Share

91. Kamu Tidak Akan Mengerti

Penulis: Kerry Pu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-17 21:22:38

"Sandra!"

Kecuali Evi dan kakek Baswara, tidak ada yang peduli dengan Sandra. Dua orang itu segera memeriksa keadaan gadis yang ambruk di rerumputan.

Sementara yang lain masih tertawa terbahak-bahak, mengingat bagaimana Sandra menjerit tidak karuan sembari melindungi kepalanya ketika di tangan ada senjata untuk melindungi diri.

Masih meragukan Vella yang hanya bisa membawa beban untuk Samudera, jelas itu sangat lucu.

Sejak Vella menembak dua musuh yang hendak menyakiti kakek Baswara, itu saja sudah membuat semua orang tahu jika Vella adalah pemenangnya.

Menembak target hidup jelas lebih sulit dari pada papan bundar yang jelas hanya benda mati. Tapi nyatanya Vella bisa melakukan itu dengan sempurna.

Kecepatan tangan dan keefektifan membidik target sudah Vella tunjukkan dengan gamblang di depan semua orang.

Meragukannya? Cih ....

Tidak ingin melihat drama lagi, anak-anak beranjak pergi dari arena olahraga tembak.

"Vella, sini ikut mama," panggil nyonya Baswara.

Vella pun menurut dan lan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    1. Fitnah dan Pengkhianatan

    "Dasar, cewek bispak!" Kata rendahan itu menggebrak dan menyakiti pendengaran Vella saat ini. Dia menatap nanar cowok ganteng berwajah suram yang kini tengah berdiri di depannya. "Rino, apakah kamu tidak bisa mempercayaiku? Aku benar-benar tidak merayu juri itu, aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi, dia masuk ke ruanganku begitu saja tanpa bisa aku cegah." Untuk kesekian kalinya Vella mencoba menjelaskan pada Rino, tapi kini suaranya tak seantusias sebelumnya, binar wajah Rino yang sangat terluka seakan melumpuhkan kekuatan Vella. "Aku ingin mempercayaimu, Vel. Tapi bukti menunjukan bahwa kamu ...." Rino tak sanggup melanjutkan kalimatnya kala melihat pakaian Vella yang terkoyak dan sudah tidak karuan rupa bentuknya. Vella pun lemas, tangan yang tadinya memegang lengan sang kekasih jatuh tak bertenaga layaknya kehilangan nyawa setelah menangkap kekecewaan di wajah Rino. Sepertinya kepercayaan itu benar-benar sudah hilang dari kekasihnya. Vella mulai putus asa. Pendengaran V

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    2. Kita Putus

    "Vella, jangan takut. Kamu adalah anak yang kuat. Kamu pasti bisa melewati segalanya. Mama sangat percaya, suatu saat kamu akan bersinar layaknya mutiara di tengah samudera." Kata yang diucapkan mendiang mamanya masih terngiang di benak Vella, gadis tersebut tak bisa menahan tangis pilu di depan gundukan tanah basah yang bertabur bunga. Setelah mendapatkan penghianatan kini Vella juga harus menelan pil pahit bahwa ibu kandungnya telah meninggal. Saat itu rintik hujan turun, seorang wanita berpayung hitam menunduk dan mulai membujuk. "Vella, ayo kita pulang, Nak. Mamamu pasti akan sedih jika kamu terus seperti ini." Dia adalah Indina, ibu tiri Vella. Sikapnya lembut dan penuh kasih, hingga Vella tak dapat menolak kebaikannya Mobil sedan berwarna hitam menembus kabut putih, di bawah guyuran air hujan yang semakin deras. Suasana berkabung masih terasa kental, kala tiba di kediaman Arganta. Vella berbaring menyamping dengan sudut mata mengalirkan cairan bening yang menembus bantal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    3. Terjebak pada Hubungan Rusak

    Teng! Teng! Teng! Lonceng berbunyi, setelah dua jam mata pelajaran berlalu. Semua anak sudah pasti bersiap menuju kantin. Begitu juga dengan Vella, setelah memasukan bukunya ke dalam tas dia juga segera beranjak dari tempat duduk. Namun, saat dia ingin melangkah Rino terlihat menghadang di depannya. "Kita harus bicara," ucap Rino datar. Dengan raut wajah datar dan dingin Vella pun menyambut. "Katakan." Rino menghela napas sejenak sebelum berucap, "Kamu tidak perlu seperti ini, Vel. Kamu tidak perlu rendah diri karena kejadian yang menimpamu seminggu yang lalu. Oke, aku minta maaf, karena saat itu aku kecewa padamu, aku syok melihatmu dalam dekapan laki-laki itu. Tapi sekarang aku tahu, kamu tidak akan pernah mengkhianatiku." Senyum penuh ironi hinggap di sudut bibir Vella. "Rendah diri? Cih!" Mendengar ucapan Vella yang terdengar sarkas, alis Rino pun mengernyit. "Vella, aku benar-benar minta maaf." Perlahan kelopak mata Vella terangkat ketika menatap Rino. Manik hita

