Beranda / Romansa / Tuan Lumpuh, I Love You / Bab 8 Kegigihan Nara

Share

Bab 8 Kegigihan Nara

Penulis: Tri Setyorini
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-02 13:48:28

Nara keluar dari kamar mandi meninggalkan Jaden sendiri di dalam. Dia memilih keluar karena pria di dalam sana sedang terlihat sangat marah padanya. Nara tidak mau tambah membuat Jaden semakin emosi.

"Kita lihat saja, nanti kalau kamu sudah di rumah kenangan, apa yang bisa kamu lakukan?" Nara berdialog sendiri.

Beberapa menit kemudian Nara menempelkan telinganya pada daun pintu karena dia takut jika Jaden jatuh saat duduk di kursi rodanya setelah keluar dari bathub.

"Nona Nara!"

"Nara tersentak kaget saat mendengar suara Reno dan ketukan pada pintu kamar Jaden.

"Reno ada apa ke sini?"

Nara segera membuka pintu kamar Jaden dan dia melihat Reno sudah berdiri di depan pintu sembari mengedarkan pandangannya seperti mencari sesuatu.

"Nona Nara, Tuan Muda masih di kamar mandi?"

"Tuan JL masih di dalam kamar mandi, memangnya kenapa?"

"Dia tadi menghubungiku dan menyuruhku datang ke kamarnya untuk membantunya keluar dari kamar mandi."

"Menghubungi kamu?" Nara memang ingat tadi dia melihat ad
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 9 Mengantar Terapi

    Jaden duduk di depan meja, di mana ada semangkuk sup buatan Nara. Jaden melihat ke arah dalam mangkuknya dengan sorot mata heran."Ini sup buatan saya sendiri, Tuan JL, jadi Tuan tenang saja karena ini sup yang sehat.""Sup jagung?"Nara mengangguk dengan cepat. "Bukankah Tuan JL suka sekali dengan sup jagung, makannya saya buatkan sup jagung.""Apa kamu tau semua itu dari kontrak yang kamu tanda tangani?""Tidak, saya tau karena saya mencari tau sendiri.""Jadi, kamu mencari tau semua tentangku?""Em ... bisa dibilang begitu karena aku harus profesional dalam bekerja. Sekarang Tuan JL makan dulu dan kita bisa segera berangkat untuk terapi."Jaden masih terdiam melihat sup di depannya. "Kenapa Tuan JL diam saja? Apa mau aku suapi?"Jaden kemudian menatap Nara datar. "Aku hanya lumpuh pada kakiku, tidak pada tanganku."Nara mengangguk perlahan. Jaden kemudian menyendokkan sedikit sup dan memasukkan ke dalam mulutnya. Nara melihat serius pada Jaden karena dia ingin mengetahui reaksi pr

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 10 Menculik Jaden Part 1

    Nara berdiri di depan kaca jendela besar di mana dia dari sana bisa melihat tuan mudanya sedang mengikuti terapi untuk bisa berjalan lagi. Nara melihat wajah Jaden tidak ada sama sekali ekspresi senangnya. Wajah itu terlihat datar dan dingin. "Dia apa aslinya memang seperti itu ya wajahnya?" Nara kembali melihat Jaden yang sedang duduk dan dipijit kakinya oleh sang terapis. Nara benar-benar memperhatikan cara terapis itu memijit kaki Jaden dan apa saja yang dilakukan pada Jaden. Sampai pada akhirnya, Jaden mulia berdiri dengan berpegangan pada kedua tiang datar. "Perlahan saja Tuan Jaden." Nara yang melihat Jaden berusaha berdiri dengan kakinya tampak senang, tapi juga khawatir. "Tuan JL, ayo berusahalah." Kedua tangan Jaden mencengkeram kedua pegangan kayu sembari menahan rasa yang mungkin sangat menyakitkan. "Argh! Shit! Sudah aku bilang kalau aku tidak bisa!" Jaden tiba-tiba marah karena dia terjatuh. Nara yang melihat dari kaca besar di depannya seketika mendekat ke ar

