Share

Bab 113

Beberapa menit kemudian, Agung keluar dengan tubuh yang penuh darah. Dia tahu Sean akan menunggunya di luar, lalu dia berbelok ke hadapan Sean. Melihat wajah dan tubuh Agung yang penuh darah, Pasukan Azure sedikit merinding. Mereka juga telah menebak bahwa Fernando pasti telah mati di tangan Agung.

“Waktu itu kamu bilang akan memberiku satu kartu ATM. Apakah sekarang itu masih berlaku?” Agung merebut rokok dari Sean dan menghisapnya.

“Berlaku, jika uangnya tidak cukup, kamu bisa datang menemuiku," Sean mengangguk untuk memberi kode kepada Amar. Amar memberikan kartu yang diberikan Sean kepada Agung.

”Kak Agung, aku turut berduka cita,” ucap Amar.

”Aku tidak apa-apa,” Agung menepuk pelan bahu Amar.

“Turut berduka cita. Aku pergi terlebih dahulu,” ucap Sean lalu dia menoleh ke arah Pasukan Azure.

“Kalian bertiga tetap disini dulu untuk membantu Agung mengurus masalah disini,” Sean dan Amar pergi dari Club House.

Agung memandang punggung kepergian S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status