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    4. Tak Ingin Melepaskan

    Vella yang melihat tatapan aneh dari Samuel menjadi sedikit tak enak hati. Kemudian menyumpit dinsum lagi, dan mengulurkan pada Samuel. "Mau?" tanyanya. Seketika senyum Samuel mengembang. Dia segera membuka mulut untuk menyambut suapan dari Vella. Tapi mulutnya bagai menangkap angin, ketika Samudera dengan cepat memegang tangan Vella dan mengarahkan dinsum tersebut ke mulutnya. "Kak, Sam. Itu milikku!" pekik Samuel kesal, karena dimsum tersebut sudah masuk ke mulut kakaknya. Samudera hanya bergeming, dia sama sekali tak menanggapi kekesalan adiknya. Sementara Vella semakin terbengong, tidak tahu apa yang harus dilakukan melihat tangannya dipegang Samudera. Sedangkan Samuel saat ini mulai menggerutu dalam hati. 'Benar 'kan? Aku bilang juga apa? Kakakku itu sangat pelit, bagaimana dia bisa berbagi makanan dengan seorang gadis? Ini sangat mencurigakan!' "Sejak kapan kalian berpacaran?" Tiba-tiba Samuel menyeletuk membuat Vella tersedak. "Uhuk! Aku ... kami tidak ...." "Mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    5. Ternyata Kamu

    Di dalam mobil Rino. Suasana terlihat kaku lantaran tak ada percakapan. Vella sama sekali tak menunjukan senyuman, dia juga tampak enggan menatap Rino.Rino sendiri sangat canggung, meski sejak kecil mereka tumbuh bersama, sampai orang tua mereka menjodohkan.Namun, tak ada hal lebih yang mereka lakukan selain bergandengan tangan.Vella juga terlihat sangat disiplin, hingga Rino tak berani bertindak sembarangan."Maaf." Akhirnya Rino membuka percakapan.Tak ada tanggapan dari Vella, dia masih bersikap tenang tanpa menunjukkan emosi."Maaf, aku memang salah, Vel. Tapi sungguh, dalam lubuk hatiku yang paling dalam hanya ada kamu di hatiku. Semua itu bukan keinginanku, itu murni inisiatif adikmu sendiri." Rino mencoba menjelaskan."Kamu tidak menolak, apa kamu sangat menikmatinya?" Pertanyaan Vella seperti serpihan es tajam yang menusuk jantung hati Rino.Rino menatap Vella lekat, gadis tersebut masih enggan melihatnya, bahkan ekspresinya masih sama, tanpa emosi.Rino mengembuskan napas

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    6. Halus dan Polos, tapi Menikam

    "Vella, kenapa kamu terdiam? Cepat telepon Edgar," sentak nenek Lola mengejutkan Vella. Kilat mata Vella menatap nenek Lola sekilas. Dengan tenang dia menurunkan gagang telepon dan meletakan pada tempatnya perlahan. Lantas menjawab, "Iya, Nek." Kemudian Vella mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Edgar sesuai titah nenek Lola. Kembali Vella berjalan dengan tenang untuk menaiki tangga, dan wajahnya mendongak ketika mendengar suara lembut Indina. "Vella, kamu sudah pulang, Nak?" Seketika mata Vella memicing tajam, sungguh memuakkan dua wajah yang berbeda ini. 'Menyedihkan sekali ternyata selama ini aku tertipu,' batin Vella kesal bercampur kemarahan, namun raut wajahnya masih terlihat tenang. Indina terlihat mendekat dan menyentuh pipi Vella dengan lembut. Senyumnya merekah indah dan terlihat sangat manis, sikap ini sangat berbanding terbalik dengan apa yang apa Vella dengar di balik telepon sebelumnya. Kerutan di alis Vella memudar, wajahnya menjadi datar dan dingin, kala dia b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    7. Apa Papa Percaya?

