Kompetisi menyanyi kian menuju ke arah final. Sudah banyak peserta yang tereliminasi.
Namun, Vella masih bertahan begitu juga dengan Andin.Andin cukup geram dengan pertempuran ini. Dari waktu ke waktu Vella terus mengalami peningkatan, pendukungnya juga semakin banyak, dan kepopulerannya makin tersebar ke tanah air.Meskipun penilaian kompetisi sepenuhnya berada di tangan juri, tapi Andin cukup was-was, takut dikalahkan Vella dalam kompetisi menyanyi ini.Terlebih keinginan tak terpuji yang selalu menguasai benak Andin. Vella menjadi terkenal, itu sudah seperti tusukan duri bagi ketenangannya.Bagaimanapun caranya Andin berusaha mematahkan semangat Vella.Andin cukup tahu meski pendukungnya banyak, tapi sebenarnya dia sendirian. Tak ada orang terdekat yang menyertainya acap kali dia melakukan kompetisi.Sementara Andin, selalu ditemani Edgar, Indina, Rino, dan Feli yang selalu bersorak dan mengangkat papan namannya ting"Tetaplah tenang dan jangan menoleh ke belakang."Seketika Samudera menaikan alisnya setelah mendengar ucapan Vella.Tidak jauh dari mereka berdiri, Andin dan Feli tengah menatap Vella dengan penuh selidik.Saat ini mereka sedang membeli jajanan street food di seberang jalan."Iblis Kabut Suram sedang bersama siapa?" Feli bertanya.Posisi Samudera yang membelakangi mereka tentu saja sangat sulit untuk dikenali oleh dua gadis tersebut."Entahlah, mungkin pacar kak Vella yang baru." Andin juga memperhatikan postur tubuh tinggi yang kelihatan keren dari belakang."Aneh, katanya dia simpanan om-om berperut gendut, masih ada saja yang mau sama dia." Feli mencela sekaligus iri dengan Vella."Mungkin cowok itu tidak tahu tabiat kak Vella sebenarnya.""Kalau begitu, ayo kita beri tahu." Feli langsung menarik tangan Andin begitu saja.Sebenarnya ini sangat canggung, tapi Andin juga penasaran siapa cowok
Andin dan Feli sempat terbengong sesaat mendengar ujaran Samudera. Mereka terpaku menatap punggung tegap dan lurus yang salah satu tangannya tengah memeluk dan menuntun Vella menjauh dari mereka.Tapi setelah Vella dan Samudera hendak menaiki motor keren, Feli baru sadar dan meledak bagai plutonium yang tersulut api."Anjing?! Siapa yang kamu sebut anjing, ha?! Kamu yang anjing, memelihara gadis murahan seperti Kabut Suram! Aneh sekali, kelihatannya tenang bagai angin malam, gak tahunya sama saja dengan mulut pisau Vella. Kalian itu memang cocok, sama-sama jahat dan penindas! Kalian yang anjing!"Teriakan Feli menggema menarik perhatian orang-orang di pinggir danau, tapi nyatanya yang dicaci sama sekali tak peduli. Mereka berlalu dengan santai dengan motor keren yang mereka tunggangi.Sementara Andin menurunkan ponsel yang dia gunakan untuk mengambil beberapa foto Vella dan Samudera yang dia ambil secara ilegal.Rahangnya mengerat tajam,
Tidak sampai lima menit. Surat nikah sudah ada di tangan Vella dan Samudera.Entah bagaimana Samudera mengatur segalanya hingga semua berjalan dengan sangat mudah tanpa ada kendala.Pasangan pengantin baru tersebut berjalan santai menuju ke dalam mobil dengan langkah ringan.Vella tidak membuka percakapan sedikitpun. Semua seperti mimpi, dia sendiri sebenarnya tidak yakin dengan keputusan yang dia ambil secara mendadak ini.Tapi jika tidak menikah, bagaimana dia bisa mendapatkan akses kekayaan mamanya? Dia hanya akan menjadi bahan celaan semua orang jika tidak mengambil tindakan.Apa yang sudah dia perjuangkan agar tidak disebut kabut suram akan sia-sia, Vella tidak mungkin membiarkan itu terjadi.Terlebih acara puncak final ajang kompetisi menyanyi akan diselenggarakan akhir pekan ini, dia tidak ingin tersisih dengan cara menyedihkan.Di mobil Vella duduk tenang di samping Samudera, sebelum dia merasakan tangannya dira
