Kembali melihat David, wajahnya tampak tenang. Melihat David tidak berekspresi lebih, Caksa meneruskan dengan berkata, “Sebagian besar lokasi syuting telah dipilih. Tapi, selain lokasi pertama di Jilegon, lokasi lainnya berada di tempat lain di Indojaya. Sampai pada waktunya Tuan David harus ikut pergi kemana-mana bersama kru!”Mendengar hal ini, David mengerutkan alis. Ternyata tidak berdiam di Jilegon. Tapi itu juga tidak masalah. David membalas dengan satu kata oke setelah berpikir sejenak. “Baiklah kalau begitu. Ini adalah naskah drama, sering-seringlah membacanya. Besok adalah adegan pertama dimulainya syuting dan sampai jumpa nanti. Aku masih mempunyai sedikit urusan dan pamit duluan.” Caksa bertindak dengan cepat dan tegas. Dia langsung pergi setelah meletakkan naskah drama. Begitu keluar, dia langsung dikelilingi oleh gerombolan wartawan. “Pak Caksa, tolong bicara sepatah dua patah kata.” Ada banyak wartawan yang bersorak. “Terima kasih banyak atas perhatian semuanya kep
Pinggiran Kota Jilegon. Seluruh kru Caksa melakukan syuting pemandangan di tempat ini. Selera Caksa memang unik. Ada banyak tempat terkenal di Jilegon dan satupun tidak dipilih oleh Caksa. Dia justru hanya tertarik pada tempat ini. Tiba-tiba, belasan unit mobil datang dari jalan di luar. Segerombolan orang hitam turun dari mobil. Semuanya mengenakan jas dan sepatu kulit dan mengelilingi lokasi syuting hingga tidak ada jalan keluar. Dengan bobot seorang Sutradara Caksa Mulyono, Caksa tentu dilengkapi dengan petugas keamanan. “Apa yang kalian lakukan? Ini adalah lokasi syuting Sutradara Cakra dan tidak boleh diganggu.”Petugas keamanan bekerja dengan penuh tanggung jawab sepenuh hati. Meskipun personel mereka jelas lebih sedikit dari pihak lawan, tapi mereka tetap maju untuk menghentikan. “Yang dicari memang kalian. Tangkap!”Di tengah kerumunan, seorang yang memimpin melontarkan omongan dan puluhan orang bergegas maju. Belasan petugas keamanan di hadapan kerumunan tamu tak diundan
Pada saat ini, satu tamparan dari David melolong. Tepat mengenai sasaran. Letdy langsung melayang jatuh ke luar dengan tak percaya. Ditodong dengan begitu banyak pistol, David bahkan masih berani menamparnya. “Pak Lintang, saya mau dia mati!”Letdy bangkit berdiri, menutupi wajahnya yang ditampar sambil berkata dengan marah. “Mau dia mati atau tidak dan kapan matinya, akulah yang menentukannya!” Lintang tidak terlalu mempedulikan Letdy. Dia berjalan ke hadapan David, menatap David sambil perlahan-lahan berkata, “Apakah kamu yang membunuh putraku, Jessen Yarisman?”“Memangnya kenapa juga kalau iya?” kata David dengan acuh.“Kenapa kamu membunuhnya? Hanya karena gadis ini? Dia adalah satu-satunya putraku, Lintang Yarisman!” Lintang ingin menanyakan penyebabnya.“Karena dia pantas untuk mati!” Satu omongan dari David membuat semua orang di tempat itu terkejut hingga tidak berani berbicara. Mengatakan anak laki-lakinya pantas untuk mati di hadapan ayahnya?“Haha, David, kamu pasti ak
Begitu omongan David diselesaikan dan pikirannya bergerak. Semua peluru kembali melalui jalur semula. Hanya saja, kekuatan pengembaliannya sedikit lebih besar. Seketika, orang-orang yang sebelumnya melakukan penembakan, semuanya tertembak mati dan jatuh ke lantai dalam waktu seketika. Sebelum mati, yang tersisa di mata Lintang hanya ketidakpercayaan. Tuan juga sudah mati di tangannya?Pantas saja nomor ponsel Tuan selalu tidak bisa dihubungi selama beberapa hari ini. Segerombolan orang yang datang ke tempat itu hanya tersisa Cindy dan Letdy.Kedua orang itu melihat pemandangan pembantaian seperti ini dan langsung ketakutan hingga lumpuh di tempat. “David, lepaskanlah aku. Dia. Dialah yang memaksaku!” Letdy berlutut di atas lantai dan memohon kepada David sambil menunjuk mayat Lintang.Melihat David tidak terpengaruh. Letdy kembali merangkak ke sisi Ilona dan memohon dengan berkata, “Ilona, tidak, adikku, tolong aku. Jangan bunuh aku!”Ilona menendang tangannya yang tergeletak di
