Walton melihat ke sisi jam dinding. Dia sungguh tidak menyangka dirinya akan menyelesaikan operasi hanya dalam waktu 15 menit saja. Sepertinya dia sudah mencetak rekor dunia?Saat Walton menyadari para hadirin sedang membahas sesuatu, dia mengira semuanya merasa takjub dengan operasi yang dia lakukan. Hanya saja, setelah menunggu sekitar satu menit, Walton masih tidak mendapatkan suara tepuk tangan dari mereka. Dia spontan mengerutkan keningnya.“Apa tidak seharusnya kalian memberi tepuk tangan terhadap pemenang?” tanya Walton dengan tidak puas.“Jangan omong kosong! Belum pasti kamu pemenangnya!” ucap Hogan dengan ketus.“Apa kamu lagi bercanda? Aku menyelesaikan operasi pengangkatan usus buntu hanya dengan waktu 15 menit saja. Sepertinya bocah itu ….”Ketika berbicara sampai di sini, Walton menyadari pintu ruangan operasi Felix sudah terbuka. Dia pun bertanya dengan kaget, “Apa bocah itu sudah menyerah? Bukankah akulah pemenangnya?”Salah seorang anggota tim Negara Amerika langsung b
Semua itu memang tergantung dengan kemauan Felix, tetapi ada banyak perwakilan dan reporter di dalam aula. Pada saat itu, tidak ada gunanya jika Felix tidak mengakui dirinya adalah anggota Negara Shawana atau bukan. Negara Xia juga sudah pasti akan menjadi bahan tertawaan orang-orang.Kepikiran hal ini, Hogan semakin kesal dengan mereka semua. Jika bukan karena hasutan mereka, apa mungkin Hogan merasa trauma?Sementara itu, semua anggota tim Negara Xia lainnya juga merasa canggung. Setelah dipikir-pikir, semua orang langsung mendorong tanggung jawab ke diri Rolam. Jika bukan karena dia begitu pilih kasih terhadap Negara Amerika, apa mungkin akan terjadi begitu banyak masalah?“Kalian berdua jangan emosi. Sekarang aku akan memberi pelajaran kepada pengkhianat itu!”“Iya, si Rolam itu, aku rasa sudah seharusnya kita berbincang dengannya!”Rolam terkejut spontan melangkah mundur.“Apa yang ingin kalian lakukan? Memukul itu melanggar hukum!”Selesai berbicara, Rolam memperhatikan anggota t
Tempat penyimpanan harta karun ….Saat Xylon menyadari kedatangan Felix, dia spontan menunjukkan ekspresi penasaran dan bertanya, “Apa konferensi medis sudah berakhir secepat ini?”“Tentu saja, apa perlu aku menghabiskan banyak waktu untuk menyiksa mereka?” balas Felix dengan mengangkat-angkat pundaknya.Xylon spontan terbahak-bahak, lalu berkata dengan mengangguk, “Betul juga, jadi untuk apa kamu kemari?”“Ambil harta karun!”Ambil harta karun?Setelah mendengar ucapan itu, Xylon spontan mengerutkan keningnya. Dia mulai bersiap-siap untuk melakukan pertarungan.Xylon masih ingat dengan pesan Felix sebelumnya. Meski dia meminta harta karun, mereka juga tidak boleh memberikannya. Padahal Felix baru mengatakannya semalam, tidak mungkin dia akan melupakannya dalam waktu secepat ini?“Kamu bukan Felix! Siapa kamu?” tanya Xylon.Felix melengkungkan ujung bibirnya ke atas, lalu mengulurkan tangannya untuk menepuk-nepuk pundak Xylon. Dia membawa Xylon ke ujung, lalu berbisik membahas sesuatu.
“Tuan Luke, ini adalah harta karunku. Sekarang kondisi Negara Xia sedang tidak aman, aku berharap Tuan Luke bisa membawa harta karun ini ke Negara Shawana. Mohon serahkan kepada keluarga kerajaan Negara Shawana untuk menjaganya.”Luke seketika kegirangan. Dia segera mengangguk, lalu berkata, “Tidak masalah, aku malah merasa sangat terhormat. Oh ya, Tuan Felix, mengenai metode olahraga ….”“Kamu Felix, ya? Aku berharap kamu bisa menyerahkan versi lengkap dari metode olahraga kepada Negara Balangan. Aku juga berharap kamu bisa menyerahkan hasil penelitian lainnya kepada kami secara cuma-cuma!” ucap seorang kepala tim anggota Negara Balangan dengan angkuh.Semua orang langsung melirik ke arah kepala tim Negara Balangan, Gandhi. Semuanya diam-diam merasa kesal. Mereka semua sedang memikirkan cara untuk berunding dengan Felix. Sekarang dia malah langsung memintanya dengan … cuma-cuma. Mereka kira mereka itu siapa? Hebat sekali?“Siapa kamu?” tanya Felix sambil mengamati Gandhi dari atas hin
Felix melirik sekeliling, lalu berkata dengan tersenyum, “Selain Negara Amerika yang sudah melarikan diri, sudah ada empat suara di sini. Sekarang apa kamu ingin bersujud dan mengakui kesalahanmu?”“S*alan!” Gandhi sungguh emosi. Dia langsung melayangkan tinjuan hendak memukul Felix.Felix tidak mengelak. Alhasil, dia pun menerima tinjuan dari Gandhi. Semua orang di tempat sungguh terkejut. Jika Felix terluka, masalah ini pasti akan menyangkut peperangan antar negara!Namun setelah dipikir-pikir, semua orang merasa ini adalah sebuah kesempatan bagus. Jika Felix terluka, bukankah mereka bisa membantu Felix menjalin hubungan baik dengannya?Setelah Felix merasa berutang budi terhadap mereka, bisa jadi mereka akan mendapatkan versi lengkapnya metode olahraga itu? “Ahh!”Seiring dengan terdengarnya suara jerit kesakitan, semua orang merasa kesempatan mereka telah tiba. Mereka segera bertanya, “Tuan Felix, apa kamu baik-baik saja?”“Bagaimana kondisi Tuan Felix? Sini biar kubantu!”“Awas!