Vella sedikit tidak nyaman dengan setiap pertanyaan yang dilontarkan para wartawan. Tapi jika dia bersembunyi, bukankah sama saja dengan mengakui jika berita menjijikkan yang beredar adalah benar?'Tidak, aku bukan pecundang!' tukas Vella dalam hati.Vella berhenti dan mengangkat dagunya perlahan, kilat matanya yang tenang menatap ke arah kamera wartawan, lantas bertanya, "Apa aku terlihat seperti orang yang kekurangan uang? Hingga harus menjadi simpanan para pengusaha untuk mengurus hidupku?"Jika dilihat sekilas Vella memang sama sekali tak terlihat seperti orang yang kekurangan uang.Terlebih sepuluh bodyguard yang menyertainya juga semakin menunjukkan bahwa Vella terlahir dari keluarga bangsawan yang penuh dengan kemuliaan."Tapi kabarnya Anda sedang berselisih dengan tuan Edgar Arganta. Bukankah itu menunjukkan bahwa tidak ada keluarga yang mendukung Anda sekarang? Bagaimana Anda bisa mendapatkan segala kemuliaan ini?"Vella
Detak jantung Vella sudah tak terhitung lagi berapa jumlah perdetiknya. Dia menatap sekat yang sudah tertutup penuh.Hanya tersisa mereka berdua, tapi bukan berarti sekat itu bisa memblokir suara yang dihasilkan bukan?Haruskah tindakan memalukan akan didengar oleh orang yang tengah mengemudi di depan?"Sam, jangan aneh-aneh, kita sedang di mobil sekarang." Vella mencoba melakukan pencegahan, melihat Samudera juga terus mendekat secara perlahan di ruangan yang sangat terbatas tersebut."Memangnya kenapa kalau di mobil, hmm?" tanya Samudera pelan, entah mengapa suara itu terdengar sangat sensual di pendengaran Vella."Apa kamu benar-benar orang tak tahu malu?" Vella menahan dada Samudera agar tidak terus mendekat.Tapi senyum Samudera malah terlihat berbahaya, bahkan dia sama sekali tak ingin menghentikan gerakannya untuk semakin mendekat."Sam ... aku mohon ...."Senyum berbahaya Samudera belum juga hilang, saat
Tidak jauh berbeda dengan kediaman Mahendra. Di kediaman Arganta, Andin tak henti-hentinya menangis setelah membaca begitu banyak hujatan dari netizen usai berita perselingkuhannya dengan Rino terungkap.Semakin meradang ketika melihat follower Vella semakin meroket setelah berita itu tersebar.Andin tidak tahu lagi apakah besok dia masih punya muka atau tidak untuk datang ke sekolah.Belum juga menjadi artis terkenal, sekarang dia malah mendapatkan citra buruk sebagai orang ketiga sama seperti mamanya."Ma, sekarang bagaimana? Paman Mahendra pasti sangat marah karena ini." Andin bertanya sembari sesenggukan.Wajah Indina jelas menunjukkan kepanikan, tapi dia masih saja berucap tenang. "Tenanglah, mama akan mencari jalan keluar yang terbaik untukmu. Keluarga Mahendra tidak akan membatalkan pertunanganmu dengan Rino, mereka tidak akan mempermalukan wajah mereka sendiri setelah melakukan jumpa pers kemarin siang.""Tapi saat ini ke
