Pada saat ini, Hasan dan yang lainnya tercengang bagaikan patung. Mereka seperti terkena mantera penahan tubuh. Terkejut, takut, panik, tidak percaya dan ekspresi lainnya, satu per satu muncul di wajah mereka. “Orang udik?”“Pemilik Vila Nomor Satu Menteng?”“Tuan Mudanya Julio Sianturi?”Identitas-identitas ini terjalin dalam pikiran mereka, bagaikan satu demi satu petir di siang bolong yang menyambar mereka hingga bagian luar dan dalam tubuh mereka renyah. Bagaimanapun juga, ketiga identitas ini, benar-benar tidak berkaitan sama sekali. Lebih tepatnya, perbedaannya terlalu jauh. Jika bukan terlihat oleh mata kepala sendiri, mati pun mereka tidak akan percaya. Raut wajah Sonny dan ayahnya memucat. Ternyata mereka telah menyinggung seorang bos besar yang sesungguhnya. Keberadaan yang sekuat Raja Jayanegara, bahkan harus berlutut dengan satu kaki kepadanya dan menunduk sebagai bawahan!Sebelum datang kemari, mereka justru mengucapkan berbagai omongan kasar kepada David dan bahkan
Sekarang dia kehilangan pekerjaan. Kedepannya, dengan apa dia harus membayar cicilan bulanan sebesar dua ratusan juta?Karena jarak Sonny sangat dekat dengannya, maka dia juga sudah mendengar omongan Tari. Pada saat itu, otaknya menggelegar dan wajahnya berubah menjadi pucat. Penyesalan!Penyesalah yang tiada batasnya!Dia tidak seharusnya mencari masalah dengan David. Kali ini, dia bahkan membuat ayahya kehilangan pekerjaan.Tiba-tiba, Yuliadi jatuh tersungkur di hadapan David dan dengan wajah memohon berkata, “Tuan David, Presdir David, ampunilah aku. Kumohon……”“Beri mereka batas waktu 20 menit untuk pergi. Jika tidak, patahkan kakinya dan buang ke lereng bukit.”David melemparkan sebuah omongan. Tanpa melihat keduanya, dia langsung berbalik badan dan berjalan masuk ke dalam vila.Julio langsung menampakkan ekspresi tidak bersahabat dan melihat kedua ayah dan anak itu sambil berkata, “Kalian pergi sendiri atau aku yang akan membantu kalian untuk pergi?”Kedua orang itu terkejut d
Tak lama setelah Julio meninggalkan Vila Nomor Satu Menteng. Brena juga menelepon kemari. Dia memberi tahu David bahwa besok sore akan diadakan lelang di Jayanegara dan kuas spiritual yang diinginkan David ada di pelelangan. Selain itu, dia juga mengatakan kegiatan lelang ini akan diikuti oleh sekian banyak tokoh besar. “Tidak disangka, sebuah kegiatan lelang saja bahkan bisa menarik perhatian begitu banyak orang.”Setelah menutup telepon, David sedikit mengerutkan alis. “Semoga tujuan mereka bukan kuas spiritual. Jika tidak, jangan salahkan aku turun tangan untuk merebutnya.”Bibi Laras adalah orang satu-satunya orang yang berhasil selamat dari Panti Asuhan Bisma selain ketujuh kakak perempuannya.Mungkin dia tahu keberadaan ketujuh kakak. Menyembuhkannya sangatlah mendesak. Maka dari itu, David tidak akan membiarkan kuas spiritual jatuh ke tangan orang lain. ……Ria sudah tidak tahu ini merupakan malam ke berapa dia tidak bisa tidur.Dia berbaring di atas ranjang. Sepasang matanya
Keesokan paginya, setelah bangun dan bersiap-siap, David langsung pergi ke pasar yang menjual keperluan berkabung di Jayanegara. Dia datang kemari karena penyakit kejiwaan Bibi Laras sudah sangat parah. Pengobatan akupuntur tradisional sudah tidak berguna dan hanya bisa menggunakan bantuan jimat. Maka dari itu, dia terus mencari tahu keberadaan kuas spiritual. Tujuannya adalah membuat sebuah jimat penjernih pikiran untuk mengobati penyakit Bibi Laras.Sekarang untuk sementara waktu keberadaan kuas spiritual sudah diketahui. Dia masih perlu membeli bahan-bahan pembuatan jimat lainnya. Seperti sinabar, kertas jimat kuning dan sejenisnya.Dalam waktu tidak sampai setengah jam, sinabar dan kertas jimat kuning sudah lengkap dibeli olehnya. Sekarang masih kurang sebuah bahan penentu, yaitu darah spiritual.Dalam istilah awam, yang dimaksud dengan darah spiritual adalah darah ayam. Hanya saja, darah ayam biasanya menjadi trik yang digunakan oleh dukun di berbagai tempat untuk menipu. Jik
