Saat menerima serangan mendadak itu, Yuan Liu langsung panik dan gelabakan. “Apa yang terjadi?! Hei kalian, cepat lakukan sesuatu!” Yuan Liu belingsatan seperti kebakaran kumis. Dia berlari ke sana kemari di dalam ruang kerjanya.Begiut juga Li Wei, bergerak tak tahu arah, tak tahu harus berbuat apa.Setelah melakukan investigasi dan pelacakan di sekitar wilayah kantor, akhirnya Hanz dan lainnya menemukan satu hardisk mencurigakan yang terpasang di salah satu pc milik karyawan.Hanz agak terbelalak. “Hardisk ini baru terpasang.”Kalau telat sedikit saja, Four-H akan memberikan serangan siber yang jauh lebih berbahaya karena di dalam hardisk tersebut terdapat sejumlah virus yang mematikan,Non-C beranggapan bahwa ada penyusup suruhan Four-H yang tela menyisipkan hardisk ini di kantor Yuan You Energy. Beragam dugaan pun bermunculan. Tuoli mengira bahwa bisa jadi ada pengkhianat. Sementara Hyun Ki berpikir bahwa Four-H telah menyewa peg
Begitu telah sampai di Beijing, mereka langsung menyewa satu apartemen yang berada di tengah Beijing. Suasana perkotaan di sini jauh lebih semarak ketimbang Shenzhen secara Beijing merupakan ibu kota Tiongkok dan merupakan pusat pemerintahan.Mereka bertiga pun mulai bekerja di depan layar laptop masing-masing. Karena pemerintah China membatasi dalam penggunaan internet dan VPN, maka tidak mudah bagi mereka dalam menyelesaikan misi.Hanz mengungkapkan, “Weiheng cukup ahli dalam penggunaan remote akses dan peretasan terhadap sistem keamanan perjudian.”Setelah satu jam bergelut di depan layar yang penuh dengan kode, akhirnya Hanz mendapatkan sebuah informasi baru, “Weiheng bisa memanipulasi sistem perjudian di beberapa kasino yang ada di China, termasuk Beijing. Dia mengeruk kekayaan di dalam perjudian dengan cara yang curang.”Hyun Ki meregangkan otot-ototnya. “Henzo, bagaimana bisa dia dengan bebasnya melakukan hal itu sementara di China tid
Malam harinya di Casino9.Suasana di dalam gedung tempat perjudian legal itu cukup ramai. Di negeri komunis seperti Tiongkok, aktivitas semacam ini dianggap biasa dan normal. Beda negara, beda regulasi.Sembari berjalan berkeliling casino, Tuoli mengalungkan lengannya ke leher Hyun Ki. Setelah bersiul beberapa detik, dia kemudian berkata dingin, “Kalau kita mau, kita bisa kaya dalam sekejap.”Hyun Ki mendongakkan kepalanya sedikit. “Tapi jangan terlalu menganggap enteng, Kawan. Bermain curang di sini tak segampang yang kita kira.”Omongan Hyun Ki ada benarnya, meskipun mereka berdua pandai dalam hal peretasan, bukan berarti mereka tak melewati hambatan. Melakukan peretasan di China sama seperti mencari ikan di dalam lumpur.“Kalau kau menang, mau taruh di mana uang mu?” tanya Hyun Ki seraya menaikkan kedua alisnya. “Kita bisa mendapatkan uang, tapi kita tidak bisa menaruh dan memindahkannya semudah yang kita kira.”“Kecuali,
“Bagaimana, Bos? Apa Heng sudah diketemukan?” Arthur memperbaiki posisi kaca matanya. Sementara tiga anak buahnya selalu berada dalam kondisi siap siaga. Hanz menghembuskan napas yang agak panjang, lalu menyandarkan punggungnya dan berkata, “Masih belum. Tidak ada tanda-tanda bahwa Heng ada di sini tetapi aku sangat yakin kalau dia berada di sini. Aneh, dia seperti tak terlihat.” Kemudian Hanz menyuruh Arthur dan tiga anak buahnya agar segera angkat kaki dan bertugas dari kejauhan saja.Setelah melewati perenungan yang agak lama, akhirnya Hanz berpikir bahwa bisa jadi Heng tidak berada di sini, tetapi Heng mengontrol dari kejauhan saja.Secara diam-diam, Hanz memasukkan sebuah flashdisk ke server kedua yang ada di sekitar kasir. Tindakan ini sangat berisiko besar dan jika Hanz tidak berhati-hati, nyawanya bisa melayang.Setelah langkah pertama berhasil, lalu dia kembali ke mejanya dan sibuk di depan laptopnya. Hanz bisa tahu siapa saja di antara para player yang menang atau pun kalah,
