Mereka berdua yang baru saja selesai makan malam bersama memutuskan untuk pergi ke sebuah Apotek terdekat,Mereka pergi dengan hati yang berbunga-bunga, mereka merasakan cinta mereka bersambut dengan bahagia."Kenapa ya kita nggak dari dulu seperti ini?" tanya Tiara kepada Andre.Andre pun tersenyum, Dia yang selama ini begitu cuek akhirnya memiliki seorang kekasih.Karena selama ini Andre selalu melihat Jika seorang wanita itu akan menerima seorang laki-laki jika laki-laki itu kaya raya, ternyata pemikirannya itu sangatlah berbeda ternyata masih ada seorang wanita yang mau menerima dirinya apa adanya."Ya sudah kita jalani aja hubungan kita." jawabnya sambil mengemudikan mobilnya.Mereka pun langsung menuju apotek terdekat dari posisi mereka berada,Dimana mereka sedang berada di sebuah restauran yang bergaya eropa yang tak jauh dari kantor.Mereka pun harus menempuh jarak sekitar 2 kilometer untuk sampai di apotek terdekat.Perjalanan yang sedikit agak jauh namuan terasa dekat jik
Tiara pun membuka matanya lebar-lebar dan dia melihatnya sekali lagi untuk memperjelas apa yang dilihatnya di depan matanya,Ya tiara sedang melihat sebuah foto dimana terdapat dua anak yang sedang bergandengan dengan seorang wanita.Dan wanita itu adalah Vania.Tiara pun menelan ludahnya."Apa mungkin ini apartemen Vania," ujarnya lirih sambil menggeleng-gelengkan kepalanya karena dia sangat tidak percaya akan hal yang dilihatnya. "Nggak mungkin, ini gak mungkin, dia sudah punya anak? Nggak mungkin ini." lanjutnya ya masih tak percaya.Saat Tiara sedang melihat itu, Hans keluar dari kamar kedua anaknya diikuti oleh Andre yang berjalan di sampingnya.Hans yang melihat Tiara sedang berdiri di depan Almari pembuat dirinya terkejut."Aduuuh." ujarnya di dalam hati khawatir.Dan Tiara pun berjalan mendekati Hans yang tengah berdiri bersama dengan Andre sang kekasihnya.Hans pun menyuruh Andre dan Tiara untuk duduk. "Silahkan kalian duduk." seru Hans,Dan mereka berdua pun duduk, sedangkan
"Ahhh." gumamnya dalam hati yang tak tahan.Tentu saja Andre yang sebagai seorang laki-laki Dia sedikit kurang bisa menguasai dirinya apalagi menguasai hal itu di hadapan orang yang dekat dengannya.Dan Andre yang tengah duduk di sofa, dia melihat Tiara yang tengah beranjak dari duduknya dan berjalan masuk ke kamarnya.Andre melihat bagian belakang tubuh Tiara, yang membuat dirinya semakin tak bisa menguasai dan mengontrol keadaannya sendiri.Dia mengusap wajahnya dengan kasar dan berusaha menyadarkan pikirannya yang sudah tak karuan entah ke mana."Arggggghhh.. Aku harus pulang secepatnya ini." lanjut ujarnya Lirih.Saat dia Sedang berperang dengan pikirannya, Tiara yang berjalan keluar dari kamarnya lalu berbelok ke dapur miliknya.Dia mengambil sebuah minuman berada di dalam kulkas, minuman kemasan dengan mengandung sedikit soda untuk menghangatkan tubuh di malam hari.Tiara pun mengambil posisi duduk di samping Andre, "ini minum." ujarnya.Andre meraih botol minuman tersebut, dan
