.Ternyata benar. Begitu omongan ini keluar, Melinda sudah tidak menerkam lagi dan wajahnya merah dalam sekejap. Bagaimanapun juga, hal seperti menyuruh murid orang lain memanggil diri sendiri dengan sebutan istri guru tetap sedikit telalu agresif. “Wah, Kakak Ke-enam, kamu juga bisa malu, ya.” David mengeluarkan omongan mengejek. Tidak disangka, Melinda yang merasa malu tiba-tiba mengangkat kepala dan membusungkan dada. “Memangnya kenapa juga kalau memanggilku istri guru? Yang
Tidak buka pintu juga bukan jalan keluar. Jika Pencak Silat Persaudaraan Setia David ingin masuk, siapa yang bisa menghadang?Nyonya besar Keluarga Windian mengira David datang untuk mencari perkara. “Sekarang, kepala Keluarga Windian tetap adalah kamu?” David belum memberi penjelasan dan sudah menanyakan satu kalimat. “Sejak hari itu, kepala Keluarga Windian sudah diganti menjadi Hadran. Tapi, jika kamu ingin membalas Keluarga Windian, kamu juga boleh mencariku. Tulang keroposku ini masih sanggup menahannya.” Nyonya besar Keluarga Windian tentu tidak bisa kehilangan muka di hadapan semua anggota Keluarga Windian dan dia berkata secara langsung di hadapan David.“Tenang saja. Aku bukan datang untuk mencari masalah. Kamu panggil Hadran untuk keluar. Bilang saja David cari dia!” David langsung berhasil menebak isi hati nyonya besar Keluarga Windian dalam satu tatapan. Bukankah nyonya besar Keluarga Windian hanya ingin mengandalkan kebenaran untuk membuat dirinya tidak turun tangan mel
Sebuah bayangan tubuh muncul dari ketinggian di atas Kota Jayanegara. Dia adalah Pentatus, pembunuh yang datang menyusul ke Kota Jayanegara dari Kioto.Pentatus menyensor dari kejauhan dan bergumam. “B*rengsek, lagi-lagi tidak ada di sini. Anak ini berzodiak apa? Apa mungkin dia memiliki kemampuan untuk memprediksi masa depan?”Tampak jelas jika Pentatus baru saja datang dari Jilegon. Begitu mendapat informasi, dia buru-buru menyusul ke Jayanegara. Setelah menggapai Jayanegara, dia kembali tidak menemukan sosok David lagi. “Eh, di pinggir kota ada energi darah.” Sebagai pembunuh, Pentatus sangat sensitif dengan aroma amis darah. Saat tubuhnya berkedip, dia sudah muncul di tempat dimana David membunuh guru surgawi Jepania sebelumnya. “Nafas miliknya!”Pentatus bergumam sejenak dan berjalan ke arah selatan dengan mengikuti nafasnya. ……Kaki Gunung Diang, Kota Jiliwung.David belum bertemu dengan Caksa dan yang lainnya seperti yang telah dijanjikan. Setelah menghubungi nomor telepo
“Kamu adalah Caksa Mulyono, sutradara Indojaya yang terkenal itu?” Petapa itu mengangkat mata dan melirik mereka bertiga, kemudian bertanya dengan berpura-pura tidak peduli. “Akulah orangnya, Petapa Jamil. Aku rasa kamu juga sudah tahu maksud kedatanganku. Kalau begitu aku langsung ke intinya saja. Aku bersedia memberi sumbangan 20 miliar kepada Kota Kuno Salastika dan hanya ingin menyewa seluruh tempat selama 3 hari untuk syuting drama. Apakah Anda bisa memberi izin?” Di hadapan petapa, Caksa terkesan sangat merendah. Tampaknya dia telah dibuat linglung oleh apa yang ada di depannya ini. Sejak melihat tindakan David dengan mata kepala sendiri, Caksa telah menemukan satu pemandangan lain dari dunia. Saat ini, di tengah Gunung Diang yang sangat terkenal, Caksa bisa merendah serendah yang diperlukan. Dia takut menyinggung beberapa tokoh ahli.Terutama adegan tadi, lebih mengejutkan Caksa lagi. Dia curiga jika Jamil yang berada di depannya ini juga merupakan orang di antara para dewa s