Dua orang bertubuh besar lantas berdiri tegap di hadapan Hanz, Hyun Ki dan Tuoli. Sedari tadi para penjaga keamanan casino tersebut memperhatikan gerak-gerik mencurigkan dari tiga orang itu.Hanz terkesiap. Apa jangan-jangan mereka ketahuan karena telah menyisipkan flashdisk sehingga bisa membaca situasi pada setiap meja judi? Apa bisa jadi mereka benar-benar dicurigai sebagai penyusup?Alih-alih ingin menyelidiki, ternyata mereka kena pergoki.“Ikut kami ke ruang keamanan!”Tiga orang Non-C tak berkutik, menyerahkan diri kepada para petugas sebab jika mereka berontak, tentu mereka semakin dicurigai dan akibatnya jauh lebih fatal.Di ruangan tertutup, manager casino memberikan tatapan bengis penuh rasa curiga. “Aku perhatikan dari kamera CCTV, sudah lebih dari satu jam kalian berada di sini dan hanya pesan minum. Kalian tidak main apa pun. Apa yang kalian lakukan di sini?” cecar pria berkumis lebat ala Persia itu.Hanz seketika teringat dengan teknik social engineering. Dengan santai d
Ketika telah sampai di titik lokasi, Hanz sangat kaget karena saat ini mereka tengah berada di sebuah gudang tua pinggiran di pinggiran Beijing. Nyaris tak ada tanda-tanda kehidupan di sini.Hyun Ki menatap heran. “Henzo, kita dari tadi dibuntuti oleh mobil Jeep itu. Siapa mereka?”Hanz sekilas menoleh ke belakang. “Mereka? Biarkanlah, bisa jadi mereka utusan dari Tuan Yuan Feng.” Hanz tidak mungkin jujur bahwa mereka adalah Arthur, utusan dari Tuan Besar Dmitry Fadeyka.Gudang tua ini sangat kotor dan tidak terawat, apalagi butuh waktu sekitar lima menit untuk sampai di jalan raya sana. Lokasi ini cukup termarginalkan.Hanz mengedarkan pandangan ke sekitaran. “Aku tidak pernah terpikir kalau di sini ada kehidupan. Di mana Heng?”Suasana yang gelap, menambah tingkat keangkeran tempat ini. Kesunyian malam, membuat suara mereka semakin jelas terdengar.Tuoli mendenguskan napas kasar. Entah kenapa dia agak ragu kalau lokasi yan
Ketika mereka tahu bahwa ada sebuah peralatan elektronik di sini tetapi tidak terdeteksi, lantas mereka semakin mengerutkan dahi, bingung sekaligus heran, bagaimana bisa terjadi?“Router ini telah dianggap hilang karena pengaruh sebuah software canggih yang digunakan oleh Four-H.” Hanz mengambil router tersebut. “Walapun tidak terdeteksi, tapi kau bisa menemukannya, Tuoli!” Hanz langsung menjitak kepala Tuoli.Andai saja Tuoli tidak mengelak, tentu saja jari itu akan menyasar batok kepalanya, namun untungnya dia sedikit gesit. Sensoriknya masih berfungsi bagus.Saat mereka hampir putus asa dengan cara memakai cara mereka sendiri, akhirnya Hanz memanggil Arthur ke lokasi. Arthur mengakunya utusan dari Tuan Yuan Feng.“Arthur, kau mempunyai indera penciuman yang sangat tajam. Bantulah kami!” seru Hanz dengan pandangan serius. Kali ini dia butuh bantuan Arthur.Arthur menjauh dari rombongan, lalu berjalan mondar-mandir ke sekitaran, mem