Dia berada di sebuah room besar yang berada di dalam sebuah hotel, di sana tempat berkumpulnya orang yang mengikuti event yang diadakan oleh penyelenggara.Vania duduk paling belakang sendiri, dia duduk seorang diri.Dia duduk dengan tenang sambil tangannya memegang sebuah gelas yang berisi sebuah jus orange.Seperti biasa dia memakai sebuah pakaian kerja yang formal.Dia memakai sebuah kemeja yang berwarna putih dengan jas yang berwarna hitam.Dan dia juga memakai bawahan celana panjang dengan warna yang serupa dengan warna jasnya.Vania menata rambutnya dengan rapi dengan menggelungnya kebelakang,dia juga menggunakan sedikit riasan kalem yang menempel di wajahnya sehingga terlihat lebih menggoda hidungnya yang mancung itu.Dia terlihat sangat dingin dan sangat begitu cuek, dia sama sekali tak ada raut wajah senyumnya.Wajahnya lempeng-lempeng saja.Vania melihat jam di tangan kanannya dan dia sepertinya ingin segera beranjak dari ruangan itu yang di penuhi banyak orang.Menurutnya
Vania pun lekas menutup panggilan telepon tersebut, dan dia memasukkan ponselnya ke dalam tas. "Maaf saya harus segera pergi, karena keluarga saya ada yang sakit." ujarnya berpamitan.Vania pun langsung beranjak dari duduknya, dia pun berdiri sambil membungkukkan badannya.Putri konglomerat tersebut juga ikut berdiri dan membungkukkan badannya sebagai balasan hormat dari Vania. "Sebentar ibu vania." ucapnya yang menghentikan langkahnya.Putih konglomerat tersebut melangkahkan kakinya ke meja kerjanya, dan dia pun meraih sebuah kartu yang berada di laci mejanya.Dia memegang kartu tersebut dengan tangan kanannya. "Siapa yang sakit ibu vania?" tanya putri konglomerat tersebut yang sedikit penasaran.Vania pun melangkahkan kakinya, dia berjalan mendekati putri konglomerat tersebut yang menghampiri dirinya."Suami saya." jawabnya.Vania terpaksa berbohong, karena dia tak tahu harus jawab apa, secara Hans bukanlah siapa-siapanya.Putri konglomerat tersebut mengulurkan kartu yang berisi s
"Kemana anak itu?" tanyanya pada dirinya sendiri, dia menggenggam erat tangannya dia sepertinya sedikit kesal dengan kelakuan Hans anaknya.Dia pun duduk sambil menyandarkan kepalanya, dia terus berpikir bagaimana cara menyadarkan Hans secara Dia adalah anak tunggal, bagaimana caranya supaya bisa mengatur Hans dan bisa mengarahkannya.Namun sayang Hans adalah seorang Scorpio, di mana dia memiliki pendirian yang teguh dan kuat, dia tidak bisa disetir oleh siapapun.Pak Bram yang sedang duduk di kursi meja Kerjanya dia pun meraih telepon yang ada di meja kerjanya tepat di depannya.Dia sedang melakukan panggilan telepon.Ya Pak Bram sekarang menelpon Hans sekali lagi, dan bersiap-siap akan menyeretnya untuk pulang kembali.Dan entah mengapa di pagi hari ini Hans begitu mudah ditelepon dia langsung mengangkat panggilan teleponnya "Hallo, Hans." ucap pak Bram.Hans yang berada di balak telepon dia meminta maaf karena tidak bisa menjawab teleponnya tadi malam karena ada kesibukan. " Maaf
Mereka pun saling berpandangan satu sama lain secara bergantian.Mereka sedang berpikir dalam otaknya masing-masing bagaimana caranya untuk bisa menyelesaikan masalah ini dan menemukan jalan keluar."Bos nanti aku antar ibu Vania, bos di sini saja istirahat. Jika nanti bos besar ingin mencari bos, aku akan menjawab jika bos lagi bertemu dengan rekannya." Usul Andre sambil menatap Hans lalu bergantian menatap Vania, "bagaimana?" tanya Andre.Vania pun mengnggukkan kepalanya begitu pula dengan Hans dia mengagukkan kepalanya."Ya sudah kalau gitu aku siap-siap dulu ya." sahut Vania sambil berjalan ke kamar mandi.Dan Andre pun keluar dari kamar Vania, sesampai pintu keluar kamar Vania, Andre menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya. "Bos, jika sampai bos besar tahu kau bisa dipenggal." ucap Andre.Hans yang tertidur di ranjang tempat tidur Vania dia pun mengusap wajahnya kasar, otaknya sudah tak bisa berpikir lagi. "Pokok semua kuncinya ada di kamu dan Tiara. Jangan sampai kele
