“Ketiga. Software milik NSD?” Heng tak mampu melanjutkan kalimatnya.Tuoli geram, lalu mencengkeram rambut Heng dan mengangkat kepalanya ke atas. “Jangan buat kami penasaran! Cepat katakan!”Bahasan ketiga ini memang sangat menegangkan karena inilah yang selama ini membuat Hanz terus bertanya-tanya, kenapa bisa Heng sampai tidak bisa terdeteksi? Apa iya Heng bisa membuat software serupa dengan segala kecanggihannya?Napas Heng termegap-megap dan detak jantunya bergetar tak tahu arah. Dia mencoba melanjutkan kalimatnya. “Aku tidak membuatnya dan tidak pula menjiplaknya. Software itu tidak bisa dibuat atau direplika secara sembarangan. Tetapi aku bisa mendapatkan manfaat dari software tersebut.”Semakin rumit. Hanz tidak mau ada rekayasa yang keluar dari mulut Heng. Jangan sampai Hanz termakan oleh omongan palsu.“Tidak ada gunanya kau berbohong!” sergah Hanz menyeringai.“Tidak. Aku tidak berbohong.” Kemudian, Heng menjelaska
Telah terjadi keributan besar antara Yuan Liu dan Shing Chao. Bermula ketika Yuan Liu menulis sebuah postingan di media sosial dengan mengatakan bahwa ada seseorang yang telah bermaksud jahat terhadap dia, keluarganya, dan perusahaannya. Konteks yang sedang dia bicarakan tentu saja peristiwa yang terjadi waktu itu dan omongannya tersebut mengarah kepada satu orang.Shing Chao tersinggung berat, apalagi omongan Yuan Liu sampai di-repost banyak orang dan hampir trending. Parahnya, banyak pihak telah memberikan tuduhan serupa bahwasanya memang Shing Chao yang merupakan otak pelaku atas peristiwa yang terjadi pada hari jadi Yuan You Energy ke-40 waktu itu, meskipun Yuan Liu tidak menyebutkan nama Shing Chao secara langsung.Tidak terima, Shing Chao membalasnya dengan memposting sebuah konten yang berisi bahwa dia bukanlah pelakunya dan dia mengaku bahwa tidak ada kaitan apa pun dengan peristiwa itu. Shing Chao marah besar karena telah mendapatkan fitnah besar yang telah merusak nama baik
Masih berlatar di kantor Yuan You Energy, tepatnya di ruangan kerja sekretaris. Di dalam ruangan, sudah ada Hanz, Heng, dan Mei Yin. Hanz sudah menepati janjinya bahwa dia akan menyerahkan Heng di hadapan Mei Yin.Melihat kehadiran orang tua angkat bajingan itu, Mei Yin bersedih dan sampai menitikkan air mata.PLAK!Mei Yin menampar keras Heng.“Jika kau tidak mau mengurusku, seharusnya kau memulangkan aku ke rumah orang tua kandungku, atau menyerahkan aku ke panti asuhan saja, tetapi kenapa kau malah menyiksa lalu menelantarkan aku?” Bola mata Mei Yin memerah.Heng menjadi kaku dan ketakutan, lalu bicara terbata-bata. “M-maafkan aku, Mei.”Hanz mendorong kepala Heng agak kuat. “Siapa nama aslinya? Katakan sekarang!” desak Hanz beringas.“Nama mu adalah Jia Li. Maaf, Jia Li, aku sudah memisahkan kau dengan orang tua kandung mu. Waktu itu, kau berusia sekitar tiga tahun dan tidak mengerti apa-apa, ayah mu menolong ibu mu yang sedang terkapar di jalan raya sehabis kecelakaan. Sementara
Non-C tidak beristirahat dan tidak pula puas dengan apa yang telah mereka lakukan. Siang hari ini juga mereka langsung menuju kantor NSD untuk melakukan crosscheck secara langsung, menanyakan kenapa bisa satu anggota Four-H bisa menggunakan software milik NSD.Berita tentang keberhasilan Non-C dalam membekuk hacker Heng mendapat sorotan dari publik, tak terkecuali bagi NSD. Sebagai pihak yang berwewenang dalam hal yang terkait dengan keamanan siber, maka NSD menyambut baik kedatangan Non-C di kantor mereka.Tak tanggung-tanggung, Shing Ho yang merupakan salah satu orang penting di NSD yang menyambut mereka. Shing Ho bersalaman dengan Hanz, Hyun Ki dan Tuoli. “Satu hal yang membuat aku kaget adalah kalian bertiga bukan orang China. Luar biasa!” Shing Ho berdecak kagum.Obrolan itu berlangsung di lobi NSD.Karena misi penangkapan Heng dipimpin oleh Hanz, maka Hanz harus tahu pasti kenapa bisa Heng mendapatkan jaminan akses, perlindungan, dan ke
