Share

Bab 251

Pada saat ini, Hasan dan yang lainnya tercengang bagaikan patung. Mereka seperti terkena mantera penahan tubuh.

Terkejut, takut, panik, tidak percaya dan ekspresi lainnya, satu per satu muncul di wajah mereka.

“Orang udik?”

“Pemilik Vila Nomor Satu Menteng?”

“Tuan Mudanya Julio Sianturi?”

Identitas-identitas ini terjalin dalam pikiran mereka, bagaikan satu demi satu petir di siang bolong yang menyambar mereka hingga bagian luar dan dalam tubuh mereka renyah.

Bagaimanapun juga, ketiga identitas ini, benar-benar tidak berkaitan sama sekali. Lebih tepatnya, perbedaannya terlalu jauh.

Jika bukan terlihat oleh mata kepala sendiri, mati pun mereka tidak akan percaya.

Raut wajah Sonny dan ayahnya memucat.

Ternyata mereka telah menyinggung seorang bos besar yang sesungguhnya. Keberadaan yang sekuat Raja Jayanegara, bahkan harus berlutut dengan satu kaki kepadanya dan menunduk sebagai bawahan!

Sebelum datang kemari, mereka justru mengucapkan berbagai omongan kasar kepada David dan bahkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status