“Jadi begini, aku melamar kerja sebagai Wakil Manajer departemen sumber daya manusia dan kemarin aku baru mengurus administrasi masuk kerja disana. Saat itu aku mendengar Pak Kevin dan Bu Clara membahas Perusahaan Arthaguna. Aku penasaran untuk bertanya, mereka bilang Perusahaan Arthaguna merupakan perusahaan yang dibeli oleh pemilik Bos di belakang Perusahaan Champion. Jadi aku agak terkejut,” jelas Arya. Kebetulan Pak Kevin dan Bu Clara yang dimaksud Arya adalah Wakil Direktur taman film yang diperintah Sean untuk sementara waktu. Kalau tidak salah, setelah fase proyek pertama jadi dan taman film mulai dijalankan, mungkin diantara mereka berdua ada salah satu yang menjadi Ketua Direktur dan satunya lagi tetap menjadi Wakil Direktur. Apa yang dimaksud Arya tadi adalah Perusahaan Champion dan Perusahaan Arthaguna memiliki Bos yang sama, berarti mereka juga bisa terhitung rekan kerja, jadi dia ingin coba berdekatan dengannya. Hanya saja dia tak sangka bahwa Yasmin menger
“Ada kok. Sekarang aku sedang mendirikan usaha,” ujar Sean.”Cih!” Yasmin tertawa dingin, dia sama sekali tidak percaya. Sean hanya bisa menaikkan bahunya, malas untuk menjelaskan kepadanya. “Karena kita berteman sudah cukup lama, aku suruh Arya saja untuk membantumu mencari lowongan kerja di Perusahaan Champion,” ujar Yasmin, seperti memandang Sean rendah. Sean tertawa di dalam hati, dia sudah tahu kalau Yasmin sengaja ingin membuat masalah hari ini. Mendengar ucapan Yasmin, Mega menjadi agak ragu. Meskipun dia ingin membiarkan Sean untuk melakukan usaha lagi, tapi Sean saja sudah gagal sekali. Entah apakah kali ini dia bisa sukses atau tidak. Tapi kalau gagal lagi, maka mereka hanya tersisa uang tiga puluh miliar. Dia tiba-tiba merasa kalau Sean bisa bekerja di Perusahaan Champion dan masuk ke dalam departemen manajemen, setahun juga bisa mendapat gaji yang cukup banyak. Itu lebih stabil dibanding mendirikan usaha. ”Yasmin, apakah kamu sungguh bisa menc
Pemuda ini adalah wakil Direktur dari salah satu perusahaan terkenal alias Erwin. Erwin tidak tahan berkerut alis melihat keberadaan Mega dan Sean. ”Kalian juga berada disini?” ujar Erwin sambil menilai Sean dan Mega. “Iya, kita juga disini,” ujar Sean tersenyum tipis. “Pak Erwin, kita ikut datang juga setelah mendengar Yasmin ingin traktir kamu makan. Berharap Pak Erwin tidak tersinggung,” ujar Mega sambil tersenyum. “Mega, apa maksudmu, seperti kita tidak kenal saja,” ujar Erwin sambil tersenyum tipis. Dia memang tidak menyangka bahwa Mega dan Sean akan datang. Dulu Sean mengalahkannya saat mengejar Mega, jadi dia tidak ada rasa suka terhadap Sean. Tapi sebagai pegawai negeri sipil, Erwin sekarang juga sudah belajar dari pengalaman. Walaupun dia membenci seseorang, dia juga tidak akan langsung menunjukkannya. “Pelayan, kita ingin pesan,” setelah Erwin tiba, Sean tidak menunggu lama lagi. Acara makan-makan ini sudah dipastikan tidak seru. Lebih baik
Yasmin dan Arya tidak tahan terbahak-bahak setelah mendengar ini. Pandangan mereka penuh dengan penyindiran. Raut wajah Mega terlihat buruk. Dia tidak menyangka bahwa Yasmin dan Erwin begitu kesal kepada Sean. Dia baru saja ingin bilang Sean sangat kaya, tetapi Sean langsung memotong pembicaraannya. “Pekerjaan tidak dibagi buruk atau baik. Apakah Pak Erwin merasa pekerjaan petugas kebersihan itu lucu?” Sean menatap tajam kepada Erwin. Erwin tercengang dan melihat tatapan Sean yang menjadi janggal. Dia tidak sangka Sean memberikan pukulan cukup kuat kepadanya. Sebagai pemegang jabatan yang cukup baik, kalau perbincangan antara dia dengan Sean tersebar, maka ini akan menjadi kotoran selama hidupnya. Arya sepertinya juga menyadari hal ini dan sibuk mengalihkan topik perbincangan, “Sean, kamu tidak perlu traktir makan hari ini. Lusa kamu datang cari aku di departemen sumber daya manusia Perusahaan Martaguna. Aku akan memberimu pekerjaan sebagai petugas keamanan.”
“T-tuan Muda Sean juga ada disini?” ujar David penuh hormat. Seketika gerakan Yasmin menjadi kaku dan terkejut melihat adegan ini. Tuan Muda Sean? Apakah Pak David ini tidak salah mengenal orang? Darimana orang itu menunjukkan dirinya sebagai Tuan Muda? Sedangkan Erwin dan Arya berkerut alis, serta merasa curiga. Mega terkejut dan menoleh kepada David yang begitu hormat. Manajer disini tidak sebanding dengan orang biasa, bahkan Erwin juga harus bersikap baik kepadanya. Tapi siapa sangka manajer ini begitu hormat kepada Sean. “Hmm,” Sean menganggukan kepalanya. “Tuan Muda Sean, apakah aku harus memindahkan kalian ke ruang VVIP?” tanya David. “Tidak perlu, kamu lanjut saja pekerjaanmu. Aku hanya minum-minum dengan temanmu,” ujar Sean sambil mengayunkan tangannya. Ucapan Sean membuat Erwin mereka sedikit canggung, bahkan sejak tadi mereka tidak mengajak Sean mereka untuk minum-minum. ”Baik, Tuan Muda,” David mengangguk dan menoleh ke
Tentu masalah bank itu benar-benar terjadi dan ia juga pernah menceritakannya kepada Mega. Saat itu dia memang menolong orang lain, tapi bukanlah Bos La Costilla. Demi Mega tidak banyak berpikir, Sean hanya bisa asal mencari alasan. Kenyataan membukti sekali lagi, saat kamu berbohong, maka kamu harus berbohong banyak lagi untuk menyempurnakannya. Mega mengangguk. Dia masih merasa takut akan masalah dua tahun yang lalu untuk Sean. Dia tidak lagi curiga setelah mendengar ucapan Sean. “Sepertinya jago bela diri itu sangat berguna,” ujar Mega. “Benar. Ayahku juga berkata seperti itu. Lelaki tidak hanya boleh memiliki uang, tapi dia juga harus memiliki tubuh yang kuat. Ini juga mengapa melatih bela diri itu sangatlah susah dan aku masih mempertahankannya,” ujar Sean. Mega hanya bisa mengangguk, tidak tahu apa yang harus dia katakan. Dengan cepat dia tiba di rumah orang tuanya. Baru saja memberhentikan mobil, mereka kebetulan ketemu Natalie yang baru pulang ke
“Oh iya, bukankah kalian pernah bertanya kepadaku siapakah orang yang membantu kita?” Mega mengalihkan topik pembicaraan. “Siapa? Orang itu telah membantu banyak sekali kepada kita dan seharusnya kita mencari kesempatan untuk berterima kasih kepadanya,” tanya Natalie. Meskipun dia agak kejam kepada Sean, tapi dia masih berterima kasih kepada orang yang pernah menolongnya. “Orang itu adalah Sean,” ujar Mega sambil tertawa. Dia selalu ingin merubah pandangan Ibunya terhadap Sean dan ini adalah kesempatan baik. ”Sean? Mengapa dia menjadi petugas keamanan kalau dia sehebat itu?” Natalie menatap Sean curiga. Sean terdiam dan Mega menjelaskan, “Apakah kamu masih mengingat Pak Kevin dari Perusahaan Martaguna? Sean dulu juga pernah tolong Kevin, lalu dia bilang ke Kevin sehingga Perusahaan Martaguna ingin bekerja sama denganmu.” “Apa! Ada hubungan seperti ini, mengapa kamu masih menjadi petugas keamanan? Mengapa kamu tidak menggunakan kesempatan ini untuk meminta
Lalu di saat ini, Jennie mendorong pintu masuk dan ada seorang pemuda yang datang bersamanya. Sean melirik sekilas pemuda itu. Dia mengenal pemuda itu bersama Natalie dan Jennie saat dia makan bersama dengan Roni dan Amar di La Costilla. Pemuda ini adalah Surya, Wakil Direktur divisi pemasaran Perusahaan Adipura. Perusahaan Adipura merupakan salah satu kekayaan milik Keluarga Hartanto, salah satu dari keluarga besar. Surya melirik Sean sekilas. Dia merasa agak canggung, karena kemarin dia pernah dihajar keras oleh Sean di La Costilla. Saat Natalie membawa Jennie untuk bahas kerja sama, Surya langsung jatuh cinta kepada Jennie. Beberapa hari ini dia sedang sibuk mengejar Jennie. Natalie selalu berharap anaknya menikah dengan orang kaya, jadi dia suka membawa Jennie saat bahas kerja sama dengan rekan kerja. “Selamat malam, Paman,” Pandangan Surya langsung teralihkan dari tubuh Sean dan menyapa kepada Bambang. “Malam, Surya sudah datang. Duduklah,” Bambang mengan