Hyun Ki berjalan santai di dalam area Bank CX, tepatnya di lantai dasar, melihat layar ponsel dan mengingat jelas wajah wanita yang bernama Sisca. Karena nasabah agak jarang mengurus kartu kredit dan lebih banyak ke teller dan CS, jadi Hyun Ki tidak lama menunggu antrean dan tibalah dia duduk berhadapan dengan Sisca.“Pak Hyun Ki, bekerja sebagai security di Yuan You Energy.” Sisca sekilas senyum dan menatap Hyun Ki kemudian kembali sibuk di depan layar komputernya. “Sesuai dengan data yang ada, Pak Hyun Ki belum pernah membua kartu kredit di Bank CX.”“Ya, sebelumnya belum pernah dan ini baru kali pertama,” balas Hyun Ki ramah, tetapi selanjutnya dia mengumpat dalam hati, ‘Sial! Kalau saja bukan karena tugas, aku tidak akan pernah selamanya punya kartu kredit. Kalian pikir, aku tidak bisa membeli sesuatu yang aku harapkan dan lantas berhutang kepada kalian ha?’ Meskipun hatinya menggerutu kesal namun ekspresi Hyun Ki tetap manis seperti artis Korea pada umumnya.Proses pembuatan kartu
Namun, Hanz menolak kemauan Tuoli. Mengorek informasi secara terang-terangan kepada Emmi dan Sisca hanya akan membahayakan diri mereka saja tentunya. Lagi pula, apakah dua orang itu bakal mengatakan sejujurnya? Belum tentu juga. “Henzo, mereka adalah para penjahat. Jika kita secara terang-terangan mengatakan kepada pihak berwajib bahwa mereka selama ini melakukan kejahatan carding, mereka pasti tertangkap karena kita sudah punya beberapa bukti.”Hanz setuju. Tapi tujuan utama mereka adalah Hu dan Four-H, bukan Emmi dan Sisca. “Okelah mereka mungkin tertangkap, lalu nanti apakah Four-H bakal tertangkap pula? Four-H akan hilang entah ke mana nantinya. Begini, jika Four-H sudah kita tangkap kaki tangannya akan lebih mudah ditangkap.”Hyun Ki mengangguk. “Emmi dan Sisca hanya segelintir saja. Bisa jadi masih ada banyak kaki tangan Hu yang sedang berkeliaran. Belum lagi jaringannya yang lain. Pendapat Henzo benar, sebaiknya kita fokus mencari keberadaan Hu saja, karena kalau Hu sudah berha
Meskipun Non-C sudah tahu di kota mana Hu berada, mereka tidak tahu persis di mana posisi tepatnya. Shanghai terlalu luas hanya untuk mencari satu orang, apalagi satu orang itu jago dalam persoalan siber.Zero-day-exploit berhasil dan sesuai ekspektasi Hanz. Namun, Hanz tidak besar kepala dan membanggakannya. Sebelum Hu berhasil diketemukan, dia tidak bisa tenang.“Apa yang kau buat, Henzo?” tanya Hyun Ki yang duduk pas di tengah-tengah antara Hanz dan Tuoli.“Sebuah program. Aku percaya bahwa program ini akan berhasil membantu misi kita dalam mengungkap siapa Four-H sebenarnya, termasuk Hu yang sedang kita cari sekarang.”Dua jam perjalanan dari Shenzhen ke Shanghai, Hanz memanfaatkan waktu yang singkat itu untuk merancang sebuah program baru yang tugasnya hanya untuk dalam misi dia selama berada di China.Hanz menggunakan mentahan HF-03 lalu memodifikasinya sesuai keperluan, karena jika tidak diperbaharui, sistem tidak akan dengan mudahnya bekerja di China.Ada badan siber selain NSD
(Mohon tetap memperhatikan nomor urutan Bab, soalnya terkadang Author keliru menyesuaikan waktu tayang setiap Bab. Mohon maaf.) Mereka telah sampai di Shanghai, salah satu kota terpadat dan tersibuk di dunia.Atas ide Hanz, latar bertempat di The Bund, spot yang sangat bagus untuk melihat pemandangan menarik sebuah view gedung-gedung tinggi, salah satunya adalah Shanghai Tower. Keren sekali.Namun, di saat Tuoli dan Hyun Ki sibuk berfoto-foto ria di sana, Hanz malah sibuk di depan layar laptopnya. Alasan kenapa dia memilih lokasi ini adalah karena ketika jaringan dan aliran data terlalu sibuk, maka akan susah terkontrol oleh pengawas.Analoginya seperti ini. Jika ada seribu pelanggar lalu lintas di saat bersamaan di sebuah tempat, sedangkan petugas keamanan hanya ada seratus orang, apakah para petugas bisa menegakkan keadilan sepenuhnya? Jawabannya, tentu tidak.Ya, Hanz memanfaatkan kesibukan warga Shanghai dan para turis di sini agar perhatian para pengawas di ruangan kantor sana t