Awalnya, Ilona masih merasa petapa ini juga memiliki sedikit temperamen keagungan dewa. Jika dilihat sekarang, dia bahkan tidak ada bedanya dengan binatang. “Pergi ke mana? Karena sudah datang, maka jangan pergi lagi.” Dihina oleh Ilona seperti ini, Jamil langsung membuka jubah petapa di atas tubuhnya dan menampakkan satu stel jas ukuran XL di tubuhnya.Seiring dengan jatuhnya suara Jamil, belasan pria kekar berhamburan keluar dari dalam pekarangan. Murid petapa yang sebelumnya menunjukkan jalan juga ada di dalamnya. Belasan orang itu memegang tongkat di tangan dan mengepung David bertiga secara berkelompok. Jamil langsung memimpin di depan. Dengan wajah gemuk dan jas ukuran XL itu, dia seperti gunung daging yang keluar dari gerombolan manusia. “Jamil, di tempat suci pertapaan, kamu benar-benar ingin melanggar hukum?” Caksa tidak bisa percaya. Di dalam sebuah tempat wisata bahkan muncul sebuah adegan menggelikan seperti ini. “Tempat suci pertapaan tahi anjing. Aku, Walikota Kota K
Tampak jelas jika ada seorang pesilat yang tewas di sini.Dilihat dari pakaian mereka, seharusnya merupakan orang-orang dari prajurit Darah Iblis.David menatap kedua orang itu dengan dingin dan sudut bibirnya sedikit terangkat, menunjukkan ekspresi mengejek.Wuush! Wuush!Sesaat kemudian, kedua orang itu menerjang maju!Boom!Dua gumpalan api berkobar. Kedua orang itu secara bersamaan menggunakan teknik rahasia dan mengaktifkan sejenis serangan gabungan rahasia. Mereka mengunci ruang gerak David untuk menghindar, satu di kiri dan satu di kanan!David tetap berdiri diam di tempat tanpa bergerak sedikit pun, membiarkan keduanya melancarkan serangan, tetapi tidak melukainya sama sekali!Keterampilan kedua orang itu berada di tahap maha kaisar silat level delapan!Secara logika, pesilat di tingkat mereka ini, sudah termasuk orang kuat di bidang silat!Namun, dibandingkan dengan David, perbedaan kekuatan mereka terlalu jauh!Bahkan teknik rahasia kedua orang itu pun tidak mampu menembus pe
Ting!David menjentikkan jarinya.Pisau pendek itu bergetar dengan dengungan dan patah seinci demi seinci menjadi beberapa bagian.“Hanya sebuah senjata gaib saja juga berani dikeluarkan untuk mempermalukan diri sendiri?” David mengejek dengan dingin.Bilah Darah terkejut setengah mati.Senjata gaib!Bahkan tidak sanggup bertahan sekejap?Meski Bilah Darah tidak mahir dalam pertarungan jarak dekat, sebagai seorang ahli silat tahap maka kaisar silat level sembilan, dia memiliki penglihatan yang tajam.Dia bisa memastikan bahwa pemuda yang terlihat sangat muda ini, kekuatannya lebih kuat dibandingkan dirinya!Bilah Darah ingin melarikan diri!Namun sudah terlambat!Dia membentuk segel dengan kedua tangannya dan mengaktifkan teknik silat rahasianya.Namun, David malah tersenyum dingin dan tubuhnya tiba-tiba melesat lebih cepat!Dalam sekejap, David berhasil menyusul Bilah Darah dan menjulurkan tangannya, mencengkeram bahu Bilah Darah!Boom!Sebuah suara ledakan menggema. Energi spiritual