Siang harinya di Casino Max. Meskipun siang hari, suasana di dalam gedung judi tetap ramai seperti biasanya. Jika dilihat dengan pandangan normal, tidak ada sesuatu hal yang mencurigakan, semua berjalan seperti biasanya. Setelah berkeliling dalam waktu yang cukup lama, akhirnya Hanz mencurigai satu orang yang sedang sibuk dengan laptop dan ponselnya di salah satu sudut ruangan, paling ujung dan pojok, sedang menikmati kopi dan rokoknya.Kembali flashback ketika Hanz mencari lokasi keberadaan teroris, di mana pada waktu itu dia mengecualikan dari sistem dari penggunaan dinding dengan konsep sepuluh macam logam, lalu dia mendapatkan banyak lokasi.Sebab, ketika dia ingin melacak tanpa pengecualian, dia tidak akan bisa karena lokasi yang sedang dia cari pasti terhalang atau tertutupi. Maka dari itu dia mencari dengan cara pengecualian karena orang yang menggunakan konsep sepuluh macam logam tentu saja sangat sedikit.Kasusnya sama seperti sekar
Robert mendobrak masuk ke dalam. Tapi Julius berusaha mendorongnya keluar lagi. Julius tidak mau kalau sampai apa yang ada di dalam rumahnya diketahui oleh orang luar, apalagi mereka adalah petugas.Melihat keresahan yang di wajah Julius, maka Robert mengeluarkan senyuman kecut seraya berkata, “Aku Robert Hanssen dari FBI.”Mendengar itu, Julius tercengang dan diterpa rasa takut. “Aku tidak peduli. Pergi dari sini!” Suara Julius mulai berubah dan tampak sekali kegelisahan di wajahnya.Sungguh ini adalah musibah besar bagi Julius dan Edwin. Setelah berminggu-minggu dalam melaksanakan tugasnya, tak disangka kalau keberadaan mereka dapat terendus oleh petugas.Julius cukup kelabakan dan karena bingung mau berbuat apa, tidak ada cara lain selain dari berpura-pura tidak tahu dan sebisa mungkin untuk mengusir tiga orang ini dari sini. “Kalian tidak sopan! Sudah aku bilang kalau aku sedang tidak menerima tamu.”Julius semakin resah dan berontak.Sebaliknya, Robert tetap tenang dan malah memb
Mengejutkan, tiba-tiba siang hari ini ada tiga orang yang sudah berada di depan rumah milik Julius. Mereka berpakaian seperti orang biasa tapi jika melihat dari fisik mereka, sepertinya mereka bukanlah orang biasa. Mereka punya badan yang besar dan kekar.Setelah mengetuk beberapa saat, akhirnya pintu pun terbuka. “Ya ada apa?” sapa Julius. “Siapa kalian?”Begitu melihat tiga orang ini agak mencurigakan, Julius sedikit tersentak dan mengerutkan keningnya.Robert Hanssen memperhatikan raut wajah Julius yang mulai berubah. “Izinkan kami masuk,” kata Robert.Namun, Julius menggeleng. “Maaf untuk saat ini aku tidak sedang menerima tamu. Tadi aku tanyakan pada kalian tentang kalian siapa dan dari mana. Tapi kalian belum juga menjawab. Silakan kalian pergi.”Robert dan dua rekannya semakin curiga saat mendapat perlakuan seperti itu dari tuan rumah. Biasanya ketika ada tamu yang datang, tuan rumah akan ramah dan mempersilahkan tamunya untuk masuk, tapi anehnya Julius malah bersikap tak nya
Setelah sehari dan semalam mempelajari semua data dan juga mendengar penjelasan langsung dari Edwin, maka mulai hari ini Julius mulai melakukan publikasi di situs Wikileaks.Informasi rahasia tentang kejahatan pihak AS yang selama ini rupanya secara diam-diam memata-matai warganya sendiri akhirnya ketahuan. Sikap buruk AS yang begitu keji dan tercela pada akhirnya diketahui oleh masyarakat dunia, terutama masyakarat Amerika sendiri tentunya.Dikarenakan isu sekarang ini cepat sekali bisa viral lantaran sosial media, maka tidak butuh waktu lama untuk membuat berita tersebut trending dan menjadi bahasan utama di setiap acara. Banyak acara televisi yang memberitakan tentang berita tersebut sehingga dalam waktu beberapa jam saja bahkan hampir seluruh dunia pun mencoba membuka situs tersebut dan membaca beritanya aslinya.Dalam kurun waktu dua minggu, akhirnya semua informasi yang dirasa pantas dipublikasikan akhirnya rampung juga, semua telah tersampaikan sesuai dengan kemauan dari Edwin.
