Sejak kapan Felix menjadi bos dari klub malam?“Tuan Felix, kenapa Anda tidak beri tahu saya? Kalau diberi tahu, saya pasti akan keluar untuk melayani Anda!” ucap Herry dengan sungkan.“Kamu buka klub malam? Kenapa kamu tidak beri tahu aku? Padahal aku sudah khawatir dengan nasib kita!” ucap Sue dengan kesal.“Kalau uangnya tidak cukup, bisa dibayar nanti. Selain itu, Aku juga tidak tahu klub malam ini adalah milikku!” ucap Felix sambil mengangkat-angkat pundaknya.“Tuan Felix, waktu itu saat mengalihkan Jones Group ke tanganmu, klub malam ini juga sekalian dialihkan ke tanganmu. Mungkin Bu Sandra lupa mengabari Anda.”Apa yang dikatakan Herry adalah kenyataan. Kalau tidak, mana mungkin Herry akan memanggil Felix dengan sebutan Bos?“Ternyata begitu … oh ya, bawa ke sini tagihannya, biar aku saja yang bayar!”“Tidak usah, nanti saya akan beri tahu pihak keuangan!” ucap Herry sambil tersenyum.“Tidak boleh. Jalankan saja sesuai prosedur, gesek kartuku saja!”Saat ini Luca pun sudah tert
Di luar hotel ….Saat ini wajah Sue terlihat sangat merah. Dia sungguh tidak menyangka Luca akan melakukan hal memalukan seperti ini ….“Kamu … kamu yang suruh orang untuk merekamnya?” tanya Sue dengan malu.“Iya, makanya aku bilang ada pertunjukan seru. Ada film hubungan terlarang di antara ketiga orang itu!”“Kamu jahat sekali! Tapi aku suka!” Sue tersenyum, lalu memuji Felix.Seketika Sue menyadari ada yang salah dengan ucapannya. Jangan-jangan Felix mengira Sue sedang mengutarakan perasaannya ….Ketika menyadari tidak ada perubahan dari raut wajah Felix, sepertinya Felix tidak menyalahartikan maksud ucapan Sue. Sue pun merasa lega dan juga sedikit kecewa.Setelah mengantar Sue pulang, Felix pun pulang ke rumahnya.Semenjak Angel dan Yuna datang, Felix belum sempat pulang ke rumah. Dia juga tidak tahu apakah Mischa dan yang lainnya bakal marah atau tidak ….“Serigala!”“Gong!”Serigala seketika dipanggil keluar dari Pagoda Langit. Ia menatap Felix dengan ketakutan. Jangan-jangan ada
Si*lan ….Jelas-jelas Felix yang melemparnya hingga badannya sakit semua. Sekarang kenapa jadi salah serigala?Si serigala melirik Felix dengan tatapan kesal. Tapi tidak ada yang bisa ia lakukan selain menghela napas.Rose langsung keluar dari dapur, dan berkata, “Felix sudah pulang, ya? Ayo cepat masak! Semuanya sudah merindukan masakanmu!”“Oh, oke, Mama Rose! Serigala, perbaiki pintunya!”Si serigala terbengong. Aku memperbaiki pintu?Aku hanyalah seekor anjing … salah! Aku itu seekor serigala. Kamu malah suruh serigala memperbaiki pintu? Kelewatan!“Cepat pergi! Nanti aku akan beri hadiah buat kamu!”Setelah mendengar kata “hadiah”, serigala langsung tersenyum lebar. Dia lekas mengambil peralatan untuk memperbaiki pintu.“Apa? Anjing bisa perbaiki pintu? Hebat sekali! Lucu!” ucap Yuna dengan terkejut.“Anjing ini sama dengan majikannya. Kelihatannya tidak berbahaya, tapi sebenarnya sangat jahat!” Sambil berkata, Nala sambil melirik Felix sekilas.“Uhuk, uhuk … itu, kalian ingin mak
Pada jam lima subuh ….Baru saja Felix tidur, dering ponselnya membangunkan Felix dari mimpi indahnya.Ketika melihat nama di atas tampilan ponsel, Felix langsung mengangkat panggilan dengan kesal. “Hei, Tua Bangka, aku tahu kamu sudah tua, tidak bisa tidur lama. Tapi aku masih muda, kenapa kamu telepon aku sepagi ini?”Winfield agak terbengong. Dia tiba-tiba kepikiran sesuatu, dan baru paham kenapa Felix bisa sekesal ini.“Aku tahu kamu memang punya banyak cewek, tapi sepertinya tidak perlu sampai semalaman, ‘kan? Jangan-jangan kamu baru mau tidur?” tanya Winfield dengan tersenyum bandel.Pertanyaan Winfield membuat Felix merasa canggung. Kenyataannya dia memang baru tidur, belum 15 menit juga!“Ada apa?” tanya Felix dengan kesal.“Hahaha, sepertinya benar apa kataku. Aku tahu kekuatanmu tinggi, tapi kamu … tut, tut, tut ….”Winfield pun terbengong. Bocah itu sungguh tidak menghormatinya.Ponsel Felix kembali berdering. Belum sempat Felix berbicara, Winfield langsung mengomel, “Bocah,
