Home / Young Adult / Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas / 95. Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Share

95. Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Author: Kerry Pu
last update Last Updated: 2024-12-20 23:19:29
Dengan kata lain jika Sandra masih bersikeras merendahkan Vella, maka tajamnya peluru itu mungkin akan menyakiti Sandra.

Kecuali Eky, tak ada di ruangan itu yang bisa tersenyum. Adik-adik Samudera jelas sangat hapal bagaimana temperamen Samudera.

Mungkin tidak akan sampai mati, tapi kecacatan sudah pasti jika Sandra tak berhenti.

Evi bergerak cepat meraih tangan Sandra dan berkata, "Sandra, sudah yuk, kita sudah selesai berbelanja, kita harus memilih kuda."

Rasa sakit yang terpancar di mata Sandra jelas tak terkira. Hanya demi seorang gadis yang tidak setara dengan dirinya, laki-laki yang digadang-gadang akan menjadi pendamping hidupnya di masa depan menodongkan pistol padanya.

Sandra melihat ke arah bilik ruang ganti dengan penuh kebencian. Gadis yang ada di dalam sana benar-benar membuatnya sangat muak lantaran bisa menjerat Samudera dengan sedemikan dalam.

Tak lama setelah Sandra berlalu, Vella keluar dari dalam ruang ganti dengan aura dingin dan acuh tak acuh. Tak sadar
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    96. Simbol Bangsawan Negara W

    Vella masih ingin bertanya perihal hubungan Eky dengan mamanya. Namun, seseorang tiba-tiba merengkuh pinggangnya dalam pelukan."Sumpahmu hanya untuk dirimu sendiri, ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan gadisku. Jadi jangan coba-coba menariknya pada pihakmu." Sudah pasti saat berkata wajah Samudera sama sekali tak menunjukkan kebaikan."Cih ...," cela Eky dalam decak kesal.Sementara Vella yang sejak Samudera menariknya dalam pelukan, dia memang menoleh pada laki-laki tampan yang sudah berganti pakaian.Di sela wajah yang selalu tak ramah pada semua orang itu memang mempunyai daya tarik yang membuat gadis mudah khilaf.Vella tersenyum bangga karena pada dasarnya memang hanya dia yang bisa menyentuh dan mendekap Samudera sesuai keinginannya.Vella pun menyandarkan kepalanya tanpa ragu di bahu kokoh milik Samudera. "Kamu jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan dia memilikiku. Aku akan tetap menjadi milikmu selamanya."Samudera menengok ke bawah, dan mendapatkan senyum manis d

    Last Updated : 2024-12-21
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    97. Gila, Kakak Ipar ....

    Buggy car mengantar Samudera kembali ke tempat pelatihan kuda, tapi wajah imut segera menyambutnya dengan kepanikan. Membuatnya ingin bertanya, "Ada apa?" "Jangan salahkan aku. Kakak ipar tidak mau mendengarkanku." Samuel mulai mengadu. Samudera sedikit memicingkan matanya dan kembali bertanya, "Dia kenapa? "Bersiap balapan kuda melawan Sandra." Seketika itu Samudera sudah tidak mempunyai ketenangan. Dia pun mengumpat dan langsung berlari menuju tempat pacuan kuda. Bukan masalah apa-apa. Pertandingan ini jelas tidak sebanding. Samudera sangat tahu jika Sandra sangat mahir mengendarai kuda, sementara Vella adalah gadis yang tumbuh di bawah kemewahan dan perlindungan keluarga yang ketat. Olahraga semacam ini tidak cocok untuknya. Olahraga menembak mungkin cukup tergolong aman untuk seorang pemula, targetnya adalah benda mati. Tapi balapan kuda? Samudera sama sekali tak ingin membayangkan jika Vella sampai jatuh dan mengalami cedera tulang, atau ... ah ... Samudera tak san

    Last Updated : 2024-12-22
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    98. Bedebah, Dia Mencambuk Kakak Ipar!

