Felix merasa tangan Carven sangatlah lembut. Dia memang adalah tuan muda yang tidak perlu melakukan pekerjaan rumah, tapi kenapa tangannya selembut ini?Apalagi ketika melihat telapak tangannya yang berkilauan itu, tangannya sungguh mirip dengan Laura yang suka melakukan perawatan tangan itu!Jangan-jangan Carven berlatih teknik lentur?Genggaman tangan Felix spontan semakin kuat lagi. Alhasil, tampak ekspresi kesakitan Carven.Ketika melihat gambaran ini, Alice spontan merasa ragu. Jangan-jangan Felix tidak menyukai Carven? Memangnya apa yang sudah dilakukan Carven terhadap Felix?Sementara itu, Camelia yang di samping malah merasa gembira. Akhirnya Felix sudah beraksi!“Tangan Tuan Felix ….”Saat ini Felix baru menyadari bahwa dia sudah mengerahkan tenaga yang terlalu besar. Dia segera melepaskan tangan dan meminta maaf, “Maaf, aku bukan sengaja.”“Tidak apa-apa. Hanya saja, tenaga tangan Pak Felix memang tidak kecil, ya ….”“Iya, aku berlatih seni bela diri, jadi … maaf.”“Tidak apa
Bagaimana kalau sampai Felix salah paham?Tapi benar apa kata Carven, entah sampai kapan Felix akan selesai menyapa tamu?“Kalau begitu … aku … aku beri tahu Felix dulu ….” Alice ragu sejenak, lalu berbicara.“Nona Alice mungkin tidak mengerti adat di sini. Kalau tokoh utama acara berinisiatif untuk meninggalkan tempat, itu berarti tidak menghargai para tamu undangan. Dengan begitu, bisa jadi akan berdampak pada reputasi Tante Camelia. Sepertinya Tuan Felix sedang sibuk, tidak usah beri tahu dia.”Alice mengangguk sambil membalas, “Kalau begitu … ayo kita pergi.”Pada saat perhatian semua orang tertuju pada diri Felix dan Camelia, mereka berdua pun diam-diam meninggalkan acara dan kembali ke kamar hotel.Saat Alice masuk ke kamar dan hendak menutup pintu, Carven langsung mengulurkan tangan untuk menahan pintu kamar. Dia tersenyum sambil berkata, “Aku rasa Nona Alice tahu kalau Tante Camelia ingin menjodohkan kita berdua. Aku tidak tahu apa yang dirasakan Nona Alice saat ini. Tapi sehar
Carven tidak menyangka tali pakaiannya akan longgar. Dia langsung membungkukkan badannya untuk menyembunyikan bagian kew*nitaannya, tapi tak disangka Alice akan menyadarinya.Bukan hanya itu saja, Carven juga tidak menyangka dirinya akan tertangkap basah oleh Alice.“Emm … aku memang wanita …,” ucap Carven dengan canggung.“Jadi apa yang sedang kamu lakukan?” Alice langsung berdiri dan bertanya dengan kesal.“Jangan … jangan emosi, aku hanya menjalankan perintah Tante Camelia saja. Bukannya kamu suka Tuan Felix, aku bisa membantumu!”“Membantuku? Kamu kira aku akan percaya sama kamu?” tanya Alice dengan ekspresi tidak percaya.“Serius, Tante Camelia juga tahu kalau aku adalah wanita, makanya dia baru mencariku. Apa Nona Alice tidak mengerti apa alasan Tante Camelia berbuat seperti ini?”Alice terdiam sejenak, lalu bertanya, “Jadi mamaku ingin kamu menguji perasaanku?”“Mengujimu dan juga menguji Tuan Felix. Aku bisa melihat kamu punya perasaan terhadap Tuan Felix. Hanya saja, kamu tida
Pukul 00.00 tengah malam.Akhirnya Felix sudah kembali ke kamar. Sementara itu, Carven terlihat sedang duduk di sofa depan pintu kamar.“Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Felix dengan mengerutkan kening.“Aku antar Nona Alice kembali ke kamar, makanya aku bisa ada di sini.”“Alice, dia ….”“Nona Alice sudah istirahat. Tuan Felix tenang saja, kami hanya mengobrol biasa saja. Aku berjanji tidak akan melakukan hal tidak senonoh terhadap Nona Alice!” Carven yang sekarang sudah berlagak seperti seorang tuan muda, dia sudah tidak bersikap gemulai seperti saat menjelaskan kepada Alice tadi.“Baiklah, Tuan Felix. Berhubung kamu sudah pulang, aku pun pergi dulu. Oh ya, besok aku dan Nona Alice janjian untuk pergi jalan-jalan. Kalau Tuan Felix tertarik, kamu bisa pergi bersama kami!”Selesai berbicara, Carven langsung berjalan pergi.Felix melirik bayangan punggung Carven. Entah kenapa hatinya tiba-tiba terasa tidak nyaman.Si*lan, jangan-jangan dirinya sedang cemburu?Felix menggeleng kuat,
