“Benar, Ria. Kamu begitu berbakat dan berprestasi. Keluarga Nastoro hanya akan membaik di bawah kepemimpinanmu.” kata Rendi, putra ke-tiga Keluarga Nastoro mendukung. “Ria, kembalilah. Keluarga Nastoro tidak bisa tanpamu. Memangnya kamu sudah tidak ingin menyelesaikan permintaan terakhir Tuan Besar?”Sekian banyak anggota Keluarga Nastoro tampak mendesak dan hanya kurang berlutut kepada Ria saja. “Om Satya, kalian……” Ria sepenuhnya bingung. Bagaimanapun juga, dia tidak pernah menyangka bahwa semua orang yang sebelumnya memperlakukannya seperti musuh, tiba-tiba seperti berubah menjadi orang lain dan memohonnya untuk kembali menjadi kepala keluarga. “Ria, apakah kamu mengharuskan semua orang berlutut kepadamu sebelum kamu menyetujuinya?”Satya berkata sambil ingin berlutut. Mereka sudah pernah melihat cara kerja David. Jika Ria tidak setuju untuk menjadi kepala keluarga, nasib mereka sudah bisa dibayangkan. Ria buru-buru menghentikannya. Dia mengigit bibir dan berkata, “Om Satya, a
Meskipun hari ini adalah hari sepenuhnya berakhirnya perseteruan antara David dan Keluarga Zafar, tapi David belum menunjukkan gelagat apapun. Dia tetap menyantap habis sarapan yang dibuat oleh Laras seperti biasanya, kemudian meminta Laras untuk berbaring, memberinya pijat terapi seluruh tubuh dan membantunya melancarkan peredaran darah. “Bi Laras, bagaimana perasaan Bibi sekarang?” kata David sambil berjongkok melihat Laras. “Aku sudah jauh lebih baik. Sebelumnya kedua kakiku sering sakit. Melalui pijat terapimu selama beberapa hari ini, sepenuhnya sudah tidak terasa sakit lagi.”Laras menatap David dengan gembira. Dia tahu bahwa usahanya di masa lalu tidaklah sia-sia. Anak ini adalah orang yang tahu berbalas budi. Anak ini tinggal di rumah mewah seharga triliunan dan sepenuhnya bisa menyuruh orang lain untuk melayaninya. Tapi anak ini tetap tidak keberatan dengan dirinya, wanita tua ini dan setiap hari bertahan untuk memberinya pijat terapi. David tersenyum sambil berkata, “Ba
“Tidak takut!”Pria kekar bermata satu yang memimpin tersenyum dan berkata, “Tuan Muda, kami adalah anak yatim piatu yang ditinggalkan orang tua sejak kecil. Di antara kami ada yang bodoh, ada yang cacat, juga ada yang buta.”“Kami bagaikan limbah yang tidak seharusnya datang ke dunia ini. Sejak dilahirkan, kami sudah ditinggalkan oleh dunia ini.”“Gurumulah yang telah mengadopsi kami. Dia jugalah yang telah mengobati penyakit kami, memberikan kami jalan hidup dan harga diri!”“Nyawa kami adalah milik kalian berdua, guru dan murid. Hanya mati saja bisa dianggap apa?”“Bagus sekali!”David mendongak melihat langit. Di dalam sepasang matanya yang hitam langsung muncul segumpal energi jahat. “Berangkat!”Suara yang dingin dilontarkan. Dia masuk ke mobil tengah di bawah pimpinan Julio. “Boom boom boom!”Ratuan pria kekar berjas duduk ke dalam mobil dengan gerakan yang rapi. Suara mesin seketika meledak bagaikan petir yang menggelegar.Setelah itu, ratusan unit mobil berwarna hitam, menya
Dari atas langit turun hujan gerimis. Di alamat lama Panti Asuhan Bisma. Seorang wanita berpakaian rapi berwarna hitam memegang payung dengan satu tangan dan berdiri di belakang Melinda. “Para sahabat lama, kakek kepala panti, kalian buka mata dan lihat dengan baik. Hari ini, hari berakhirnya Keluarga Zafar sudah tiba!”Tatapan mata Melinda menyapu lantai dan di benaknya muncul gambaran masa lalu. Meskipun 12 tahun sudah berlalu, tapi setiap kali dia mengenangnya, semuanya masih begitu jelas di ingatannya. Melinda tiba-tiba berkata, “Kak Helen, apakah sudah ada informasi dari pihak imigrasi dan bandara?”Wanita bernama Helen yang memegang payung menggelengkan kepala. “Tidak ada. Om Latif terus mengamatinya dan untuk sementara tidak menemukan informasi masuknya Uzair, sesepuh Keluarga Zafar!”“A*jing tua ini sudah menghindar selama 20 tahun. Apa mungkin dia mengetahui rencana kita untuk melawannya dan sudah merelakan Keluarga Zafar?” Melinda mengerutkan keningnya. “Tidak bisa dipa