David membungkuk untuk memungut sebutir batu, kemudian dia menjentikkan jarinya. Batu itu langsung melesat melalui udara dan memukul kaki merpati perak itu dengan ringan. Setelah itu, merpati perak itu mulai jatuh. Mulutnya mengeluarkan suara kruk kruk kruk ketakutan.David langsung berbalik badan dan pergi setelah menangkapnya. Setengah jam kemudian, Bonar dan petapa berkurap akhirnya berjalan keluar dari toko perlengkapan berduka. Petapa berkurap mengdongak melihat sekeliling dan langsung bersiul. Namun, yang membuatnya terkejut adalah merpati kesayangannya bahkan tidak bergerak sama sekali. Dia kemudian bersiul beberapa kali lagi. Jangankan burung merpati, bahkan sehelai bulu merpati pun tidak kelihatan.Raut wajah petapa berkurap berubah dan tiba-tiba dia berteriak, “Gawat! Merpati kesayanganku ditangkap oleh seseorang.”“Apa? Bahkan ada orang yang berani menangkap merpati Anda?” Bonar langsung terkejut. “Terkutuk! Aku tidak akan melepaskanmu.”Petapa berkurap kembali mengel
Wawan menyalahkan Brena yang banyak ngomong. Tapi dia tetap berkata, “Tuan David, nanti jika ada yang Anda perlukan, katakan saja. Keluarga Chairil pasti akan mengusahakan yang terbaik.”Omongannya baru selesai dan suara Julio yang tidak ramah langsung terdengar. “Tuan Chairil, kalian ini tidak percaya ada kemampuan ekonomi Tuan Muda atau meremehkan harta keluargaku yang sedikit itu?”Hingga saat ini, Wawan baru melihat Julio yang berdiri di belakang David. Tuan Muda?Raut wajah Wawan sedikit berubah, kemudian dia tersenyum sambil berkata, “Raja Jayanegara terlalu serius. Kemampuan ekonomi Keluarga Chairil tidak sebanding denganmu.””Dalam hatinya, dia merasa bingung. Seorang Raja Jayanegara ternyata merupakan bawahan Tuan David? Bagaimana ini bisa terjadi?“Tuan Chairil sangat perhatian. Jika ada perlu, aku tidak akan sungkan pada kalian.” David mengucapkan terima kasih sambil tersenyum.Sebelum pergi, Wawan tiba-tiba mengingatkan dengan berkata, “Oh ya, Tuan David, anggota Keluarga
Dukun?Julio terlebih dahulu tertegun kemudian menggeleng dengan tak peduli. Selama bertahun-tahun ini, situasi genting apa yang belum pernah ditemuinya. Bahkan jika orang itu benar-benar dibantu oleh dukun, dia juga tidak takut. Lagipula, dia juga tidak merasa yang disebut dengan dukun itu akan sehebat apa yang diberitakan. Sekuat apapun dirimu, apakah bisa lebih kuat daripada pistol?Melihat tampangnya ini, David tahu bahwa dia tidak menganggapnya serius dan mau tak mau menggelengkan kepala. Setelah keduanya masuk ke lokasi lelang, yang terlihat adalah sebuah aula berbentuk lingkaran dengan luas sekitar seribu meter persegi. Saat ini cahaya lampu terang benderang dan sudah ada banyak orang yang duduk di dalamnya.“Tuan Muda, kita pergi ke ruang eksklusif di lantai atas.”Julio membawa David ke lantai 2. Meskipun disebut lantai 2, tapi sebenarnya masih di lantai 30. Hanya saja, di tengah udara dibuat 3 lantai berbentuk lingkaran yang berdiri sendiri.Di dalam ruangan di lantai ata
Khuluq segera memerintahkan orang untuk mencari tahu. Orang itu kembali dan melaporkan, “Tuan Ke-lima, orang yang berada di Ruang Gemini adalah Raja Jayanegara, Julio Sianturi!”“Aku tidak peduli Raja Jayanegara apapun dirinya. Berani memakan Merpati Spiritual milikku, aku akan membuatnya mati dengan tidak baik!”Dengan tatapan dendam, Nolan berktata, “Setelah lelang berakhir, aku ingin dia yang pertama mati!”Dalam waktu yang sama, di dalam Ruang Gemini.Julio tidak bisa menahan bersin. “Aneh, aku sudah bertahun-tahun tidak bersin. Apa mungkin karena pendingin udara di kamar ini?”David meliriknya sejenak. Melihat adanya aura jahat di mukanya, David tidak bisa menahan diri untuk tidak mengingatkannya. “Dalam waktu dekat ini kamu akan mengalami bencana berdarah. Sedikit lebih berhati-hatilah.”“Apa? Bencana berdarah?”Raut wajah Julio langsung berubah, kemudian dia mendengus sambil berkata, “Pasti Gunawan sedang menargetkanku. Setelah lelang berakhir, aku ingin dia tidak bisa keluar da
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai