Share

Bab 20

Anaknya menyukai pakaian itu, maka dia harus membelikan pakaian itu. Itu sudah tidak berkaitan dengan dia dipermalukan atau tidak.

“Apakah kamu bodoh, Rahma? Kamu masih percaya kepada omong kosongnya?” sindir pelayang pertama.

Pelayan yang dipanggil Rahma itu hanya bisa tertawa judes. Sebenarnya dia juga tidak percaya lagi kepada Sean. Tapi dia juga harus tetap profesional dalam bekerja. Meskipun Sean akhirnya tidak membeli apapun, dia juga tidak akan mengatakan apapun.

“Tuan, kalau Anda masih belum membayar, mohon Anda segera tinggalkan tempat ini. Jangan mempengaruhi toko kami,” ucap pelayan pertama dengan cuek.

“Sudah cukup berpura-pura kaya, lebih baik kamu cepat pergi dari sini. Jangan menunggu banyak orang yang datang untuk melihat, agar tidak lebih memalukan," ucap wanita itu.

Sean menatap wanita itu sekilas, baru saja ingin mengeluarkan telepon menghubungi Roby, lalu dia melihat seorang pria tinggi mendekatinya.

“Ternyata Pak Adam yang datang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status