Malam harinya di kamar tidur Tuoli. Mereka mulai kembali sibuk berada di depan layar komputer masing-masing, membaca setiap kode yang tertera di sana. Urusan Heng yang pandai dalam remote akses dan juga manipulasi permainan judi di casino telah usai. Sekarang urusan beralih ke sosok Chen Hu.Tuoli membuka data yang dia punya tentang Hu. “Dia yang mengirimkan ransomware ke Yuan You Energy. Dia jago. Pekerjaannya sangat ilegal dan terlarang. Berkaitan erat dengan dunia keuangan dan perbankan. Carding, mengkloning kartu kredit para nasabah, lalu mengeruk untung dari sana untuk kepentingan pribadinya.”Tapi aneh, selama dalam waktu beberapa bulan terakhir ini, Tuoli kesulitan dalam menyerap informasi mengenai Hu. Entah bagaimana ceritanya Hu seperti hilang ditelan bumi.“Jika saja dia tidak menyerang Yuan You Energy beberapa waktu lalu, aku pasti tidak akan bisa melacaknya. Dia melemparkan bola apinya sendiri. Dia sedang menggali kuburannya sendiri.” Tuol
“Kita pasti akan kehilangan jejak jika mengandalkan GPS. Kita harus mengikuti pergerakan Emmi secara langsung!” tutur Hanz sambil menggeleng heran. “Ketika transaksi selesai, dia seperti tidak membawa satu barang elektronik apa pun, seolah dia tidak punya ponsel atau semacamnya.”Non-C mengawasi pergerakan Emmi dari dalam mobil, nanti setelah Emmi keluar dari toko dan beranjak pergi, mereka akan membuntutinya dari belakang.Hanz sudah memberikan perintah kepada Arthur dan anak buahnya untuk segera siap. Jika terjadi sesuatu, bakal ada yang membantu dengan segera.“Emmi sudah keluar. Ayo kita bergegas!” seru Tuoli semangat. Dia menyalakan mesin mobil, lalu melajukan mobilnya dengan cukup pelan.Di saat bersamaan, Emmi masuk ke dalam sebuah mobil yang di dalamnya sudah ada satu orang pria yang sedari tadi menunggu. Tampak Emmi membawa satu laptop dan tiga ponsel, setidaknya uang yang dia keluarkan dengan kartu kredit palsu itu senilai dua ribu
Arthur memberikan laporan kepada Hanz bahwa mobil yang tadi dia kejar itu berhenti di sebuah gudang tak jauh dari pelabuhan petikemas. Sebagaimana dari info yang telah berhasil dia dan anak buahnya dapatkan bahwa barang tersebut nantinya akan diekspor keluar negeri.Para pria yang menjadi penadah dari Emmi merupakan para pelaku pasar gelap. Mereka mengumpulkan sejumlah barang, lalu nantinya akan dioper keluar negeri. Urusan izin atau pajak, entahlah namanya saja pasar gelap.Hanz menarik kesimpulan dini. “Berarti terputus di Emmi. Para penadah itu memang sindikat, tetapi kita tidak punya urusan dengan mereka secara langsung, melainkan kita harus tahu siapa Emmi dan apa hubungannya dengan Hu.Non-C masih terus memantau Emmi dari jarak yang tak terlalu jauh. Mereka memantau secara langsung karena jika tidak, mereka akan kehilangan arah, dan itu lah alasan kenapa Hanz meyakini bahwa ada sesuatu yang menakjubkan sehingga Emmi seperti tak terlihat.Hyun Ki memberikan saran. “Jaringan Hu mem