David juga tidak terlalu peduli dan hanya dengan tenang berkata, “Pergi ya pergi saja. Kamu suruh mereka pergi saja. Aku hanya perlu berbicara beberapa patah kata denganmu secara pribadi saja.”Mendengar omongan David, Lionel langsung marah. “Kurang ajar. David, kamu anggap apa nyawa manusia? Cukup bicara beberapa patah kata saja? Hari ini, bahkan jika rasa surgawi datang, kamu juga harus pergi bersama kami.”“Benar-benar merepotkan.” David diam-diam mengeluh. Dia mengeluarkan sebuah tanda pengenal warna ungu dan melemparkannya.Lionel melihatnya sejenak. Meskipun gambar sembilan naga yang terukir di atasnya tampak begitu hidup, tapi apa ini?Lionel tidak menemukan apapun setelah meneliti sekian lama. “Apa ini?” Lionel bertanya dengan bingung. “Kamu tidak tahu? Baiklah. Levelmu terlalu rendah. Kalau begitu, bagaimana dengan yang ini?” Selesai bicara, David kembali melemparkan sebuah benda berwarna emas dari tubuhnya. Ini adalah Gada Emas Raja Pemukul.Gada Emas Raja Pemukul yang bi
“Lagipula, kesempatan yang dimiliki olehmu ini mungkin sulit untuk didapatkan oleh orang lain seumur hidup. Hanya ruang milikku di Dunia Rahasia Pola Naga ini saja sudah berapa kali lipat lebih baik daripada alam rahasia Istana Roh Pesilat itu. Kamu jangan tidak tahu diuntung.”“Apalagi, kamu bahkan bisa keluar masuk sesuka hati dari dunia rahasia seperti ini. Kamu tahu? Jika informasi ini bocor, entah berapa banyak barang antik yang akan keluar dari peti mati untuk mencarimu?”Saat ini Umar juga sangat iri. Memikirkan dunia rahasia yang dicarinya ternyata dibawa kemana-mana oleh seorang bocah tidak berguna seperti ini,dia langsung merasa marah dengan sendirinya. Dia tidak berbicara lagi setelah meninggalkan sebuah omongan. “Urusan sudah selesai. Cepat masuk untuk berlatih!”Begitu mendengar suara yang penuh kebencian, David diam-diam merasa gawat. Sebelumnya, demi melakukan terobosan, David menyerap kristal api spiritual dan menyebabkan tenaga dalam di tubuhnya melonjak. Saat dia
“Pergi ke Jayanegara? Dua hari lagi, kru kami juga akan ke sana. Sampai pada waktunya kita pergi bersama saja. Lagipula, pada dasarnya David adalah orang Jayanegara. Sampai pada waktunya, suruh dia tunjukkan jalan dan menjadi pemandu wisata.” Begitu Ilona mendengar Chyntia mau pergi ke Kota Jayanegara, Ilona langsung menyatakan akan pergi bersama pada waktunya. Chyntia melihat ke arah David.David mengingat kembali pengaturan dari Caksa. Sepertinya dia pernah mengatakan perhentian syuting berikutnya adalah di Kota Jayanegara.David langsung berkata untuk menahannya. “Tinggallah di sini selama 2 hari dan kembali ke Jayanegara bersama-sama pada waktunya. Biarakan aku menjadi tuan rumah yang bersahabat.”Melihat hal ini, Chyntia kemudian tinggal di sini. Setelah makan malam, begitu menggerakkan pikiran, sosok David menghilang. Saat muncul kembali, dia sudah berada di Dunia Rahasia Pola Naga. “Bocah, akhirnya kamu datang juga.” David baru saja muncul di Dunia Rahasia Pola Naga. Sebuah s
Hingga ada orang yang melihat Raja Jayanegara, Julio Sianturi yang menunggu di depan barisan.“Astaga, bukankah itu adalah Raja Jayanegara? Kenapa dia ada di sini? Dia yang berstatus seperti itu bahkan menunggu di sini juga. Apa status orang yang datang?”……David bertiga baru keluar dari bandara bersama Caksa dan langsung menarik perhatian setumpuk wartawan untuk menekan tombol shutter dengan menggila.“Lihat, Sutradara Caksa benar-benar membawa seluruh kru datang ke Kota Jayanegara untuk syuting. Sebelumnya aku juga sudah melihatnya di internet. Aku kira itu palsu dan aku hanya datang ke bandara untuk beradu nasib. Tidak disangka itu ternyata benaran!”“Pak Caksa sudah datang. Kalau begitu seharusnya ada wanita idolaku, Ilona Liono juga. Wanita idola, wanita idola!”“Kalau begitu, pria idolaku, David seharusnya juga ada, ‘kan? Pria idola, pria idola!”Ada wartawan, tentu akan ada penggemar juga.Tempat itu menjadi ribut untuk sesaat. Suara teriakan pria rumahan penggemar Ilona dan pe