    Tangis Andin menggema dengan sangat memilukan, diikuti Vella yang memiringkan wajah ke arah pintu. Vella tersenyum simpul. Kini dia tahu penyebab terjatuhnya Andin secara mendadak.Ternyata adiknya yang penuh muslihat sudah menangkap kedatangan papa mereka hingga gadis busuk itu bertindak rendahan untuk menjatuhkannya.Edgar mendekat ke arah Andin dan membantunya berdiri. "Apa yang terjadi? Seharusnya kamu tidak melakukan ini pada adikmu?"Dengan santainya Vella kembali duduk di tempat tidur, dan bertanya, "Memang apa yang aku lakukan?""Vella ...." Edgar sungguh tak mengerti dengan sikap dingin putri sulungnya ini."Lain kali papa harus memasang CCTV di setiap ruangan, agar papa tahu apa yang dilakukan adik kesayanganku ini," ucap Vella tenang, dia sangat yakin meskipun dia mengatakan yang sebenarnya, Edgar tidak akan percaya melihat Andin yang sangat teraniaya seperti itu.Adiknya ini benar-benar sangat hebat, menuntun orang untuk melindunginya meski sebenarnya dia bukan korban.Si

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    8. Aku Tidak Suka Orangnya

    Pagi kembali menyingsing. Dua gadis cantik berseragam SMA tengah menuruni tangga menuju ke ruang makan di mana kedua orang tua dan nenek mereka sudah duduk dengan tenang di sana."Pagi semuanya ...," sapa Andin dengan ceria seperti biasanya.Sementara Vella hanya menarik kursi dengan tenang dan duduk di sebelah nenek Lola."Bagaimana malammu?" tanya nenek Lola sembari menyentuh tangan Vella.Vella tersenyum tipis dan menjawab, "Indah."Nenek Lola tergelak ringan mendengar jawaban singkat dari cucu sulungnya yang selalu irit kata."Nenek, kamu tidak ingin menyapaku juga?" Andin terlihat merajuk dengan suara manjanya.Nenek Lola kembali tergelak. "Tentu saja nenek akan menyapa. Tapi melihat wajahmu yang ceria ini tentu saja nenek tahu tadi malam kamu mimpi indah.""Nenek benar," jawab Andin cepat dan tersenyum lebar sembari membalik piringnya.Indina juga tergelak ringan mendapati keceriaan pagi ini. Setelah menyajikan menu makanan di piring Andin, Indina berkata lembut sembari menyendo

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02

Bab terbaru

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    91. Kamu Tidak Akan Mengerti

    "Sandra!"Kecuali Evi dan kakek Baswara, tidak ada yang peduli dengan Sandra. Dua orang itu segera memeriksa keadaan gadis yang ambruk di rerumputan.Sementara yang lain masih tertawa terbahak-bahak, mengingat bagaimana Sandra menjerit tidak karuan sembari melindungi kepalanya ketika di tangan ada senjata untuk melindungi diri.Masih meragukan Vella yang hanya bisa membawa beban untuk Samudera, jelas itu sangat lucu.Sejak Vella menembak dua musuh yang hendak menyakiti kakek Baswara, itu saja sudah membuat semua orang tahu jika Vella adalah pemenangnya.Menembak target hidup jelas lebih sulit dari pada papan bundar yang jelas hanya benda mati. Tapi nyatanya Vella bisa melakukan itu dengan sempurna.Kecepatan tangan dan keefektifan membidik target sudah Vella tunjukkan dengan gamblang di depan semua orang.Meragukannya? Cih ....Tidak ingin melihat drama lagi, anak-anak beranjak pergi dari arena olahraga tembak."Vella, sini ikut mama," panggil nyonya Baswara.Vella pun menurut dan lan

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    90. Otak Kosong

    Suara tembakan masih menggema dengan sangat berisik. Virgon melempar senjata api ke arah Samudera, dan laki-laki itu mulai menembaki lawan untuk mengamankan gadisnya.Sofa single tempatnya berlindung terlalu kecil untuk menampung dua orang. Vella tidak akan aman jika terus dekat dengannya."Mumu, jaga kakak iparmu!" teriak Samudera sambil mendorong Vella ke sofa besar yang saat ini sedang digunakan adik-adiknya untuk berlindung.Tanpa berkata Samuel menarik Vella dengan cepat untuk berlindung di sampingnya.Di tempat lain Sandra masih menjerit-jerit ketakutan meski sudah ditarik Zio ke tempat yang aman.Penyerangan mendadak ini memang membuat para wanita ketakutan. Evi dan Sabrina terus menutup telinga sembari berlinang air mata meski tak seberisik Sandra.Di sisi lain kakek Baswara juga bersembunyi di belakang sofa tanpa ada orang yang mengawalnya. Sementara musuh sudah semakin mendekat.Vella memperhatikan Samudera, Virgon, dan Eky sibuk berbaku tembak untuk melumpuhkan lawan.Pasuk

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    89. Ada Orang yang Sebodoh Dia?