Meskipun sudah berusaha untuk melacak Emmi hanya dengan menggunakan perangkat dan jaringan, Non-C gagal menerapkannya, karena itulah sebelum terlambat, mereka sudah stay di sekitar gedung apartemen tempat tinggal Emmi.Setelah sekitar lima belas menit menunggu, wanita muda yang cantik itu pun keluar dan seperti biasa, menggunakan mobil yang kemarin dia tumpangi. “Ikuti dia lagi, Tuoli!” perintah Hanz.Tuoli pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, mengimbangi kelajuan mobil sedang yang ada di depannya.Jalanan pagi di Shenzhen tak sepadat megapolitan pada umumnya. Jalanan di sini malah agak lengang karena sebagia besar masyarakat Shenzhen lebih suka menggunakan transportasi umum dan menggunakan sepeda listrik ketimbang kendaraan pribadi.Tuoli kaget saat tahu bahwa Emmi ternyata tidak berhenti di showroom mobil mahal, namun wanita itu berhenti di depan sebuah toko perhiasan.Hanz mengoles dagu seraya berkata dingin. “Data mu sebagai pekerja biasa. Tidak mungkin mendapatkan kred
Robert mendobrak masuk ke dalam. Tapi Julius berusaha mendorongnya keluar lagi. Julius tidak mau kalau sampai apa yang ada di dalam rumahnya diketahui oleh orang luar, apalagi mereka adalah petugas.Melihat keresahan yang di wajah Julius, maka Robert mengeluarkan senyuman kecut seraya berkata, “Aku Robert Hanssen dari FBI.”Mendengar itu, Julius tercengang dan diterpa rasa takut. “Aku tidak peduli. Pergi dari sini!” Suara Julius mulai berubah dan tampak sekali kegelisahan di wajahnya.Sungguh ini adalah musibah besar bagi Julius dan Edwin. Setelah berminggu-minggu dalam melaksanakan tugasnya, tak disangka kalau keberadaan mereka dapat terendus oleh petugas.Julius cukup kelabakan dan karena bingung mau berbuat apa, tidak ada cara lain selain dari berpura-pura tidak tahu dan sebisa mungkin untuk mengusir tiga orang ini dari sini. “Kalian tidak sopan! Sudah aku bilang kalau aku sedang tidak menerima tamu.”Julius semakin resah dan berontak.Sebaliknya, Robert tetap tenang dan malah memb
Mengejutkan, tiba-tiba siang hari ini ada tiga orang yang sudah berada di depan rumah milik Julius. Mereka berpakaian seperti orang biasa tapi jika melihat dari fisik mereka, sepertinya mereka bukanlah orang biasa. Mereka punya badan yang besar dan kekar.Setelah mengetuk beberapa saat, akhirnya pintu pun terbuka. “Ya ada apa?” sapa Julius. “Siapa kalian?”Begitu melihat tiga orang ini agak mencurigakan, Julius sedikit tersentak dan mengerutkan keningnya.Robert Hanssen memperhatikan raut wajah Julius yang mulai berubah. “Izinkan kami masuk,” kata Robert.Namun, Julius menggeleng. “Maaf untuk saat ini aku tidak sedang menerima tamu. Tadi aku tanyakan pada kalian tentang kalian siapa dan dari mana. Tapi kalian belum juga menjawab. Silakan kalian pergi.”Robert dan dua rekannya semakin curiga saat mendapat perlakuan seperti itu dari tuan rumah. Biasanya ketika ada tamu yang datang, tuan rumah akan ramah dan mempersilahkan tamunya untuk masuk, tapi anehnya Julius malah bersikap tak nya
Setelah sehari dan semalam mempelajari semua data dan juga mendengar penjelasan langsung dari Edwin, maka mulai hari ini Julius mulai melakukan publikasi di situs Wikileaks.Informasi rahasia tentang kejahatan pihak AS yang selama ini rupanya secara diam-diam memata-matai warganya sendiri akhirnya ketahuan. Sikap buruk AS yang begitu keji dan tercela pada akhirnya diketahui oleh masyarakat dunia, terutama masyakarat Amerika sendiri tentunya.Dikarenakan isu sekarang ini cepat sekali bisa viral lantaran sosial media, maka tidak butuh waktu lama untuk membuat berita tersebut trending dan menjadi bahasan utama di setiap acara. Banyak acara televisi yang memberitakan tentang berita tersebut sehingga dalam waktu beberapa jam saja bahkan hampir seluruh dunia pun mencoba membuka situs tersebut dan membaca beritanya aslinya.Dalam kurun waktu dua minggu, akhirnya semua informasi yang dirasa pantas dipublikasikan akhirnya rampung juga, semua telah tersampaikan sesuai dengan kemauan dari Edwin.
