Tidak masuk akal!Dalam satu jam, Felix sudah selesai menetapkan kebijakan perusahaan.Setelah rapat berakhir, Patricia berinisiatif untuk mencari Felix. Dia ragu sejenak lalu berkata, “Samuel datang sendiri, bukan aku yang mencarinya. Jangan salah paham, ya!”Felix yang bersandar di kursi bos langsung terbengong. “Kamu datang ke sini khusus untuk mengatakan hal ini?”“Iya. Kamu … kamu tidak marah, ‘kan?”Felix langsung menggelengkan kepalanya. “Aku tidak marah. Aku juga bukan kesal karena masalah itu. Kamu pergi kerja sana.”Kenyataannya, Felix memang bukan marah gara-gara masalah itu. Dia sedang pusing karena masalah Sanctuary.Namun maksud ucapan Felix malah terdengar berbeda di telinga Helen. Menurut Helen, Felix tidak marah karena tidak tega untuk marah. Alasan Felix merasa kesal karena dia cemburu Patricia mengobrol dengan lelaki lain. Bos yang satu ini memang sangat memesona!Sepertinya memang tidak ada hubungan di antara mereka berdua. Kenapa Patricia sebodoh ini?Patricia meng
Di Kediaman Charlie ….Samuel bagai orang gila saja, melempar dan menghancurkan semua barang di rumah.“Atas dasar apa! Apa-apaan si Felix itu! Dia malah berani untuk mengusirku! Aku mau membunuhnya!”Plak! Semakin dipikir-dipikir, Samuel pun semakin emosi. Saking emosinya, dia langsung membanting ponselnya. Namun ponsel yang dibanting tidak langsung hancur, melainkan menyangkut di dalam dinding hingga muncul retakan di dinding.“Tidak disangka, putramu sudah mencapai Great Grandmaster sekarang. Hebat juga!”Tiba-tiba terdengar suara seseorang. Samuel spontan mengerutkan keningnya, lalu memalingkan wajahnya dan bertanya, “Siapa kamu?”“Jangan kurang ajar! Dia adalah master dari Sanctuary!” ucap Jack yang berada di samping.Master dari Sanctuary?Samuel melirik Johnson sekilas. Orang seperti ini malah dijuluki sebagai master?“Kenapa? Sepertinya kamu tidak percaya!”Sambil berbicara, tubuh Johnson memancarkan aura Sage Grandmaster yang mengerikan.Seketika Samuel langsung berlutut di
Setelah meneguk dua gelas, suasana hati Samuel baru mulai reda.“Hei ganteng, bagaimana kalau kita minum bareng?” Seorang wanita cantik mendekat dan bertanya dengan nada genit.Samuel pun tersenyum dan menyuruhnya kemari.Si wanita pun mengerti apa maksud Samuel. Dia langsung duduk di dalam pelukan Samuel, sambil berpikir bagaimana menjalin hubungan lebih dekat dengan Samuel.Melihat ada yang berhasil, cewek-cewek matre di dalam bar merasa kesempatan mereka sudah datang. Semuanya langsung menyerbu Samuel.Suasana hati Samuel sudah membaik. Dia pun memesan belasan botol XO Remy Martin. Kali ini Samuel berhasil menjadi sasaran dari semua wanita matre itu.Setelah menikmati rasanya dipuja-puja orang wanita-wanita, Samuel tiba-tiba merasa tidak masalah untuk kehilangan Patricia. Bagaimanapun dia juga tidak kekurangan wanita!“Apa kamu benar-benar merasa gembira? Kalau kamu main bersama wanita-wanita ini, jarakmu dengan Felix akan semakin jauh lagi.”Saat Samuel dan para cewek matre sedang
Ujung bibir Johnson langsung melengkung ke atas. Dia pun berkata, “Keputusan yang bagus. Kamu cari hotel dan pergi istirahat dulu. Besok pagi aku akan bawa wanita itu ke kamarmu!”Selesai berbicara, Johnson dan Anna pun meninggalkan bar.Tak lama kemudian, petugas keamanan datang lantaran pihak bar sudah lapor polisi.“Pak, bagaimana keadaanmu? Kami menerima laporan bahwa ada preman yang memukulmu. Di mana mereka?”Samuel minum dengan anggun, dan kembali bertanya, “Sejak kapan ada preman? Apa ada yang terluka di sini? Atau ada yang kehilangan barang?”Selesai berbicara, Samuel langsung berjalan keluar bar.…Keesokan paginya, suara bunyi bel membangunkan Samuel yang sedang tidur nyenyak.Samuel yang linglung itu langsung pergi membuka pintu. Kemudian dia menyadari Johnson sedang menggendong sebuah goni di pundaknya.Setelah melihat Samuel, Johnson pun tersenyum dan bertanya, “Apa kamu sudah mengumpulkan energimu? Aku sudah bantu kamu menculiknya.”Samuel pun terkejut. Dia segera menari