Binar wajah Vella mulai terlihat pucat tak tergambarkan, rahangnya bergetar kuat saat mulutnya terkatup rapat.Tatapan dingin dan aneh tercetak jelas pada kilat mata Vella, bahkan Samudera melihat ada cairan bening yang mengembang di pelupuk mata, membuat wajah tampan itu mengerutkan dahi seketika."Sekarang aku takut, bukan kepada petir, tapi kepadamu. Pergi!"Vella menjerit dengan nada ketakutan yang teramat sangat, dia berhasil membuat Samudera tersontak dan melepaskan tangannya.Kenangan di mana Vella akan dilecehkan laki-laki dewasa beberapa bulan yang lalu tiba-tiba muncul di benaknya, dan mengembalikan trauma hebat yang Vella pendam selama ini.Rambutnya dijambak, bajunya ditarik sampai robek. Wajahnya juga ditampar beberapa kali, namun dia tak bisa melawan lantaran tubuhnya lemas karena belum makan.Kenangan mengeringkan itu membuat emosi Vella tidak terkontrol dan terus menjerit-jerit ketakutan sembari menarik tubuhnya k
Rino tidak tahu kenapa Samudera selalu menebar kilat kebencian saat bertemu dengannya.Seingatnya sejak kasus turnamen sepak bola antar kelas beberapa bulan yang lalu, Rino tak pernah lagi menyinggungnya.Setelah itu Rino juga tak pernah melihat Vella berhubungan dengan Samuel, jadi apa masalahnya?Rino pikir Samudera ini memang makhluk paling tidak ramah dan menyebalkan di dunia.Jika Samudera bukan putra pemilik yayasan. Rino pasti sudah membuat perhitungan dengan anak tersebut.Tidak ingin terlibat masalah, Rino memilih pergi dari hadapan Samudera dengan acuh tak acuh.***Ajang kompetisi menyanyi yang diselengggarakan salah satu stasiun televisi swasta tanah air menjadi topik perbicangan hangat oleh semua kalangan, termasuk para siswa siswi SMA Puncak Langit.Banyak pula siswa siswi dari SMA Puncak Langit yang mengikuti ajang kompetisi tersebut, namun semua berguguran karena tereliminasi.Dan kini h
Melihat ekspresi semua orang, tanpa sadar Vella pun membalikkan tubuh ke layar besar di belakangnya. Seketika itu dia membekap mulut, dan lagi, dia tak kuasa menahan air mata yang tak berhenti mengalir.Di video itu terlihat seorang gadis kecil bergaun putih berlari di atas rumput hijau sembari berteriak, 'Mama!''Vella, jangan lari-lari terus, sini duduk di sebelah mama.'Wanita cantik itu mengangkat Vella kecil untuk duduk di sebelahnya, sementara dia sendiri mulai menggunakan jari-jarinya memainkan piano.Lagu All About You dengan versi persis yang barusan dinyanyikan Vella mulai terdengar dari mulut Vita.Lagu itu masih mengalun, tapi video berubah menampilkan kebersamaan seorang ibu dan putri kecilnya yang penuh kehangatan.Vella kecil yang terus memeluk, mencium, dan bermanja pada mamanya di atas kasur.Vella kecil yang bermain gelembung sabun bersama mamanya di taman bunga.Vella kecil yang menari imut di
Hampir dua jam Vella bernyanyi dan menggebrak stadion Galaksi dan juga jagat hiburan tanah air.Lonjakan viewer pada situs-situs yang menayangkan siaran langsung secara online, juga menumbuhkan senyum dan tawa bahagia para pemimpin perusahaan yang baru-baru ini bekerja sama dengan Star Entertainment untuk meraup keuntungan dari konser perdana Vella yang sebelumnya digadang-gadang akan mengalami kerugian besar.Saat ini Vella sedang menyanyikan lagu berjudul Janji Palsu. Lagu ini jelas menghantam Rino yang pernah mengkhianati Vella dan berpaling pada adik tirinya.Di rumahnya Rino hanya terus menahan napas mendengar lirik lagu yang seakan menyindirnya sebagai bajingan jahat.Berbeda dengan suasana di stadion Galaksi saat ini, para penonton masih terhanyut dalam lagu yang dinyanyikan Vella. Bahkan mereka menyesali kenapa tidak membeli lightstick sebelum masuk ke stadion.Tapi nyatanya mereka cukup kreatif untuk menunjukkan betapa spektakule