    Vella menarik napas dalam sembari sedikit mengangkat dagu, dia baru sadar ada gadis licik yang mirip dengan adik tirinya di sini.Dengan mengatakan bahwa Vella telah menantangnya berarti memaksa Vella untuk tetap tinggal. Jika dia pergi tentu saja Vella akan dianggap sebagai pengecut rendahan yang tak punya kualifikasi."Ah!"Vella terkejut manakala mendengar Sandra memekik kesakitan."Samudera! Berani sekali kamu memperlakukan Sandra seperti itu!" Suara kakek Baswara menghardik garang dari kejauhan, namun tak membuat Samudera mengurangi kadar kekejaman dari gestur tubuhnya.Sandra menegakkan wajah seraya memegangi pipi yang baru saja dihantam oleh Samudera."Sam, kenapa kamu memperlakukan ini padaku? Apa salahku?" Sandra yang sangat teraniaya mencoba meminta penjelasan."Apa kualifikasimu untuk bisa menindas gadisku? Mengatur siapa yang berhak berada di sisiku, kamu sama sekali tak pantas," timpal Samudera dengan suara rendah yang sangat dingin."Aku ... aku ... hanya ...." Sandra ge

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    88. Fokuslah

    Kakek Baswara mulai menggertakkan gigi. Ternyata Vella tak sesederhana yang dia kira. Bahkan dia berani mengucapkan kalimat bernada ancaman kepadanya.Kakek Baswara pikir, bisa menguasai cucu sulungnya telah membuat Vella menjadi sangat sombong untuk berbicara dengannya.Arah pandang kakek Baswara beralih pada Samudera. Dan berkata, "Samudera, apa penglihatanmu sangat buruk hingga memilih gadis macam ini?""Kakek sedang mengutukku atau diri Kakek sendiri?" tanya Samudera setenang laut yang tak bergolak."Tentu saja kamu! Dibesarkan dengan susah payah malah hanya memilih putri pengusaha air mineral. Lain kali jangan membawa orang luar di acara keluarga kita. Kakek tidak mengizinkan!"Samudera sedikit mendesah dan menjawab, "Sepertinya kakek kebanyak makan pantat ayam akhir-akhir ini, hingga mulai sedikit pikun. Dua gadis di samping Kakek itu siapa?""Pfff ...." Nyonya Baswara sungguh tak bisa menahan tawa yang hampir meledak mendengar kata sederhana Samudera. Bukan apa-apa, sebenarnya

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    87. Yakin Tidak Jadi Musuh Dalam Keluarga?

    Meski Samudera tak menginginkannya, pada akhirnya Eky tetap terseret arus. Dia masih yakin bisa melindungi gadisnya sendiri tanpa melibatkan orang lain, tapi Vella berkata 'iya' mana mungkin dia bisa menolak? Meski pada akhirnya di sepanjang perjalanan wajah Samudera terus diselimuti mendung hitam.Vella benar-benar tak tahan melihat makhluk kaku di sampingnya."Sam, bisakah kamu berhenti menunjukkan wajah buruk itu di depanku? Kamu ingin mengajakku bersenang-senang atau sedang menghukumku?""Dia memberimu bunga," jawab Samudera datar tanpa menoleh ke arah Vella, dan sudah pasti lengkap dengan wajah muramnya."Sam, itu hanya bunga. Kenapa kamu mempermasalahkannya?" kesal Vella, nada datar yang diucapkan Samudera itu benar-benar sangat menjengkelkan."Kamu menerima bunganya." Lagi Samudera berkata tanpa nada."Tapi aku juga sudah membuangnya 'kan? Lagi pula aku juga memilihmu. Kita sudah menikah sekarang.""Aku belum pernah memberimu bunga.""Ya sudah, nanti belikan aku bunga.""Dia ya

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    86. Kenapa Vella Sangat Diincar?

