“Jadi? Kamu suruh aku ke sana untuk bantu kamu cari cinta pertamamu? Ya ampun, meskipun Negara Shawana tidak besar, aku juga kesusahan untuk mencari seorang nenek yang berumur 90 tahunan! Aku bisa cari di mana? Lagi pula, tidak semua orang bisa hidup panjang umur seperti kalian. Bisa jadi dia sudah meninggal!”“Tidak mungkin! Tidak ada berita yang mengabarkan kematiannya!”Felix terbengong. Dia lalu berbicara dengan terkejut, “Kamu kira cinta pertamamu itu siapa? Mati saja sampai diliput? Mana mungkin akan dilaporkan ke Negara Xia ….”Ketika berbicara sampai di sini, Felix spontan terkejut.Kematian seseorang akan diliput … sepertinya orang itu adalah seorang tokoh terkenal. Bahkan, bisa dilaporkan sampai ke Negara Xia. itu berarti orang yang dicari Zasky adalah seorang tokoh yang sangat amat terkenal. Hanya orang penting yang bisa diperlakukan seperti ini.Fokus Zasky juga tertuju pada keluarga kerajaan. Setelah dipikir-pikir, sepertinya ada yang sesuai dengan kriteria ini.“Astaga! J
Ketika Enzo menyadari keberadaan Felix, Enzo langsung berlari pergi menghampirinya. Kemudian, dia berbicara dengan sangat ramah, “Ada apa, Tuan Felix? Apa kamu sudah mempertimbangkannya?”“Aku … kamu …. Bukannya aku sudah bilang aku perlu waktu untuk mempertimbangkannya? Kenapa kamu masih menungguku di depan kompleks?” tanya Felix dengan kaget.“Iya, semalam aku perginya terlalu buru-buru. Aku lupa minta nomor teleponmu. Nomor ponselmu terlalu rahasia. Aku bahkan tidak bisa mendapatkannya dari kantor kedutaan. Kalau tidak, aku juga tidak akan menunggu di sini!” balas Enzo dengan mengangguk.Felix sungguh kehabisan kata-kata. “Aku setuju untuk pergi bersamamu. Tapi aku katakan di awal dulu. Aku tidak akan menjagamu, aku juga tidak tertarik dengan persyaratan yang kamu buka. Aku murni hanya ingin jalan-jalan di luar negeri saja.”Enzo mengangguk, lalu membalas dengan kegirangan, “Baguslah! Sekarang aku akan suruh anak buahku untuk menyediakan pesawat pribadi!”“Kenapa terburu-buru? Aku
Hal ini terlihat jelas dari masalah Jackie waktu itu.Jadi, Enzo menemani Felix seolah-olah menunjukkan bahwa dirinya sedang dalam bahaya. Namun sebenarnya, dia sengaja ingin memancing kedatangan musuh. Jika musuh tidak menampakkan diri, Enzo pun akan menemani Felix berusaha untuk membujuknya. Namun, jika musuh menampakkan diri, Enzo pun tidak perlu melakukan apa-apa karena Felix pasti akan turun tangan.Melihat ekspresi tenang dari wajah Enzo, tiba-tiba Pengurus Rumah teringat ucapan Tuan. Enzo bukan anak biasa. Dia cukup genius. Ketika kita sedang makan, kita hanya akan mempertimbangkan makanannya enak atau tidak. Sementara, Enzo akan memikirkan cara masak dan bumbu racikannya. Semua itu terlihat konyol di mata kita. Bukankah makanan memang untuk dinikmati? Apa perlu mempertimbangkan hal sebanyak itu?Namun, kita pun terlihat konyol di mata Enzo. Kerjaannya hanya makan saja?!Sebelumnya Pengurus Rumah merasa bingung dengan makna di balik ucapan Tuan. Apa hubungannya orang genius de
Felix sungguh kehabisan kata-kata ketika melihat jam di ponselnya. Dia pun spontan bertanya, “Tepat waktu sekali, ya? Tepat 72 jam ….”“Namanya juga buru-buru. Seharusnya paspor Tuan Felix tidak bermasalah, ‘kan? Tentu saja, meski bermasalah, juga tidak apa-apa. Kami akan langsung hubungi kedutaan Negara Xia di Negara Shawana!”“Tidak perlu! Kamu jemput aku pada jam 1 nanti.”“Oke!”Sore harinya, baru saja Felix keluar dari kompleks perumahan, dia pun melihat mobil Enzo. Enzo menuruni mobil mempersilakan Felix untuk memasuki mobil. Selanjutnya, mereka pun menaiki pesawat terbang menuju Negara Shawana.Hal yang paling mengejutkan Felix adalah Enzo tidak menggunakan pesawat kerajaan maupun pesawat pribadi, melainkan hanya menggunakan pesawat umum.Bukan hanya itu saja, hanya Felix dan Enzo yang menempati kursi kelas bisnis. Sementara, pengurus rumah dan pengawalnya malah duduk di kursi kelas ekonomi.“Tuan Felix mau pesan apa? Jangan sungkan, perusahaan penerbangan ini ada sedikit hubung