Banyak anggota prajurit Darah Iblis terlihat gelisah.Mereka sangat paham sifat Bilah Darah, yang bertindak dengan cepat dan tegas. Jika dia mengatakan akan membunuh, maka dia akan melakukannya tanpa ragu sedikit pun.Dalam situasi seperti ini, mereka sama sekali tidak memiliki peluang untuk menang!“Kalian tetap tinggal di sini! Aku akan pergi membunuhnya!” Mata Bilah Darah memancarkan niat membunuh yang luar biasa.Sebelum ucapannya selesai terdengar, tubuhnya berkelebat, melompat ke udara dan melesat ke kedalaman lembah.Sementara itu, David yang bersembunyi di atas sebuah pohon besar, melihat Bilah Darah memasuki lembah dan sebuah senyum tipis muncul di sudut bibirnya.“Bilah Darah ini, kekuatannya tidak buruk!” Dia bergumam pelan dan tidak terburu-buru menyerang.Karena dia merasakan gelombang energi sejati yang sangat kuat datan di sisi lain lembah. “Wanita itu juga cukup kuat.” “Tapi, keberadaan Serikat Pembunuh Darah Iblis, kumpulan orang yang tidak terorganisir ini malah
“Tunggu!”Pria berbaju hitam itu tiba-tiba membelalakkan matanya. Dia merasakan kematian semakin dekat dan tak tahan untuk berteriak, “Tunggu, apakah kau benar-benar tidak takut pada Serikat Pembunuh Darah Iblis?”David mengerutkan kening dengan tidak sabar.“Banyak omong kosong!” Boom!David mengaktifkan energi spiritualnya, menampar pusat energi pria berbaju hitam itu dan langsung memukulnya sampai hampir kehilangan nyawa!“Target Serikat Pembunuh Darah Iblis sepertinya adalah murid inti dari perkumpulan tersembunyi?” David menyipitkan matanya. “Kau mengetahuinya?” Pria berbaju hitam itu terkejut. Hal ini sangat dirahasiakan, bahkan petinggi Serikat Pembunuh Darah Iblis pun tidak mengetahuinya. Bagaimana David bisa tahu?“Apa yang tidak bisa dimengerti dari ini?” David mendengus pelan dan berkata, “Dengan operasi sebesar ini, Serikat Pembunuh Darah Iblis tidak mungkin hanya mengirimkan beberapa prajurit rendahan seperti kalian.” Pria berbaju hitam itu terdiam.Memang benar.Meski
Pada saat berikutnya, David tampak kembali menjentikkan beberapa jarinya, menyegel semua saluran energi dan keterampilan pria berbaju hitam, membuatnya kehilangan kekuatan untuk melawan.“Kamu sebenarnya siapa?” Pria berbaju hitam itu menggeram marah. “Aku tidak suka ngomong kosong!” David berkata dengan ekspresi dingin, “Katakan, kalian siapa dan berasal dari perkumpulan mana?” “Hmph, kalau aku memberitahumu, bukankah itu sama saja dengan mengkhianati perkumpulanku?” pria berbaju hitam itu tersenyum dingin. “Haha, kau pikir kalau kau tidak mengatakannya, maka aku akan melepaskanmu?” David tertawa mengejek.Dia langsung mencengkeram leher pria berbaju hitam itu, mengangkatnya dan dengan kedua tangan merobeknya.Puch!Darah segar menyembur.“Aku akan mengatakannya, aku akan mengatakannya!” Pria berbaju hitam bersusah payah berlutut di tanah dengan tubuhnya yang sudah hancur.Pandangan David perlahan tertuju padanya, “Katakan, siapa yang mengirim kalian? Apakah kalian dari Serikat P
Wuush.Hutan lebat itu tiba-tiba terbelah dan satu sosok yang seluruh tubuhnya tertutup dalam bayangan keluar dari dalam hutan dan menghalangi jalan David.“Kamu siapa?” tanya David dengan acuh tak acuh. Orang ini menutupi wajahnya dan mengenakan jubah hitam pekat, menyembunyikan penampilan dan auranya, memberikan kesan yang menakutkan dan misterius.David menyipitkan mata dan menatap tajam padanya. “Kau boleh memanggilku pria berbaju hitam.”Pria ini dengan dingin berkata, “Tiga orang yang baru saja kamu bunuh, semuanya adalah rekanku!”“Oh?”Mendengar ini, David melengkungkan senyuman mengejek di sudut bibirnya. Dia memang telah membunuh tiga orang. Satu di antaranya adalah anggota dari Serikat Pembunuh Palu Besi.“Kamu adalah anggota kelompok pembunuh, ‘kan?” kata David sambil tersenyum dingin. Kata-kata ini membuat niat membunuh di mata pria berbaju hitam melonjak!“Kalau sudah tahu, maka serahkan diri dengan patuh dan ikutlah denganku ke Balai Hukum untuk menerima hukuman!”P