    "Sam ...."Vella memegang tangan Samudera yang hendak pergi."Tunggulah di sini," ucap Samudera datar berusaha melepas tangan Vella."Tuan, mereka hanya ingin bertemu dengan nyonya."Mata Vella berputar tajam mendengar keterangan Virgon. Jika ini berhubungan dengannya. Tidak mungkin dia hanya berdiam diri."Maka sertai aku menemui mereka." Tak menunggu pendapat Samudera, Vella mendahului Virgon keluar dari ruangan tersebut.Samudera tak lantas berdiam diri melihat Vella yang sudah mengambil keputusan, mencegahnya hanya akan membuat keributan.Di bawah, sekelompok orang berpakaian hitam dengan persenjataan lengkap mengepung Vella dan Samudera yang baru saja tiba.Sebelumnya Vella tidak pernah melihat orang-orang ini. Tapi dengan melihat mereka, Vella mulai sadar, Samudera bukan hanya seorang musisi dan pengusaha muda. Kemungkinan besar Samudera memang mempunyai pekerjaan tersembunyi yang tidak dapat dia bayangkan.Dada Vella berdebar, bertanya-tanya, suami seperti apa yang telah dia ni

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    85. Tuan, Kita Diserang

    Samudera sudah mencari tahu latar belakang Vella secara detail. Ayah Vella adalah pengusaha air mineral sementara ibunya adalah pengusaha fashion. Dengan usaha yang bersih seharusnya mereka sama sekali tidak terlibat dengan dunia gelap.Tapi kenapa ada dua kubu gangster yang sedang mencari keberadaan Vella? Sementara kehidupan Vella sendiri terlihat sangat lurus dan tidak neko-neko.Vella sangat polos untuk berhubungan dengan golongan gelap.Kecurigaan terarah pada ibu tiri Vella. Tapi setelah menggali lebih dalam wanita itu bukanlah siapa-siapa. Dia hanya penjahat kelas teri pada tingkatnya.Diam-diam Samudera memperkuat penjagaan di sekitar apartemen Permata Hijau. Meski keamanan di wilayah itu sulit ditembus, tapi Samudera sama sekali tak ingin kecolongan.Keesokan harinya cuaca kota Zaden sangat cerah, hanya wajah Samudera yang mendung saat Virgon menyerahkan paket barang yang baru datang."Lain kali jika belanja online, beli makanan yang sehat," tukas Samudera, tapi malah membua

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    84. Siapa Vella Sebenarnya?

    "Kakak ipar kamu harus ikut, pemandangan di kota barat sangat bagus, kamu pasti senang berada di sana." Zoya yang tadinya murung kini wajahnya sudah sedikit membaik.Vella menatap Zoya sekilas, dia pikir dia belum siap untuk hadir di acara keluarga Baswara.Saat bertemu dengan papanya Samudera, dia harus menghabiskan banyak tenaga lantaran makan semeja dengan aura yang sangat kaku.Bagaimana dengan kakeknya? Kecuali mama mertua dan adik-adiknya, sepertinya keluarga ini mempunyai temperamen yang tidak ramah.Vella hanya takut tidak bisa bersikap jika berhadapan dengan keluarga besar Samudera."Aku tidak ikut, kalian berangkat saja. Lagi pula, aku ada beberapa syuting iklan dan juga harus mempersiapkan diri di acara Paris fashion week."Seketika raut wajah Samudera masam mendengar penolakan Vella. "Kamu masih merasa bukan bagian Samudera?""Bukan, begitu Sam ... hanya saja ini adalah acara keluargamu. Aku tidak ingin merecokinya, bersenang-senanglah dengan mereka.""Lalu siapa keluargam

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    83. Kakek Datang Berkunjung

    Sedikit canggung, tapi tidak mungkin membiarkan keheningan ini terus berlanjut. Perlahan Vella mendekati Samudera dengan senyum tipis yang sedikit berat."Sam ...," panggil Vella setelah tangannya melingkar di pinggang Samudera.Samudera tidak menjawab, ekspresinya masih sangat datar, tapi tak mampu mencegah kilat matanya menurun melihat paras cantik yang tengah mendongak menatapnya.Tidak bergerak untuk membalas pelukan Vella, terus membiarkan gadis itu merengkuhnya secara sepihak. Seakan meminta penjelasan, kenapa membawa kegaduhan ini pulang ke rumah setelah dua minggu sibuk dan nyaris tak pernah bertemu?"Maaf ya, Zoya sangat sedih karena putus dengan pacarnya, aku tidak tega membiarkannya di bawah sendirian jadi aku mengajaknya ke sini." Vella mulai menjelaskan, tapi sepertinya tidak memperbaiki wajah suram Samudera."Sam ... jangan marah ya ...," bujuk Vella berharap Samudera mau membuka mulut untuk bersuara.Tapi laki-laki itu terus bergeming sembari menatapnya datar, membuat

DMCA.com Protection Status