Ketika menyadari perubahan ekspresi wajah Felix, tiba-tiba Patricia memiliki firasat buruk.“Ada … ada apa? Jangan-jangan sudah terjadi sesuatu?”“Tidak apa-apa. Sepertinya ada tikus yang masuk. Aku atasi dulu. Tunggu aku!”“Emm!”Ketika tidak terlihat ekspresi gugup di wajah Felix, Patricia pun menghela napas lega.Baru saja Felix berdiri, pintu kamar pun sudah didobrak hingga terbuka.“Dengar-dengar master yang diundang Narell berasal dari Negara Xia? Kita memang berasal dari negara yang sama, tapi kita berada di posisi yang berbeda. Jadi, aku harap kamu … ergh?”Diego refleks mengucek matanya. Namun, wajah yang selalu muncul di dalam mimpinya itu tidak pergi-pergi.Saat ini, Diego merasa putus asa. Kenapa dia selalu bertemu dengan pembawa sial ini?“Kamu mau suruh aku ngapain?” tanya Felix sambil tertawa.“Kata Pierre, pintu kamar Tuan Putri Lisa rusak, makanya aku datang untuk ambil pintu. Kalau begitu, aku pamit dulu!” Selesai berbicara, Diego langsung hendak melarikan diri.Saat
Felix tidak berbicara, melainkan terus memikirkan situasi di depan mata.Jujur saja, Felix memang hanya mendapat perintah dari orang lain. Terlebih, masalah ini tidak ada sangkut pautnya dengan Felix. Dia benar-benar tidak ingin ikut campur terlalu banyak.Sekarang Felix juga sudah mendapatkan 54 Jarum Sheno. Lebih baik dia menghabiskan waktunya untuk meneliti jarum itu saja!Setelah merenung, Felix spontan membungkukkan badannya melihat Diego yang sedang berlutut di hadapannya. “Kamu masih ingin hidup?”“Masih! Ingin sekali! Asalkan kamu bersedia untuk melepaskanku, aku tidak akan mempermainkan wanita lagi. Aku akan mengasingkan diriku di dalam hutan, melewati sisa hariku di sana!” timpal Diego sambil mengangguk.“Si Naswan itu sudah memberimu banyak wanita?”Diego spontan terbengong. Jangan-jangan Felix menginginkannya?“Banyak sekali! Kalau kamu menginginkannya atau … kamu ingin tipe apa pun, aku akan bantu kamu untuk memintanya dari Naswan!”“Aku tidak tertarik! Kamu bisa main sepu
Di dalam rumah Pierre ….Saat ini, Pierre tak berhenti mondar-mandir di dalam ruang tamu. Dia sungguh berharap bisa segera mendengar kabar kematian Felix. “Nak, kamu sudah mondar-mandir dari tadi. Ayah jadi sakit kepala …,” ucap Dean dengan tidak berdaya.“Aku juga ingin duduk tenang, tapi aku tidak bisa melakukannya!” balas Pierre.“Kenapa? Apa kamu khawatir masterku tidak bisa mengalahkan bocah asal Negara Xia itu? Kamu sudah berpikir kebanyakan, Diego adalah orang yang sangat hebat. Dia bisa menghabisi seseorang dengan gampangnya!” ucap Naswan dengan penuh percaya diri.“Hahaha, memang Naswan paling memahamiku!”Setelah mendengar suara ini, mereka spontan melirik ke arah datangnya suara. Raut wajah ketiga orang di dalam ruang tamu langsung terlihat cerah. “Tuan Diego, bagaimana dengan bocah itu? Apa dia sudah mati?”Diego menggelengkan kepalanya sambil menjawab, “Aku tidak membunuhnya!”“Ke … kenapa?” tanya Pierre dengan kaget.“Karena aku kenal dengan orang itu. Dia masih ada keg
Di sisi lain ….Setelah Felix pindah ke kamar barunya, akhirnya Felix menjelaskan siapa si Lisa itu dan juga alasan timbulnya salah paham di antara mereka. Patricia yang mendengar pun terus mengerutkan keningnya.“Dia bukan hanya menjadikanmu sebagai tameng, dia bahkan sudah menjebakmu? Wanita itu sungguh licik!” ucap Patricia dengan kesal.“Tidak apa-apa! Aku juga tidak peduli itu ide Lisa ataupun ide Enzo, aku bisa ke sini juga karena ingin membantu seseorang untuk memastikan kondisi Ratu. Sekarang Ratu memintaku untuk membantunya. Pokoknya … aku akan langsung pulang setelah masalah ini selesai.”“Emm, kalau begitu, kamu hati-hati. Nanti setelah kamu pulang … aku mau periksa apakah kamu terluka atau tidak ….” Ketika berbicara sampai di sini, wajah Patricia spontan merona.Felix sungguh tidak menyangka Patricia akan mengucapkan kata-kata seperti ini. Jujur saja, Patricia semakin memesona saja!“Tidak masalah, kamu bisa memeriksanya kapan saja. Suamimu akan menuruti ….”Belum sempat Fe