Maria dengan sangat marah berkata, “Kak Laras, kamu jangan takut. Barusan mereka hampir mendorongmu hingga jatuh dan bahkan tidak mengucapkan maaf sama sekali.”“Aku akan segera menelepon Tuan David dan meminta Tuan David membuat perhitungan dengan mereka.”Dia berbicara sambil mengeluarkan ponsel dan ingin mengadu kepada David. Pada saat ini, Melinda berjalan kemari bersama Helen dan dengan suara meredam berkata, “Ada apa?”“Nona, mereka memaksa ingin masuk untuk melihat-lihat. Kami tidak mengijinkannya, jadi……” kata seorang pria kekar apa adanya. Hingga saat ini, Melinda baru melihat ke arah Maria dan Laras. Tepat ketika dia melihat Laras, tubuhnya tiba-tiba menjadi kaku dan matanya menampakkan keterkejutan yang ekstrim. “Anda…… Anda adalah Bibi Laras?” “Kamu siapa?” Laras mengangkat mata dan melihat ke arahnya dengan bingung. Melinda berusaha menenangkan hatinya dan bertanya, “Siapa nama Anda?”“Nama belakangku Hutanto. Nama lengkapku Laras Hutanto.” kata Laras dengan sedikit p
Setengah jam kemudian. Di Taman Pemakaman Umum Kalibata. Di tengah hujan gerimis yang berderai, sekian banyak burung gagak berkeliling di atas dahan pohon dan sesekali mengeluarkan suara aneh seperti suara perenggut jiwa.Namun, suasana seperti ini dipecahkan dalam waktu yang cepat. Seiring dengan terdengarnya gelombang suara yang bertenaga dan rapi, sekian banyak burung gagak mengepakkan sayap dan terbang menjauh dengan suara yang aneh. Setelah bubar dan bersembunyi di kejauhan, mereka tampak ketakutan melihat segerombolan orang hitam yang berjalan mendekat.Sebuah sosok yang kurus dan tegap berjalan paling depan. Di belakangnya diikut oleh satu per satu pria kekar yang berwajah menakutkan.David berjalan ke depan batu nisan semua korban Panti Asuhan Bisma. Matanya yang hitam menatap seluruh tempat itu. Di rongga matanya muncul niat membunuh yang tidak bisa disembunyikan. “Kakek kepala panti, para sahabat di masa lalu, aku sudah datang lagi!”“Kedatanganku kali ini hanya untuk men
“Sudah menjelang ajal masih tidak malu untuk berbual!”Sonia tersenyum dingin dan berjalan keluar sambil berkata, “Bocah, kamulah yang membunuh putraku, Mufid?”“Benar. Makhuk tidak berguna itu memang dibunuh olehku.” kata David dengan tenang. Sonia marah hingga ingin mencincangnya. “Apakah kamu tahu siapa aku? Kau bahkan berani membunuh putraku?”“Kalian semua dengarkan baik-baik. Dia adalah mantan istriku dan memiliki julukan Janda Hitam di Kawasan Segitiga Emas.” kata Yayan memamerkan kekuatan. “Apa? Janda Hitam?” Raut wajah Julio langsung berubah. Dia buru-buru memperkenalkan kepada David dengan berkata, “Tuan Muda, Janda Hitam ini adalah salah satu dari raja narkoba terbesar di Kawasan Segitiga Emas. Bisnis narkobanya tersebar di seluruh dunia. Katanya adik laki-lakinya merupakan salah satu panglima perang terbesar setempat. Dia bernama Cadi Caesar. Pasukan di bawah kekuasaannya mencapai belasan ribu orang!”“Hehe……”Sofian melangkah keluar dan dengan bangga berkata, “Kelihatan
Pada saat ini, David dan yang lainnya terjebak ke dalam situasi antara hidup dan mati dalam waktu seketika.Raut wajah Julio berubah drastis dan dia diam-diam menyalahkan dirinya sendiri. Jika sejak awal dia sudah berhasil menyelidiki hubungan antara Yayan dan Sonia serta yang lainnya, dia juga tidak akan membuat David terjebak dalam situasi membahayakan seperti ini.Dia menarik nafas panjang dan membuat keputusan. Bahkan jika dirinya sendiri harus mati, dia juga akan menjaga keselamatan David. Melihat David tidak berbicara, Yayan semakin puas. “B*jingan kecil, sekarang aku beri kamu satu kesempatan. Jika kamu bersedia berlutut, kami bisa membiarkanmu mati dengan tubuh yang utuh!”Sonia dan Sofian semuanya tersenyum dingin. Mereka tidak mungkim membiarkan David mati dengan begitu saja. Mereka tentu ingin mempermalukan dan menyiksa David dengan sebaik mungkin sebelum membuatnya mati.David tiba-tiba tertawa. “Bocah, apa yang kamu tertawakan?” Raut wajah Yayan tampak meredam.David men