Dan mereka berdua pun sedikit mengobrol tentang barang-barang lelang yang di dapatkan oleh laki-laki tua yang kaya raya tersebut."Apakah boleh saya beli kalung yang di lelang saat itu pak? Saya akan membelinya dengan harga yang sama dan saya akan memberikan mobil kesayangan saya ke bapak sebagai tambahan kalau mau." ujar Hans.Namun laki-laki tua tersebut kekeh tak menjualnya, sepertinya dia tak bergeming dengan uang Hans."Tidak saya tidak bisa menjual itu, karena barang itu hanya ada satu, dan saya satu-satunya yang bisa memilikinya." jawabnya.Lalu laki-laki tua itu mengeluarkan ponselnya dan dia memberitahukan sebuah video yang berisi potongan pengambilan gambar dari hasil lelang yang didapatkannya. "Lihatlah ini kalung ini sangatlah bagus." ujarnya.Hans yang melihat itu dia pun mengerutkan dahinya, dia sungguh tidak asing dengan bentuk kalung tersebut, lalu dia teringat dengan dua gelang yang berada di rumahnya."Pak saya minta videonya boleh?" ucap Hans.Dan Untung saja laki
Sisilia melihat papanya yang sorot matanya terlihat menatap sahabatnya tersebut.Dan dia melihat sorot mata papanya yang terlihat sedikit cekung ke dalam.Membuat wanita muda itu membuang pikiran negatifnya dari papa dan sahabatnya tersebut dia sangat yakin jika orang terdekatnya tidak berani bermain-main api, "sudahlah lupakan." gumamnya di dalam hati.********Di sisilain Sheilla yang sedang berada di tempat pekerjaannya sedang melakukan pemotretan, dia saat ini sedang bekerja sebagai seorang model.Kali ini dia melakukan sebuah pemotretan yaitu sebuah dress dengan bagian dada yang terbuka,Dia yang tengah berdiri melakukan berbagai banyak pose berbarengan dengan kilatan jepretan cahaya."Shilla tangan kamu jangan seperti itu, di buka dong biar terlihat dadanya, supaya lebih menantang." ucap sang fotografer.Sheilla yang diberikan sebuah arahan dia pun melakukan apa yang diperintahkan,Dia pun berpose dengan gaya yang lebih menantang lagi.Di dalam ruangan pemotretan dirinya ditema
Hans yang saat ini sedang berada di rumah papanya, di mana rumah tersebut berada di luar kota dan sekarang rumah itu telah ditinggali oleh Vania,Rumah itu berukuran sangat luas dan banyak para pegawai yang merawat rumah tersebut, membuat Vania tak susah payah untuk mengerjakan pekerjaan rumah.Yang diminta oleh Pak Bram saat ini kepada Vania hanyalah fokus untuk bekerja dan mengelola asetnya supaya bisa bertumbuh kembang dan bisa mewariskan hartanya kepada anak-anaknya.Vania yang tengah berada di sofa dia pun membaca dan mempelajari banyak ilmu tentang bisnis, dia yang sedang duduk membaca sambil memakai sebuah kacamata terlihat sangat begitu menawan.Wajahnya terlihat dengan aura-aura mahalnya, Dia yang sedang membaca dia pun mengerutkan dahinya karena ada beberapa hal yang tidak mengerti olehnya, membuatnya harus bertanya secara langsung kepada Pak Bram melalui panggilan telepon.Dan pada saat itu juga Hans pun ternyata berjalan mendekati dirinya."Sayang keluar yuk." Ajaknya.Va
"Maafin aku yang secara tidak langsung aku yang membuat kamu menjadi seperti ini." ucapan Hans kepada Vania, Hans pun merangkul pundak Vania dan dia berusaha untuk menenangkannya. "Aku janji sayang aku tak akan meninggalkan mu, aku akan selalu di samping mu." lanjut Hans.Vania yang mengingat kembali kejadian itu merasa hatinya sangat begitu rapuh, masih teringat jelas di dalam ingatannya perasaan perih dalam hatinya di mana dia harus luntang-lantung seorang diri pergi ke bandara dengan berjalan kaki di malam hari.Dan pada saat itu juga dirinya merasa sedikit ketakutan karena di jalan terlihat sangat begitu sepi, membuat Vania yang teringat itu membuat nafasnya naik turun secara kasar.Vania pun menganggukkan kepalanya, "iya yang." jawabnya sambil mengontrol nafasnya.Mereka berdua pun saling berpelukan.*****Di sisi lain...Shela yang tengah berada di rumahnya tepatnya di kamarnya Dia sedang tidur-tiduran dia sedang memikirkan Bagaimana caranya dia menjadi wanita yang sukses.Dia t
Perlu diakui dia adalah perempuan muda yang memiliki penampilan yang menarik, dibalik penampilan make up nya yang menonjol Dia adalah seorang wanita yang pemilih dalam hal berpakaian.Mungkin sudah bawaannya dia menyukai make up glamour dengan warna lipstik yang sedikit berani.Penampilannya yang begitu membuatnya semakin terkesan sexy,Dan dia pun memutar badannya di depan cermin,Dia sangat mengagumi keindahan tubuhnya. "Cantiknya aku." ujarnya yang memuji dirinya sendiri.Dan dia pun mengibaskan rambut panjangnya,Dan mengangkat rambut panjangnya tangan kanannya sehingga terlihat caruk lehernya, "uhhh lalaaa, menawan sekali." lanjutnya dengan hati yang bahagia.Dan dia pun langsung melangkahkan kakinya menuju almari tempat dia menyimpan tas-tas branded dari mamanya.Itu sudah menjadi keuntungan darinya karena mamanya selalu memberikan barang yang mewah kepada dirinya itu akan menjadi penunjang penampilannya malam ini.Dan dia yang tengah berada di depan lemari dia melihat beberapa
Bu Lita yang mendengar itu dia pun memalingkan wajahnya dan dia pun mendengus dengan kesal, apa yang dikatakan suaminya kepada dirinya itu adalah sebuah penghinaan yang besar baginya, seolah dirinya direndahkan di matanya."Hehh awas kamu." gumamnya di dalam hati yang merasa sedikit benci terhadap suaminya.Dan bu Lita pun yang tengah berdiri dia pun meninggalkan suaminya seorang diri, dia melangkahkan kakinya menuju anak tangga,"Mau kemana kamu?" tanya suaminya.Bu Lita yang mendengar itu dia pun menghentikan langkahnya,Lalu dia membalikkan badannya. " Aku ingin ke kamar, aku capek." jawabnya mentah-mentah.Suaminya yang mendengar itu dia pun langsung menelan ludahnya dan dia pun membulatkan matanya,Dia yang tengah berdiri dia pun tersenyum sinis, "Apa kamu bilang capek, Aku seharian kerja aku juga capek." sanggahnya, dan suaminya pun memutarkan badannya sehingga dia menatap Bu Lita yang berdiri di belakangnya. "Harusnya kamu Jika suami pulang, kamu menyiapkan makan malam." lanj
"Emm maaf pak bisa tolong lepaskan tangan saya?" tanya Sheilla yang memberitahu.Dan sang fotografer yang berdiri di depan Sheilla dia pun mengedipkan matanya seolah dia memberikan sebuah kode untuk Sheilla.Dan dia sedikit memberikan sebuah gerakan kepalanya,Shela yang tengah berdiri melihat itu dia pun sedikit mengagukan kepalanya, Lalu Sheilla mempersilahkan dua laki-laki tersebut untuk duduk di meja tempatnya."Mari silakan duduk." ujarnya.Dan mereka pun duduk dalam satu meja yang berbentuk bulat,Dan Sheilla yang tengah duduk dia pun Melambaikan tangannya."Pelayaaaannn." teriak Sheilla.Dan pelayan pun yang tengah berdiri di sudut ruangan dia pun melangkahkan kakinya mendekati meja tempat Sella duduk, "iya mau pesan apa?" tanyanya.Sheilla menatap laki-laki yang berprofesi sebagai fotografer, dalam tatapan Sheilla seolah ingin memberitahu pesanan apa yang diinginkannya.Dan fotografer tersebut membuka buku menu, lalu dia pun menurunkan bibirnya.Dan laki-laki tersebut yang b
