“Aku tidak membuat keributan. Merekalah yang mengundangku untuk naik ke atas panggung.” David sedikit kehilangan kata-kata. “Yang mereka undang adalah Empu Petapa Medis, bukan kamu!” Ria hampir mati karena marah.“Akulah Empu Petapa Medis.” kata David dengan serius. “Kamu…...”Ria hampir menangis karena marah. Memangnya Empu Petapa Medis memiliki nama belakang yang sama denganmu? Jangan-jangan kamu menganggap dirimu sebagai dirinya?Ria hanya merasa anak ini benar-benar sudah gila. Jika tidak, bagaimana dia bisa sembarangan berbicara di sini?David tidak berbicara dengannya lagi dan terus berjalan ke atas panggung. Yuni sudah panik. “Bu, bagaimana ini? Anak ini tidak mendengarkan omonganmu dan terus berjalan ke atas panggung.” “Apa lagi yang bisa kulakukan? Sekarang aku tidak mungkin menerobos ke atas untuk menariknya dan memukulnya, ‘kan?”Ria tersenyum tak berdaya dan menarik nafas dalam sambil berkata, “Rencana untuk hari ini hanya bisa berharap sampai pada waktumya, Kakek Chai
Pada saat ini, Ria merasa dirinya sudah hampir kehilangan nafas. David dan Empu Petapa Medis, kedua identitas ini tidak berhenti bertabrakan di benaknya dan membuatnya merasa pusing.Dia tidak berani mempercayainya.Dia juga sulit untuk menerimanya.Tapi kenyataan terpampang di depan mata dan memaksa dirinya untuk percaya.Badannya tersentak mundur beberapa langkah dan hampir tidak bisa berdiri dengan seimbang.Dalam mimpi pun dia tidak pernah menyangka bahwa Empu Petapa Medis yang dia cari dengan bersusah payah, ternyata adalah David.Bayangan dirinya yang menghina David tidak berhenti melintas di benaknya dan membuat wajahnya berubah menjadi sangat pucat.Yuni yang berada di sampingnya hanya menganga besar seperti menelan sebuah telur.Ternyata orang udik ini adalah Empu Petapa Medis?!!Dunia ini benar-benar terlalu gila!!!Dalam waktu yang sama, David yang berjalan ke atas panggung, melihat Wawan dan Brena sambil berkata, “Tuan Besar dan Nona Brena terlalu sungkan.”Setelah berdiri
Pada dasarnya pria ini adalah miliknya. Sayangnya, dia malah mendorong David ke arah orang lain. Jika tidak, dia, Wulan Tanugrah juga bisa ikut kecipratan kehormatan hari ini.Dia memutar kepala melihat ke arah Surya yang berada di sampingnya lagi. Dia menemukan Surya meringkup di tengah kerumunan orang dengan gemetaran bagaikan tikus yang tidak berani menatap cahaya.Yang satu tampil menonjol di depan semua orang dan luar biasa berbakat. Yang satunya lagi selalu memperlihatkan kejelekannya bagaikan badut. Perbedaan ini terlalu besar. Akhirnya, Wawan menuntun David datang ke hadapan Ria. “Dokter Ajaib David, ini adalah cucu Tuan Besar Keluarga Nastoro, Ria Nastoro.”Wawan sama sekali tidak tahu bahwa David dan Ria saling kenal dan hanya memperkenalkan satu sama lain berdasarkan aturan. David menerima segelas anggur dan berinisiatif untuk bersulang dengan Ria. “Halo, Nona Ria.”Ria mengangkat gelas anggur dengan ekspresi rumit dan tidak mengatakan apapun. Dalam tatapannya kepada Da
Seiring dengan jatuhnya suara yang datang secara tiba-tiba ini, semua orang memutar kepala dan melihat ke sana dengan wajah terkejut.Ria terlihat perlahan-lahan berjalan keluar dari kerumunan.Brena tidak menyangka bahwa dia akan keluar untuk menetang, dan dengan raut wajah yang sedikit berubah dia berkata, “Ria, kamu……”“Brena, maaf.”Dengan wajah bersalah, Ria berkata, “Aku tahu kalau tindakanku ini salah. Tapi aku harus menentangnya.”“Kenapa?” Brena mempertanyakannya dengan raut wajah yang tidak enak dilihat.Ria tahu bahwa dia menyukai David. Selain itu, Ria juga secara jelas menunjukkan dia sendiri tidak suka pada David sebelumnya.Sekarang Ria keluar untuk menentang. Hal ini membuatnya merasa sangat sedih melebihi kemarahannya. Ria tidak menjawabnya, melainkan memutar kepala melihat ke arah David. “David, apakah aku bisa berbicara empat mata denganmu?”Menghadapi tatapan memohon darinya, David sedikit mengangguk dan berkata, “Boleh.”Dengan demikian, di tengah tatapan semua or