"Silakan duduk ibu Vania." ucap pak Bram mempersilahkan Vania.Vania pun duduk, dia duduk di sebelah kiri pak Bram, dia duduk saling berhadapan di dalam ruang meeting yang memiliki ukuran yang lumayan luas, dengan meja yang begitu besar dikelilingi banyak kursi. Ruangan meeting yang dilengkapi dengan peralatan modern untuk memberi kemudahan kerja lebih baik pada karyawannya.Ruangan meeting yang memiliki suhu sedikit dingin membuat Vania tak merasakan dinginnya itu, entah mengapa tangannya seperti mengeluarkan air keringat, membuat Vania menggosokkan Kedua telapak tangannya supaya lebih nyaman.Vania duduk dengan tenang, dia berusaha menyembunyikan beberapa kerisauan di dalam hatinya, Vania belum mengetahui Mengapa dirinya diajak bertemu oleh pemilik utama perusahaan tempatnya bekerja.Vania takut ada kesalahan yang tak dia sadari.Vania belum mengetahui jika laki-laki yang sudah berumur tersebut orang tua Hans.Vania pun menatap laki-laki yang duduk di sebelahnya, dalam berbicara pe
Dan Hans yang tengah duduk dia pun meraih ponsel yang berada di dekatnya Dia sedang melakukan panggilan telepon dengan Andre untuk menanyakan persiapannya.Dia menempelkan ponselnya ada telinga kanannya, dan tak beberapa lama panggilannya pun akhirnya diangkat oleh Andre." Bagaimana Andre?" tanya Hans dibalik telepon.Andre yang tengah berada di kantor dia pun saat ini sedang sibuk karena harus menyiapkan beberapa hal oleh Vania dan juga Hans dan di samping itu dia akan memberikan sebuah kejutan kepada mereka berdua."Aman bos." jawabnya.Dan Hans pun yang berada di balik telepon dia pun juga merasa sangat siap. " Oh ya nanti kamu suruh orang untuk datang ke restoran tersebut dan tolong abadikan momen tersebut ya, karena nanti akan kita upload di media sosial resmi perusahaan." ucap Hans.Andre pun mengiyakan apa yang diperintah. "Siap bos, aku akan menyuruh beberapa orang untuk segera meluncur ke sana." jawabnya.Dan Hans mematikan panggilan telepon tersebut.Lalu Hans mengatakan po
Setelah sekian lama Vania negosiasi dengan berbagai akun yang telah memberikan komentar jelek atas karya yang dikeluarkan dari perusahaan Hans akhirnya vania menemukan hasil."Bagus sekarang di antara mereka sudah ada yang masuk perangkap ku, hanya tinggal beberapa saja." ucap Vania kepada Hans, lalu Vania pun mengalihkan pandangannya kepada Andre, "nanti aku akan mengabari kamu, kamu harus menyiapkan sedetail mungkin yang aku butuhkan." lanjut Vania.Andre yang mendengar itu dia pun mengganggukan kepalanya, Laki-laki tersebut menaati apa yang diperintahkan oleh bosnya, "oke siap bu, nanti aku akan urus. Kalau begitu aku keluar dulu ya." ucap Andre.Dan Andre pun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Vania dan Hans, dia keluar karena ingin mengurusi beberapa pekerjaan yang sudah menunggu dirinya.Hans dan Vania pun langsung melanjutkan pekerjaannya kembali.*****Di sisi lain rumah tangga dari bu Lita dan papa kandung dari Vania sudah tidak bisa diselamatkan lagi, semakin hari