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 11 Menculik Jaden Part 2

    Nara hanya terdiam melihat pria di depannya itu. Dalam hati kecil Nara berkata, jika hanya untuk membius seorang Jaden Luther saja adalah hal yang sulit. Bagaimana jika nanti mereka akan tinggal satu atap?"Tuan harus minum untuk menghilangkan rasa takut Tuan JL karena naik mobil tadi."Jaden langsung memberikan tatapan tajamnya. "Jadi, kamu tahu kalau aku takut naik mobil?""Tentu saja saya tahu karena beberapa kali melihat Tuan JL panik dan cemas saat berada di dalam mobil.""Kamu benar-benar tidak tau diri. Kamu sengaja mengajakku ke pantai agar lebih lama bisa menyiksaku di dalam mobil."Nara menggeleng pelan. "Saya sama sekali tidak ada niat seperti itu. Saya malah ingin membuat Tuan JL bisa melawan semua rasa takut yang sedang Tuan rasakan karena saya tau jika Tuan JL orang yang sangat kuat."Nara membereskan pecahan kaca dan segera berjalan keluar dari kamar Jaden Luther.Terdengar suara marah Jaden yang juga membanting beberapa barang di dalam kamarnya."Oh Tuhan, apa aku bisa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 12 Di Rumah Kenangan Part 1

    Nara sedang berpamitan dengan Nenek dan juga Reno. Dia akan segera membawa Jaden ke rumah kenangan yang letaknya lumayan jauh dari sana, dan nanti di tempat yang agak terpencil itu Jaden akan tinggal hanya berdua dengan Nara."Nara, tolong jaga cucuku dengan baik. Kalau kamu kesal padanya, ingat saja jika sebenarnya cucuku orang yang tidak seperti itu.""Nenek tenang saja karena beberapa hari dengan Tuan JL, aku sudah mulai terbiasa dengan sikapnya.""Nona Nara, semoga kamu tetap kuat dan sabar merawat Tuan Muda, tapi kalau tidak sanggup atau menyerah karena benar-benar sudah tidak bisa Nona Nara terima, Nona Nara bisa mengundurkan diri. Iya, kan Nek?" Reno melihat ke arah wanita tua yang kedua matanya tampak sembab."Iya, Nara."Nara memeluk Nenek dan Reno bergantian. Jaden sudah Nara tidurkan di kursi belakang mobil Jaden."Nek, Reno, aku mau berangkat dulu.""Iya, hati-hati, Nara." Nara mengendarai mobil sendirian memecah jalanan sore yang tampak sepi. Jaden masih terbaring nyeny

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 13 Rumah Kenangan Part 2

    Nara bingung saat akan masuk ke dalam kamar Jaden karena dia takut jika pria itu masih marah dengannya, tapi Nara juga tidak bisa membiarkan Jaden tidak makan sama sekali.Pintu diketuk oleh Nara, tapi pria di dalam kamar itu tidak mau menyahut sama sekali.Nara mengetuk pintu hanya ingin memberitahu jika dia izin akan masuk ke dalam kamar Jaden, tapi saat tidak mendapat jawaban, Nara membuka kunci pintu itu. "Tuan JL," panggil Nara lirih, Nara pun berhati-hati membuka pintu kamar Jaden. Takutnya dia tiba-tiba di lempar Jaden sesuatu.Namun, saat pintu sudah terbuka, Nara melihat Jaden yang duduk dengan wajah menatap tajam pada Nara.Nara sebenarnya takut melihat tatapan Jaden yang seperti itu, walaupun Nara tau jika Jaden tidak akan menyakitinya selama jarak mereka jauh."Tuan JL, ini makan paginya." Nara meletakkan sarapan Jaden di atas meja kecil di sana."Aku tidak mau makan. Berikan saja ponselku.""Tuan makan dulu dan minum obat, kemarin Tuan belum minum obatnya.""Berikan pons