“Sungguh lancang! Berani-beraninya memukul kakekku! Siapa orang itu? Di mana dia sekarang?”“Dia dari Negara Xia, namanya Felix Lin!”“Fe … Felix Lin? Felix?”Ichsan terbengong di tempat. Dia sungguh tidak habis pikir kenapa kakeknya bisa kenal dengan monster itu.Waktu itu, bahkan Tuan Jovin juga kalah telak di tangan Felix. Dengar-dengar kekuatannya semakin hebat saja, sekarang sepertinya dia bisa menghabisi Ichsan hanya dengan satu tangannya saja!“Uhuk uhuk …. Kakek, apa katamu? Aku tidak kedengaran!”“Kamu tidak kedengaran?” tanya Gandhi dengan mengerutkan keningnya.“Iya, aku tidak kedengaran. Mungkin sinyalnya kurang bagus. Kita bicarakan setelah Kakek pulang nanti!”Selesai berbicara, Ichsan langsung memutuskan panggilannya.Saat ini, Gandhi menatap layar ponselnya dengan terbengong. Semua orang di sekitar juga sedang menahan tawanya.Tidak kedengaran? Jadi, kenapa Ichsan bisa menjawab?Jelas-jelas dia terkejut tidak berani berbicara setelah mendengar nama Felix!Nasib Gandhi s
Di dalam Kota Linyun ….Jessica Mille baru saja menidurkan anak-anak. Saat dia hendak pulang untuk beristirahat, malah terdengar suara ketuk pintu dari pintu gerbang panti asuhan.Setelah mengintip dari lubang intip, Jessica malah tidak menemukan siapa-siapa.“Apa ada yang kurang kerjaan …,” gumam Jessica, lalu hendak pergi beristirahat.Namun, belum sempat Jessica melangkahkan kakinya, malah terdengar lagi suara ketuk pintu.Jessica mengerutkan keningnya, langsung membuka pintu gerbang. Namun saat ini, dia menyadari Casper yang seharusnya sedang mengikuti pelatihan di dalam klub malah berdiri di depan gerbang.Jessica berjongkok, lalu menatap Casper yang penuh dengan lumpur. Dia lalu mengerutkan keningnya dan bertanya, “Apa yang telah terjadi? Apa kamu jatuh?”Casper tidak berbicara. Dia hanya menunduk saja.“Kenapa kamu malah kembali? Jangan-jangan kamu pulang secara diam-diam? Apa kamu tahu seberapa besar pengorbanan Tuan Felix demi mewujudkan impianmu? Kamu malah pulang? Kenapa kam
Felix menggerakkan pergelangan tangannya, langsung menindih Master Topeng di atas lantai. Dia pun berkata, “Akhirnya aku berhasil menangkapmu!”Master Topeng terdiam beberapa saat, lalu tersenyum getir. “Apa kamu berhasil menaklukkan muridku?”Setelah Penyihir Rachel ditangkap, Keempat Dewa Perang turun tangan sendiri untuk melakukan interogasi. Hasilnya sudah sangat jelas. Mana mungkin seorang bawahan buangan dari Master Topeng akan mengetahui apa-apa.Saat itu Penyihir Rachel juga sadar dirinya sudah tidak bisa selamat lagi. Namun, dia tidak menyangka Felix akan datang untuk menyelamatkannya.Demi membalas budi dan juga membalas dendam gurunya, Penyihir Rachel menerima perintah Felix. Dia mencari pengganti Felix dan menukar pakaian di dalam toilet hotel.“Iya, kamu seharusnya tidak menyangka dia masih akan hidup, ‘kan?” tanya Felix dengan tersenyum.“Aku tidak menyangka kamu masih bisa mempertahankannya. Mungkin aku sudah kelamaan tinggal di Sanctuary. Jadi, aku sudah semakin kejam s