Dan Andre yang mendengar itu dia pun langsung menganggukkan badannya, "baik bu." jawabnya kepada Vania.Dan Andre pun langsung keluar dari ruangan tersebut, kini tinggal Hans dan Vania yang berada di ruangan tersebut.Hans yang melihat Andre sudah keluar dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya, lalu dia melangkahkan kakinya menuju pintu, dia sedang mengunci pintu tersebut supaya tidak ada orang yang bisa masuk.Membuat Vania yang tengah duduk melihat itu, dia pun langsung mendengus kesal, "gebrakan apa lagi yang dia lakukan?" tanyanya di dalam hati.Dan Hans pun kini melangkahkan kakinya mendekati Vania yang tengah duduk, lalu dia memeluknya dari belakang, laki-laki tersebut langsung mencium tengkuk leher dari Vania.Membuat Vania yang merasakan itu dia merasa kegelian, "ahhh sayang bisa gak jangan seperti ini." ucapannya kepada Hans.Dan Hans yang mendengar itu dia tak menghentikan kegiatannya justru dia melangsungkan kegiatannya secara lebih mendalam lagi. "Emang kenapa say
Sheilla yang mendengar itu dia pun terdiam, dia tak berani mengatakan sepatah kata pun.Membuat mamanya langsung beranjak dan mendekatinya, dia menatap anak kandungnya tersebut yang terlihat memiliki Tatapan yang kosong." Sheilla bicara kamu Sheilla, jawab pertanyaan mama, kenapa kamu tidak ngomong?" Tanyanya yang sedikit memaksa kepada Sheila.Sheila pun menatap mamanya dia menatap mamanya dengan pandangan yang sangat sayu.Lalu dia pun membuang pandangannya.Dia membuang pandangannya keluar arah jendela yang berada di dekatnya.Dan saat Sheilla terdiam membuat papa tirinya itu yang tak lain Papa kandung dari Vania menyela."Aku tahu kenapa kamu tidak mengatakan itu kepadaku, kamu takut kan kehadiran Vania membuat kamu tersaingi?" ucapnya yang sedikit bertanya kepada Sheila.Sheilla yang mendengar itu dia pun menundukkan pandangannya, Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Papanya tersebut ada benarnya juga.Berbeda dengan Sheilla yang menerima dengan apa yang dikatakan oleh papa kandun
Dan saat itu juga amarahnya semakin memuncak laki-laki tersebut langsung melempar benda yang berada di sampingnya dan dia pun langsung mendorong meja yang terbuat dari kaca sehingga meja itu terjatuh dan pecah,Sheilla yang melihat itu dia langsung menutup kedua telinganya, dia merasa sedikit ketakutan melihat papanya yang begitu sangat ganas tersebut, ini adalah kali pertamanya dia melihat papanya yang begitu sangat marah terhadap mamanya,Membuat jantungnya berdetak begitu sangat cepat, dan dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya dia tak menyangka dengan apa yang pernah dilihatnya saat ini.Dan dia pun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya,"Sudah pa, sudah." teriak mamanya yang berusaha menghentikan amarah dari suaminya,Namun suaminya yang dari tadi berusaha sabar kini sudah tidak bisa dihentikan lagi, Membuat bu Lita langsung beranjak dari duduk ya, dan dia pun berusaha untuk meraih tangan dari suaminya tersebut namun saat dia berusaha meraih suaminya tak sengaja suamin
Seperti Sheilla sedang mengalami trauma yang sangat begitu berat di dalam hidupnya, dia pun yang tengah duduk di atas tempat tidur dia masih terus menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.Dia pun memejamkan matanya secara erat-erat, dia kembali mengatur nafasnya supaya emosinya bisa terkontrol,Hari ini di rumahnya terasa sangat begitu sepi karena mama dan Papanya saat ini tidak berada di rumah,Seperti biasa mamanya saat ini pergi bersama teman-temannya, mereka semua lagi sedang hangout bersama,Dan seperti biasanya juga Papanya saat ini sedang bekerja untuk memenuhi kehidupan mereka.Sheilla yang tengah berada di atas tempat tidur dia pun langsung mematikan ponselnya,Dan dia pun meletakkan ponselnya di dalam laci supaya dirinya tak melihat lagi benda tersebut.Saat emosinya sudah mulai bisa terkontrol dia pun merebahkan badannya di atas tempat tidur, lalu dia menyelimuti dirinya sendiri.Tak terasa dia pun memejamkan kedua matanya. Kini dia tengah tertidur dengan pulasnya d