Julius menggelengkan kepala dan menyandarkan punggungnya lalu berkomentar, “Pemerintah AS memata-matai warganya sendiri? Parah! Tindakan yang mereka lakukan sudah keterlaluan.”Tidak sampai di situ. Pada akhirnya Julius pun tahu bahwa selama ini pihak pemerintah dan militer AS memang secara diam-diam melakukan spionase terhadap musuh-musuh mereka seperti Rusia dan Tiongkok. Tujuannya adalah supaya mereka tahu apa saja yang tumbuh dan berkembang di sana, terutama dalam hal militer. AS tidak mau kalau lawan-lawan mereka lebih tangguh dari pada mereka. Jika mereka dengan tega melakukannya terhadap warganya sendiri, maka tidak sulit bagi mereka untuk melakukannya terhadap Rusia, Tiongkok, dan negara-negara Timur Tengah.Julius terbelalak ketika semakin tahu betapa bobrok dan kejinya pihak AS yang secara terselubung melakukan semua kejahatan tersebut. “Edwin Joyden, pantas kau menjadi buronan. Ini adalah yang mereka takutkan rupanya. Wajar dan masuk akal.”Di sebelah Julius, Hanz dan Edwin
Begitu telah sampai di bandara di salah satu kota di Australia, perjalanan pun dilanjutkan dengan menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh Keluarga Fadeyka. Pihak bandara telah mendapatkan laporan bahwa akan ada utusan dari Keluarga Fadeyka yang akan tiba di bandara. Maka dari itu tidak ada hal apa pun yang bisa menghalangi keberangkatan mereka. Semua dipastikan aman jika uang sudah berbicara.Perjalanan lewat darat pun dilakukan. Dari Melbourne menuju Lorne butuh waktu beberapa jam. Julius sudah memberikan titik lokasi keberadaan dirinya pada Hanz. Lokasi tersebut masih berada dalam keramaian. Julius sengaja memilih lokasi tersebut karena dia sengaja ingin membebaskan diri dan tidak tampak seperti seorang buronan meskipun hal tersebut memang berbahaya bagi dirinya.Begitu telah sampai di lokasi, hanya tiga orang yang masuk ke dalam rumah : Hanz, Edwin, dan Avraam. Sementara para petugas lainnya berada cukup jauh dari rumah tersebut.“Selamat datang,” sambut Julius setelah membuka
Tentu saja dia adalah Hanz.“Avraam! Kenapa kau berkata seperti itu pada Edwin? Sudah aku bilang pada mu supaya berhenti mempermasalahkan ini! Aku adalah orang yang sangat berkenan mau membantu dia.”Avraam kaget saat tahu tiba-tiba Hanz sudah ada di sana. Padahal tadi setahu dia Hanz sedang tertidur. Dia cukup gugup. “Maafkan aku, Hanz.”Avraam sangat patuh dan bahka takut terhadap Hanz. Jika Hanz sudah bicara sangat serius, dia akan menurut. Hanya saja sejak kemarin dia ingin sekali rasanya membuat Hanz lantas yakin bahwa rencana yang sedang ditempuh ini sangat berisiko. Hanz sudah berulang kali diperingatkan oleh Avraam tapi Avraam bukannya tidak patuh, namun terlalu sayang pada Hanz. Dan kini sepertinya Avraam tidak bisa berkutik lagi saat dia mendapati ekspresi kemarahan yang terpampang di wajah Hanz.Ketika jarak mereka sangat dekat, Hanz memicingkan sebelah mata seraya berkata, “Kau tidak ada urusan di sini, Avraam. Tugas mu cuma mengawal dan menjaga kami. Tidak lebih dari itu.