Julius menggelengkan kepala dan menyandarkan punggungnya lalu berkomentar, “Pemerintah AS memata-matai warganya sendiri? Parah! Tindakan yang mereka lakukan sudah keterlaluan.”Tidak sampai di situ. Pada akhirnya Julius pun tahu bahwa selama ini pihak pemerintah dan militer AS memang secara diam-diam melakukan spionase terhadap musuh-musuh mereka seperti Rusia dan Tiongkok. Tujuannya adalah supaya mereka tahu apa saja yang tumbuh dan berkembang di sana, terutama dalam hal militer. AS tidak mau kalau lawan-lawan mereka lebih tangguh dari pada mereka. Jika mereka dengan tega melakukannya terhadap warganya sendiri, maka tidak sulit bagi mereka untuk melakukannya terhadap Rusia, Tiongkok, dan negara-negara Timur Tengah.Julius terbelalak ketika semakin tahu betapa bobrok dan kejinya pihak AS yang secara terselubung melakukan semua kejahatan tersebut. “Edwin Joyden, pantas kau menjadi buronan. Ini adalah yang mereka takutkan rupanya. Wajar dan masuk akal.”Di sebelah Julius, Hanz dan Edwin
Begitu telah sampai di bandara di salah satu kota di Australia, perjalanan pun dilanjutkan dengan menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh Keluarga Fadeyka. Pihak bandara telah mendapatkan laporan bahwa akan ada utusan dari Keluarga Fadeyka yang akan tiba di bandara. Maka dari itu tidak ada hal apa pun yang bisa menghalangi keberangkatan mereka. Semua dipastikan aman jika uang sudah berbicara.Perjalanan lewat darat pun dilakukan. Dari Melbourne menuju Lorne butuh waktu beberapa jam. Julius sudah memberikan titik lokasi keberadaan dirinya pada Hanz. Lokasi tersebut masih berada dalam keramaian. Julius sengaja memilih lokasi tersebut karena dia sengaja ingin membebaskan diri dan tidak tampak seperti seorang buronan meskipun hal tersebut memang berbahaya bagi dirinya.Begitu telah sampai di lokasi, hanya tiga orang yang masuk ke dalam rumah : Hanz, Edwin, dan Avraam. Sementara para petugas lainnya berada cukup jauh dari rumah tersebut.“Selamat datang,” sambut Julius setelah membuka
Tentu saja dia adalah Hanz.“Avraam! Kenapa kau berkata seperti itu pada Edwin? Sudah aku bilang pada mu supaya berhenti mempermasalahkan ini! Aku adalah orang yang sangat berkenan mau membantu dia.”Avraam kaget saat tahu tiba-tiba Hanz sudah ada di sana. Padahal tadi setahu dia Hanz sedang tertidur. Dia cukup gugup. “Maafkan aku, Hanz.”Avraam sangat patuh dan bahka takut terhadap Hanz. Jika Hanz sudah bicara sangat serius, dia akan menurut. Hanya saja sejak kemarin dia ingin sekali rasanya membuat Hanz lantas yakin bahwa rencana yang sedang ditempuh ini sangat berisiko. Hanz sudah berulang kali diperingatkan oleh Avraam tapi Avraam bukannya tidak patuh, namun terlalu sayang pada Hanz. Dan kini sepertinya Avraam tidak bisa berkutik lagi saat dia mendapati ekspresi kemarahan yang terpampang di wajah Hanz.Ketika jarak mereka sangat dekat, Hanz memicingkan sebelah mata seraya berkata, “Kau tidak ada urusan di sini, Avraam. Tugas mu cuma mengawal dan menjaga kami. Tidak lebih dari itu.