Seketika Carven juga bingung dengan apa yang harus dijawabnya. “Emm … aku sudah janjian dengan Nona Alice, besok kami akan pergi jalan-jalan. Aku juga sudah mengajak Tuan Felix, tapi aku tidak tahu apa Tuan Felix akan ikut atau tidak ….”“Dia pasti akan ikut. Berhubung Alice sudah tahu identitasmu, kalau begitu kita harus mengganti rencana. Oh ya, kamu boleh berteman dengan Alice, aku tidak akan keberatan.”Carven mengangguk, lalu bertanya dengan sedikit ragu, “Tapi Nona Alice sudah tahu aku adalah perempuan, dia pasti akan beri tahu Felix. Pada saat itu, apa Felix akan emosi?”Camelia berpikir sejenak, lalu tersenyum dan berkata, “Felix sangat mirip dengan Carlos. Kalau masalah itu sampai terjadi, Felix juga tidak akan mempermasalahkannya karena masalah ini bersangkutan dengan diriku. Jadi, kamu tenang saja!”Carven spontan menghela napas lega. Baguslah apabila Felix tidak akan menyalahkannya. Kalau tidak, Carven juga bingung dengan apa yang harus dilakukannya ….Keesokan paginya, s
Alice mengangguk dengan kecewa. Dia berdiri lalu berkata, “Aku juga ingin lihat jajanan khas Doldam ….”Felix ingin ikut bersamanya, tapi ketika kepikiran kecanggungan saat ini, Felix pun spontan duduk.Ada apa dengan diri Felix?Sejak kapan dia jadi terbata-bata?Apa dirinya menyukai Alice? Atau dirinya merasa ada yang aneh dengan diri Carven, dia hanya ingin melindungi Alice saja?Felix tiba-tiba merasa galau. Dia tidak tahu apa yang dirasakannya saat ini ….“Tolong!”Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara Alice yang sedang minta tolong.Felix segera berdiri, tapi dia menyadari ada seorang lelaki tua dan seorang lelaki muda sedang menghalangi langkah Alice. Sementara, terlihat senyuman nakal di atas wajah pemuda itu. Dengan sekilas mata dapat diketahui bahwa mereka bukanlah orang baik!“Cewek cantik, jangan takut! Aku hanya ingin mengobrol santai saja, masa tidak boleh, sih?”“Hei, kamu ….”Baru saja seorang lelaki berhati baik ingin berbicara, tong sampah di sampingnya malah langs
Tanpa ragu, Felix langsung memancarkan energi sejatinya ke sisi Tetua Keenam.“Telapak Penghancur Langit!”Bamm!Tetua Keenam hendak mengelak, tapi tangannya digenggam erat oleh Felix. Dia pun tidak bisa mengelak, dan terpaksa menerima pukulan kuat itu.Saat Samson menyadari Tetua Keenam tidak bergerak, wajahnya malah terlihat gembira. “Sudah lihat belum, seranganmu bukanlah apa-apa bagi Tetua Keenam!”“Oh? Benarkah?”Felix melepaskan genggamannya, kemudian Tetua Keenam langsung jatuh dan kehilangan nyawanya.Mati?Samsons terkejut. Tetua Keenam bahkan mati dalam satu pukulan?Astaga, padahal Tetua Keenam adalah Master Elemen Semesta Amatir, kenapa dia bisa mati?Setelah menyadari lelaki sebaya dengan Samsons itu memiliki kekuatan yang luar biasa, dia juga tidak berpikir banyak dan segera melarikan diri.Felix segera memelesatkan sebatang jarum perak ke sisi Samson. Energi internalnya seketika tersegel. Saat ini berhubung telah melakukan pukulan kuat terhadap Tetua Keenam, pusat energi
“Tuan… orang itu berhasil melarikan diri…,” Beberapa pengawal melapor dengan penuh hati-hati.Carven mengernyitkan alisnya. Kenapa orang itu malah berhasil kabur?Bagaimana caranya Carven menjelaskan masalah ini kepada Camelia? Jangan sampai dia curiga bahwa orang itu diatur oleh dirinya!Oh ya, bukankah ada jenazah!“Di mana jasad lelaki tua itu?”“Jasad? Kami tidak melihatnya?” balas pengawal dengan bingung.“Dasar tidak berguna!”Carven melirik para pengawal dengan kesal, lalu mengeluarkan ponsel untuk menghubungi petugas keamanan setempat. Tidak peduli apa pun yang terjadi, pokoknya dia akan mendapatkan jasad itu!Di sisi lain ….Samson yang berhasil melarikan diri itu baru merasa lega setelah berlari ke belakang Kediaman Keluarga Aigner, yang mana merupakan salah satu dari empat keluarga besar di Kota Doldam.Si*lan, hari ini sungguh sial! Padahal hanya ingin menggoda wanita saja, tapi Tetua Keenam malah mati, bahkan energi internalnya juga tersegel!“Tuan Samson, akhirnya Anda pu