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 14 Perjanjian

    "Ren." Sebuah usapan lembut pada pundak Reno yang tampak terdiam setelah sambungan teleponnya di putuskan oleh Jaden."Iya, Nek.""Aku tahu jika kamu pasti sedih karena ucapan Jaden. Nenek tau jika selain kamu adalah orang kepercayaan cucuku, kamu juga adalah sahabat baik dari cucuku.""Iya, Nek. Aku sedih saja saat Tuan Muda dengan mudahnya memecatku hanya karena aku sekali ini tidak bisa menuruti keinginannya, padahal aku lakukan itu juga ingin melihat sahabatku kembali seperti dulu."Wanita tua itu menunjukkan senyum kecil nan lembutnya. "Sudahlah, kamu tidak perlu memikirkan apa yang cucuku katakan tadi, apa kamu tahu jika Jaden itu tidak akan bisa kehilangan sahabat sepertimu."Nenek yang masih terlihat cantik itu memeluk Reno.Di tempatnya, Nara melihat Jaden tertegun. Dia merasa baru kali ini melihat Jaden seperti itu."Tuan JL," panggil Nara lirih."Pergi dari sini.""Tuan kenapa?""Aku bilang pergi dari hadapanku!"Nara tahu jika hati Jaden sedang tidak baik, jadi dia lebih b

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 15 Bukan Hal Yang Manis

    Nara yang sudah menyelesaikan membuat makan siangnya, segera keluar untuk mencari pria itu. Dia pergi ke arah luar si mana tadi Jaden dengan kursi rodanya berada di sana."Tuan JL kemana? Kenapa dia tidak ada di sini? Apa dia pergi ke dalam hutan, atau jangan-jangan dia ingin kabur dari sini." Nara segera berlari mencari di mana Jaden berada.Nara pun berteriak memanggil nama Jaden, tapi dia sama sekali tidak mendapat balasan. "Tuan JL ini ke mana? Kenapa dia tidak menjawab panggilanku? Apa dia beneran sudah pergi dari sini? Apa aku sebaiknya menghubungi nenek saja dan bertanya apa Tuan JL di sana?"Nara tampak berpikir sejenak dan dia akhirnya mengurungkan niatnya untuk menghubungi nenek karena tidak mau nanti nenek Miranti khawatir.Nara memilih kembali mencari keberadaan Jaden karena jika Jaden pulang, pasti nenek Miranti akan menghubunginya.Tidak lama dari kejauhan, Nara melihat kursi roda milik Jaden, tapi Jaden tidak ada di atas kursi rodanya.Nara segera berlari ke tempat di

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 16 Mood Yang Aneh

    Jaden tampak terdiam saat Nara masih pada posisi memeluknya. Jaden pun merasakan jika Nara memang tampak ketakutan saat ini. "Sudah, kamu jangan takut, itu hanya suara guntur dan tidak akan menyakitimu, apa lagi kamu di dalam rumah.""Tolong jangan banyak bicara, aku beneran takut.""Mau sampai kapan kamu memelukku seperti ini? Baju kamu dan aku basah, apa kamu mau kita nanti malah sakit?"Nara baru sadar jika dia memeluk Jaden dengan keadaan basah kuyup, tapi dia juga benar-benar ketakutan dengan suara guntur yang terdengar menggelegar.Nara menarik wajahnya dan dia dapat melihat wajah Jaden sekali lagi dari dekat. "Tu-tuan, apa bisa berganti baju sendiri di dalam kamar? Saya mau di sofa dulu saja."Jaden terlihat kasihan melihat wajah ketakutan Nara. "Kamu benar-benar takut dengan suara guntur, ya? Sekarang aku tau bagaimana nanti bisa menyiksa kamu jika kamu gagal dengan perjanjian kita itu." Jaden malah tersenyum miring.Nara melihat wajah Jaden malah merasa sebal. Dia kemudian i

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06

Bab terbaru

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 31 Ajakan Sang Pelayan

    Jaden tidak mau memberikan obat itu pada Nara dan Jaden tidak mau Nara terlalu ikut campur pada semua hal tentang dirinya."Tuan, aku bukannya ingin ikut campur, tapi aku hanya ingin agar Tuan JL bisa sembuh. Jangan mengkonsumsi obat yang tidak disarankan oleh dokter, tuan JL juga jangan langsung percaya akan hal seperti itu," terang Nara terlihat kesal."Nara, Andrew itu adikku, dan aku sangat kenal dengannya, dan dia tidak mungkin akan mencelakaiku. Malahan dia orang pertama yang membawaku ke rumah sakit saat kecelakaan itu dan dia juga yang menjagaku saat aku tidak sadarkan diri di sana karena nenek masih sakit dan berada di luar negeri. Jangan berpikiran negatif dengannya," ujar Jaden marah."Aku tidak berpikiran negatif dengannya, hanya saja aku mengatakan kalau Tuan JL itu lebih baik mengkonsumsi obat dari dokter Tuan sendiri. Apa aku salah?""Sebaiknya kamu dia saja dan urus pekerjaanmu saja, Nara." Jaden pun kembali terfokus pada ponselnya."Tuan, apa keinginan Tuan JL untuk s

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 30 Undangan Pertunangan Kalista

    Nara yang baru bangun dari pingsannya tampak terkejut karena melihat ada nenek dan juga Reno di sana. Nara pun menceritakan kejadian sebenarnya pada nenek dan itu sama persis seperti apa yang Jaden katakan."Sekarang Tuan JL ke mana?" tanya Nara yang tidak melihat ada pria lumpuh yang semalam menemaninya tidur."Dia ngambek, Nara," celetuk Reno."Ngambek kenapa?" Nara pun melihat heran."Reno, kamu jangan bicara sembaranga. Dia ada di kamarnya seperti biasa, kamu tau sendiri bagaimana cucuku itu, Nara."Nara pun menganggukan kepalanya. "Kalau begitu, aku akan menyiapkan makan pagi untuk tuan JL dan setelahnya aku akan membawanya ke ruang terapi untuk memijit kakinya." Nara pun bangkit dari tempat tidurnya.Di sana Reno kembali berbisik tentang undangan yang baru saja Reno terima, dan tentu saja membuat Nara heran. "Ada apa sih, Nek?" tanya Nara yang terlihat penasaran."Ini tuan Jaden dapat undangan dari mantan tunangannya dulu, Nara. Nona Kalista akan bertunangan dengan tuan muda De

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 29 Teman Tidur

    Nara pun beralasan jika dia sedang mimpi buruk, padahal bayangan akan rasa bersalah pada Jaden itu kembali muncul, di tambah juga Nara yang merindukan suaminya. "Aku tadi memang mimpi buruk, Tuan. Maaf kalau sudah membuat Tuan Jaden terbangun.""Aku tadi mau mengambil air minum karena air di gelasku habis, tapi aku mendengar kamu mengigau apalagi pintu tidak kamu tutup dengan rapat. Kamu itu ceroboh sekali. Bagaimana kalau ada orang masuk?" Sekarang Jaden malah ngomel sama Nara."Orang lain siapa? Di sini hanya ada Tuan, Nenek dan Reno, lagi pula kalau salah satu dari kalian masuk pun tidak apa-apa.""Tidak bisa begitu, Nara! Kalau aku atau nenek tidak masalah, tapi kalau Reno jangan!" seru Jaden tegas."Memangnya kenapa dengan Reno?""Dia ... Pokoknya tidak boleh! Dia mau apa masuk ke kamar kamu?" Jaden pun bingung mau menjelaskan bagaimana yang dia rasakan jika Reno dekat dengan Nara."Mungkin saja dia ingin membangunkan aku seperti yang Tuan JL lakukan, atau ....""Kamu masih menga

