“Felix, dasar ber*ngsek!”Cody menjerit, lalu melayangkan tinjuan ke sisi Felix. Pada saat yang sama, semua anggota Keluarga Quard juga mulai menghunuskan pedang mereka, hendak memberi pelajaran kepada Felix.“Jaga sikap kalian kalau kalian masih ingin dia hidup!”Ucapan Felix membuat semua orang tertegun di tempat. Saat ini pedang dan tinjuan yang hampir mengenai Felix langsung berhenti sekitar satu sentimeter di depannya.Felix mengabaikan semua anggota Keluarga Quard. Dia langsung mengeluarkan tas jarum akupunktur untuk memulai pengobatan.Saat ini Cody juga hanya bisa mengikuti apa kata Felix saja. Dia langsung memerintah semua wanita keluar untuk mengerumuni Felix dan Lane. Tidak ada yang diperbolehkan untuk mendekat.Setengah jam kemudian, tampak keringat bercucuran di atas kening Felix, tapi malah terlihat ekspresi gembira dari wajah Felix. Sepertinya Felix akan segera berhasil!Satu jam kemudian, Lane langsung membuka matanya, lalu memuntahkan darah hitam pekat.“Aku … ada apa
Saat langit sudah mulai cerah, Owen memaksakan diri untuk merangkak ke suatu tempat yang rahasia.Saat ini lantaran kakinya sudah patah, raut wajah Owen terlihat sangat pucat, dan bahkan napasnya juga sangat lemah.Apa ajal Owen akan segera dijemput?Sebelum meninggal, akan sangat disayangkan apabila Owen tidak bisa melenyapkan Keluarga Quard dan Felix ….Bagaimanapun Owen adalah orang paling berbakat di Dunia Kuno, kenapa nasibnya bisa menjadi begitu terpuruk?Semua ini terasa bagai mimpi saja ….“Apa kamu ingin balas dendam?”Owen tersenyum getir. Bahkan dirinya sudah mulai halusinasi?“Aku bisa menyembuhkan kakimu. Apa kamu tidak ingin balas dendam?”Owen langsung membuka kedua matanya. Ternyata dirinya bukan sedang halusinasi?Ketika memperhatikan lelaki bertopeng di hadapannya, Owen spontan mengerutkan keningnya, lalu bertanya, “Siapa kamu?”“Aku bisa membantumu. Bukannya kamu ingin membunuh Felix?”Owen terbengong, lalu bertanya dengan kebingungan, “Kamu bisa membantuku untuk mem
“Lagi pula Keluarga Quard tidak ada hubungan apa-apa sama kamu. Bisa jadi Evelin juga akan bersama denganmu. Pada saat itu, kalau kamu membantu Keluarga Barrot untuk menghadapi Keluarga Quard, mereka pasti tidak sanggup untuk melawan kita. Jadi dia perlu menjalin hubungan baik dengan Evelin supaya masalah ini tidak terjadi!” Cody tiba-tiba muncul di sisi mereka berdua, lalu berkata.Felix melirik Cody sekilas, lalu berkata dengan kesal, “Apa kamu tidak merasa keberadaanmu sangat merusak pemandangan?”“Tidak, kalau kalian sedang berpacaran atau menikmati pemandangan, aku memang tidak seharusnya berada di sini. Tapi kalian tidak lagi melakukan apa-apa,” balas Cody sambil mengangkat-angkat pundaknya.Evelin spontan menundukkan kepalanya. Dalam kehidupan ini, apakah Evelin bisa menikmati pemandangan dan berpacaran dengan Felix ….“Omong-omong sepertinya kamu sangat perhatian dengan Lane. Apa kamu punya pemikiran sama dia? Bagaimana kalau aku jodohkan kalian berdua?” tanya Cody dengan berc
Di depan pintu gerbang Universitas Lingda ….Felix berjalan dengan perlahan ke taman sekolah, dia sedang menikmati keheningan di dalam taman.Tempat ini memang sangat nyaman ….Saat Felix muncul di depan kelas, semua orang mengira Felix sudah salah kelas.“Felix, kamu sudah datang!” Setelah Samantha menyadari kedatangan Felix, dia pun langsung berlari ke sisinya.Setelah melihat gambaran ini, semua orang spontan melirik ke sisi Felix. Primadona kampus malah berinisiatif untuk menyapa lelaki itu?“Siapa orang itu? Kenapa kelihatannya sangat familier?” tanya seorang mahasiswa dengan suara kecil.“Tidak tahu, aku juga merasa wajah orang itu sangat familier. Oh, aku sudah ingat, dia adalah Tuan Muda Universitas Lingda. Dia adalah bos besar dari Anderson dan Bobby!”“Aku juga sudah ingat. Tapi bukannya dia anak S2? Kenapa dia masih masuk kelas?”“Ah, paling-paling buat goda cewek. Jelas sekali, dia datang untuk bertemu dengan Samantha ….”Setelah mendengar gosip-gosip di sekeliling, wajah S
