Share

69. Pamit Pergi

Sudah hampir pukul empat sore saat Laura duduk di dalam ruang kerjanya.

Ia baru saja mengistirahatkan tubuhnya dengan duduk sebentar di sana setelah seharian bertemu dengan banyak orang dan ikut membantu staf mengukur klien.

Saat ia menunduk dan baru saja meraih ponsel untuk memeriksa pesan ….

“Akh ….”

Laura meremas kepalanya yang terasa sangat sakit, bahkan rasa sakitnya sangat menusuk.

Ia merasa kepalanya semakin sering sakit belakangan ini.

Matanya yang baru saja terpejam ia buka kembali dan ia menjumpai cairan merah itu menetes jatuh mengenai tangannya.

Ia kembali mimisan.

“Bu Laura?” sapa seorang staf—Hani—yang datang dari balik pintu dan terkejut melihat Laura yang sibuk membersihkan hidungnya yang berdarah dengan menggunakan tisu.

“Bu Laura baik-baik saja?” tanya Hani khawatir.

“Iya, Han,” jawab Laura sembari sedikit memalingkan wajahnya. “Hanya capek, dan butuh istirahat sebentar.”

“Jangan memaksakan diri jika memang kondisi Bu Laura sedang tidak baik.”

“Iya.”

“Akan kami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Nissya
zaf kamu ndak punya cita cita untuk menampar mulut si itu .... sungguh pingin tak obral abrik saja itu muka terlebih mulutnya
goodnovel comment avatar
Dwi Nur Fatimah
dasar pengganggu lo ondel-ondel.. udah kek jelangkung Dateng gak di jemput pulang gak di anter...
goodnovel comment avatar
Eva
Laura juga wanita yang sempurna ya. Inget fidel, laura perempuan mandiri yang tidak pernah merengek buat minta ini itu kaya kamu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status