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 28 Sikap Manis Pria Arogan

    Jaden pun mencoba membantu Reno menyalakan perapian. Nara yang juga membantu malah diusili Reno dengan menorehkan sisa kayu bakar yang sudah menjadi abu pada wajah Nara."Reno!" seru Nara kesal.Reno malah cekikikan. "Muka kamu lucu sekali seperti boneka anabel," ejek Reno."Awas kamu, ya!" Nara mengambil sisa kayu bakar yang sudah menjadi abu, tapi matanya malah kelilipan. "Aduh!" Erang Nara malah kebingungan sendiri karena tangannya pun kotor. Di tengah kebingungannya itu, Nara pun merasakan tangannya ditarik oleh seseorang dan sebuah sentuhan lembut pada pipi Nara."Biar aku tiup, kamu tenang dulu," suara itu sangat Nara kenali, meskipun kedua matanya masih tertutup menahan perih.Nara pun seketika menurut suara yang berbicara dengannya. Dia merasakan embusan udara yang terasa hangat pada matanya.Perlahan, wanita itu mencoba membuka kedua matanya dan dia melihat wajah seseorang yang baginya menyebalkan, tapi entah kenapa dia mulai menyukai wajah itu."Sudah tidak apa-apa, kan?" t

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 27 Tidak Bisa Pergi Dariku

    Reno yang melihat Nara pergi menyusul Jaden pun khawatir. "Nek, apa aku juga ikut menyusul Nara dan Tuan Muda?" "Tidak perlu, Ren. Nara pasti bisa mengatasi sikap cucuku yang memang sejak kelumpuhan itu sangat membuat orang lain kesal." Nenek cantik itu malah santai menikmati teh hangatnya."Oh ya sudah kalau begitu, tapi memang benar apa kata Nenek. Nara itu penjaganya Tuan JL." Reno pun malah santai menikmati tehnya.Nara mencari di mana keberadaan si pria lumpuh yang menjadi majikannya itu. Jaden ternyata sedang duduk di atas batu besar dengan kruk yang dia sandarkan tepat di sebelahnya."Dia sedang melamun apa? Pasti ingat dengan wanita yang sudah meninggalkan itu. Tuan Jaden harus bisa melupakan wanita itu dan satu-satunya cara dia jatuh cinta pada wanita lain yang tentu saja bisa menerimanya keadaanya," Nara malah berdialog sendiri di tempatnya berdiri saat ini."Tuan JL, Tuan kenapa malah duduk di sini sendirian?" Nara pun duduk di sebelah majikannya itu.Jaden hanya melirik p

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 26 Aku Cemburu?

    Nara seketika berjongkok di depan kuris roda Jaden. "Tuan Muda kenapa tidak mau ikut? Kita sudah berjanji, kan, kalau Tuan Muda mau melupakan masa buruk yang Tuan JL alami." Tangan Nara pun menggenggam tangan pria itu.Nenek dan Reno yang melihat hal itu seketika saling melempar pandangan dengan wajah tentu saja tidak percaya."Nek, itu benaran cucu nenek ya?" tanya Reno lirih."Dia cucuku, Ren, dan sepertinya kita sudah menemukan orang yang tepat untuk pria arogan itu." Wanita tua itupun tersenyum lebar melihat hal itu.Tatapan mata Jaden yang tadinya tajam, sekarang terlihat lebih teduh. Dia pun melihat pada tangannya yang digenggam oleh Nara."Aku memang sudah berjanji sama kamu, tapi tidak berarti aku harus mengikuti semua yang kamu perintahkan. Kalau kamu mau pergi, pergi saja." Jaden menarik tangannya dari tangan Nara. Dia pun mendorong kursi rodanya masuk ke dalam kamar. Nara yang masih duduk berjongkok di sana hanya bisa terdiam."Kalau tuan muda tidak mau, kita tidak jadi per