“Tuan Muda, Tuan dan Nyonya menyuruh kami untuk mengantar Tuan Muda kembali. Pesawat sudah kami dipersiapkan, mohon ikuti kami,” ucap seorang tetua sambil memberi hormat.Ketika melihat keberadaan tetua ini, Pengurus Rumah yang berdiri di samping Enzo meletakkan tangan kirinya di atas pundak kanan, lalu membungkukkan sedikit tubuhnya untuk memberi hormat. Si tetua juga membalas dengan memberi hormat.“Aku tidak mau pulang. Lexi, sebagai Kepala Pengurus Rumah, kenapa kamu tidak berada di sisi ayahku, tapi malah datang ke sini?” tanya Enzo.“Karena Tuan Muda diam-diam ke sini. Rickel memang tidak memberi tahu kami, tapi kami tetap memantau gerak-gerik kalian. Rickel, Tuan sangat kecewa terhadapmu.”Rickel kembali memberi hormat. Tidak terlihat perubahan di raut wajahnya. Mungkin Rickel yang sudah berumur 60-an tahun sudah peka dengan semua ini.“Tidak, aku tidak akan kembali! Aku mau tinggal di sini untuk membantu kalian. Lagi pula, aku juga sudah membawa bala bantuan!” bantah Enzo.Lexi
Sebagai Kepala Pengurus Rumah Kediaman Monsecut, Lexi pun mengenal siapa-siapa saja musuh Keluarga Monsecut.Lexi sungguh tidak menyangka ada yang bisa sehebat ini. Sebuah mobil sedang yang diduduki oleh beberapa penumpang bahkan bisa diangkat dengan satu tangan.Masalah ini sepertinya bukan murni masalah tenaga saja. Tentu saja, tidak masalah jika hanya masalah tenaga saja. Bagaimanapun, jika berkelahi terus, tenaganya pun akan terkuras habis. Jadi, di tidak ada gunanya memiliki tenaga kuat di zaman yang kaya senjata ini. Memangnya dia bisa menghindar dari tembakan peluru?Sayangnya, Felix benar-benar bisa melakukannya. Terdapat 14 peluru di dalam kedua pistol. Peluru-peluru ditembakkan ke kepala lawan. Namun, lawan malah bisa menangkal peluru. Lexi tidak pernah melihat kejadian seperti ini sebelumnya.Masa krisis Keluarga Monsecut sedang di depan mata!Berhubung sekarang Tuan Muda Enzo sudah kembali, Lexi juga tidak punya waktu untuk berpikir banyak lagi. Dia masih ingat dengan pesan
Lexi segera mengedipkan matanya. Ternyata Felix bukan utusan orang lain, Tuan Muda Enzo malah sedang beruntung?“Apa dia benar-benar sangat kuat? Dia bisa mengalahkan orang itu?” tanya Lexi kembali.Rickel berpikir sejenak, lalu spontan menggeleng. “Aku tidak jelas dengan kemampuan Tuan Felix, tapi setahuku dia sangat kuat. Dia bahkan bisa menendang sebuah mobil Rolls-Royce hingga terpelanting 60 meter ke belakang hanya dengan satu kakinya. Seharusnya kekuatannya mengimbangi orang itu!”Lexi mengangguk. Jika semuanya seperti yang dikatakan Rickel, berarti Keluarga Monsecut mungkin akan terbebas dari masa krisis!Kepikiran hal ini, Lexi langsung berdiri tegak, lalu berbicara dengan hormat, “Tuan Felix yang terhormat, aku minta maaf atas sikap lancangku tadi. Aku berharap Tuan Felix tidak keberatan dengan masalah tadi.”Felix menatap Lexi dengan tidak berdaya. “Aku tidak keberatan. Tapi sekarang aku merasa agak keberatan. Bisa tidak kamu singkirkan si Bodoh ini dari diriku? Kalau tidak,
Si lelaki paruh baya terus mengamati Felix. Kemudian, dia membuka kedua lengannya sambil berjalan ke arah Felix. “Terima kasih, terima kasih sudah datang untuk membantu kami!”Felix tidak suka dipeluk oleh lelaki apalagi seorang lelaki tua. Dia pun langsung menjulurkan tangan kanannya.Si lelaki paruh baya terbengong sejenak, lalu merespons dengan sangat cepat. Dia pun membalas salaman Felix.“Aku adalah Kepala Keluarga Monsecut, kamu bisa panggil aku Narell.”“Felix,” balas Felix dengan sangat datar.Mengenai sikap dingin Felix, Narell juga tidak memasukkannya ke hati. Semuanya sangat wajar, bagaimanapun juga dia memiliki kekuatan yang sangat hebat. Malah akan terlihat aneh kalau Felix terlalu rendah diri.“Aneh, di mana kesayanganku, si Enzo? Dia sudah sampai mana?”“Tuan Muda … ehm … Tuan Muda sedang istirahat di mobil,” balas Lexi dengan canggung.Ketika memperhatikan ekspresi dari wajah Lexi, Narell pun spontan melihat Felix dengan kaget.S*alan! Dia sudah memukul putranya hingga