Dan mereka berduaan yang tengah berjalan beriringan berhenti pada sebuah kamar yang bernomor 101,Dan laki-laki yang bernama Pak Hendra tersebut membuka kamarnya,Dia membuka kamar tersebut dengan kartu akses yang berada di tangannya,Dan dia pun membuka gagang pintu kamar hotel tersebut. "Silahkan masuk." ucap laki-laki yang beruban tersebut.Sheilla yang tengah berdiri dia pun menatap laki-laki yang berada di depannya, dia sedikit ragu untuk masuk ke dalam kamar tersebut,"Ayo mari masuk." lanjutnya yang membuyarkan sedikit lamunan dari Sheila.Sheilla pun menatap laki-laki tersebut dan dia mau tidak mau harus masuk ke dalam kamar hotel karena dia ingin mendapatkan pekerjaan yang di idam-idamkan, saat dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar tersebut dia pun terus berpikir positif,Dan dia pun menghela nafas kecilnya, dia yang tengah masuk menatap setiap sudut kamar tersebut yang terlihat sangat begitu rapi, dimana dia saat ini berada di sebuah hotel yang berbintang 5."Oh iy
Dan Hans yang tengah duduk dia pun meraih ponsel yang berada di dekatnya Dia sedang melakukan panggilan telepon dengan Andre untuk menanyakan persiapannya.Dia menempelkan ponselnya ada telinga kanannya, dan tak beberapa lama panggilannya pun akhirnya diangkat oleh Andre." Bagaimana Andre?" tanya Hans dibalik telepon.Andre yang tengah berada di kantor dia pun saat ini sedang sibuk karena harus menyiapkan beberapa hal oleh Vania dan juga Hans dan di samping itu dia akan memberikan sebuah kejutan kepada mereka berdua."Aman bos." jawabnya.Dan Hans pun yang berada di balik telepon dia pun juga merasa sangat siap. " Oh ya nanti kamu suruh orang untuk datang ke restoran tersebut dan tolong abadikan momen tersebut ya, karena nanti akan kita upload di media sosial resmi perusahaan." ucap Hans.Andre pun mengiyakan apa yang diperintah. "Siap bos, aku akan menyuruh beberapa orang untuk segera meluncur ke sana." jawabnya.Dan Hans mematikan panggilan telepon tersebut.Lalu Hans mengatakan po
Setelah sekian lama Vania negosiasi dengan berbagai akun yang telah memberikan komentar jelek atas karya yang dikeluarkan dari perusahaan Hans akhirnya vania menemukan hasil."Bagus sekarang di antara mereka sudah ada yang masuk perangkap ku, hanya tinggal beberapa saja." ucap Vania kepada Hans, lalu Vania pun mengalihkan pandangannya kepada Andre, "nanti aku akan mengabari kamu, kamu harus menyiapkan sedetail mungkin yang aku butuhkan." lanjut Vania.Andre yang mendengar itu dia pun mengganggukan kepalanya, Laki-laki tersebut menaati apa yang diperintahkan oleh bosnya, "oke siap bu, nanti aku akan urus. Kalau begitu aku keluar dulu ya." ucap Andre.Dan Andre pun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Vania dan Hans, dia keluar karena ingin mengurusi beberapa pekerjaan yang sudah menunggu dirinya.Hans dan Vania pun langsung melanjutkan pekerjaannya kembali.*****Di sisi lain rumah tangga dari bu Lita dan papa kandung dari Vania sudah tidak bisa diselamatkan lagi, semakin hari