Lalu Hans pun meraihnya, dia menatap layar tersebut yang berisi berbagai banyak komentar,Dan Vania yang melihat itu dia pun mendekatkan tubuhnya dia juga ikut melihat komentar yang berada di laman media sosial."Wahh bagaimana sih ini? ini brand sudah lama berdiri, kenapa masih ada aja produk keluarannya yang berkualitas jelek, nyesel aku selalu beli merek tersebut." tulis akun as**liii."Ya ampun bisa-bisa ada produk yang gak bagus beredar, bahaya ini." tulis fgi****i."Brand ini memiliki barang yang harganya mahal, tapi kenapa seperti ini. Mending gak usah produksi lagi." tulis diii***80.Dan masih banyak lagi komentar miring dari berbagai akun.Ya maklum saja brand milik Hans itu adalah brand yang memiliki harga yang lumayan tinggi dimana brand tersebut adalah brand yang paling laris di negara tersebut mengingat target pasarnya menyerang orang menengah ke atas dan kaum kaula muda yang stylis.Hans dan Vania yang tengah duduk mereka pun saling berpandangan satu sama lain, dalam p
Dan mereka bertiga pun saling menatap bergantian dan mereka menganggukan kepalanya, Dan Vania yang tengah berdiri dia pun menatap Hans, "ya sudah kita kembali lagi, rapat belum kamu tutup." ujarnya.Dan Hans pun membalikkan badannya dan dia ingin kembali lagi ke ruang rapat tersebut namun baru beberapa langkah Andre asistennya memanggil dirinya sehingga langkahnya terhenti."Bos apa kita nanti langsung pulang saja?" tanyanya.Dan Hand pun yang tengah membalikan badan dia pun menganggukan kepalanya, lalu dia pun melanjutkan jalannya kembali.Dia yang melangkahkan kakinya masuk ke dalam rapat tersebut dan diikuti dengan langkah kaki Vania yang berjalan di belakangnya.Mereka pun melanjutkan beberapa meeting terakhir mereka,Dan setelah selesai Hans pun beranjak dari duduknya dia pun memberikan penutupan salam kepada para peserta meeting hadir.Dia pun berdiri sambil menganggukkan badannya. "Terima kasih sudah datang hari ini, mungkin jika saya menjelaskan tadi ada kata-kata saya yang
Di sisi lain saat ini Vania sedang berada di kantor yang berada di cabang, dia saat ini mengadakan rapat penting bersama para jajaran yang berada di bawah perusahaan Hans,Di mana rapat saat ini yaitu sebuah laporan tentang daya tingkat penjualan yang diakumulasikan dalam 6 bulan terakhir ini, gimana ini adalah penjualan produk-produk baru mereka yang mereka rilis untuk supaya perusahaan selalu memiliki performa yang bagus dalam dunia fashion, dimana fashion selalu berubah-ubah seiring waktu.Dan rapat ini juga diadakan dengan beberapa pembacaan agenda yang akan dilakukan untuk tahun depan dimana ada beberapa persyaratan dan aturan terbaru yang akan dikeluarkan perusahaan tersebut kepada para mitranya.Di ruangan yang memiliki luas lumayan besar dan di tengah-tengah ruangan tersebut ada meja yang berukuran persegi panjang dan dikelilingi banyak kursi dan di ruangan tersebut ada sebuah layar yang besar sebagai media untuk mempermudah dalam berkomunikasi dan menjelaskan di hadapan bany