Tidak ada yang lebih senang daripada Surya. Hahaha!David si bodoh ini bahkan menolak kesempatan mencapai ketinggian dalam satu langkah ini.Perlu diketahui bahwa dia adalah nona besar Keluarga Chairil, wanita pujaan hati begitu banyak orang.Baginya, tindakan David ini sudah menyinggung Keluarga Chairil. Ke depannya David akan sangat sulit untuk berbaur di Jayanegara.Memangnya kenapa juga jika dia adalah seorang Empu Petapa Medis? Sebagus-bagusnya itu juga hanya seorang dokter saja. Memangnya bisa bersaing dengan sebuah keluarga konglomerat? Ria menatap Brena dengan penuh perasaan bersalah dan tidak tahan untuk tidak berkata, “David, apakah kita sudah boleh pergi?”“Ayo pergi.”David mengangguk dan pergi meninggalkan vila Keluarga Chairil bersamanya.Di waktu yang sama, di dalam sebuah bus hitam di pinggiran Jayanegara, sekian banyak penumpang semuanya berjongkok dengan tangan memeluk kepala, menatap 3 pria dan 1 wanita di depan dengan ketakutan.3 pria dan 1 wanita itu menjarah b
David terbatuk dengan tak tertahankan sambil berkata, “Itu, coba kamu katakan sekali lagi, siapa yang kamu undang?”Rendi meliriknya dari samping dan dengan risih berkata, “Tegakkan telingamu dan dengarkan baik-baik. Yang kuundang adalah Empu Petapa Medis.”“Sudahlah, untuk apa aku membicarakan hal ini dengan tokoh kecil sepertimu? Yang jelas kamu juga tidak bisa memiliki kontak dengan orang selevel itu.”Dia mendengus dingin. Sejak masuk hingga sekarang, dia sama sekali tidak memandang David secara langsung.Baginya, anak ini mungkin merupakan pengawal yang baru dipekerjakan Ria dan sebagainya. Tidak layak baginya untuk berbicara panjang lebar yang tidak berguna.David mengelus-elus hidungnya dan menggelengkan kepala dengan penuh keheranan. Sudahlah. Dia termasuk sudah mengerti. Entah dari mana muncul seorang gadungan dan dia, Empu Petapa Medis yang asli ini sudah diremehkan.Ria langsung panik dan bermaksud memberi penjelasan dengan berkata, “Om Rendi……”Sebelum dia selesai berbic
Rendi takut “Empu Petapa Medis” marah dan buru-buru meminta maaf dengan berkata, “Empu, ini adalah keponakan saya, Ria. Dia tidak tahu etika. Semoga Anda tidak perhitungan dengannya.”“Om Rendi, dia hanya seorang gadungan. Kamu jangan percaya padanya. Aku pernah bertemu dengan Empu Petapa Medis yang asli……”Ria sudah hampir menggila. “Empu Petapa Medis” sedikit tersenyum dan dengan tidak marah berkata, “Nona Ria, Empu Petapa Medis asli yang kamu bicarakan, pasti adalah orang yang berada di jamuan terima kasih Keluarga Chairil, ‘kan?“Benar.” Ria mendengus dan menatap David yang berada di samping tanpa meninggalkan jejak, dan kembali berkata, “Jadi, kamu sama sekali bukan Empu Petapa Medis yang sesungguhnya.”“Empu Petapa Medis” tersenyum ringan dan berkata, “Nona Ria, kalian semua sudah dibohongi. Sebenarnya, orang yang berada di jamuan terima kasih Keluarga Chairil itulah yang meniru identitas saya.”“Guruku benar.” Pemuda pembawa koper yang berada di samping mendengus dan berkata, “
“Bocah, siapa kamu? Bahkan berani membuat keributan di sini!” Seorang anggota Keluarga Nastoro keluar dan memarahi David sambil menunjuknya.Yang lainnya juga melihat David dengan wajah tidak bersahabat. Rendi mengerutkan alis dan berkata, “Bocah, apa maksud omonganmu barusan?”“Tentu saja maksud secara harafiah.”David menunjuk Empu Petapa Medis palsu, dan dengan bangga berkata, “Akulah Empu Petapa Medis yang asli. Orang ini gadungan.”Setelah dia selesai berbicara. Semua orang juga ikut tercengang. Kenapa muncul seorang Empu Petapa Medis lagi? Tapi, setelah mereka memperhatikan David, mereka semua tidak bisa menahan diri untuk menunjukkan wajah tersenyum dingin. Kamu seorang anak kecil yang baru berusia 20an tahun juga berani keluar untuk mengatakan diri sendiri adalah Empu Petapa Medis? Apakah kamu menganggap semuanya adalah orang bodoh? “Empu Petapa Medis” dan pemuda pembawa koper sama-sama tersenyum dingin. Ternyata benar, wajah Rendi langsung berubah menjadi muram. “Ria, b