Di atas panggung, seusai musik heavy metal mengguncang, semua penonton sama sekali tidak diberikan jeda untuk bereaksi, semburan musik lainnya bercampur dengan dentuman drum berat mengguncang seisi stadion Galaksi.Didukung dengan permainan piano Renzo yang tak kalah gahar, Vella tak berhenti beraksi, setelah lagu pertama langsung beralih ke lagu kedua.Semua orang benar-benar dikejutkan oleh musik yang tidak diprediksi dan nyanyian gadis yang melengking dan luar biasa.Ribuan pasang mata tertuju pada sosok ramping dan menawan yang melenggang di atas panggung. Mereka tetap menantikan kejutan apalagi yang akan diberikan Vella selanjutnya.Lirik lagu musik rock bertempo cepat tiba-tiba bergerak naik di layar besar belakang Vella.Mereka tidak bisa menindaskuMereka tidak bisa menelantarkankuAku tetap tegar meski dunia membencikuAku berbedaAku akan membuang keraguan merekaSuatu hari, aku akan
Pukul 7 malam, stadion Galaksi telah dipenuhi oleh lautan manusia.Sebanyak 10.000 penonton memadati dan berdesakan di stadion tersebut. Mereka seolah seperti semut berebut memasuki sarang.Di sisi lain, Virgon secara terpisah mengatur siaran langsung untuk konser malam ini.Sungguh tak terduga, setelah mengetahui antusiasme masyarakat terhadap konser ini, pada akhirnya puluhan platform besar mengajukan diri untuk berkerja sama dengan Star Entertainment guna menyiarkan konser perdana Vella secara langsung di situs mereka.Virgon juga mengerahkan pengawal profesional serta polisi khusus untuk menjamin keamanan yang sebelumnya sudah diatur oleh Samudera. Akibatnya, semua telur busuk, tomat, seledri busuk, serta botol beling yang telah dibawa para haters disita di pintu masuk.Meskipun mereka tidak yakin, namun para haters masih ingin melihat akan sejauh apa Vella mempermalukan dirinya sendiri malam ini.Di sisi lain kota Zaden, dua
Pada akhirnya Andin kembali ke rumah dengan segala kepahitan. Kepercayaan Rino padanya sudah luntur, sebanyak apapun dia menggali sungai untuk menumpahkan air mata, itu hanya akan membuat mata bengkak tanpa mendapatkan pelukan hangat yang penuh perlindungan. Menghabiskan sisa liburan yang hanya tinggal tiga hari. Satu-satunya yang menghibur Andin adalah hujatan yang saat ini menyerbu Vella dari setiap platform yang menjual berita panas tentang perseteruannya dengan Vella. Vella yang tidak bisa menunjukkan bukti pada publik menjadi sasaran empuk setiap ketikan jahat yang terus menghina. Semua orang menganggap bahwa Vella hanya iri dengan kesuksesan single perdana Andin hingga membuat kegaduhan yang menghebohkan dunia hiburan tanah air. Ingin menggelar konser dengan skala besar di stadion Galaksi itu bagaikan lelucon yang pantas dihujat. [Apa dia gila? Dia hanya penyanyi pendatang baru, ingin menggelar konser di stadion Galaksi? Bahkan penyanyi kelas atas saja sulit menjangkaunya!]