Felix berusaha untuk berlatih dan mengisap energi sejati dari dalam Pagoda Langit. Dia melakukannya berkali-kali, tapi tetap tidak ada hasilnya.Hal ini membuat Felix meragukan bakatnya.Perlu diketahui, belum satu tahun Felix menuruni gunung, tapi dia sudah bisa mengembangkan kekuatannya dari tahap pembentukan ketiga hingga tahap semi dasar kedua. Namun dalam tujuh bulan ini, dia malah tidak mengalami kemajuan apa-apa ….Kenapa Felix bisa separah ini? Kalau begini terus, Felix tidak bisa menjamin dirinya bisa menerobos tingkatan baru dalam tiga bulan ini ….Felix langsung keluar dari Pagoda Langit untuk menghubungi Carlos.“Ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba kepikiran untuk menghubungiku?” tanya Carlos dengan tersenyum.“Aku tidak basa-basi lagi. Ada masalah dengan latihan kultivasiku!”“Masalah? Jangan-jangan kamu sudah berlatih terlalu ekstrem? Apa yang kamu rasakan sekarang? Bagaimana dengan denyut nadimu?”Felix pun menjelaskan apa yang dialaminya kepada Carlos.Saat Carlos mendengarn
Harta peninggalan sejarah?Winfield spontan tersenyum. Jangan-jangan Felix juga bisa menyesal?“Kenapa? Bukannya kamu tidak mau pergi ke area peninggalan sejarah? Kami sudah mengutus orang lain ke sana!”“Oh, begitu, ya! Ya sudah, kalian atasi sendiri. Aku tidak ikut lagi!” Selesai berkata, Felix langsung memutuskan panggilan.Felix paham area peninggalan sejarah itu tidak bisa dimasuki dengan gampangnya. Sepertinya hanya Felix yang bisa berhasil menerobos ke dalam, makanya Winfield baru bisa menghubunginya.Mengutus orang lain?Sepertinya hanya akan memakan korban jiwa saja!Tak lama setelah Felix mengakhiri panggilan, Winfield pun kembali menghubungi Felix.“Sudahlah, aku tidak ingin membohongimu lagi. Jujur saja, area peninggalan sejarah ini sangat berbahaya. Persyaratan untuk memasuki tempat itu adalah orang di bawah 35 tahun. Sementara tingkat kultivasi orang dengan umur begitu biasa-biasa saja. Sebelumnya kami pernah mengutus tim ke sana, tapi mereka semua mati di 100 meter dari
Felix memang pernah menyuruh Patricia mengarang indah untuk mengelabui orang tuanya. Tapi karangan apa ini?Setelah menyadari ekspresi Felix, Patricia segera mengangguk ke sisi Felix mengisyaratkan Felix untuk mengakuinya. Kalau tidak, nasib Patricia pun akan celaka!“Iya … memang pernah. Pa … Patricia, coba kamu kemari dulu. Ada urusan kerjaan yang perlu aku tanyakan padamu. Kerjaan itu agak mendesak. Tadi sebenarnya aku telepon kamu untuk menanyakan alasannya!”“Emm, emm!”Patricia segera mengangguk, lalu berlari ke sisi Felix. Kemudian dia berencana untuk pergi bersama Felix.Namun saat mereka berdua hendak pergi, lelaki yang membuka pintu untuk Felix tadi malah menghalangi langkah mereka berdua. Dia berkata, “Mana mungkin seorang direktur turun tangan langsung untuk mengurus masalah perusahaan? Lagi pula, Patricia juga sudah bilang sama kami. Kamu sudah lama dinas di luar kota. Kenapa? Baru saja ketemu kami, kamu malah ingin pergi. Sepertinya kamu tidak menghormati kami?”“Paman, k
Sepuluh menit kemudian ….“Jadi maksudmu semua ini adalah rencana ibuku untuk memaksa kita bersama? Apa mungkin?” tanya Patricia dengan tatapan tidak bisa memercayainya.“Apa kamu lupa dengan apa yang pernah dilakukan ibumu?” tanya Felix.Benar juga, Patricia seketika merasa apa yang dikatakan Felix cukup memungkinkan ….Ibunya memang bisa melakukan hal seperti ini!“Kalau begitu … maksudmu aku lagi dijebak ibuku? Jadi apa yang harus aku lakukan?” tanya Patricia dengan gelisah. Masalah sudah semakin besar saja. Patricia sungguh bingung bagaimana menyelesaikan masalah ini!Setelah Felix berpikir sejenak, tiba-tiba ujung bibirnya melengkung ke atas.Setelah memperhatikan ekspresi Felix, Patricia refleks menjadi kegirangan. “Apa kamu sudah kepikiran ide bagus?”“Nanti kita ….”Setelah mendengar ucapan Felix, Patricia merasa rencananya agak kelewatan. Tapi ketika kepikiran ibunya yang begitu mendesaknya, Patricia terpaksa mengangguk.Tapi sudah saatnya memberi pelajaran kepada ibunya. Ini