Edwin tidak ingin merepotkan Hanz, tetapi di lain hal dia tidak mungkin mengurungkan segala rencana yang sudah hampir rampung dijalankan, dan di samping itu Han telah memaksa dirinya agar tetap pada rencana.“Aku pastikan Hanz tidak akan kenapa-kenapa,” ujar Edwin dengan kalimat yang pasti dan wajah serius. “Hanz telah menjamin keselamatan diriku. Jadi aku jauh lebih pantas menjamin juga keselamatan dirinya.”Dengan program canggih HF03, keberadaan Edwin tidak mungkin bisa terlacak oleh siapa pun, terutama oleh para petugas. Dengan begitu dia akan selalu aman dan apalagi dia mendapat pengawalan cukup ketat dari Fadeyka Army utusan dari Tuan Dmitry.Edwin menatap mata Avraam lurus-lurus seraya berkata, “Avraam, aku berjanji pada mu. Hanz tidak akan kenapa-kenapa. Jika terjadi sesuatu, aku yang akan bertanggung jawab. Aku merelakan nyawaku jika terjadi sesuatu pada Hanz. Aku adalah orang yang paling bertanggung jawab.”Lagi, Avraam membuang wajahnya dan merasa malas melihat mata Edwin.
Pada saat Hanz sedang tertidur pulas, Avraam memanggil Edwin dan menyuruhnya untuk mengobrol di belakang. “Ada apa, Avraam?” tanya Edwin bingung. Dahi Avraam berkerut dan alisnya mengernyit. Dia memberikan tatapan tajam dan lurus pas ke arah wajah Edwin sambil berkata dengan pelan tapi tegas. “Apa kau bisa menjamin keselamatan Hanz?” Kaget dilempar pertanyaan seperti itu, Edwin sedikit termundur badannya. Dia berkata dengan heran. “Apa maksud mu, Avraam?” “Apa maksudku?” Avraam menyunggingkan senyuman halus sebelah bibirnya. “Kau adalah buronan besar dan sangat berbahaya. Hingga saat ini kau masih masuk daftar kejaran FBI dan interpol. Kau penjahat besar, Edwin. Selama Hanz dan aku berada di dekat mu, kami selalu berada dalam bahaya. Apa kau tidak mengerti?” Edwin sangat mengerti bahwa dirinya memang membawa bahaya besar bagi Hanz dan lainnya. Tapi ini semata-mata bukanlah kemauan Edwin seorang, melainkan atas persetujuan Hanz juga. “Kenapa kau melibatkan Hanz dalam perkara ini
Julius tidak tahu kalau orang tersebut adalah Hanz Fadeyka. Tapi Hanz tahu tentang Julius dan bahkan bisa tahu lokasi persembunyian Julius. Tidak ada satu pun orang yang bisa melacak lokasi keberadaan pemilik situs Wikileaks kecuali Hanz.Itulah alasan kenapa Julius mau menerima kehadiran Hanz. Selain itu, Hanz pun mengatakan bahwa dia akan membawa seseorang yang mempunyai informasi besar yang bakal mencengangkan dunia, tentu saja nantinya semua akan tahu lewat situs terlarang : Wikileaks.Tidak hanya menjanjikan pada Julius untuk memberikan keamanan, Hanz juga memberikan hadiah besar berupa rahasia besar dari sebuah negara, di mana rahasia tersebut dia dapatkan dari seorang pria bernama : Edwin Joyden!Bagi Hanz sendiri, ini merupakan pengalaman emas yang amat berharga karena dia diberi kesempatan bertemu dengan dua orang hebat dan sangat mencintai kebenaran dan keadilan.Edwin merupakan pria yang sangat pintar dan berhati mulia. Dia rela mengkhianati negaranya sendiri demi membongka