Di dalam vila Naswan ….Naswan sedang meneguk alkohol dengan tertawa terbahak-bahak. “Hari ini adalah hari ketujuh. Apa kataku? Masterku itu tidak bermasalah!”“Hahaha, benar! Sekarang aku ingin sekali melihat wajah putus asa Narell. Padahal dia sudah menaruh semua harapan ke diri bocah itu, sekarang si bocah malah tidak bisa diandalkan!” Begitu pula dengan Dean, dia juga tertawa terbahak-bahak.“Tapi jujur saja, aku rasa proporsi pembagian harta Keluarga Monsecut harus diubah. Bagaimanapun juga, timku berkontribusi lebih banyak daripada timmu!” ucap Naswan sambil meletakkan cangkir ke atas meja.“Oh? Aku juga pernah kepikiran masalah ini. Menurutmu, berapa proporsi yang paling cocok?” tanya Dean.“Awalnya 50:50, tapi sekarang seharusnya 90:10!” balas Naswan dengan santai.“Siapa 90?” tanya Dean.“Tentu saja aku! Memangnya kamu?” balas Naswan dengan nada meremehkan.Pierre yang sedang duduk di samping langsung mengernyitkan keningnya. Dia pun langsung menjerit, “Ini namanya habis manis
“Sudahlah, sudah saatnya kamu untuk mati. Tenang saja, aku akan ambil alih Keluarga Monsecut. Hanya saja, masalah ini sudah tidak ada hubungannya sama kamu!”Begitu selesai berbicara, Diego langsung mengayunkan tinju ke depan dada Naswan.Ketika melihat lubang di bangku dan depan dada Naswan, Pierre yang berada di samping spontan merinding ketakutan.“Diego, kamu sudah bekerja keras. Tapi kamu tenang saja, setelah aku mendapatkan Keluarga Monsecut, aku akan bekerja sama dengan orang lain agar bisa memegang kuasa di istana. Pada saat itu, kamu bebas meniduri siapa saja di Negara Shawana!”“Hehe, kalau begitu, aku ucapkan banyak terima kasih!”Pada tiga hari lalu, Dean beranggapan Felix sudah menderita luka parah akibat ulah Diego. Dia pun diam-diam mendekati Diego, berusaha untuk mendapatkannya.Diego sendiri juga tidak peduli dengan siapa yang akan dibantunya. Berhubung tawaran yang dibuka Dean memang lebih banyak daripada Naswan, ditambah lagi Felix pernah mengatakan cara terbaik adal
Tentu saja Dean mengerti apa maksud di balik ucapan Arles. Dia segera mengangguk, lalu mengisyaratkan orang di belakangnya.Tak lama kemudian, dua orang pengawal berjalan ke hadapan Arles. Mereka masing-masing membuka kotak kulit di tangannya.Di dalam kotak kulit terdapat sebotol anggur merah. Saat melihat merek botol anggur di hadapannya, kedua mata Arles langsung berbinar-binar.Arles pernah melihat merek anggur ini dilelang dengan harga 16 miliar. Kedua botol anggur ini adalah anggur yang sangat bernilai.Tentu saja, hal yang menarik perhatian Arles bukan hanya anggur itu saja. Biasanya botol anggur akan ditopang oleh busa, tetapi botol anggur di hadapannya malah ditopang oleh emas yang berkilauan. Jika semua ini adalah emas, sepertinya beratnya sekitar 75 kilogram ….Apabila ditotalkan, berat kedua kotak ini … sekitar 150 kilogram?Itu berarti harga emas di kedua kotak ini setidaknya seharga 80 miliaran!Hanya saja, yang menjadi pusat perhatian Arles juga bukanlah emas di dalam ko
Dalam beberapa hari ini, Patricia juga tidak mencari Felix lagi.Sebenarnya Patricia juga tidak mencurigai Felix. Lagi pula, dengan statusnya saat ini, dia juga tidak berhak untuk mengatur Felix. Patricia bisa rutin melakukan panggilan video dengan Felix, murni hanya demi melihat Felix saja.Hanya saja, Patricia tahu Felix sangat sibuk. Meski dia sangat merindukan Felix, dia juga tidak boleh terus mengusik Felix. Patricia terpaksa menahan rasa rindunya, membiarkan Felix menyelesaikan misinya dengan tenang.Semuanya sudah kembali tenang. Sepertinya kematian Naswan sudah mengakhiri semua masalah di Negara Shawana.Tidak banyak yang tahu bahwa keheningan ini karena badai masih belum menyerang. Tak lama lagi, sepertinya hujan badai akan menerpa Negara Shawana.Dalam sekejap mata, waktu satu minggu pun telah berlalu. Saat ini, wajah Felix juga sudah berkumis. Untungnya, Felix sudah berhasil mempelajari teori dari 54 Jarum Sheno.Setelah beres-beres, Felix pun berjalan keluar kamar. Dia bere