    Sudut bibir Samudera terangkat. Membicarakan tentang kejutan, gadisnya ini memang memilikinya terlalu banyak, seolah selalu ada rahasia tersembunyi yang belum bisa Samudera pahami. Sandra pun cukup terkejut mengetahui bahwa Vella melaju bersamanya hampir pada saat bersamaan. Di lapangan tembak kemarin Vella adalah seorang pemula, tapi justru bisa mencetak nilai sempurna tanpa melihat ke arah target. Bahkan Vella melakukannya sambil duduk dengan menggunakan satu tangan. Sandra hampir tidak mau mengakui kemampuan Vella yang sangat mahir menggunakan pistol dan peluru asli. Dan sekarang, kemampuan Vella berkuda pun setara dengan dirinya. "Sial!" Sandra mengumpat dan mencambuk kudanya agar berlari kencang. Vella juga memacu kudanya yang berangsur-angsur menghentakkan debu dengan kecepatan setara dengan kuda milik Sandra. Itu membuat Sandra merasakan penghinaan besar di wajahnya. Ia mengacungkan cambuk di tangannya, dan suara pecutan yang sangat keras terdengar. Kuda itu pun meringkik

    Last Updated : 2024-12-23
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    99. Menghancurkan Reputasi

    Vella mengerang kesakitan. Rasa panas dan perih menjalar di bahunya dan membuat wajahnya menjadi pucat dalam sekejap. Tangannya yang memegang kendali semakin mengencang, jari-jarinya pun sangat pucat hingga seolah hampir memperlihatkan tulangnya. Pandangannya menjadi buram seketika, diikuti kedua kaki yang menahan tubuh kuda tersebut sedikit mengendur. Seluruh tubuhnya terguncang beberapa kali dan hampir terjatuh dari atas kuda."Murahan! Kamu ingin merebut Samudera dariku, sekarang cobalah tersenyum padaku!" Saat melihat wajah Vella pucat pasi, wajah penuh amarah Sandra tiba-tiba tertawa.Namun, mendadak wajah pucat Vella memperlihatkan lengkungan seringai. Ia membalas, "Nona Sandra, aku tidak akan melupakan pecutan ini!" "Kalau begitu, coba saja pukul balik!" Sandra mencibir. Vella mengangkat matanya dan melirik Sandra. Meskipun wajahnya pucat, namun seringai di bibirnya justru terlihat jahat dan kejam. Ia berkata, "Untuk sekarang aku tidak akan memukulmu. Aku tidak hanya

    Last Updated : 2024-12-25
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    100. Apakah Itu Samudera?

    Sandra berasal dari keluarga yang sangat bermartabat dan penuh kesopanan dan kelembutan. Tapi seketika citranya hancur digantikan dengan gadis yang sangat kejam dan penuh kecurangan.Tiba-tiba Sandra tertawa tanpa sebab bak orang gila. Dia baru tahu maksud Vella yang mengatakan: 'Untuk sekarang aku tidak akan memukulmu. Aku tidak hanya ingin kamu kalah, tetapi aku ingin kamu benar-benar kalah dan kehilangan wajahmu!'Sandra terus tertawa bak orang gila, ketika menyadari betapa cerdik dan liciknya Vella.Pura-pura menjadi seorang pemula untuk ditindas, membiarkan dia menjadi seorang penjahat dan menganiayanya, tanpa memberikan perlawanan sedikitpun.Dan pada akhirnya menebar senyum kemenangan setelah menghancurkan reputasinya di depan semua orang dan keluarga laki-laki yang ia inginkan.Tawa aneh Sandra seketika terhenti, wajahnya berubah menjadi sangat mengerikan, matanya memerah, dan nyaris keluar, manakala dia menggenggam tanah dan meremasnya dengan kuat."Jangan pikir kamu sudah me

    Last Updated : 2024-12-25
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    101. Bisakah Papa Tidak Menyerah?

    Hari yang seharusnya menjadi kencan manis bagi Rino dan Andin pada akhirnya hanya berujung dengan derai air mata.Dengan kemarahan Andin mengusir Rino dari kediaman Arganta, tidak jadi kencan. Dia juga membanting dan menangis tersedu-sedu di kamarnya.Bukan hanya karena Rino yang tidak setia dan tidak punya pendirian. Tapi lebih kepada Vella yang terlihat luar biasa.Meski Andin melihat sendiri jika Vella telah mendapatkan penganiayaan. Tapi nyatanya kakaknya itu terlihat sangat bahagia dan penuh dengan kemakmuran.Yang terlihat di layar ponsel Rino jelas menunjukkan kemewahan di sekitar Vella.Rasa iri dan sakit hati itu membuat Andin mual dan muntah darah. Dia benar-benar tak rela jika kakaknya lebih bahagia daripada dirinya."Andin tenanglah. Kamu akan menyakiti dirimu sendiri jika seperti ini!" Indina yang baru saja merawat Andin yang muntah-muntah menjadi khawatir."Ma, aku tidak suka. Dia bahagia, dia tersenyum dan menggoda kak Rino. Aku sangat membencinya!" pekik Andin sembari

    Last Updated : 2024-12-25
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    102. Kamu Apakan Dia?