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 25 Kedatangan Nenek

    "Anak? Bagaimana aku bisa memiliki anak kalau calon istriku malah pergi meninggalkan aku karena kakiku yang lumpuh?" ucap Jaden getir."Tuan JL lupa kalau di dunia ini, wanita bukan hanya mantan tunanganmu itu? Masih banyak wanita yang akan mau menerima Tuan JL dengan tulus.""Mereka mungkin mau hanya karena apa yang aku punya, tapi tidak akan dengan tulus mencintaiku dan mau menerima keadaanku yang lumpuh ini."Nara tampak mengerutkan kedua alisnya, dia tampak kesal jika diajak oleh Jaden berdebat seperti ini."Hal itu memang bisa saja terjadi, tapi wanita yang mencintai dengan benar-benar tulus pun masih ada. Contohnya aku. Aku jika jatuh cinta dengan seseorang, tidak akan mau memandang harta atau kekurangan yang dia miliki karena harta bisa menghilang. kekurangannya akan bisa tertutupi dengan cinta tulus yang kita miliki.""Apa kamu mau denganku?""Hah?" Mulut Nara seketika terbuka lebar karena kaget dengan apa yang Jaden tanyakan."Tidak perlu sekaget itu. Aku juga tidak akan mau

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 24 Kehangatan Mereka

    Nara tampak mondar mandir di depan pintu kamar Jaden. Setelah melihat berita di televisi tadi, Jaden sekarang malah mengurung diri di dalam kamar. Nara bisa tahu apa yang sedang Jaden rasakan. Pemberitaan tentang model terkenal, yaitu Kalista yang saat ini sedang dekat dengan seorang pria yang belum diketahui identitasnya secara jelas. Sontak saja hal itu membuat Jaden merasa sangat sakit hati. "Bagaimana ini?" Nara dibuat terkejut saat dia mendengar suara benda yang dibanting secara bergantian, dan Nara tau pasti Jaden sudah membuat kamarnya seperti kapal pecah. "Apa aku menerobos masuk saja? Aku takut kalau dia nantinya akan berbuat hal yang buruk pada dirinya." Nara akhirnya mengambil keputusan untuk menerobos masuk ke dalam kamar Jaden, dan saat dia baru masuk. Tiba-tiba dahinya malah terkena lemparan kotak kayu yang ada di sana. "Aduh!" Nara memegangi dahinya dan dia merasakan sesuatu di jarinya. "Darah?" Jaden melihat dahi Nara yang mengeluarkan darah tampak terkeju

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 23 Mereka Akur

    Nara memberikan ponsel Jaden. Pria itu menerimanya dengan mendongak menatap wajah Nara."Tidak ada orang yang berani membuka ponselku, bahkan Reno pun tidak akan berani, tapi kenapa aku malah memberikannya padamu?" Jaden menggeleng tidak percaya.Nara duduk bersimpuh di bawah kaki Jaden. Dia pun tak segan memegang kedua tangan pria itu. "Itu artinya, Tuan JL sudah percaya padaku. Tuan JL, percayalah jika aku benar-benar ingin Tuan JL sembuh dan bahagia dalam hidup ini," ucap Nara yang terdengar hal yang tulus di telinga Jaden. "Apa sebenarnya motivasimu, Nara? Kenapa aku merasa kalau kamu sangat menginginkan kesembuhan dan kebahagiaanku, terlepas dari kontrak kerja itu? Aku merasa tidak hanya kontrak kerja itu yang membuatmu melakukan semua ini." Jaden menatap Nara dengan penasaran.Nara berusaha menunjukan wajahnya yang biasa agar Jaden tidak curiga. "Jujur saja, selain karena kontrak kerja itu, aku ingin menjadi orang yang bisa dibanggakan oleh orang lain dan diriku sendiri karena

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status