“Tidak peduli siapa pun yang mengambil Lotus Emas Kelas Sembilan, itu semua bukan pertanda baik ....”Pikiran itu baru saja muncul.“Panggil orang, segera buru David!” Sosok gagah itu tiba-tiba berdiri. Suaranya menggetarkan langit, seperti dewa yang mengaum marah.Di perkumpulan tersembunyi di lembah di gunung belakang.Tubuh David melesat seperti kilat.Selama periode ini, dia telah menghadapi dua serangan penyergapan dan semuanya berhasil dia atasi.Biasanya, tempat seperti kebun obat spiritual ini, selain beberapa penjaga, sangat jarang ada orang yang datang.Lagipula, di dalam kebun obat spiritual terdapat banyak roh tanaman, yang bisa menambah sepuluh tahun umur hanya dengan menyerap satu tanaman.Siapa pun yang sedikit punya akal sehat, pasti tidak akan memilih untuk mengambil risiko masuk.Apalagi para pesilat yang telah kehilangan akal sehat.Namun, David tetap menerobos masuk ke kebun obat spiritual tanpa ragu.Keberaniannya ini benar-benar mengejutkan!Dalam waktu sejenak,
“Mm” kata David.“Kalau begitu, aku pamit,” David bangkit berdiri. Kilatan kesedihan melintas di mata Ria.“David, apakah kamu benar-benar ingin pergi?” David berhenti sejenak.“Kamu … jika menyuruhmu menikahiku, apakah … kamu bersedia?” Bibir Ria bergetar dan suaranya disertai dengan seberkas kesedihan. Dia menatap tajam pada David, seolah-olah dia ingin menembus penampilan luar David dan melihat rahasia di lubuh hatinya.“Aku ….” David membuka mulutnya. Setelah beberapa lama barulah perlahan menutupnya, “Kakak Ketujuh, untuk sementara aku belum memikirkan hal ini. Kamu istirahatlah dulu, aku pergi sekarang.”Dia membelakangi Ria dan melangkah keluar dari gua.Boom!Tiba-tiba, sebuah petir menyambar.Kekuatan petir yang mengamuk menyapu seluruh puncak gunung.David mengernyit.“Ada apa ini?” “Cepat, cepat lari!” Pada saat itu, suara ribut teriakan tiba-tiba terdengar dari kejauhan.Segera, David melihat sekelompok pesilat menerjang ke arahnya.“Kalian siapa?” seru David dengan d
“David, maafkan aku karena tidak bisa melindungi Sabrina dan yang lainnya ....” Ria menangis penuh rasa bersalah.David diam tanpa mengatakan apapun.“David, terima kasih karena telah menyelamatkanku.” Ria mengangkat kepala, menghapus air matanya dan memaksakan senyum tipis.“Kakak Ketujuh, jangan bicara dulu, tahap keterampilanmu mengalami kemunduran parah. Aku akan membantu mengembalikan kondisi tubuhmu dulu, setelah tubuhmu sedikit pulih, baru kita pergi.” Selesai berbicara, dia mengeluarkan berbagai bahan obat langka dari tasnya yang menumpuk seperti gunung.Ria terkejut.“Ini … ini semua benda apa?” “Kamu hanya perlu makan semuanya saja.” David dengan tenang, mendorong semua obat itu ke hadapan Ria. “Begitu banyak obat spiritual yang berharga, kamu rela memberikannya?” Ria membelalak dengan mata cantiknya, terkejut tanpa bisa menjelaskan. Perlu diketahui bahwa setiap obat-obat spiritual yang berharga ini memiliki nilai yang luar biasa tinggi, bahkan seorang kuat tahap maha ka