    Pertanyaan Vella seketika membuat semua orang terdiam, sesaat ruangan tersebut menjadi sangat hening dan kaku.Nyonya Baswara yang tadinya begitu bersemangat dan sangat cerah tiba-tiba senyumnya luruh dan menjadi sedikit canggung, dia melihat ke arah Vella kemudian beralih ke arah suaminya.Adik-adik Samudera pun juga begitu. Senyum ceria mereka seketika sirna, mereka tahu ini pilihan sulit untuk tuan Baswara.Tuan Baswara sudah berjuang selama bertahun-tahun untuk membuat Baswara Group menjadi tak tertandingi dan tak bisa diremehkan di kancah global.Permintaan Vella ini sebenarnya terdengar sangat egois, seperti sedang menyuruh tuan Baswara untuk melepaskan perusahaan besar tersebut agar dia tetap bersama Samudera.Sementara Samudera yang sebenarnya sudah tiba di balik pintu hanya bisa terdiam mendengar permintaan gadisnya.Matanya yang jernih dan tenang sedikit meredup. Samudera juga menunggu apa jawaban papanya untuk memenuhi permintaan Vella.Perusahaan dan kebahagiaan putranya s

    Last Updated : 2024-12-26
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    103. Ada Apa, Hmm?

    Saat itu juga ketiga adik Samudera saling berpandangan kemudian bergidik ngeri. Mereka langsung teringat kejadian tiga tahun yang lalu ketika empat geng motor mengejek Samuel. Keesokan harinya mereka langsung ditemukan di bawah jurang dalam keadaan tak bernyawa. Lantas bagaimana dengan Sandra saat ini? Bukankah dia baru saja menganiaya kesayangan Samudera? Tiga bocah itu hampir tak bisa bernapas melihat ketegangan antara kakek dan kakak mereka. Sementara Vella yang tidak tahu apa-apa, mulai memandang Samudera yang tampak tidak peduli, dan malah mendorongnya masuk ke dalam mobil dengan pelan dan penuh kasih. "Kamu melakukan sesuatu pada Sandra?" tanya Vella sembari masuk ke dalam mobil lantaran didesak Samudera. Samudera tidak menjawab, dan menutup pintu mobil. "Samudera, jika kamu tidak mengembalikan Sandra saat ini. Seseorang juga harus bertanggung jawab atas hilangnya Sandra!" Suara berat kakek Baswara kembali menggema membuat Samudera menghentikan langkah. Lantas mengangkat

    Last Updated : 2024-12-27

Latest chapter

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    145. Kapan Mama Pulang?

    Di vila pinggir danau Vella tak begitu memedulikan kegaduhan di dunia maya, lagipula Samudera sudah mengurusnya, memikirkan hal yang tidak penting seperti itu hanya membuat suasana hatinya semakin buruk.Otaknya masih memikirkan bahwa ia belum mendapatkan menstruasi bulan ini, hatinya terus menerus bergemuruh karena kecemasan berlebihan.Vella terdiam menatap layar laptopnya yang masih menyala di atas meja belajar. Ia sedang membaca artikel tentang gejala awal kehamilan.Bibir Vella menipis, ada kerutan di dahinya ketika ia sama sekali tak merasakan gejala seperti mual, muntah, lemas, dan juga pusing. Bahkan ia bisa makan dengan lahap hari ini."Mungkin aku hanya terlalu khawatir," gumam Vella pelan."Apa yang kamu khawatirkan?"Seketika Vella melonjak terkejut dan langsung menutup laptopnya."Sammy, bisa gak sih jangan muncul secara mendadak begitu!" kesal Vella sambil memukul pelan lengan Samudera. Suaranya pun agak me

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    144. Kamu yang Memaksaku, Vella

    Tawa Sandra membahana memikirkan Vella yang terpuruk karena berusaha mendekati keluarga Baswara.Tapi kemudian muncul video pacuan kuda yang memperlihatkan Sandra memecut Vella dengan cabuk di kota barat demi memenangkan pertandingan untuk membuktikan ia lebih unggul daripada Vella.Seketika itu juga keburukan Sandra terkuak di depan publik bahwa temperamennya tak layak untuk disebut sebagai manusia.[Astaga … ternyata Sandra mengerikan sekali ya.][Gila! Kalau aku jadi Samudera, aku juga tidak akan mau dijodohkan dengan gadis yang mengerikan seperti itu.][Sudah baguslah jika menolak perjodohan itu. Meski sekaya apapun, jika temperamennya seperti itu, lengah dikit nyawa taruhannya.][Bisa-bisanya keluarga Baswara memaksa Samudera bertunangan dengan gadis semacam itu. Apakah mereka tidak takut putra mereka menjadi korban?][Itu pasti berdasarkan hubungan bisnis. Jika Samudera bersama Sandra tentu saja perusahaan Kuswara