Patricia segera berdiri berencana untuk melarikan diri, tapi Samuel malah langsung menahan pundak Patricia, dan menindihnya ke atas ranjang.Patricia berusaha untuk meronta, tapi dia hanyalah seorang wanita lemah. Mana mungkin Patricia akan sanggup untuk terlepas dari si lelaki yang memiliki kekuatan kultivasi tinggi?Saat ini Patricia hanya bisa mengepal erat tangannya tanda dirinya merasa sangat geram. Apa dia akan dikotori?Tidak! Tidak boleh! Patricia tidak akan mengizinkannya.Saat ini tiba-tiba muncul wajah Felix di dalam benak Patricia. Patricia sendiri juga terkejut.Tidak disangka di saat ajal hampir menjemput, orang yang dipikirkan Patricia bukanlah orang tuanya, melainkan adalah Felix ….Sampai jumpa lagi, Felix! Kalau ada kehidupan selanjutnya, mungkin kita sudah bisa bersama, ‘kan?Ketika berpikir sampai di sini, Patricia pun bersiap-siap untuk bunuh diri dengan menggigit lidahnya.Bamm!Pada saat ini, pintu kamar tiba-tiba ditendang. Belum sempat Samuel merespons, dia pun
Felix terbengong sejenak. Dia mengangkat kepalanya, dan menyadari lengan Jack ditembak hingga berlumuran darah.Jack juga tidak menyangka dia akan ditembak. Tapi semua ini juga gara-gara dirinya terlalu memusatkan perhatian pada diri Felix. Jadi dia pun mengabaikan kondisi sekitar.Pada saat ini, Felix langsung mengambil kesempatan untuk maju, dan menyingkirkan pergelangan tangan Jack yang sedang mencekik Patricia.Setelah berhasil menyelamatkan Patricia, Felix langsung menendang perut Jack.Jack seketika melebarkan kedua matanya. Tenaga dalam di sekujur tubuhnya sepertinya sudah menghilang dalam seketika.Apa Jack sudah cacat?Pfftz!Jack memuntahkan darah, dan langsung kehilangan kesadarannya.Samuel pun terkejut dan segera melarikan diri.Saat Jack jatuh ke atas lantai, dan saat Samuel hendak melarikan diri, terdengar lagi suara yang keras.“Master Besar! Kalau aku sendirian, aku pasti tidak akan bisa mengalahkanmu. Untung saja aku bawa anggotaku!”Samuel terbengong dan langsung men
Felix mengerutkan keningnya, tapi Helen memang mengatakan bahwa dia memasang aplikasi pelacak di dalam ponsel Patricia, dan Patricia juga mengetahuinya ….Jangan-jangan ….Seketika Felix memiliki firasat buruk. Dia segera melihat Dale dan berkata, “Kamu serahkan mereka kepada Sukma dan Walker, beri tahu mereka untuk antar langsung ke Zhongzhou!”Selesai berbicara, Felix langsung berlari keluar.Kepergian Felix dengan mendadak membingungkan Dale. Kalau dia pergi begitu saja, bagaimana dengan masalah di sini?Setelah ragu beberapa saat, Dale lalu berkata, “Emm … Nona Patricia, ‘ya? Mohon ikut dengan kami. Kami perlu melakukan catatan.”Berhubung Felix tidak berpesan, Dale memutuskan untuk menjalankan kasus ini sesuai prosedur saja.Saat Felix berjalan ke bawah, Walker juga sudah berhasil menangkap Samuel. Dia berjalan maju pergi menyapa Felix, Felix pun berkata, “Habisi dia saja! Sisanya Dale akan beri tahu kalian!”Selesai berbicara, Felix langsung memasuki mobil dan melaju pergi.Walke
Harper Giaco?Seingat Felix, Harper Giaco adalah salah satu direksi dari Jones Group. Apa dia juga adalah anggota Sanctuary?Saat ini Felix juga tidak sempat berpikir kebanyakan. Begitu kabar ini tersebar, Jones Group akan mengalami kerugian yang cukup besar!“Maaf, Pak Direktur, stempelmu disimpan olehku, tapi di atas surat pernyataan itu memang adalah stempelmu. Sepertinya … sepertinya aku sudah dimanfaatkan seseorang ….” Seorang sekretaris yang bernama Jocelyn menundukkan kepalanya lantaran merasa bersalah. Air matanya pun sudah menetes.“Kita bicarakan masalah ini lain kali. Sekarang kalian kumpulkan media dan lakukan konferensi pers untuk mengklarifikasi masalah ini. Cepat!” atur Felix.“Emm … Pak Direktur, di atas surat itu memang benar adalah cap stempel kamu. Kalau kamu melakukan klarifikasi pada saat seperti ini, sepertinya akan menyebabkan kerugian pada Jones Group!” ucap Helen dengan khawatir.“Aku ada cara. Kalian laksanakan apa yang aku katakan saja!”Selesai berbicara, Fe