Edwin tidak ingin merepotkan Hanz, tetapi di lain hal dia tidak mungkin mengurungkan segala rencana yang sudah hampir rampung dijalankan, dan di samping itu Han telah memaksa dirinya agar tetap pada rencana.“Aku pastikan Hanz tidak akan kenapa-kenapa,” ujar Edwin dengan kalimat yang pasti dan wajah serius. “Hanz telah menjamin keselamatan diriku. Jadi aku jauh lebih pantas menjamin juga keselamatan dirinya.”Dengan program canggih HF03, keberadaan Edwin tidak mungkin bisa terlacak oleh siapa pun, terutama oleh para petugas. Dengan begitu dia akan selalu aman dan apalagi dia mendapat pengawalan cukup ketat dari Fadeyka Army utusan dari Tuan Dmitry.Edwin menatap mata Avraam lurus-lurus seraya berkata, “Avraam, aku berjanji pada mu. Hanz tidak akan kenapa-kenapa. Jika terjadi sesuatu, aku yang akan bertanggung jawab. Aku merelakan nyawaku jika terjadi sesuatu pada Hanz. Aku adalah orang yang paling bertanggung jawab.”Lagi, Avraam membuang wajahnya dan merasa malas melihat mata Edwin.
Pada saat Hanz sedang tertidur pulas, Avraam memanggil Edwin dan menyuruhnya untuk mengobrol di belakang. “Ada apa, Avraam?” tanya Edwin bingung. Dahi Avraam berkerut dan alisnya mengernyit. Dia memberikan tatapan tajam dan lurus pas ke arah wajah Edwin sambil berkata dengan pelan tapi tegas. “Apa kau bisa menjamin keselamatan Hanz?” Kaget dilempar pertanyaan seperti itu, Edwin sedikit termundur badannya. Dia berkata dengan heran. “Apa maksud mu, Avraam?” “Apa maksudku?” Avraam menyunggingkan senyuman halus sebelah bibirnya. “Kau adalah buronan besar dan sangat berbahaya. Hingga saat ini kau masih masuk daftar kejaran FBI dan interpol. Kau penjahat besar, Edwin. Selama Hanz dan aku berada di dekat mu, kami selalu berada dalam bahaya. Apa kau tidak mengerti?” Edwin sangat mengerti bahwa dirinya memang membawa bahaya besar bagi Hanz dan lainnya. Tapi ini semata-mata bukanlah kemauan Edwin seorang, melainkan atas persetujuan Hanz juga. “Kenapa kau melibatkan Hanz dalam perkara ini
Julius tidak tahu kalau orang tersebut adalah Hanz Fadeyka. Tapi Hanz tahu tentang Julius dan bahkan bisa tahu lokasi persembunyian Julius. Tidak ada satu pun orang yang bisa melacak lokasi keberadaan pemilik situs Wikileaks kecuali Hanz.Itulah alasan kenapa Julius mau menerima kehadiran Hanz. Selain itu, Hanz pun mengatakan bahwa dia akan membawa seseorang yang mempunyai informasi besar yang bakal mencengangkan dunia, tentu saja nantinya semua akan tahu lewat situs terlarang : Wikileaks.Tidak hanya menjanjikan pada Julius untuk memberikan keamanan, Hanz juga memberikan hadiah besar berupa rahasia besar dari sebuah negara, di mana rahasia tersebut dia dapatkan dari seorang pria bernama : Edwin Joyden!Bagi Hanz sendiri, ini merupakan pengalaman emas yang amat berharga karena dia diberi kesempatan bertemu dengan dua orang hebat dan sangat mencintai kebenaran dan keadilan.Edwin merupakan pria yang sangat pintar dan berhati mulia. Dia rela mengkhianati negaranya sendiri demi membongka