“Bercandanya nanti saja, di mana Felix? Terjadi sesuatu di sini!” ucap Cody dengan gelisah.“Dia di kamar, dia ….”Belum sempat Volker menyelesaikan ucapannya, Cody langsung membalikkan badannya dan berlari pergi.Di dalam Kamar Felix ….Setelah membaca isi surat itu, Felix spontan tersenyum. “Untuk apa kamu panik? Ini adalah kabar bagus. Malam ini ambil kesempatan untuk menyelamatkan Nona Lane!”Cody mengangguk dengan kebingungan. Saat ini dia hanya bisa menaruh harapan pada diri Felix saja.“Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?”Felix tersenyum, lalu berbisik di samping telinga Cody.Cody terus mengerutkan keningnya. Apa bisa seperti ini?Pada malam harinya, Paul dan Owen diam-diam muncul di sekitar Kediaman Barrot.Melihat satu per satu anggota yang digotong keluar, lalu dimasukkan ke dalam mobil untuk dibakar, Paul pun langsung tersenyum.Saat melihat Cody juga digotong keluar, Paul pun mengepal erat tangannya, lalu berkata dengan penuh semangat, “Ternyata dengan adanya dukungan
Bamm!Pftz!Paul langsung memuncratkan darah, lalu dia pun terempas melayang ke belakang.Saat Paul melewati sisi Sofyan, dia pun langsung menghela napas lega. Meskipun masalah ini berkembang tidak sesuai dengan rencananya, setidaknya Paul sudah tidak dikepung oleh mereka lagi. Dia sudah bisa melarikan diri ….“Dasar tidak tahu diri!”Bamm!Baru saja Paul berencana untuk melarikan diri, sebuah tinjuan langsung dilayangkan ke belakang punggung Paul.Tinjuan itu sangat kuat dan tiba-tiba. Jadi, Paul pun tidak sempat untuk melakukan perlawanan.Siapa pun tidak menyangka Sofyan akan kembali dengan secepat itu, dan bisa begitu emosi.Kenapa Sofyan kembali sendirian? Jangan-jangan ….“Leluhur … Lane, dia ….”Sofyan mencekik leher Paul, lalu menjerit dengan emosi tinggi, “Sebelum dia datang ke sini, dia sudah membunuh Lane. Apa kamu benar-benar mengira Keluarga Quard sudah lenyap?”“Hehe … iya, tapi aku sungguh tidak menyangka bocah ini akan menyusun skenario konyol seperti ini. Kalian semua
“Felix, dasar ber*ngsek!”Cody menjerit, lalu melayangkan tinjuan ke sisi Felix. Pada saat yang sama, semua anggota Keluarga Quard juga mulai menghunuskan pedang mereka, hendak memberi pelajaran kepada Felix.“Jaga sikap kalian kalau kalian masih ingin dia hidup!”Ucapan Felix membuat semua orang tertegun di tempat. Saat ini pedang dan tinjuan yang hampir mengenai Felix langsung berhenti sekitar satu sentimeter di depannya.Felix mengabaikan semua anggota Keluarga Quard. Dia langsung mengeluarkan tas jarum akupunktur untuk memulai pengobatan.Saat ini Cody juga hanya bisa mengikuti apa kata Felix saja. Dia langsung memerintah semua wanita keluar untuk mengerumuni Felix dan Lane. Tidak ada yang diperbolehkan untuk mendekat.Setengah jam kemudian, tampak keringat bercucuran di atas kening Felix, tapi malah terlihat ekspresi gembira dari wajah Felix. Sepertinya Felix akan segera berhasil!Satu jam kemudian, Lane langsung membuka matanya, lalu memuntahkan darah hitam pekat.“Aku … ada apa
Saat langit sudah mulai cerah, Owen memaksakan diri untuk merangkak ke suatu tempat yang rahasia.Saat ini lantaran kakinya sudah patah, raut wajah Owen terlihat sangat pucat, dan bahkan napasnya juga sangat lemah.Apa ajal Owen akan segera dijemput?Sebelum meninggal, akan sangat disayangkan apabila Owen tidak bisa melenyapkan Keluarga Quard dan Felix ….Bagaimanapun Owen adalah orang paling berbakat di Dunia Kuno, kenapa nasibnya bisa menjadi begitu terpuruk?Semua ini terasa bagai mimpi saja ….“Apa kamu ingin balas dendam?”Owen tersenyum getir. Bahkan dirinya sudah mulai halusinasi?“Aku bisa menyembuhkan kakimu. Apa kamu tidak ingin balas dendam?”Owen langsung membuka kedua matanya. Ternyata dirinya bukan sedang halusinasi?Ketika memperhatikan lelaki bertopeng di hadapannya, Owen spontan mengerutkan keningnya, lalu bertanya, “Siapa kamu?”“Aku bisa membantumu. Bukannya kamu ingin membunuh Felix?”Owen terbengong, lalu bertanya dengan kebingungan, “Kamu bisa membantuku untuk mem