Setelah berolahraga keras di dalam ruang kantor, ruangan menjadi sangat berantakan. Cindy bersandar di pelukan Felix sambil bertanya, “Dasar jahat, jangan-jangan kamu bakal pergi lagi? Kamu kira kamu lagi makan makanan cepat saji, ya?”“Hehe, makanya aku melahapmu selama 3 jam. Sudah hampir jam pulang sekolah, ayo pulang ke rumahku. Aku akan masakkan yang enak-enak buat kamu!”“Emm!”Saat Mischa dan Nala pulang, mereka berdua tercium aroma wangi dari dapur.“Apa Felix sudah kembali?” Saking kegirangan, Nala langsung berlari ke dapur.“Sudah pulang, ya? Ayo cuci tangan, bentar lagi kita makan bersama!” ucap Felix sambil tersenyum.Nala melihat sajian di atas kompor, dan perutnya langsung keroncongan. Akhirnya ada masakan lezat!Tak lama kemudian, Felix menyajikan makanan ke ruang makan. Nala melirik sekeliling dengan kebingungan, lalu bertanya, “Di mana Cindy? Ke mana dia?”“Dia bilang dia capek. Jadi dia lagi istirahat di kamar.”Mendengar jawaban Felix, Mischa spontan memelototi Felix
Sore harinya, Felix sedang menonton televisi dengan santai. Sementara itu, serigala sedang mengenakan celemek sambil menyapu lantai.Energi Mischa dan kedua wanita lainnya juga sudah pulih. Berhubung mereka sudah mengambil cuti, mereka pun berencana untuk pergi berbelanja. Jadi masalah membereskan rumah otomatis menjadi tugas Felix.Jika di rumah itu hanya ditempati Felix seorang diri saja, Felix juga tidak akan membersihkannya. Hanya saja sekarang ada serigala si kuli yang tidak perlu dibayar, kenapa Felix tidak memperbudaknya?Itulah sebabnya muncul gambaran aneh di dalam vila yang besar ini.Saat ini serigala sungguh kesal.Si*lan! Aku malah diperbudak!Kenapa Felix tega menyuruh aku yang lemah dan lembut ini membereskan satu rumah gede ini? Kenapa dia tidak punya hati? Ini namanya menganiaya binatang, ‘kan?Ketika berpikir sampai di sini, serigala langsung membuang sapunya, dan mengentakkan kaki dengan kesal.“Kenapa? Apa kamu merasa aku lagi menganiaya kamu? Bukannya kamu selalu m
Evelin menatap serigala dengan kebingungan. Apa anjing bisa berlatih kultivasi?Seekor anjing ….Sudah mencapai … Sage Grandmaster?Apa ia itu anjing?“Anjing ini … ia ….”“Ia memang lebih istimewa. Tidak apa-apa, kamu anggap saja ia adalah binatang peliharaan yang lebih kuat saja!”“Oh, oh …,” Evelin mengangguk dengan kebingungan.Kemudian tatapan Evelin beralih ke sisi Felix, dia bertanya, “Sewaktu di Dunia Kuno, sepertinya kita jarang bicara. Kamu … bagaimana kabarmu?”“Memangnya bisa bagaimana lagi? Kerjaanku cuma berkelana saja,” ucap Felix sambil mengangkat-angkat pundaknya.“Bagaimana dengan masalah asmara? Apa banyak cewek yang kamu kejar?”“Seharusnya tidak lebih banyak daripada cowok yang mengagumimu. Haha …,” ucap Felix dengan nada bercanda.“Kalau sekarang aku ingin ambil nomor antrean, aku giliran ke berapa?”Ucapan Evelin membuat Felix terbengong. Apa maksud ucapan Evelin ….“Kamu berharap bisa dapat nomor urut berapa?”“Semakin depan semakin bagus. Apa kamu tidak tahu, t
Pagi harinya, Patricia dan Helen membawa beberapa anggota departemen pemasaran ke area kumuh.“Di sini, ya? Tidak disangka ada tempat bobrok seperti ini di kota Linyun …,” ucap Patricia dengan prihatin.“Area ini adalah satu-satunya area di kota Linyun yang belum dikembangkan. Bagaimanapun juga, transportasi di sini sangat tidak praktis, dan tidak ada pusat perbelanjaan dan taman di sekitar ini. Negara juga tidak bermaksud untuk mengembangkannya. Wajar kalau tempat ini terabaikan.”Setelah mendengar penjelasan Helen, Patricia spontan merasa penasaran. Jangan-jangan Felix terdengar sesuatu, makanya dia ingin mengembangkan bisnis properti di sini?Saat mereka sedang mengobrol, terdengar suara berantem dari luar mobil. Kedua wanita di dalam mobil spontan mengerutkan kening mereka. Jangan-jangan karyawan pemasaran bertengkar dengan para tetangga?“Helen, coba kamu turun, aku tidak bisa ke sana.”“Oke!”Helen mengangguk, lalu menuruni mobil.“Ada masalah apa?”“Bu Helen, mereka adalah anggo