Niat hati ingin membuat Vella terpuruk dengan memperlihatkan bukti asli teks lagu ciptaan Vita, kini suasana malah berbalik arah, seakan Vella lah yang menebar ancaman.Indina juga tak habis pikir, kenapa anak tirinya itu begitu percaya diri dan sama sekali tak menunjukkan ketakutan sedikitpun?Sudah jelas bukti otentik ada di tangan produser Kay, tapi dia begitu berani melaporkan produser Kay ke pihak berwajib dengan tuduhan pencurian karya.Indina sangat ingat sejak keluar dari rumah, Vella hanya membawa sedikit barang, dan dia sudah mengobrak-abrik semua barang yang ditinggal Vella dan Vita, tapi tak satupun yang terkait dengan lagu itu.'Apa anak ini memang sengaja bermain trik, untuk mengacaukan Andin?' batinnya."Tenang saja, sayang. Meskipun dia melaporkan produser Kay ke polisi, dia juga belum tentu menang di pengadilan. Dia tidak bisa menunjukkan bukti bahwa dia pemilik teks asli itu. Mama yakin dia sengaja mengacaukan emosimu agar kamu tidak bisa bertahan di dunia musik. Jad
Para wartawan yang tadinya meliput klarifikasi Andin terkait lagu All About You, segera mengemasi barang-barang mereka. Kemudian, satu persatu berlari tunggang langgang bergerak ke arah Star Entertainment untuk meliput berita terbaru.Semua orang juga tahu salah satu artis Star Entertainment adalah Vella yang merupakan kakak tiri Andin.Hubungan kakak beradik yang tak harmonis sejak pengkhianatan pertunangan itu jelas membuat para wartawan menerka-nerka apa yang terjadi saat ini.Dengan antusiasme yang sangat tinggi mereka mulai memasang kamera, mengatur mic, menunggu siapa artis Star Entertainment yang akan melakukan jumpa pers.Dan semangat mereka pun kian menggebu ketika yang hadir sesuai ekspektasi. Ini benar-benar berita yang sangat menarik.Vella ditemani manajer Ema dan juga kuasa hukumnya hadir dengan gerakan elegan dan mulai duduk di depan meja khusus untuk menggelar jumpa pers.Sopan santun dan etika perlu diterapkan, k
Vella tersenyum miring mendengar tantangan produser Kay yang begitu percaya diri mengklaim bahwa karya itu adalah milinya.Belum sempat Vella berekpresi lebih jauh, di layar komputer tampak seorang wartawan beralih pada Andin dan mulai bertanya, "Nona Andin, apa sebegitu terganggunya Anda, hanya dengan satu ulasan netizen yang tidak jelas, tapi secepat ini Anda langsung mengadakan pertemuan pers untuk mengklarifikasi?"Seketika itu Vella dan Samudera yang menonton tak bisa menahan senyum mencela mendengar pertanyaan wartawan.Dengan kata lain, wartawan seperti sedang menunjukkan bahwa Andin hanya penyanyi pendatang baru di kancah musik. Tapi dia sangat arogan yang grusa-grusu dalam menangani masalah, seakan dia yang paling tersakiti di dunia ini.Siapa penyayi dan artis di dunia ini yang tidak pernah mendapat ujaran tercela dari netizen?Publik figur yang profesional tidak akan mudah terpancing dengan hanya satu ujaran jahat netizen.
Sean Roster milik Vella berdecit gagah setibanya di pelataran Star Entertainment milik Renzo alias Samudera.Tidak menunggu Sabrina membukakan pintu mobil untuknya. Vella keluar secara mandiri. Busananya juga sangat santai dan simple. Hanya mengenakan Hoodie sweater warna putih dengan celana jeans warna biru, serta sneakers putih yang membingkai lakinya Tubuh Vella yang tinggi semampai seakan tak pernah salah jika mengenakan busana apapun."Brina, kamu nunggu di ruangan manager Ema saja," ucap Vella setelah Sabrina menyerahkan kunci mobil pada petugas valet.Sabrina mengangguk, lantas mengikuti Vella masuk ke dalam kantor.Sebagai artis Star Entertainment tentu saja Vella banyak dikenal karyawan kantor tersebut.Tidak banyak ekspresi yang ditampilkan Vella saat para karyawan menyapanya, hanya senyum tipis yang terlihat resmi. Itu sama sekali tak membuat orang mengumpat atau ingin mencelanya sombong.Mereka sudah terbias