"Jadi, aku harus mengganti kewarganegaraanku? Lagi pula, kalian juga tidak mengakui bigami di luar negeri, tapi juga tidak mengakui hubungan pernikahan. Lalu apa gunanya? Terlebih, kalau aku ingin menikah, bukankah lebih mudah aku membeli sebuah pulau?"Kalimat Felix membuat si pengurus rumah kebingungan. Ucapan laki-laki itu ada benarnya."Pak Felix, coba pikirkan sekali lagi. Tuan Muda kami benar-benar perlu mendiskusikan sesuatu dengan Anda. Bagaimana ... bagaimana kalau Anda memutuskan setelah mendengarkannya terlebih dulu?""Ini tidak dapat ditawar. Tidak hanya itu, kalau kalian berani berdiri di hadapanku lagi ...."Suara Felix terhenti di tengah. Sebelum semuanya sempat bereaksi, dia menendang Rolls Royce di depannya. Mobil mewah itu seketika bergerak mundur. Keempat rodanya meninggalkan dua garis hitam panjang di aspal.Boom!Boom! Boom! Boom!Keempat ban mobil meledak hampir di waktu yang bersamaan. Namun ledakan itu tidak menghentikan laju mobilnya. Angkutan logam itu terus m
Felix tidak tahu harus menjawab apa. Apakah ini yang dimaksud dengan tidak akan muncul di hadapannya lagi? Bualan macam apa ini?Plak!Sekali Felix mengayunkan tangan, layar tablet itu seketika meletus, mengeluarkan gumpalan asap hijau. Terkejut, si kurir pun ketakutan melempar tablet itu ke samping."Bapak, ini ....""Selanjutnya jangan layani pesanan orang ini atau bukan tablet saja nanti korbannya!"Kurir itu bergegas mengangguk lalu kembali ke Enzo. Kejadian ini malah membuat Enzo semakin bersemangat. Apa lagi mendengar Felix hanya mengayunkan tangannya pelan dan tablet di tangan si kurir meledak hingga berkeping-keping.Sementara itu, di dalam vila ....Melihat wajah para perempuan menahan tawa mereka, Felix pun menghela napas dan berkata, "Tertawa saja sepuasnya. Aku tidak peduli!""Hahaha! Si pirang itu sangat patuh sekali. Dia tidak benar-benar datang!" Nala tertawa keras."Iya, untung saja dia tidak kembali muncul! Kalau iya, itu sama saja dengan cari gara-gara!" Cindy menamba
Untuk sesaat Felix bahkan enggan memarahi Enzo. Mau bagaimanapun juga, meski laki-laki itu menyebalkan, dia tidak bisa menyalahkan seseorang dengan keterbatasan mental, bukan?"Tuan, ada yang tidak benar dengan ucapan Anda. Tuan menyebut diri sendiri jelek?" Si pengurus rumah mengingatkan dengan suara pelan."Jelek? Aku tidak jelek, aku sangat tampan!" Enzo mendongak lalu berkata dengan bangga."Kamu memang tampan. Jangan ganggu aku lagi, oke?" tanya Felix memastikan.“Aku bukan sedang mengganggumu, aku sedang memelasmu. Asalkan Tuan Felix setuju, saya bisa membantu Tuan mendapatkan fasilitas terbagus. Anda juga tidak perlu mengganti kewarganegaraan. Selain itu, Konsorsium Jackie akan menikmati fasilitas tertinggi di Negara Shawana, pembebasan pajak penuh, dan ... dan ... intinya semua merugikan negara, tidak ada yang menguntungkan negara!"Si pengurus rumah kehabisan kata-kata. Malu sekali rasanya, kemampuan bahasa Xia yang dikuasai majikannya masih belum setinggi itu."Tuan, seharusn
Setelah mendengar ucapan dari mulut Felix, Zasky pun spontan tertegun.Apakah Felix adalah orang yang mengikuti peristiwa terkini? Atau peristiwa dunia saat ini!“Kamu bahkan tahu masalah ini? Kamu juga ikuti kabar Negara Shawana?”“Aku malas untuk mengikutinya. Hanya saja, ada orang bodoh yang terus mondar-mandir di depan rumahku. Dia pernah ungkit masalah ini sebelumnya. Dia bilang mau minta bantuanku!”Zasky terdiam sejenak, lalu bertanya, “Siapa namanya? Namanya panjang sekali …. Aku lupa, sepertinya Enzo … Bruce …. Pokoknya pemuda itu bermata biru dan berambut pirang, umurnya sekitar 20-an tahun.”“Betul, dia orangnya! Aku merasa IQ-nya bahkan lebih rendah daripada anak-anak di panti asuhanku!” ucap Felix sambil menggaruk keningnya.“Hahaha, namanya beda budaya, wajarlah! Tapi beda cerita kalau kamu diundang ke sana!”“Oh, tidak mau! Kalau tidak ada urusan lagi, aku tutup dulu.”Ucapan Felix seolah-olah sedang menanyakan pendapat Zasky. Namun sebenarnya, dia sama sekali tidak menu
