Share

Bab 57

Penulis: Udang
“Bruk!”

Bersamaan dengan sebuah bunyi keras, mobil Bentley menabrak pagar di samping David dengan keras sehingga kap mobilnya terbuka di tempat.

“S*ialan! Apakah kau tuli? Aku menyuruhmu jangan menghalang jalan. Apakah kau cari mati?”

Chelin Susanto keluar dari dalam mobil dengan berbijak pada sepatu hak tinggi. Dia memarahi David secara habis-habisan.

David mengerutkan alis dan berkata, “Pertama, ini adalah trotoar. Ke dua, sekarang sedang lampu merah. Ke tiga, siapa yang memberimu SIM?”

Chelin menggigit bibir merahnya dan marah karena malu. “Kurang ajar! Kau pikir kau siapa? Berani-beraninya mengajariku?”

“Cepat minta maaf padaku. Jika tidak, kupastikan kau tidak akan bisa bertahan di Jayanegara.”

Sepasang tangannya berkacak pinggang dan tampak seperti ingin membunuh.

Tatapan David mendingin. Ketika dia akan turun tangan untuk memberinya pelajaran, tiba-tiba terdengar suara batuk keras dari dalam mobil di samping.

“Uhuh uhuk uhuk……”

“Chelin, sudahlah. Bagaimanapun juga kita yang m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 58

    “Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah ayahku mengidap penyakit jantung?” kata Chelin dengan sedikit terkejut. “Penyakit jantung?” Alis Dokter Suritno mengkerut dan dia tersenyum sambil berkata, “Kalau begitu apakah beberapa tahun ini, kalian sudah berhasil mengobatinya? Bagaimanapun juga, berdasarkan standar medis saat ini, jangankan penyakit jantung, bahkan mengganti dengan sebuah jantung buatan juga tidak masalah……”Chelin tidak dapat berkata-kata seketika. “Maafkan saya yang berbicara secara langsung. Tuan Tomas sama sekali tidak menderita penyakit jantung, melainkan sejenis penyakit aneh yang langka. Saya belum pernah melihat penyakit ini sebelumnya.”Dokter Suritno menggelengkan kepada dan berkata, “Kalian pergi saja, saya tak berdaya.”Chelin buru-buru menangis sambil berkata, “Dokter Suritno, kumohon. Mohon periksa ayahku lagi. Aku percaya kamu pasti punya jalan keluar.”“Sudahlah, Chelin. Aku tahu penyakitku dengan baik. Mungkin ini takdir.” kata Thomas seolah dia sudah mener

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 59

    Seiring dengan dilontarkannya omongan Dokter Suritno,Chelin dan Tomas berdiri tertegun di tempat dalam waktu seketika, seperti disambar petir di siang bolong.Terutama Chelin. Dia terkejut hingga kulit kepalanya kaku. Apa yang dia dengar?Anak di depannya ini adalah ahli medis yang bahkan dikagumi oleh Dokter Suritno?Dia menjerit dan berkata dengan sulit untuk menerimanya. “Bagaimana ini mungkin? Bagaimana ini mungkin? Dokter Suritno, apakah Anda salah orang?”“Kalau begitu kamu anggap saja aku salah kenal orang.”Dokter Suritno terseyum dingin. Dia menoleh ke arah David dengan penuh kekaguman dan berkata, “Dokter Ajaib David datang berkunjung ke Toko Obat Kalbe, benar-benar membuaku merasa sangat dimuliakan……”“Dokter Suritno telalu sungkan.” David tersenyum ringan dan berkata, “Hari ini aku datang untuk meracik obat untuk memulihkan Kesehatan Tuan Chairil.”“Baik, baik, caik. Dokter Ajaib David harap ikut denganku. Saya akan meracikkannya secara pribadi untuk Anda.”Dokter Suritno

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 60

    David langsung berbalik badan dan beranjak pergi. Suara yang acuh tak acuh terdengar mengiringinya. “Salah, yang benar adalah 100 milyarr Yuan!”“Apa?”Chelin terkejut dan mengira dirinya salah dengar. Saat dia tersadar dan ingin marah, dia mendapatkan bayangan David yang sudah menghilang.Dia terjongkok di lantai tanpa sadar dan menangis dengan wajah putus asa. Tomas berjalan keluar dan menghiburnya. “Putriku yang patuh, ayah sejak awal sudah menerimanya……”“Nona Chelin, maafkan saya yang berbicara secara langsung.” Yasin Suritno yang sama-sama ikut keluar dengan dingin berkata, “Kamu teralu merasa benar sendiri dan sombong.”“Kamu kira karena Keluarga Susanto memiliki bisnis yang besar, maka bisa menekan orang dengan kekuasaan dan membuat orang tergiur dengan keuntungan, tapi tidak tahu bahwa ini adalah kesalahan besar.”“Orang seperti guruku itu, kekayaan dan kekuasaan di dunia bagaikan awan saja baginya. Jangankan Keluarga Susanto sepertimu saja, bahkan seluruh Jayanegara juga tid

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 61

    Menghadapi tatapannya, David tersenyum ringan dan berkata, “Teman Nona Brena sangat banyak, mengapa harus mengundangku untuk ikut serta?”“Tidak sama.”Brena berkata dengan wajah mungil yang sedikit memerah. “Meskipun temanku tidak sedikit, tapi yang memiliki bobot seperti Tuan David justru tidak banyak.”“Selain itu, Tuan David berjasa besar kepada Keluarga Chairil. Jika Anda bisa berpartisipasi dalam pesta ulang tahunku, aku dan kakekku akan merasa sangat senang.”“Karena Nona Brena sudah berkata demikian, maka tidak cocok bagiku untuk menolaknya lagi.” kata David sambil tersenyum bodoh.Brena justru langsung tersenyum manis. “Baik, kalau begitu aku akan menjemputmu pada waktunya.”Langit perlahan menggelap. Begitu David tiba kembali di rumah Keluarga Tanugrah, dia mendapatkan Surya sedang membicarakan sesuatu dengan serunya dan membuat Heni, Wulan dan yang lainnya tampak terkejut. Begitu melihatnya, Hasan tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum sambil berkata, “David, kebetu