“Lagi pula Keluarga Quard tidak ada hubungan apa-apa sama kamu. Bisa jadi Evelin juga akan bersama denganmu. Pada saat itu, kalau kamu membantu Keluarga Barrot untuk menghadapi Keluarga Quard, mereka pasti tidak sanggup untuk melawan kita. Jadi dia perlu menjalin hubungan baik dengan Evelin supaya masalah ini tidak terjadi!” Cody tiba-tiba muncul di sisi mereka berdua, lalu berkata.Felix melirik Cody sekilas, lalu berkata dengan kesal, “Apa kamu tidak merasa keberadaanmu sangat merusak pemandangan?”“Tidak, kalau kalian sedang berpacaran atau menikmati pemandangan, aku memang tidak seharusnya berada di sini. Tapi kalian tidak lagi melakukan apa-apa,” balas Cody sambil mengangkat-angkat pundaknya.Evelin spontan menundukkan kepalanya. Dalam kehidupan ini, apakah Evelin bisa menikmati pemandangan dan berpacaran dengan Felix ….“Omong-omong sepertinya kamu sangat perhatian dengan Lane. Apa kamu punya pemikiran sama dia? Bagaimana kalau aku jodohkan kalian berdua?” tanya Cody dengan berc
Di depan pintu gerbang Universitas Lingda ….Felix berjalan dengan perlahan ke taman sekolah, dia sedang menikmati keheningan di dalam taman.Tempat ini memang sangat nyaman ….Saat Felix muncul di depan kelas, semua orang mengira Felix sudah salah kelas.“Felix, kamu sudah datang!” Setelah Samantha menyadari kedatangan Felix, dia pun langsung berlari ke sisinya.Setelah melihat gambaran ini, semua orang spontan melirik ke sisi Felix. Primadona kampus malah berinisiatif untuk menyapa lelaki itu?“Siapa orang itu? Kenapa kelihatannya sangat familier?” tanya seorang mahasiswa dengan suara kecil.“Tidak tahu, aku juga merasa wajah orang itu sangat familier. Oh, aku sudah ingat, dia adalah Tuan Muda Universitas Lingda. Dia adalah bos besar dari Anderson dan Bobby!”“Aku juga sudah ingat. Tapi bukannya dia anak S2? Kenapa dia masih masuk kelas?”“Ah, paling-paling buat goda cewek. Jelas sekali, dia datang untuk bertemu dengan Samantha ….”Setelah mendengar gosip-gosip di sekeliling, wajah S
Setelah berolahraga keras di dalam ruang kantor, ruangan menjadi sangat berantakan. Cindy bersandar di pelukan Felix sambil bertanya, “Dasar jahat, jangan-jangan kamu bakal pergi lagi? Kamu kira kamu lagi makan makanan cepat saji, ya?”“Hehe, makanya aku melahapmu selama 3 jam. Sudah hampir jam pulang sekolah, ayo pulang ke rumahku. Aku akan masakkan yang enak-enak buat kamu!”“Emm!”Saat Mischa dan Nala pulang, mereka berdua tercium aroma wangi dari dapur.“Apa Felix sudah kembali?” Saking kegirangan, Nala langsung berlari ke dapur.“Sudah pulang, ya? Ayo cuci tangan, bentar lagi kita makan bersama!” ucap Felix sambil tersenyum.Nala melihat sajian di atas kompor, dan perutnya langsung keroncongan. Akhirnya ada masakan lezat!Tak lama kemudian, Felix menyajikan makanan ke ruang makan. Nala melirik sekeliling dengan kebingungan, lalu bertanya, “Di mana Cindy? Ke mana dia?”“Dia bilang dia capek. Jadi dia lagi istirahat di kamar.”Mendengar jawaban Felix, Mischa spontan memelototi Felix
Sore harinya, Felix sedang menonton televisi dengan santai. Sementara itu, serigala sedang mengenakan celemek sambil menyapu lantai.Energi Mischa dan kedua wanita lainnya juga sudah pulih. Berhubung mereka sudah mengambil cuti, mereka pun berencana untuk pergi berbelanja. Jadi masalah membereskan rumah otomatis menjadi tugas Felix.Jika di rumah itu hanya ditempati Felix seorang diri saja, Felix juga tidak akan membersihkannya. Hanya saja sekarang ada serigala si kuli yang tidak perlu dibayar, kenapa Felix tidak memperbudaknya?Itulah sebabnya muncul gambaran aneh di dalam vila yang besar ini.Saat ini serigala sungguh kesal.Si*lan! Aku malah diperbudak!Kenapa Felix tega menyuruh aku yang lemah dan lembut ini membereskan satu rumah gede ini? Kenapa dia tidak punya hati? Ini namanya menganiaya binatang, ‘kan?Ketika berpikir sampai di sini, serigala langsung membuang sapunya, dan mengentakkan kaki dengan kesal.“Kenapa? Apa kamu merasa aku lagi menganiaya kamu? Bukannya kamu selalu m