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    143. Tunggu Saat Samudera Kembali ke Sampingku

    Senyum Samudera menyambut ketika Vella membuka pintu kamar. Tapi Vella tak mempunyai hasrat untuk membalasnya. Samudera juga baru saja membaca berita terpanas siang ini, membuatnya merasa tahu apa yang merusak suasana hati gadisnya. Padahal saat ini Vella sedang memikirkan tentang datang bulan yang baru saja dibicarakan Sabrina. Samudera segera mengambil ponsel dan beranjak dari tempat duduk untuk mendekati Vella yang meletakkan ransel di meja belajar dengan lesu. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Vella terkejut dengan ciuman mendadak Samudera di pipi sembari mengambil foto selfie. Masih tersenyum, Samudera meraih jemari Vella yang mengenakan cincin pernikahan kemudian kembali mengambil gambar dan berkata, "Aku bosan menjadi simpanan, saatnya memberitahukan pada dunia siapa gadisku sebenarnya." Saat Vella masih merenung, Samudera sudah mengunggah foto yang barusan ia ambil di akun pribadinya.

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    142. Kapan Terakhir Kali Aku Mendapatkannya?

    Sandra yang belum mengetahui tentang pernikahan tersembunyi antara Vella dan Samudera, merasa sangat iri dan jengkel secara bersamaan.Sebagai nona muda Kuswara, Sandra masih merasa lebih baik dari pada Vella dalam segi apapun.Lagipula kecacatan di tangannya juga tidak permanen, ia yakin masih bisa pulih dengan pengobatan intens."Kakek, ini bagaimana? Lihatlah mereka semua pergi, tolong cegah mereka, Kek. Aku tidak mau memecah belah keluarga Baswara. Aku hanya ingin Samudera." Sandra menunjukkan kepedulian palsu, padahal hatinya sangat bangga ketika kata-kata tuan dan nyonya rumah tidak berarti apa-apa dibanding dengannya.Kakek Baswara sendiri juga merasa getir melihat anak dan cucunya meninggalkannya seperti ini. Bahkan Samuel si bocah imut itu juga sudah tak terlihat di kediaman Baswara sejak Sandra tiba.Tapi ia sudah berjanji akan memberi Sandra kedudukan di keluarga Baswara, menjilat ludahnya sendiri hanya akan membuatnya kehilangan muka.Kakek Baswara mulai menarik napas bera

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    141. Gadis Tak Tahu Malu

    Sepertinya Vita tidak cukup tertarik untuk membahas tentang Samudera, itu hanya membuat putrinya semakin mengingat bandit kecil itu saja.Hari ini Vita sudah cukup bersyukur melihat semangat Vella kembali hadir. Menyinggung tentang bandit kecil adalah sebuah kecelakaan lidah.Vita meluruskan wajah dan kembali bersikap acuh tak acuh. "Mama tidak ingin membahasnya lagi, itu tidak ada kaitannya denganmu. Yang paling penting kamu belajar dengan giat sampai ujian akhir selesai."Vella mendengkus dingin, ia pikir mamanya hanya ingin lempar batu dan sembunyi tangan setelah ketahuan merahasiakan sesuatu darinya."Bagaimana bisa tak ada kaitannya denganku? Pada kenyataannya dia adalah suamiku. Mama tidak perlu melimpahkan semua kesalahan padanya untuk menutupi keburukan Mama." Vella tak ingin berbasa-basi dia melontarkan apapun yang ada di pikirannya.Vita pun menelan saliva dengan berat, sekali lagi ia menyesali kedekatan Vella dengan bandit kecil itu.Vita sangat tahu bagaimana mengerikan Sa

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    140. Maksud Mama?