Nanjing Road merupakan pusat perbelanjaan utama di Shanghai dan dianggap salah satu jalan perbelanjaan paling sibuk di dunia. Jalan lurus ini selain diisi pusat perbelanjaan, juga tersedia restoran, toko-toko terkenal, teater, bar, taman hiburan, dan tempat bersejarah.Untuk mencari satu di antara ratusan ribu orang tentu akan memakan waktu lama dan keseriusan tinggi namun setelah Hanz melakan serangan besar tadi, akhirnya dia pun tahu titik lokasi keberadaan Hu. Saat ini Hu sedang berada di sebuah kantor Fintech miliknya pribadi.Cara agar Hu bisa melakukan pencucian uang yang begitu banyak adalah dengan cara mengelola keuangan di perusahaan miliknya, maka dengan itu dia tak akan terdeteksi telah melakukan pelanggaran. Uang haram yang masuk ke perusahaannya terkesan uang hasil kelolaan dia sendiri padahal bukan.Hanz, Hyun Ki dan Tuoli menyusuri jalanan panjang Nanjing yang teramat sibuk. Mereka harus berjalan kaki karena di sini tidak diperbolehkan mengg
Ajaibnya, Hu menjadi seorang bos seperti biasanya, duduk sibuk di ruangan kerjanya, mengurusi berbagai macam dokumun di atas meja kerjanya. Tidak ada satu tanda pun bahwa dia merupakan bagian dari Four-H.Tiga Non-C telah tiba di depan kantor fintech milik Hu. Mereka disambut oleh satu petugas keamanan dan juga termasuk sebagai satu-satunya pengawal Hu. Aiguo mengawasi tiga orang itu dengan pandangan mendelik, “Apa keperluan kalian bertiga ke sini? Apa kalian nasabah?”Tanpa ragu Hanz menjawab, “Bukan, kami investor dari Shenzhen dan bermaksud ingin bertemu dengan Tuan Chen Hu secara langsung.”“Apa Tuan Chen Hu telah membuat jadwal kepada kalian sebelumnya?” Aiguo lebih mirip seorang kopral yang gagah dan kuat. Tatapan mata elangnya memberikan kesan kepada lawan bicaranya untuk selalu sopan.“Kami belum membuat jadwal sebelumnya. Silakan bilang kepada bos mu bahwa kami ingin bertemu sekarang. Henzo Fernandez nama ku. Bilang saja Henzo ingin berte
Dari tempatnya berdiri, Aiguo melompat dan di saat bersamaan, sudut kantor yang lain bergemuruh karena getaran hebat dari tenaga Aiguo sebelum akhirnya menggeser posisi Hanz sedikit mundur ke belakang.Jika dilihat sepintas, Aiguo jelas bukan pria sembarangan karena selain menguasai teknik kung fu tradisional China, dia pun jago dalam teknik bela diri kekinian. Aiguo mengusap lubang hidungnya yang tak gatal.“Kau telah berurusan dengan orang besar, Orang asing!” sentak Aiguo sembari mengeluarkan seringai jahat di wajahnya. “Bosku tidak mungkin salah dalam melakukan penilaian terhadap orang lain. Itu berarti kau telah bermaksud jahat. Kau akan mendapatkan balasannya sekarang.”Aiguo beraksi namun ketika dia melempar sejumlah pukulan cepat, Hanz berasil mengelak dan menangkis semuanya. Mengherankan, Aiguo mengerjapkan matanya karena tercengang atas kebolehan Hanz dalam teknik bertahan.“Wow!” Aiguo bertepuk tangan sesaat sebelum akhirnya melonc
Ketika Hanz sedang sibuk berada di dalam kantor milik Chen Hu, waktu itu dimanfaatkan oleh Hyun Ki dan Tuoli untuk segera menghubungi pihak kepolisian terdekat agar segera menuju lokasi. Dalam laporannya, Chen Hu tertuduh sebagai tersangka dalam kasus carding yang marak terjadi.“Jangan bergerak!” jerit polisi yang sedang menodongkan pistolnya ke arah Aiguo.“Angkat tangan!” pekik yang lainnya.“Mana dari kalian yang bernama Chen Hu? Cepat ikut kami!”Begitu Chen Hu mendapat tuduhan sebagai pelaku besar dalam kasus pengkloningan kartu kredit palsu di Shenzhen, lantas dia tertawa ngakak. Baginya, itu seperti lelucon yang dibuat-buat.“Aku seorang pebisnis, aku punya start-up. Lihatlah bisnisku, sudah jelas, bukan?” Chen Hu menampik semua tuduhan yang melekat pada dirinya. “Silakan kalian geledah satu per satu karyawan ku! Lalu silakann kalian cek setiap sudut di ruangan kantor ini dan periksa semua dokumen yang ada! Aku memastikan bah