“Jadi? Kamu suruh aku ke sana untuk bantu kamu cari cinta pertamamu? Ya ampun, meskipun Negara Shawana tidak besar, aku juga kesusahan untuk mencari seorang nenek yang berumur 90 tahunan! Aku bisa cari di mana? Lagi pula, tidak semua orang bisa hidup panjang umur seperti kalian. Bisa jadi dia sudah meninggal!”“Tidak mungkin! Tidak ada berita yang mengabarkan kematiannya!”Felix terbengong. Dia lalu berbicara dengan terkejut, “Kamu kira cinta pertamamu itu siapa? Mati saja sampai diliput? Mana mungkin akan dilaporkan ke Negara Xia ….”Ketika berbicara sampai di sini, Felix spontan terkejut.Kematian seseorang akan diliput … sepertinya orang itu adalah seorang tokoh terkenal. Bahkan, bisa dilaporkan sampai ke Negara Xia. itu berarti orang yang dicari Zasky adalah seorang tokoh yang sangat amat terkenal. Hanya orang penting yang bisa diperlakukan seperti ini.Fokus Zasky juga tertuju pada keluarga kerajaan. Setelah dipikir-pikir, sepertinya ada yang sesuai dengan kriteria ini.“Astaga! J
Ketika Enzo menyadari keberadaan Felix, Enzo langsung berlari pergi menghampirinya. Kemudian, dia berbicara dengan sangat ramah, “Ada apa, Tuan Felix? Apa kamu sudah mempertimbangkannya?”“Aku … kamu …. Bukannya aku sudah bilang aku perlu waktu untuk mempertimbangkannya? Kenapa kamu masih menungguku di depan kompleks?” tanya Felix dengan kaget.“Iya, semalam aku perginya terlalu buru-buru. Aku lupa minta nomor teleponmu. Nomor ponselmu terlalu rahasia. Aku bahkan tidak bisa mendapatkannya dari kantor kedutaan. Kalau tidak, aku juga tidak akan menunggu di sini!” balas Enzo dengan mengangguk.Felix sungguh kehabisan kata-kata. “Aku setuju untuk pergi bersamamu. Tapi aku katakan di awal dulu. Aku tidak akan menjagamu, aku juga tidak tertarik dengan persyaratan yang kamu buka. Aku murni hanya ingin jalan-jalan di luar negeri saja.”Enzo mengangguk, lalu membalas dengan kegirangan, “Baguslah! Sekarang aku akan suruh anak buahku untuk menyediakan pesawat pribadi!”“Kenapa terburu-buru? Aku
Hal ini terlihat jelas dari masalah Jackie waktu itu.Jadi, Enzo menemani Felix seolah-olah menunjukkan bahwa dirinya sedang dalam bahaya. Namun sebenarnya, dia sengaja ingin memancing kedatangan musuh. Jika musuh tidak menampakkan diri, Enzo pun akan menemani Felix berusaha untuk membujuknya. Namun, jika musuh menampakkan diri, Enzo pun tidak perlu melakukan apa-apa karena Felix pasti akan turun tangan.Melihat ekspresi tenang dari wajah Enzo, tiba-tiba Pengurus Rumah teringat ucapan Tuan. Enzo bukan anak biasa. Dia cukup genius. Ketika kita sedang makan, kita hanya akan mempertimbangkan makanannya enak atau tidak. Sementara, Enzo akan memikirkan cara masak dan bumbu racikannya. Semua itu terlihat konyol di mata kita. Bukankah makanan memang untuk dinikmati? Apa perlu mempertimbangkan hal sebanyak itu?Namun, kita pun terlihat konyol di mata Enzo. Kerjaannya hanya makan saja?!Sebelumnya Pengurus Rumah merasa bingung dengan makna di balik ucapan Tuan. Apa hubungannya orang genius de
Felix sungguh kehabisan kata-kata ketika melihat jam di ponselnya. Dia pun spontan bertanya, “Tepat waktu sekali, ya? Tepat 72 jam ….”“Namanya juga buru-buru. Seharusnya paspor Tuan Felix tidak bermasalah, ‘kan? Tentu saja, meski bermasalah, juga tidak apa-apa. Kami akan langsung hubungi kedutaan Negara Xia di Negara Shawana!”“Tidak perlu! Kamu jemput aku pada jam 1 nanti.”“Oke!”Sore harinya, baru saja Felix keluar dari kompleks perumahan, dia pun melihat mobil Enzo. Enzo menuruni mobil mempersilakan Felix untuk memasuki mobil. Selanjutnya, mereka pun menaiki pesawat terbang menuju Negara Shawana.Hal yang paling mengejutkan Felix adalah Enzo tidak menggunakan pesawat kerajaan maupun pesawat pribadi, melainkan hanya menggunakan pesawat umum.Bukan hanya itu saja, hanya Felix dan Enzo yang menempati kursi kelas bisnis. Sementara, pengurus rumah dan pengawalnya malah duduk di kursi kelas ekonomi.“Tuan Felix mau pesan apa? Jangan sungkan, perusahaan penerbangan ini ada sedikit hubung