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 62

    Belasan menit kemudian, Bangunan retro yang menjadi ciri khas Kota Jayanegara——Gedung Braga.Saat ini, di depan pintu Gedung Braga terparkir penuh berbagai macam mobil mewah. Di sini, Mercedes-Benz dan BMW sama sekali tidak mencolok. Di atas mereka masih ada Lamborghini, Bentley, bahkan Rolls-Royce.Sebagai nona besar keluarga konglomerat Chairil, pesta ulang tahun Brena tentu dihadiri begitu banyak kalangan atas Jayanegara.“Tuan David, kita sudah sampai.”Setelah Brena memarkirkan mobil, dia turun untuk membukakan David pintu mobil secara pribadi. Pada saat ini, sebuah Maserati berhenti di samping keduanya. Setelah itu dua orang gadis keluar dari dalam mobil. Brena segera maju untuk memeluk seorang gadis di antaranya. “Ria, aku kira kamu tidak datang.”“Sebagai teman baikmu, mana mungkin aku tidak hadir saat ulang tahunmu?” Ria tersenyum tidak ramah. Sesaat kemudian, tatapannya terpaku pada David dan wajahnya langsung muram. “Kamu?”Yuni, sekretaris yang berada di sisinya, juga me

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 63

    David menoleh ke sana dan terlihat beberapa bayangan tubuh yang familier sedang berjalan ke arahnya.Itu adalah Surya, Wulan dan yang lainnya.Wulan melihatnya dengan wajah terkejut. “Bagaimana kamu bisa berada di sini?”“Wulan, apakah ini perlu ditanyakan lagi?” Surya maju selangkah dan melihat Surya dengan tak sudi. “pasti anak ini tidak menyerah, jadi datang dengan diam-diam membuntuti kita.”Mendengar omongan ini, tatapan Wulan mendingin dan dengan benci berkata, “David, apakah kamu bisa tidak mengikutiku seperti koyo? Tahukah kamu, jika kamu seperti ini hanya akan membuatku semakin tidak suka padamu?”“Aku tidak membuntuti kalian.”David dengan ekspresi cuek berkata, “Sebenarnya, aku sama sekali nggak tahu kalau pesta yang kalian hadiri adalah pesta ulang tahun temanku. Jika tidak, aku nggak akan datang.”“Temanmu?” Gerry yang berada di belakang Surya mau tak mau bertanya, “Coba kamu katakan siapa temanmu?”“Brena Chairil!” kata David dengan entengnya. Begitu omongan ini keluar,

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 64

    “Surya, dia siapa?” Citra melihat Fendi yang berjalan kemari dengan sangat bingung. “Kamu bahkan tidak mengenalnya?”Surya berkata dengan ekspresi serius. “Dia bernama Fendi, merupakan tuan muda pertama keluarga konglomerat Camin di Jayanegara. Dia termasuk putra mahkota konglomerat yang sesungguhnya. Tidak ada yang berani mengganggunya!”Ketiga orang itu langsung terkejut. Gerry berseru, “Kalian cepat lihat, dia sepertinya pergi ke arah David.”Semua orang buru-buru melihat ke sana. Terlihat Fendi sedang berjalan ke arah David dengan tidak cepat tidak lambat.“Memangnya David mengenal Fendi?” raut wajah Surya langsung berubah. Tak hanya dia, bahkan tatapan orang lain di tempat itu juga mengarah ke David secara bersamaan.“Siapa bocah ini?”“Tidak kenal, sepertinya bukan dari lingkungan kita.”“Apakah Tuan muda Camin mengenalnya? Tidak seharusnya ah. Dilihat dari keseluruhan dandanan anak ini jika, dijumlahkan tidak lebih dari seribu Yuan. Bagaimana mungkin Tuan Muda Camin mengenal

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 65

    Seiring dengan selesainya omongan Fendi,di dalam seluruh aula tiba-tiba menjadi sunyi. Semua orang merasakan kedinginan yang menusuk ke tulang“Hahaha. David si idiot ini, sungguh lucu sekali. Kali ini dia pasti akan mati.”Surya memang selalu tidak suka pada David. Saat ini hatinya sangat bahagia.Di matanya, David sudah merupakan sebuah mayat.Citra dan Gerry memiliki pemikiran yang sama dengannya, terutama Citra. Dia memalingkan wajah berkata kepada Wulan.“Wulan, sejak awal sudah kukatatan, anak ini bukan hanya orang udik, tapi juga pembuat masalah. Cepat atau lambat akan membuat diri sendiri mati. Sekarang sudah terbukti, ‘kan?”Mendengar ini, Wulan hanya berekspesi rumit dan ketakuta. “Anak ini terlalu pandai membuat masalah. Untungnya aku tidak memiliki perasaan apapun padanya. Jika tidak, takunya saat ini juga harus ikutan tertimpa sial!”Bibir Fendi sedikit terangkat, ada niat membunuh dalam tatapannya kepada David. “Selamat, kau berhasil membuatku marah.”“Sejak 8 tahun aku

Bab terbaru

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1654

    Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1653

    “Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1652

    Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1651

    Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1650

    “Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1649

    Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1648

    Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1647

    Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1646

    Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status