Dan Andre yang mendengar itu dia pun langsung menganggukkan badannya, "baik bu." jawabnya kepada Vania.Dan Andre pun langsung keluar dari ruangan tersebut, kini tinggal Hans dan Vania yang berada di ruangan tersebut.Hans yang melihat Andre sudah keluar dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya, lalu dia melangkahkan kakinya menuju pintu, dia sedang mengunci pintu tersebut supaya tidak ada orang yang bisa masuk.Membuat Vania yang tengah duduk melihat itu, dia pun langsung mendengus kesal, "gebrakan apa lagi yang dia lakukan?" tanyanya di dalam hati.Dan Hans pun kini melangkahkan kakinya mendekati Vania yang tengah duduk, lalu dia memeluknya dari belakang, laki-laki tersebut langsung mencium tengkuk leher dari Vania.Membuat Vania yang merasakan itu dia merasa kegelian, "ahhh sayang bisa gak jangan seperti ini." ucapannya kepada Hans.Dan Hans yang mendengar itu dia tak menghentikan kegiatannya justru dia melangsungkan kegiatannya secara lebih mendalam lagi. "Emang kenapa say
Sheilla yang mendengar itu dia pun terdiam, dia tak berani mengatakan sepatah kata pun.Membuat mamanya langsung beranjak dan mendekatinya, dia menatap anak kandungnya tersebut yang terlihat memiliki Tatapan yang kosong." Sheilla bicara kamu Sheilla, jawab pertanyaan mama, kenapa kamu tidak ngomong?" Tanyanya yang sedikit memaksa kepada Sheila.Sheila pun menatap mamanya dia menatap mamanya dengan pandangan yang sangat sayu.Lalu dia pun membuang pandangannya.Dia membuang pandangannya keluar arah jendela yang berada di dekatnya.Dan saat Sheilla terdiam membuat papa tirinya itu yang tak lain Papa kandung dari Vania menyela."Aku tahu kenapa kamu tidak mengatakan itu kepadaku, kamu takut kan kehadiran Vania membuat kamu tersaingi?" ucapnya yang sedikit bertanya kepada Sheila.Sheilla yang mendengar itu dia pun menundukkan pandangannya, Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Papanya tersebut ada benarnya juga.Berbeda dengan Sheilla yang menerima dengan apa yang dikatakan oleh papa kandun
Dan saat itu juga amarahnya semakin memuncak laki-laki tersebut langsung melempar benda yang berada di sampingnya dan dia pun langsung mendorong meja yang terbuat dari kaca sehingga meja itu terjatuh dan pecah,Sheilla yang melihat itu dia langsung menutup kedua telinganya, dia merasa sedikit ketakutan melihat papanya yang begitu sangat ganas tersebut, ini adalah kali pertamanya dia melihat papanya yang begitu sangat marah terhadap mamanya,Membuat jantungnya berdetak begitu sangat cepat, dan dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya dia tak menyangka dengan apa yang pernah dilihatnya saat ini.Dan dia pun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya,"Sudah pa, sudah." teriak mamanya yang berusaha menghentikan amarah dari suaminya,Namun suaminya yang dari tadi berusaha sabar kini sudah tidak bisa dihentikan lagi, Membuat bu Lita langsung beranjak dari duduk ya, dan dia pun berusaha untuk meraih tangan dari suaminya tersebut namun saat dia berusaha meraih suaminya tak sengaja suamin
Seperti Sheilla sedang mengalami trauma yang sangat begitu berat di dalam hidupnya, dia pun yang tengah duduk di atas tempat tidur dia masih terus menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.Dia pun memejamkan matanya secara erat-erat, dia kembali mengatur nafasnya supaya emosinya bisa terkontrol,Hari ini di rumahnya terasa sangat begitu sepi karena mama dan Papanya saat ini tidak berada di rumah,Seperti biasa mamanya saat ini pergi bersama teman-temannya, mereka semua lagi sedang hangout bersama,Dan seperti biasanya juga Papanya saat ini sedang bekerja untuk memenuhi kehidupan mereka.Sheilla yang tengah berada di atas tempat tidur dia pun langsung mematikan ponselnya,Dan dia pun meletakkan ponselnya di dalam laci supaya dirinya tak melihat lagi benda tersebut.Saat emosinya sudah mulai bisa terkontrol dia pun merebahkan badannya di atas tempat tidur, lalu dia menyelimuti dirinya sendiri.Tak terasa dia pun memejamkan kedua matanya. Kini dia tengah tertidur dengan pulasnya d