    'Tidak cukup tenaga' kata itu terdengar sangat ironi ketika apa yang terjadi setelahnya bukanlah kegiatan seorang pasien lemah.Mendung, badai, dan hujan lebat bergelut di ruangan feminim milik Vella. Menerbangkan helaian pakaian di udara yang kemudian jatuh tak berdaya.Melelahkan penghuni di ranjang princess warna merah muda yang kemudian mengundang Vella mencibir di pagi harinya."Tidak cukup tenaga apa? Kamu ini pasien apa bandit sialan?" rutuk Vella sembari membuka plester perban di dada dan pinggang Samudera yang kembali berdarah akibat gerakan yang tidak terkendali tadi malam.Sementara yang dirawat saat ini terus bergeming sembari memejamkan mata, ia sama sekali tak berniat untuk bangun atau menimpali ucapan Vella.Vella juga tidak ingin memaksa, saat ini Samudera memang seharusnya banyak beristirahat. Jadi usai membubuhkan obat dan membalut lukanya dengan plester perban yang baru, Vella kembali menarik selimut dan membiarkan laki-laki itu kembali tidur dengan nyaman.Lantas

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    139. Tak Cukup Tenaga untuk Melawan

    Di atas bukit, sebuah vila megah memancarkan cahaya terang yang gemerlap dari kejauhan. Seorang gadis tampak duduk termenung di depan dinding kaca menatap kegelapan danau di bawah sana. Samar-samar matanya menangkap pergerakan daun willow di seberang, mengingatkannya pada wajah tampan yang rambutnya bergerak-gerak karena tiupan angin saat tubuhnya bersandar di pagar pengaman pinggir jalan. Itu memang tempat yang asik untuk melepas penat, kala jenuh dengan suasana apartemen dan hinggar binggar kota. Vella dan Samudera sering kali mengunjunginya sembari meniup botol dan menekan piano digital dari ponsel. Sangat tenang dan indah, menciptakan lengkungan senyum di bibir Vella yang bernostalgia, namun itu tak bertahan lama manakala ketenangan itu berubah menjadi kesunyian saat ingat dua hari ini Vella tak tahu bagaimana kabar Samudera. Sekelebat matanya melihat Sian Roster miliknya melintas pada jalanan dan berhenti di depan gerbang untuk menjalani pemeriksaan. Vella mengembuskan napas

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    138. Tidak Yakin Terus Tinggal Meski Dipaksa

    Dokter tampak terkejut mendengar bentakan Samudera, begitu pula dengan Samuel dan Sandra. Mereka terbengong sesaat melihat penolakan Samudera terhadap perawatan dokter.Tapi beberapa saat kemudian Sandra kembali bersuara. "Sam, biarkan dokter memeriksa keadaanmu kamu baru sadar setelah dua hari tak sadarkan diri.""Siapa yang menyuruhmu berbicara? Aku sudah menyuruhmu pergi, apa kamu benar-benar gadis tak tahu malu?" Samudera selalu bisa menyakiti Sandra dengan kata-kata hingga membuat gadis itu terhina dan berharap secara bersamaan."Aku … aku hanya ingin bersamamu, Sam," ucap Sandra berharap Samudera memberinya sedikit hati untuk tetap tinggal."Belum cukup jera ternyata, apa rasa sakit itu belum cukup untuk untuk menghentikanmu?" Pertanyaan Samudera langsung membuat Sandra merinding dan memegangi tangan kanannya yang tak bergerak.Di kota barat beberapa bulan yang lalu, rasa sakit benar-benar Sandra terima akibat mencambuk Vella di pacuan kuda.Tangannya dicambuk berkali-kali oleh

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    137. Keluar!

    Cahaya malam membias dari lampu neon di bawah plafon rumah sakit yang putih bersih. Kelopak mata Samudera bergerak lemah sembari menyesuaikan retina setelah terlelap dengan waktu yang lama."Vella …," gumamnya pelan nyaris tak terdengar.Namun, sedikit pergerakannya mengundang gadis cantik yang sejak kemarin pulang pergi untuk melihat keadaannya.Tubuh kecilnya melonjak berdiri dan berjalan cepat menuju ke arah Samudera, dan berkata, "Sam, kamu sudah sadar. Aku senang sekali."Suara yang tidak diharapkan mengembalikan kesadaran Samudera seutuhnya. Alisnya menaut rapat ketika mata kelam yang jernih terbuka sempurna.Tangannya yang diinfus bergerak cepat meraih leher Sandra dan bertanya, "Kenapa kamu?"Keterkejutan sudah pasti dirasakan Sandra, rasa sakit juga ia rasakan di lehernya. Namun, yang lebih menyakitinya sebenarnya pertanyaan Samudera."Aku adalah jodoh masa depanmu, aku di sini hanya untukmu, Sam …." Sandra membuka suara dengan susah payah. Batinnya sangat kesal, setelah kema

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status