Lalu Hans pun meraihnya, dia menatap layar tersebut yang berisi berbagai banyak komentar,Dan Vania yang melihat itu dia pun mendekatkan tubuhnya dia juga ikut melihat komentar yang berada di laman media sosial."Wahh bagaimana sih ini? ini brand sudah lama berdiri, kenapa masih ada aja produk keluarannya yang berkualitas jelek, nyesel aku selalu beli merek tersebut." tulis akun as**liii."Ya ampun bisa-bisa ada produk yang gak bagus beredar, bahaya ini." tulis fgi****i."Brand ini memiliki barang yang harganya mahal, tapi kenapa seperti ini. Mending gak usah produksi lagi." tulis diii***80.Dan masih banyak lagi komentar miring dari berbagai akun.Ya maklum saja brand milik Hans itu adalah brand yang memiliki harga yang lumayan tinggi dimana brand tersebut adalah brand yang paling laris di negara tersebut mengingat target pasarnya menyerang orang menengah ke atas dan kaum kaula muda yang stylis.Hans dan Vania yang tengah duduk mereka pun saling berpandangan satu sama lain, dalam p
Dan mereka bertiga pun saling menatap bergantian dan mereka menganggukan kepalanya, Dan Vania yang tengah berdiri dia pun menatap Hans, "ya sudah kita kembali lagi, rapat belum kamu tutup." ujarnya.Dan Hans pun membalikkan badannya dan dia ingin kembali lagi ke ruang rapat tersebut namun baru beberapa langkah Andre asistennya memanggil dirinya sehingga langkahnya terhenti."Bos apa kita nanti langsung pulang saja?" tanyanya.Dan Hand pun yang tengah membalikan badan dia pun menganggukan kepalanya, lalu dia pun melanjutkan jalannya kembali.Dia yang melangkahkan kakinya masuk ke dalam rapat tersebut dan diikuti dengan langkah kaki Vania yang berjalan di belakangnya.Mereka pun melanjutkan beberapa meeting terakhir mereka,Dan setelah selesai Hans pun beranjak dari duduknya dia pun memberikan penutupan salam kepada para peserta meeting hadir.Dia pun berdiri sambil menganggukkan badannya. "Terima kasih sudah datang hari ini, mungkin jika saya menjelaskan tadi ada kata-kata saya yang
Di sisi lain saat ini Vania sedang berada di kantor yang berada di cabang, dia saat ini mengadakan rapat penting bersama para jajaran yang berada di bawah perusahaan Hans,Di mana rapat saat ini yaitu sebuah laporan tentang daya tingkat penjualan yang diakumulasikan dalam 6 bulan terakhir ini, gimana ini adalah penjualan produk-produk baru mereka yang mereka rilis untuk supaya perusahaan selalu memiliki performa yang bagus dalam dunia fashion, dimana fashion selalu berubah-ubah seiring waktu.Dan rapat ini juga diadakan dengan beberapa pembacaan agenda yang akan dilakukan untuk tahun depan dimana ada beberapa persyaratan dan aturan terbaru yang akan dikeluarkan perusahaan tersebut kepada para mitranya.Di ruangan yang memiliki luas lumayan besar dan di tengah-tengah ruangan tersebut ada meja yang berukuran persegi panjang dan dikelilingi banyak kursi dan di ruangan tersebut ada sebuah layar yang besar sebagai media untuk mempermudah dalam berkomunikasi dan menjelaskan di hadapan bany